You are on page 1of 5

Health Behaviour Models (The International Electronic Journal of Health Education, 2000; 3 (Special Issue): 180-193) 1.

The Health Belief Model Menurut teori ini, kemungkinan seseorang akan berusaha untuk mencegah penyakit bergantung pada persepsi orang tersebut akan beberapa hal berikut ini: a. Mereka rentan terhadap kondisi tersebut b. Konsekuensi akan kondisi nantinya akan berakhir serius c. Perilaku pencegahan sangat efektif mencegah kondisi tersebut d. Keuntungan/manfaat dari mengurangi ancaman dari kondisi tersebut melebihi biaya yang dikeluarkan Keempat faktor diatas secara tidak langsung mempengaruhi kemungkinan untuk melakukan protective health behaviours dengan mempengaruhi persepsi mengenai ancaman akan penyakit tersebut dan ekspektasi akan hasilnya. Terdapat 4 kunci utama model teori HBM ini yaitu : 1) Perceived susceptibility Adalah bagaimana seseorang memandang tingkat toleransi mereka terhadap sebuah penyakit. Secara umum, ditemukan bahwa orang-orang sering meremehkan tingkat toleransi mereka 2) Perceived severity Adalah pandangan seseorang terhadap konsekuensi penyakit tersebut. 3) Perceived effectiveness Merujuk pada tingkat kepercayaan seseorang pada keuntungan akan tindakan pencegahan sebuah penyakit. jika keparahan terkena sebuah penyakit

4) Perceived cost Melihat pada tingkat kesulitan sebuah saran jika dijalankan atau seberapa besar harga yang harus dibayar. 2. Theory of Reasoned Action/Planned Behaviour Adalah sebuah teori mengenai prediksi perilaku yang digunakan secara luas yang merepresentasikan pendekatan sosio-psikologi untuk memahami dan memprediksi determinan dari health behaviour. 2 asumsi mendasari TRA adalah: 1) tingkah laku berada di bawah kontrol sebuah kehendak, dan 2) manusia adalah makhluk yang rasional. Menurut perspektif TRA, kita berkelakuan dengan cara tertentu karena kita memilih untuk melakukan itu dan kita menggunakan akal sehat untuk menentukan serta melaksanakan tindakan kita. TRA digunakan untuk memprediksi tingkah laku dari niat dan menyajikan hubungan antara kepercayaan, sikap, niat, dan tingkah laku.

3. Social Cognitive Theory Teori ini tidak hanya meliputi faktor individu saja namun juga lingkungan dan faktor sosial. SCT menyajikan bahwa terdapat 3 kunci utama sebagai determinan yang disebut reciprocal determinism. Konsep ini menyatakan bahwa terdapat interaksi yang terus menerus dan dinamis antara individu, lingkungan, dan tingkah laku. Oleh sebab itu, perubahan pada 1 faktor saja dapat mempengaruhi 2 faktor yang lain. Contohnya adalah seorang eksekutif muda yang terkena darah tinggi akibat sifatnya yang workaholic untuk mencapai obsesi pribadinya yaitu mendapatkan penghargaan dan pengakuan orang sekitarnya.

Menurut Bandura, self efficacy merupakan hal yang paling penting dalam kontribusinya secara psikologis terhadap perubahan health behaviour secara umum. 4. Transtheoretical Model Teori ini menggambarkan hubungan antara: tahapan perubahan; proses perubahan; pertimbangan perubahan (untung rugi perubahan); keyakinan berdasarkan situasi tertentu (kepercayaan diri akan perubahan tingkah laku); dan godaan kembali ke tingkah laku awal.

Daftar Pustaka Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Redding, Colleen A.PhD et al, 2000. Health Behaviour Models. Redding_HealthBehaviorModels.pdf Volume 3; 180-193.

http://drzaius.ics.uci.edu/meta/classes/informatics161_fall06/papers/10a-

You might also like