You are on page 1of 20

NINA AHMAD SYAFRIYANSYAH ELSE SUSANTI MUH ICHSAN FATHILLAH HELENA NURHAYATI MUHAMMAD AINUN ROSYDZ NUR SABRIANY

RADEN FUAD MUSTAQIM SRI ULANDARI A.TAUFAN WENING RARA SATI

FISIOLOGI TULANG

Defenisi

Fungsi

Penggolongan

Remodeling

Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral dan organ hemopoetik.
SUMBER : BUKU REMATOLOGI,BAMBANG SETIOHADI,HAL 2385

Memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh Menjaga agar organ tubuh tetap di tempatnya Melindungi organ-organ tubuh Untuk bergerak ketika dikehendaki otot Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang
Sumber : buku rematologi,bambang setiohadi,hal 2386

Matriks

Serat kolagen : berwarna putih,dan punya daya renggang yg sangat tinggi dengan elastisitas yg rendah,terdapat pada tendon dan tulang rawan

Protein non kolagen

PENGGOLONGAN

Osteoblas : bertanggung jawab terhadap proses formasi tulang,yaitu berfungsi dalam sintesis matriks tulang yg disebut osteoid,yaitu komponen protein dari jaringan tulang

Sel

Osteoklas :bertanggung jawab terhadap proses resorpsi tulang Osteosit : terbenam dalam matriks tulang Sumber : buku rematologi,bambang setiyohadi,hal 2385

Proses remodeling tulang merupakan proses yang kompleks dan terkoordinasi yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi tulang baru yang menghasilkan pertumbuhan dan pergantian tulang. Hasil akhir dari remodeling tulang adalah terpeliharanya matriks tulang yang termineralisasi dan kolagen. Aktivitas sel-sel tulang terjadi di sepanjang permukaan tulang, terutama pada permukaan endosteal.
Sumber : buku rematologi,bambang setiyohadi,hal 2387

Struktur otot rangka Neuromusculus junction

Mekanisme kontraksi otot Metabolisme otot rangka Jenis serat


Remodeling otot

Otot rangka

Kumpulan jar.ikat Sarkoplasma

sarkolema

Miofibril

Filamen tebal

Filamen tipis
Protein aktin, troponin, tropomiosin

Protein miosin

Pita A

Pita I

Garis M
Sumber : buku fisiologi otot,shrwood,hal 213

Garis Z sarkomen

Sumber : buku ajar fisiologi kedokteran EGC

SSP

Otot rangka

Terminal akson

Serat otot

Miofibril

sarkoplasma

Pita A

Pita I

miosin

Aktin

Sumber : buku fisiologi manusia EGC hal 101-113

Troponin

Tropomiosin

Metabolisme otot rangka

1. 2. 3.

Serat oksidatif-lambat (tipe I) Serat oksidatif-cepat (tipe IIa) Serat glikolitik-cepat (tipe IIb)

Serat cepat memiliki aktivitas ATPase miosin yang lebih tinggi daripada serat lambat. Semakin tinggi aktivitas ATPase, semakin cepat ATP diuraikan dan semakin cepat ketersediaan ATP untuk siklus jembatan silang
Sumber : buku fisiologi otot,shrwood,hal 235-236

u/penyesuaian fungsi
Remodeling otot

Hipertrofi & atrofi

Pengaruh denervasi otot

Rigor mortis
Sumber : buku ajar fisiologi kedokteran EGC,hal 85-86

Vaskularisasi sendi Persarafan sendi Jenis sendi Gerakan sendi

Sendi memperoleh darah melalui banyak arteri artikular, pembuluh ini berasal dari pembuluh di sekitar sendi. Arteri itu seringkali beranastomosis (berhubungan) untuk membentuk anyaman pembuluh. Vena yang disebut vena comitans mengikuti arteri, terutama dalam membran synovialis. Sendi dipersarafi secara luas; badan saraf akhir terdapat capsula articularis.

Saraf artikular adalah cabang yang dilepaskan dari saraf untuk kulit diatasnya dan untuk otot disekitarnya. Hukum Hilton menyatakan bahwa saraf yang mengurus inervasi suatu sendi, juga mempersarafi otot penggerak sendi bersangkutan serta kulit diatasnya.

Persarafan utama pada sendi adalah propriosepsi. Membrane synovialis relative kurang sensitive, tetapi serabut pengantar rasa sakit terdapat cukup banyak dalam simpai fibrotic dan ligamentumnya. Badan akhir sensoris serabut ini terangsang oleh pilihan dan peregangan, seperti terjadi pada sinovitis (radang membrane synovialis).

Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan

Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
18

1. 2.

3.

4.

Gerakan lurus (linear motion) - gliding Gerakan sudut (angular motion) * fleksi-ekstensi-hiperekstensi * abduksi-adduksi * sirkumduksi Gerakan putar (rotation) * rotasi kanan-kiri * rotasi medial-lateral * pronasi-supinasi Gerakan khusus * inversi-eversi * dorsofleksi-plantar fleksi * opposisi * protraksi-retraksi * elevasi-depresi * fleksi lateral
19

You might also like