Professional Documents
Culture Documents
FISIOLOGI TULANG
Defenisi
Fungsi
Penggolongan
Remodeling
Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral dan organ hemopoetik.
SUMBER : BUKU REMATOLOGI,BAMBANG SETIOHADI,HAL 2385
Memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh Menjaga agar organ tubuh tetap di tempatnya Melindungi organ-organ tubuh Untuk bergerak ketika dikehendaki otot Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang
Sumber : buku rematologi,bambang setiohadi,hal 2386
Matriks
Serat kolagen : berwarna putih,dan punya daya renggang yg sangat tinggi dengan elastisitas yg rendah,terdapat pada tendon dan tulang rawan
PENGGOLONGAN
Osteoblas : bertanggung jawab terhadap proses formasi tulang,yaitu berfungsi dalam sintesis matriks tulang yg disebut osteoid,yaitu komponen protein dari jaringan tulang
Sel
Osteoklas :bertanggung jawab terhadap proses resorpsi tulang Osteosit : terbenam dalam matriks tulang Sumber : buku rematologi,bambang setiyohadi,hal 2385
Proses remodeling tulang merupakan proses yang kompleks dan terkoordinasi yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi tulang baru yang menghasilkan pertumbuhan dan pergantian tulang. Hasil akhir dari remodeling tulang adalah terpeliharanya matriks tulang yang termineralisasi dan kolagen. Aktivitas sel-sel tulang terjadi di sepanjang permukaan tulang, terutama pada permukaan endosteal.
Sumber : buku rematologi,bambang setiyohadi,hal 2387
Otot rangka
sarkolema
Miofibril
Filamen tebal
Filamen tipis
Protein aktin, troponin, tropomiosin
Protein miosin
Pita A
Pita I
Garis M
Sumber : buku fisiologi otot,shrwood,hal 213
Garis Z sarkomen
SSP
Otot rangka
Terminal akson
Serat otot
Miofibril
sarkoplasma
Pita A
Pita I
miosin
Aktin
Troponin
Tropomiosin
1. 2. 3.
Serat oksidatif-lambat (tipe I) Serat oksidatif-cepat (tipe IIa) Serat glikolitik-cepat (tipe IIb)
Serat cepat memiliki aktivitas ATPase miosin yang lebih tinggi daripada serat lambat. Semakin tinggi aktivitas ATPase, semakin cepat ATP diuraikan dan semakin cepat ketersediaan ATP untuk siklus jembatan silang
Sumber : buku fisiologi otot,shrwood,hal 235-236
u/penyesuaian fungsi
Remodeling otot
Rigor mortis
Sumber : buku ajar fisiologi kedokteran EGC,hal 85-86
Sendi memperoleh darah melalui banyak arteri artikular, pembuluh ini berasal dari pembuluh di sekitar sendi. Arteri itu seringkali beranastomosis (berhubungan) untuk membentuk anyaman pembuluh. Vena yang disebut vena comitans mengikuti arteri, terutama dalam membran synovialis. Sendi dipersarafi secara luas; badan saraf akhir terdapat capsula articularis.
Saraf artikular adalah cabang yang dilepaskan dari saraf untuk kulit diatasnya dan untuk otot disekitarnya. Hukum Hilton menyatakan bahwa saraf yang mengurus inervasi suatu sendi, juga mempersarafi otot penggerak sendi bersangkutan serta kulit diatasnya.
Persarafan utama pada sendi adalah propriosepsi. Membrane synovialis relative kurang sensitive, tetapi serabut pengantar rasa sakit terdapat cukup banyak dalam simpai fibrotic dan ligamentumnya. Badan akhir sensoris serabut ini terangsang oleh pilihan dan peregangan, seperti terjadi pada sinovitis (radang membrane synovialis).
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
18
1. 2.
3.
4.
Gerakan lurus (linear motion) - gliding Gerakan sudut (angular motion) * fleksi-ekstensi-hiperekstensi * abduksi-adduksi * sirkumduksi Gerakan putar (rotation) * rotasi kanan-kiri * rotasi medial-lateral * pronasi-supinasi Gerakan khusus * inversi-eversi * dorsofleksi-plantar fleksi * opposisi * protraksi-retraksi * elevasi-depresi * fleksi lateral
19