Professional Documents
Culture Documents
ala ringan pada saluran napas Khas : suhu tinggi mendadak, kadang-kadang menggigil, flushed face nyeri belakang bola mata nyeri otot/ sendi Anoreksia, konstipasi, nyeri perut Demam 5-7 hari (bifasik) Ruam makulopapular
Perdarahan petekie, epistaksis, menorrhagia, jarang terjadi perdarahan hebat. Leukosit awal fase demam leukosit normal, kemudian menjadi leukopenia Trombositopenia dapat terjadi Transaminase dapat meningkat
Tirah baring selama demam Antipiretik (parasetamol) Cairan & elektrolit oral jus buah, sirup, susu, oralit
Empat gejala klinis demam tinggi manifestasi perdarahan (-)/(+) hepatomegali kegagalan sirkulasi Trombositopenia (<100.000) Terdapat tanda perembesan plasma hemokonsentrasi (peningkatan Ht) penurunan kadar albumin cairan di rongga pleura, abdomen Tendensi terjadi syok hipovolemik
Klinis demam mendadak tinggI 2 - 7 hari perdarahan ( termasuk uji bendung + ) seperti petekie, epistaksis dll hepatomegali syok: nadi kecil & cepat dengan tekanan nadi < 20, atau hipotensi disertai gelisah dan akral dingin Laboratorik trombositopenia (<100.000) hemokonsentrasi (kadar Ht lebih 20% dari normal )
Berat penyakit : Derajat I : demam dengan uji bendung + Derajat II : Der I ditambah perdarahan spontan Derajat III : nadi cepat dan lemah, TN < 20, hipotensi, akral dingin Derajat IV : syok berat, nadi tak teraba, TD tak terukur
Berlaku untuk DBD, tidak untuk DD Kriteria Dua atau lebih tanda klinis + trombositopenia + hemokonsentrasi (harus ada) + dikonfirmasi uji serologi Pemeriksaan berkala (klinis & lab) Penting untuk epidemiologi
DD ++ +++ + ++ ++
Gejala klinis Nyeri kepala Muntah Mual Nyeri otot Ruam kulit
DBD + ++ + + +
++
+ + ++ + 0 0 + ++++ 0 + +
Diare
Batuk Pilek Limfadenopati Kejang Kesadaran menurun Obstipasi Uji tourniquet positif Petekie Perdarahan sal cerna Hepatomegali Nyeri perut
+
+ + + + ++ + ++ +++ + +++ +++
++
0
Trombositopenia
Syok
++++
+++
Tidak mungkin dibedakan pada awal Perembesan plasma pada DBD DD lebih sering dijumpai gejala penyerta (nyeri kepala, mialgia, nyeri retrobulbair, mual, muntah, diare) DD dapat disertai perdarahan Perhatikan saat fever of defervescence (saat suhu turun) Prognosis DD lebih baik dp DBD
Uji tornikuet dilakukan dengan mempertahankan tekanan pada manset sebesar nilai rerata (sistolik +diastolik : 2) selama 5 menit hasil positif 10 petikie dalam area 2.5 cm2. Hasil dapat negatif atau positif palsu pada kondisi kegagalan sirkulasi (DBD derajat III dan IV) Bila tes tornikuet pertama negatif, harus di ulang.
Leukosit awalnya menurun /normal, pada fase akhir limfositosis relatif (LPB>15%), pada fase syok akan meningkat trombositopenia dan hemokonsentrasi kelainan pembekuan sesuai derajat penyakit protein plasma menurun hiponatremia pada kasus berat serum alanin-aminotransferase meningkat
Isolasi virus, deteksi antigen/PCR dan uji serologis (diperlukan pemahaman perjalanan penyakit)
Isolasi virus terbaik saat viremia (3-5 hari) IgM terdeteksi hari ke 5, meningkat sampai minggu III, menghilang setelah 60-90 hari IgG pada infeksi primer mulai terdeteksi pada hari 14, pada infeksi sekunder mulai hari 2. Uji HI, Dengue Blot ( single / Rapid / Duo )
IgM + +
IgG +
+
-
Demam tinggi, mendadak, terus menerus <7 hari Tidak disertai ISPA, badan lemah dan lesu
Tersangka DBD
Ada kedaruratan
Tanda syok Muntah terus menerus Kejang Kesadaran menurun Muntah darah Berak hitam
(+)
Trombosit <100.000 Trombosit >100.000
(-)
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
Minum banyak 1,5 2 liter/hari Parasetamol, kontrol harian Dan cek Hb,Ht, trombosit ORANG TUA Bila ada tanda syok dan Lab : Hb/Ht naik Trombosit menurun BAWA KE RS
Parasetamol, kontrol tiap hari Sampai demam hilang Nilai tanda klinis, cek JT, Ht bila demam menetap lebih dari 3 hari
DBD I / II
Demam 2-7 hari, uji Torniquet (+) Atau perdarahan spontan Ht tdk meningkat, trombositopeni
YA
Beri minum 1-2L/hari atau 1 sdm/5 Bila suhu>38 C -> parasetamol Bila kejang -> antikonvulsan
TIDAK Muntah terus menerus IVFD NaCl/D5 1:3, rumatan Periksa Hb, Ht, JT 6-12 jam
Awasi tanda syok Palpasi hati Ukur diuresis Awasi perdarahan, Hb,Ht, JT 6-12j
5 ml/kg/jam
Perbaikan Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
Perbaikan / perburukan
3 ml/kg/jam
Perbaikan Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
DBD III
DBD IV
Stabil dalam 24 jam Cairan 5 cc/kg/jam, Ht stabil dlm 2 kali peme Ht turun Riksaan, 3 cc/kg/jam 24- 48 jam stl syok teratasi, Ht stabil/TV, diuresis Transfusi darah INFUS STOP
Lanjutkan Cairan 20 cc/kg/jam Tambah koloid/plasma Lht dosis maks unt koloid Syok belum teratasi
PRC 10 ml/kg
koloid
Jumlah cairan :
Koloid
Dekstran 40, HES Plasma
Dasar penilaian
Darah segar
Tanda klinik Gelisah, kesakitan Hipokondrium kanan nyeri tekan Abdomen membuncit Lingkaran perut bertambah (ukur tiap hari) Monitor Hb, Ht (menurun atau meningkat) Awasi pasca syok lama Penurunan Hb, Ht saat penyembuhan disebabkan hemodilusi, bukan perdarahan
suspensi trombosit) Indikasi pemberian trombosit klinis terdapat perdarahan masif jumlah trombosit rendah bukan indikasi suspensi trombosit tidak pernah diberikan sebagai profilaksis
Keterlambatan datang berobat Keterlambatan/ kesalahan diagnosis Kurang mengenal tanda DBD yang tidak lazim Kurang mengenal tanda kegawatan
Syok berkepanjangan (Prolonged shock) Kelebihan cairan Perdarahan masif Manifestasi yang jarang :
Ensefalopati dengue Gagal ginjal akut
Suchitra N.
Diduga
akibat disfungsi hati, udem otak, perdarahan kapiler serebral atau kelainan metabolik
Ditandai dengan kesadaran menurun dengan atau tanpa kejang, baik pada DBD dengan atau tanpa syok
Ketepatan
diagnosis Bila ada syok, harus diatasi dulu Pungsi lumbal setelah syok teratasi, hati-hati trombosit < 50000/ul Transaminase, PT/PTT, gula darah, analisa gas darah, elektrolit, amoniak darah
Ruam penyembuhan
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik Nafsu makan membaik Tampak perbaikan secara klinis Hematokrit stabil Tiga hari setelah syok teratasi Jumlah trombosit > 50.000/ul Tidak dijumpai distres pernafasan yang disebabkan oleh efusi pleura/asidosis