Professional Documents
Culture Documents
d. Imam berdiri menghadap kiblat, pada mayat laki-laki imam berdiri di dekat kepala, sedang pada mayat perempuan, imam berdiri di tengah badannya (pusar) b) Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jenazah Adapun tata cara mensholatkan mayat yang dituntunkan Rasulullah sebagai berikut a. Niat menegakkan sholat jenazah karena Allah (laki-laki atau perempuan atau anak-anak hadir atau ghoib dan niat di dalam hati) b. Takbir 4 kali -T akbir pertama : membaca surat Al-Fatihah - T akbir kedua : Membaca sholawat Nabi Muhammad saw. .
4
.11...P.4 1.:. j . . . . . 0 A
11
ill
1.1.... .
1.
Z.6.
..c..:....74.4.p
0 L5i:6 263%; :5
1:C. :t 1 L
' ("SL
'
.#."5
CP! .. 4. ..
.
Ls r p
.41 1
j1
LS
1S
_ ...x.1A.; ,Ltgi
-
ji
Lsi
A0
j j
f kL.i.s.1 .- , Ai
.0
-4
, A , i) fi
,-
ts., 4,....7.',
10
fi... . o so
-.
i 4.1i..1
IA
1
.., ,
1.;1S
1 Pri 4
' 0 0 . . . ..,
la r
L
....2. JI o 0 ..
J..)
akrim nuzulahu wawassi' madkholahu waghsilhu bi maa in wastaljin wanaqqihi minal khotooyaa kamaa yunaqqost tsaubul abyadu minaddanas wa abdilhu daa ron khoiron min daa rihi wa ahlan khoiron min ahlihi wazaujan khoiron min zaujihi waqqihi fitnatal qobri wa 'adzaabah" / /
L;
I:45
1
4' 3C.04
4.51.4p0
/
ft
i it Loup" "Allahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghoo ibinaa wa shoghiirinaa wakabiirina wadzakarinaa wa ungtsanaa. Allahumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islaam waman tawaffaitahu minna fatawaffaitahu 'alal iimaan".
-T akbir keempat baca do'a
ft /
O 7,r1
je
artuft
"Allahumma la tahrimnaa ajrohu walaa tudhillanaa ba' dahu" - Jika mayatnya anak-anak setelah takbir keempat baca do'a :
0/ ji./..4
# ifid;Lilir
x 43 ta5
tLust.1.,
dr
I P, j
sda
6 p
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
Catatan : Selain tata cara di atas boleh juga melaksanakan tata cara : (1) T akbir, Baca Al-Fatihah dan Sholawat Nabi (2) T akbir, baca doa (3) T akbir, baca do'a (4) T akbir, Kemudian salam
4. Menguburkan Jenazah Setelah selesai disholatkan mayat segera dibawa ke kubur untuk dimakamkan. Menguburkan jenazah harus sesegera mungkin sesuai petunjuk Rasulullah SAW . dalam haditsnya:
a *.r,
fi
,_
C.a..) 1 "LS
L.0)
I .)g (
.
$,.r .i O
it-1
)./.47
Artinya: "Bahwa Rasulullah bersabda: "Tiga perkara hai Ali, tidak boleh dipertangguhkan yaitu sholat bila telah datang waktunya, jenazah apabila telah terang matinya dan wanita tidak bersuami apabila telah menemukan jodohnya" (HR. Ahmad). Dan juga Hadits yang lain:
Rasulullah SAW bersabda: "Percepatlah jenazah kalau jenazah itu baik, kamu telah mendekatkannya (menyegerakanlah) kepada yang baik dan kalau is tidak demikian, maka kamu akan melepaskan yang jelek itu dari pundakmu" (HR.
. 0 (*.T.7),LY!
Jenazah
5. Memperbanyak mengingat Allah. 6. Jangan bicara tentang dunia atau berbuat sesuatu yang
menimbulkan tertawaan orang banyak dan seumpamanya. 7. Para pengiring hendaknya mengiringi dengan berjalan disekelilingnya (depan, samping dan belakang). 8. Bila memakai kendaraan hendaknya kendaraan mayat tidak berada di paling belakang. 9. Bila sudah sampai di pemakamam hendaknya sandal / sepatu di lepas dan lewat di sela-sela kuburan. 10. Jangan menginjak-injak dan menduduki kuburan. 11. Ketika masuk ke wilayah pemakaman / kuburan hendaknya mengucapkan "Assalaamu 'alaikum yaa ahla daari qoumi mukminin wa inna insya Allah bikum laakhiquun."
gLat0jtw
//
'4::
EI
,ary.3(.9.10/1") is4!
)
L)
//
# (,
*L4.4
L.%) A.5 0J
jo.44} 4-4';'`e
.. ..,
...
......
t
JAIL!
)1 0 .
4
.... i10
ft
c.L'-
-
*.ft.`jA r" _)
,
1
.)
i L
.0 5 1 "
1 1 .1
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
Setelah jenazah sampai ke kubur maka dimasukkan ke Jiang lahad dengan miring ke kanan dengan membaca: 0 ft j ;LLA Artinya: "Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah." Setelah tali temali dilepaskan semua, kemudian ditutup (dengan rongga yang cukup) dengan kayu/batu lempengan, kemudian ditimbuni dengan tanah. Gundukan tanah tidak boleh melebihi sejengkal tingginya. Sesudah itu kuburan disiram dengan air sesuai dengan perbuatan Rasulullah sesudah
menguburkan putra beliau Ibrahim. Diterangkan dalam sebuah hadits: Artinya: "Dari Ja'far bin Muhammad dari ayahnya bahwasanya Nabi Muhammad SAW menyiram kuburputranya Ibrahim". Kemudian mayat dido'akan agar diberi keteguhan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat Mungkar dan Nakir. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW.: st , de 4 ` t 101.10 , . , * 1 o' 0.0%4 ' .,;:y 1(0C ik J ; 44.1a,G4)4 4.)
0
a 4
11. 1
4i
..
.4
1 I3 .."2.1.4.400
170
-1) ,)
Artinya : "Dari Usman. Adalah Nabi SAW. apabila telah selesai menguburkan mayat, beliau berdiri dan bersabda. Mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah untuknya supaya dia diberi keteguhan karena is sedang ditanya." (HR. Abu Dawud) . Kubur boleh diberi tanda dengan batu/kayu diarah kepalanya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW pada kubur Usman Bin Madz'un P / /4 yip
ylt.
LIP . roo
di 0 )
1
krat.5)
,/
Artinya: "Nabi memberi tanda kubur Usman Bin Madz'un dengan batu." (HR. Abu Dawud) .
B. Kewajiban Terhadap Harta Peninggalan Keluarga/ahli waris hendaklah segera menyelesaikan hak insani mengambil alih tanggung jawab dan dinyatakan kepada masyarakat luas.
Kewajiban itu antara lain:
Wasiat yang harus dipenuhi tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga harta peninggalan).
3. Memberikan warisan kepada yang berhak sesuai petunjuk agama. Dalam hal yang berkaitan dengan utang mayat, Nabi SAW bersabda: I
o
..e
li
.## l d49
;"
#e
,'
%,C %
,
Jr ' # 1 ., 7
. 1
. # Ili
:#4: 3 11 6 ;
: . .
.."4#94)
...
.1
-,,
;$ If )1 jit,:# t * 4 imr.ofP*.,,IL ea. %.07 es .10
,...
fz.:1::
4.
09`. P. IP
,
rd A;t1
, e
.1
ICJ .
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
Artinya: "Dari Ab.0 Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda: jiwa orang mukmin itu tergantung kepada utangnya (tidak bisa menghadap Tuhan) sehingga dibayarkan hutangnya itu."
Yi
l ZAA .
a
pi- ; /1 Jr
1
1 Q, 7.
14,
d4-zIc idiljto,
4101 74
411
-4,-...) ;
.
4P .1#*"*":k
cy' ;Ltd'
J4...kt Co
; )
1 4 1 I 41 ad
CA
ji
IV. TA'ZIYAH
Artinya: "Dari Ibnu Umar, bersabda Rasulullah SAW.: Hutang itu ada dua macaw barang siapa yang mati meninggalkan hutang sedang dia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya. Dan barang siapa yang mati meninggalkan hutang sedang dia tidak akan membayarnya maka pembayarannya akan diambilkan dari kebaikannya, karena di waktu itu tidak ada emas dan perak (untuk membayarnya). " (HR Tabrany) T a'ziyah artinya menghibur dan mendo'akan orang yang tengah terkena musibah untuk bersahabat dan bertawakal kepada Allah, diberi keteguhan Kati dalam menghadapi cobaan dan mendo'akan orang yang meninggal diampuni dosa-dosanya dan diterima amalnya, dengan mengunjungi keluarga yang ditinggalkan A. Hukum Ta'ziyah Ta'ziyah sangat dianjurkan oleh agama dan bahkan merupakan realisasi dari kewajiban antar muslim mengingat hadits Rasulullah SAW:
a?)
4.)...?
46,
4:)4
j, L
;0
:1 i kacS
6:
arTh: 41).400/4;
0 /
s./ .311t)t....j4/1
45, V. 1;; j31.41 Artinya : Dari Abu Hurairah bersabda Nabi SAW: hak seorang muslim atas orang muslim yang lain ada lima. 1. menjawab salam, 2. menengok orang sakit, 3. mengantarkan jenazah, 4. mengabulkan undangan, 5. mendoakan orang bersin (Riwayat Buchori & Muslim) . B. Adab Ta'ziyah Orang yang berta'ziyah perlu memperhatikan tata krama (adab) berta'ziyah diantaranya adalah:
dan memberikan nasehat supaya mereka bersabar dan bertawakal kepada Allah atas musibah itu 2. Memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggal mati baik bantuan moril maupun materiil, sesuai anjuran Rasulullah dalam hadits sebagai berikut: _ AP40 ;P# 10.. t t ttl PP
o
Artinya: Dari Abdullah bin Ja'far katanya: Tatkala datang kabar meninggalnya Ja'far ketika is terbunuh, Rasulullah SAW bersabda: Buatkanlah olehmu makanan untuk keluarga Ja'far, Karena mereka sedang menderita kekalutan (riwayat lima ahli hadits kecuali Nasai)
1. Ikut serta mensholatkan jenazah dan mendo'akannya. 2. Ikut mengantarkan jenazah hingga selesainya upacara pemakaman bagi orang laki-laki
J..
acH
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
C. Hal-hal Yang Diharamkan Dalam Ta'ziyah 1. Menangis dengan niyahah (menjerit-jerit/meratap-ratap) Nabi bersabda:
Buchari) 2. Mencaci maki jenazah dan menampakkan sikap tidak senang kepada keluarga yang ditinggal mati. Hadits riwayat Imam Buchori menyatakan:
-IP
,
,e
0/ 94 "/
...
, ." / / / 4,4
/4291 j3
Artinya: Vanganlah kamu rnencaci orang yang sudah mati karena mereka telah menyelesaikan apa yang telah mereka lakukan" 3. Berfoya-foya dan berhura-hura di rumah orang yang sedang berduka. Hadits Nabi:
4","ati..#
tit tIV: 1 1,04111 !Al
(70:e
i.
5.)) . : 5 '*=j1 1
1 1 :6X' il.
(4
.9 *11 k. 4 4
4 0.1
11
A I .4' so
11ar. V
4a)g
Artinya: "Dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali katanya: Berkumpul-kumpul pada ahli mayat serta membikin makan-makanan sesudah mayat dikuburkan, kami anggap sebagian dari meratap (yaitu haram)". (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
.uti 1)6;31
40.
A..:%1S44sLeo4.14)fra, % 0.!),)&C . 1
k...5A: )1) 4 . " , 1 A., AJC # 11-A),,.)
A ;4'1
---
. . .
17j%)
,10)
11) (
"dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Soya telah melarang kamu berziarah kuhur, (sekarang Muhammad telah diizinkan untuk menziarahi kubur ibunya). Maka hendaklah kamu berziarah kubur. karena Ziarah kubur itu mengingatkan akherat. (Riwayat Muslim,
A. Hukum Ziarah Kubur Hukum ziarah kubur bagi kaum laki laki itu sunnah, sedangkan bagi perempuan yang mampu menahan ratapan dan perbuatan yang kurang baik, maka tidak ada halangan bagi mereka berziarah ke kubur. Akan tetapi Nabi SAW. melarang perempuan seringkali/selalu berziarah kubur, sesuai hadits yang berbunyi:
it
"
---
.0"/ 14.4L4,
1
1 1.#
1.?"
i'Aik...60
k ...).C. A.13
iP
AV() 4.4.thy
d j ) ) A 11/47;1)4411.01)d J . 1C4:::)971:,:.
' hal )I jj
Artinya: "Dari Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah SAW. melaknat perempuan perempuan yang selalu ziarah kubur". (HR. Ahmad)
'
*1
111111111140110044::111%-77-:.:,
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
B. Adab Ziarah Kubur Orang yang melakukan ziarah kubur perlu memperhatikan tata krama/Adab ziarah kubur antara lain sebagai berikut: 1. Memberi salam kepada ahli kubur seraya diiringi do'a sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.: Artinya: "Lebih balk jika seorang diantaramu duduk di atas bara api hingga membakar pakaiannya kemudian tembus kekulitnya dari pada dia duduk di atas kubur" .
4. Tidak mencaci dan menjelek-jelekkan penghuni kubur.
.011.
0,*
,os
. ). , , . / ; 4 1
ks#
P41.,
4A414:00'
,444.1.J
r,c1X
Abk)
01'
c),tuk.,74514.311
4,41
1101#4, lid
3 4 4:-..
i L .)
Artinya: "Assalamualaikum wahai orang mukmin dan muslim yang ada di kubur ini jika Allah menghendaki kami akan menyusul kamu. Kami memohon pada Allah agar kami dan kamu mendapat kesejahteraan". (Riwayat Muslim dan Ahmad) 2. Mendo'akan mayat dengan menghadap kiblat: r fie.' I Po , / // 1 (,))139: 16)) .;)!.;t11 #...A1 Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW, duduk menghadap kiblat ketika pergi berziarah kubur". 3. Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan serta tidak bersandar kekuburan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. bersabda:
#711/
#/
/4r,
01. 4:1:
411.
4,1
de kI
/
4
.0-14;
94
. ' S
7
I t5
,
9 4.,:aC
,
if
ido
404e1
.0i
1.
i. s S w
ileh hi o
tt
Artinya: "Dari Jabir bahwasanya Rasulullah SAW telah melarang menembok kubur, mendudukinya dan membuat bangunan di
1. Adzan menjelang mayat diberangkatkan. 2. Upacara"brobosan" (keluarga berjalan di bawah keranda) pada waktu jenazah mau diberangkatkan ke kuburan. 1. Membacakan surat-surat/ayat-ayat Al-quean tertentu. 2. Talkin setelah dimakamkan tidak dituntunkan akan tetapi hendaklah diso'akan. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW.: -
e231 40' 40
"P.
Ale
Apg, 411
o'oe1
3 ,;
.
d.
I 4. .1! (P .I.4) JD CA 4%
k i : t
tbd %mod
*4** t7)1
Artinya:
"Dori Usman, Nabi SAW. apabila selesai dari menguburkan mayat beliau berdiri lalu bersabda: Mohonkanlah ampun saudaramu ini dan mintakanlah is supaya berketapan hati, karena is sedang ditanya" (Riwayat Abu Daud dan Hamim) .
Adapun talkin dituntunkan/diajarkan pada waktu orang sakit payah/hampir meninggal/sakaratul maut: Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW: # sv I IP 0'
I
0,16,
-I $ Artinya: "Dari Abu Hurairoh bersabda: Nabi SAW. kepada orang yang sakit parah ajarkanlah olehmu membaca kalimat: 'cilia ha
44.446,, Yzill
Anak yang ditinggal mati Bapak dan Ibunya harus dipelihara oleh keluarga dekatnya, yaitu diperhatikan pendidikan, kesehatan dan kebutuhan hidupnya, sehingga mereka tidak terlantar dan jika dia sudah dewasa kelak bisa menjadi orang yang baik dan mampu mandiri, berguna bagi agama, nusa dan bangsanya, Bila mereka tidak punya saudara, maka pemeliharaan dan perhatian menjadi tanggungjawab dan kewajiban kaum muslimin. Dalam surat AlBagoroh 220 Allah SWT. menyatakan:
Kol
. Artinya : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah mengurus mereka secara patut adalah baik."
jo:lz!3\ceap,,,:,
Demikian pula firman Allah dalam surat Al-Maun: , ;,, t u 1 /4 I. telt 1 - 4 0 "I - " ",; 41 `1,1(-44A)OJC)C44W Artinya: "Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama?
1 -
. 00
Of/
13.915
*Lit'
6 1
4 6i)
Artinya: "Sebaik-baiknya rumah tangga adalah keluarga muslim yang didalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah tangga adalah keluarga muslim yang didalamnya terdapat anak yatim tetapi tidak diperlakukan dengan baik. Soya dan pengasuh anak yatim besok akan bersama di
syurga" .
1. Memperlakukan mereka dengan adil seperti yang dinyatakan surat An-Nisa 127:
/
Pr* I/
5A- , C ) 3
,43 12) . 1
Artinya: "Dan (Allah menyuruh kamu) supaya mengurus anak yatim dengan adil". 2. Tidak berlaku sewenang wenang. Dalam Surat Ad-Dhuha ayat 9 dinyatakan:
!,
/i
P
4.1
"e'si
oi
N.. * 9P
11111.;:.'.0fillorg
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
O.
9 00 /' 00'
.7
op
membentak". 3. Mengurus, menjaga mereka dan menjaga harta mereka dengan baik, membelanjakan sesuai kebutuhan dan menyerahkan kepada mereka sesudah mereka cukup umur. 4. Menyayangi mereka secara tulus. Gambar 1: POLA KAIN KAFAN UNTUK MAYAT DEWASA
2
50 cm
200 cm 50 cm
-1 75 cm
100 cm -I 4 5 50 cm 70 cm 30 cm
6 100 cm
100 cm
3 cm
SEPUTAR KEMATIAN
Keterangan Gambar/ukuran disesuaikan dengan kebutuhan: I. Kain kafan selebar 200 cm x 100 cm 2. Baju mayat (berkisar 50 cm x 75 cm) / seperti rompi 3. Kain mekena (segitiga) 4. Kain caveat ("30 cm x 70 cm) 5. Kain basahan ("100 cm x 50 cm)
t k ` " " T V 2 , , i !
SEPUTAR KEMATIAN
'
2
1 4 : 4
5
. %
DAFTAR ISI
I. II.
KATA PENGANTAR .......................................... 1 MENGHADAPI ORANG YANG SAKIT ................ 2 A. Tanda-tanda Menjelang Kematian (Koma) ....................... 2 B. Cara Menghadapi Orang Yang Sakarotul Maut .................. 2 C. Tanda-tanda Kematian ................................................. 3 D. Menghadapi Orang Yang Meninggal Dunia ...................... 3
III. KEWAJIBAN YANG HARUS DISELESAIKAN OLEH KELUARGA ............................................... 5 A. Kewajiban T erhadap Jenazah .............................................. 5 1. Memandikan Jenazah ............................................... 5 2. Mengkafani Jenazah ................................................ 8 3. Mensholatkan Jenazah ........................................... 11 4. Menguburkan Jenazah ............................................ 14 B. Kewajiban T erhadap Harta Peninggalan ............................. 17 IV. TA'ZIYAH ..........................................................18
A. Hukum Ta'ziyah ......................................................... 18 B. Adab Ta'ziyah ........................................................... 19 C. Hal-hal Yang Diharamkan Dalam T a'ziyah ............................. 20
V. ZIARAH KUBUR .................................................21 A. Hukum Ziarah Kubur ................................................... 21 B. Adab Ziarah Kubur .................................................... 22 C. Hukum Menembok Kubur ................................................. 23 VI. HAL-HAL YANG TIDAK DITUNTUNKAN SEPUTAR KEMATIAN ..........................................23
SEPUTAR KEMATIAN Disusun Oleh PPA Majelis Tabligh Editor : Dra. Misma Kasim, MA. Setting & Layout : Wahyu Very Cetakan VI, Maret 2011 Diterbitkan oleh : Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis Tabligh Yogyakarta SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
alk
I. KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Buku kecil berjudul "Seputar Kematian" ini sengaja ditulis untuk disebarluaskan terutama untuk pegangan para muballighat 'Aisyiyah. Pimpinan pusat Aisyiyah merasa terpanggil untuk menerbitkan buku kecil ini dengan harapan mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik, sebagai pegangan pada muballighat maupun tenaga medis, sesudah Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Majelis T abligh menerbitkan buku "T untun'an bagi Orang Sakit dan Orang yang Menjenguk". Sebagai umat Islam khususnya para muballighat 'Aisyiyah kita sering dihadapkan adanya aneka ragam upacara kematian dan perawatan jenazah yang kurang Islami, baik karena tercampur dengan
bid'ah dan khurofat, maupun tercampur dengan budaya non Islami yang kadang-kadang kurang kita sadari. Maka dari itu, buku ini berusaha mencari sumber-sumber tuntunan dari Al-qur'an dan Sunnah sebagai referensi utama. Semoga maksud dan tujuan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah menerbitkan buku kecil ini bermanfaat. Kritik dan saran kami harapkan demi penyempurnaan buku ini. T erima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Majelis T abligh.
"Ya Allah hidupkanlah aku, bila memang lebih balk bagiku. Dan wafatkanlah aku, bila memang itu lebih balk bagiku" d. Apabila ada kewajiban yang berkenaan dengan anak adam segera ditunaikan kepada pemiliknya
A. TANDA-TANDA MENJELANG KEMATIAN (KOMA) Tanda-tanda menjelang kematian/koma adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Nafasnya cepat dan dangkal Kelihatan gelisah dan tidak ada komunikasi dengan lingkungan Denyut Nadi penderita lamban Kulitnya terasa panas dan memerah Kadang-kadang disertai kejang-kejang Mata memandang pada satu arah
B. CARA MENGHADAPI ORANG YANG SAKAROTUL MAUT Bagi yang sehat hendaknya melakukan hal-hal di bawah
ini: 1. Jagalah pakaian dan tempatnya senantiasa dalam keadaan bersih 2. Hadirkan di dekatnya saudara yang dicintainya. 3. Menasehati supaya is berbaik sangka kepada Allah, mengharap ampunan dan rahmat-Nya 4. Memperingatkan agar sudi membuat wasiat kepada Ahli Waris. 5. Mentalqin dengan "Syahadat Tauhid" (Laa Illa ha Illallah) dengan jelas dan tidak tergesa-gesa. 6. Bagi orang yang datang melihatnya hendaklah berdo'a untuknya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata yang baik. 7. Hiburlah keluarga calon jenazah dengan penuh perhatian.
C. TANDA-TANDA KEMATIAN Untuk mendeteksi tanda-tanda kematian yang dapat kila perhatikan adalah sebagai berikut: 1. Bagian betis terasa lebih ringan dan jari-jari kaki nampak hijau kebiru-biruan. 2. Telinga nampak lebih pipih. 3. Mata membalik bila diterangi batu baterai tidak ada reaksi. 4. Denyut nadi nampak tidak ada. 5. Mengeluarkan bau khas calon jenazah karena keluar kotoran. 6. Bila kaca cermin ditempelkan pada hidung atau mulutnya tidak ada uap yang membekasnya. D. MENGHADAPI ORANG YANG MENINGGAL DUNIA Apabila kita mendengar berita orang meninggal dunia, kita dianjurkan untuk mengucapkan:
Artinya: "Sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan kita akan kembali kepada-Nya. " Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqoroh 156:
a(:),AirJ4N3`" 411
4 ,
kir'Lloy
5 4114' 10 .
i
#.
./ Agv;ar.
0g
1,..,, ,
SEPUTAR KEMATIAN
0
0'
4.
4:)
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
mereka berucap: "Sesungguhnya kita semua ini mllik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya" Cara Menghadapi Orang Yang Telah Meninggal Dunia
Bila seseorang sudah dinyatakan benar-benar meninggal dunia, maka lakukan:
1. 2.
Ucapkan kalimat tarji fi , , 4.11 if Dibolehkan menangisi si mayatasal seke' darnya 3. Pejamkan matanya dan do'akan : 0 . 1 41: 461 , ,# . jij j 4.51) 41,p).) .74P/
to ft
fi
.,.,
Lsio 4.4.1."-li Artinya: "Ya Allah ampunilah..... tingikan derajatnya setinggi derajat orang-orang yang sholeh, lapangkanlah dan berilah gantinya pada
sepeninggalannya."
4. 5. 6. 7. 8.
Diikatkan dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka. Lemaskan seluruh persendian si mayat agar tidak mengeras.
Letakkan kedua tangannya di atas dadanya. (sedekap) Tinggikan sedikit tempat jenazah. T anggalkan pakaiannya dan tutupi dengan kain seluruh tubuhnya.
9. Lunasilah hutangnya dengan segera. 10. Kabarkanlah kepada kerabat dan teman-temannya kaum
muslimin.
12. Bila mendapatkan mayat yang kaku/keras, lemaskan dengan air hangat yang bercampur dengan teh dan daun sirih.
1. Memandikan Jenazah a) Syarat-syarat memandikan jenazah 1. Utarnakan orang yang ditunjuk oleh si mayat sendiri
sebelum wafatnya. Hal ini berdasarkan hadits dari Asma' binti 'Amis:
Urs
csIP
.A 0..
Artinya : "Bahwa Fathimah berwasiat supaya dimandikan oleh suaminya, yakni 'Ali. Kemudian 'Ali dan Asma memandikannya".
3. T erpercaya, amanah dan paling mengetahui sunnah 1. Laki-laki bila jenazahnya laki-laki, perempuan bila
jenazahnya perempuan, ayah dan ibu boleh memandikan putra-putrinya selama masih anak-anak (dibawah umur tujuh tahun), dan swami boleh memandikan istrinya dan sebaliknya).
,diAt i
i
0 14 .11
.
de 0 .
4.1
NION005,611161111112 111
SEPUTAR KEMATIAN
P f r - k i l i entititatiner'7k
SEPUTAR KEMATIAN
Coo
Apabila pada anggota badan jenazah terdapat cacat, maka orang yang memandikan harus merahasiakan demi menjaga nama baik keluarga jenazah. Sabda Rasulullah SAW : r ' / /.// ./ ersavil itt Jko
P
( 511-1.11 )
( 1
Artinya: "Dari Rofi Aslam berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Barang siapa memandikan jenazah lalu merahasiakan cacat tubuhnya: maka Allah memberi ampun baginya empat puluh kali" (HR. Muslim) 5. Jika perempuan mati dan semuanya yang hidup laki-laki dan tidak ada suaminya atau
sebaliknya, jenazah tersebut tidak dimandikan, tetapi ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan. Rasulullah SAW. bersabda sebagai berikut. <A1 ti Lr Vi
-
* 6t4944,61.4
L.04.)
04.4.40..,13 54.41J e
aTteitetly. 1 0 9.) 16
,of
Artinya : Jika seorang perempuan meninggal di lingkungan laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal di lingkungan perempuanperempuan dan tidak ada laki-laki selainnya maka hendaklah mayat-mayat itu ditayamumkan, lalu dimakamkan. Keduanya itu sama halnya dengan orang yang tidak mendapatkan air. (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi)
/ 0 10401 1
.:
," //,'"..,
reil
b) Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memandikan jenazah 1. Sediakan air secukupnya. 2. Sediakan sarung tangan, sabun mandi, handuk, wewangian, dan sisir. 3. Sediakan tempat yang layak, yaitu tempat yang jauh dari penglihatan kebanyakan orang. 4. Sediakan pula air yang bercampur kapur barus. c) Cara memandikan Jenazah: a. Jenazah ditempatkan di tempat yang terlindung dari sengatan matahari, hujan dan pandangan orang banyak. Diletakkan ditempat
<
"
yang lebih tinggi seperti dipan dan lain-lain. b. Jenazah diberikan pakaian basahan, misal tetap tertutup. Yang memandikan hendaknya memakai sarung tangan. c. Air untuk memandikan jenazah hendaknya air dingin, kecuali dalam keadaan darurat, misalnya di daerah yang sangat dingin atau karena sebab-sebab lainnya. d. Setelah segala keperluan mandi disiapkan, maka hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah dibersihkan sampai hilang. 2. Jenazah diangkat (agak didudukkan) perutnya diurut supaya kotoran yang ada dalam perutnya keluar. 3. Kotoran yang ada pada kuku dan jari tangan dan kaki dibersihkan termasuk kotoran yang ada di mulut dan gigi. 4. Menyiramkan air ke seluruh badan sampai merata, dimulai dari kepala terus ke bawah sampai kaki. 5. Mendahului anggota-anggota wudlu pada waktu mulai menyiramkan air.
gni11,
,-:04,;Itt; /44
SEPUTAR KEMATIAN
SEPUTAR KEMATIAN
6. Me nyi r am ka n
da n me m a ndi ka nnya di s una hka n bilangan ganjil dengan berurutan, setelah seluruh tubuh disiram basah, segera memakai sabun sampai bersih benar, sesudah itu diwudlukan dengan sempurna dan terakhir disiram dengan air yang dicampur dengan kapur barus atau lainnya yang berbau wangi. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW menerangkan df,
,
t fit
-40
Y C 010
* a
.
# . 0 " , 0 . , # 1 . 11 0 e l l e ,
4)7
ow
.0 0
I
ZA ..2014
ji
.41 1 .1 Vese
kf. 1
l
**
1 NV%
3 a I O j 31100
t" /
1
d
re ,
'
IP
Artinya: "Dori Umi Athiyah RA. Nabi SAW masuk kepala kami ketika kami memandikan putri beliau, kemudian beliau bersabda: mandikanlah dia tiga kali, lima kali atau lebih, jika kamu pandang balk, lebih dari itu dengan air dan dawn bidara, dan basuhlah yang terakhir dicampur dengan kapur barus". (HR. Bukhari Muslim)
a) Cara membuat kafan 1. Siapkan kain kafan berwarna putih sesuai dengan kebutuhan (dewasa 7-8 m dan anak-anak 4 m) 2. Kafan terdiri dari
- Dua helai kain kafan yang digunakan untuk menutupi sekujur tubuhnya (P 200 cm x L. 100 cm x 2 Lb) - Baju Mayat / Baju Kurung (50 cm x 75 cm) - Kerudung/mukena untuk menutupi kepalanya - Kain basahan/sarung untuk menutupi bagian bawahnya (100 cm x 50 cm) c. Tali dari kain (3 cm x 100 cm) bisa tiga, lima, tujuh sampai tak terhingga.
a. Mayat Pria, cukup sehelai atau tiga helai kain b. Mayat Wanita
b) Cara mengkafani Setelah mayat dimandikan kemudian dikafani. Kain kafan harus dibeli dengan harta yang halal. Kain kafan boleh diambil dari harta yang ditinggalkan si mayat. Akan tetapi jika si mayat tidak meninggalkan harta, maka yang menanggung adalah keluarga/kaum musliminiorangorang yang mampu. Kalau kain putih tidak ada maka boleh mengafani mayat dengan kain apa saja. Adapun tata cara mengkafani jenazah adalah sebagai berikut
1. Jenazah Pria
a. Sediakan tali pengikat, letakkan di bawah kain kafan b. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai setelah masingmasing lembarnya ditaburi dengan wewangian. c. Angkatlah mayat dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan. a. Sebelum mengenakan kain kafan alangkah baiknya semua lubang badan seperti hidung, telinga dan lain-lain serta apabila ada luka-luka agar ditutup dengan kapas yang sudah ditaburi dengan wewangian lainnya. d. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri, selanjutnya lakukanlah seperti itu selembar demi selembar. e. Ikatlah mayat dengan tali yang sudah disediakan. g. Letakkan mayat di tempat yang lebih tinggi.
ati
O
irk:f
SEPUTAR KEMATIAN
MUM
SEPUTAR KEMATIAN
*,
1
(;6;
Dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.: , # , # #0, 13)1 tYk y.:; 4:4* 'a # 4 . 6 1 jyAS kt`i tog
.. g l
' se
lat I
L
41,41,r%)....oc.A4, 4)..4
se
v.
Artinya: "Dari Aisyah RA. Rasul SAW telah dikafani dengan tiga lapis kain yang putih bersih yang terbuat dari kapas, tidak ada didalamnya baju maupun sorban." (HR. Buchori Muslim) . 2. Jenazah Wanita a. Rambutnya dibagi tiga kepang/pintal lalu julurkan ke belakang.
d. Pakaikan mukena. Sediakan tali pengikat, letakkan di bawah kain kafan. e. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, dimulai dari kain kafan, kain mukena, kain basahan, baru terakhir baju mayat (baju kurung) f. Angkatlah mayat dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan. g. Sebelum mengenakan kain kafan alangkah baiknya semua lubang ditutup dengan kapas yang sudah ditaburi dengan serbuk kayu cendana atau wangi-wangian lain. h. Berilah wewangian pada tiap-tiap kain. i. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas kemudian ujung lembar sebelah kiri dan seterusnya. j. Ikatlah mayat dengan tali yang sudah disediakan. k. Letakkan mayat di tempat yang lebih tinggi.
Dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.: 00. I W de .02P 49 1" ...,,:,; ,ee ..":1,-:t. ..A ': a t a .01 1 _ .0144,44iCAA? 14)416?,..,A0 tra0 CA.Vl.:3 4 , *''' ,,, '. . :44"141-.)' ' k3U4315/.3kii:v4i '.is4L,,,it p 7!";Ib 7 4 :1 0 1Jr1 0:"ICib 111,:16(. " ''.. :::61 11 Um): ;:'. "jj lc le ' 1 : 4611t t iaL,1::11 1 , , s F . . . , 93 4 AA: C... *>:) .3 i4
a 41. ' 0 . . . j 6 4 ... ,.
..-
, , , , . .
4 :
......,,
Artinya: "Dari Laila binti Qanif RA, is berkata: "Saya adalah salah seorang yang turut memandikan Ummu Kalsum binti Rasul SAW. ketika wafatn ya yang mula-mula diberikan Rasulullah kepada kami ialah kain basahan, kemudian baju, kemudian Cutup kepala kemudian kerudung kemudian kain yang lainnya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
*
4442
,4
3. Mensholatkan Jenazah
#
_i
.. 0 r .0
.1,44;16Y4"404,4#44j3414jik;
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Sholatkanlah orang-orang yang telah meninggal dunia". (HR. Ibnu Majah) a) Tata Cara Sebelum Pelaksanaan Sholat Jenazah Sesudah mayat sempurna dimandikan dan dikafani, bujurkan mayat tersebut ke utara (kepala di sebelah utara, kaki di sebelah selatan). Kemudian disholatkan, adapun tata caranya sebelum pelaksanaan sebagai berikut a. Jangan mensholatkan pada waktu terbit matahari, tengah hari dan pada waktu terbenam matahari. b. Diusahakan sedapat mungkin disholatkan berjamaah. c. Shof (barisan) diatur tiga shof atau lebih.