You are on page 1of 3

Buah tomat yang berasal dari Amerika Latin telah menjadi salah satu makanan dan sumber obat

herbat yang dikenal selama ratusan tahun. Lebih dikenal sebagai sayuran, buah tomatsebenarnya merupakan salah satu jenis berry yang memiliki kandungan antioksidan sangat tinggi dan berguna melawan radikal bebas dan menjadikan anda awet muda. Tomat dikenal memiliki kandungan lycopene yang sangat tinggi, yaitu zat anti oksidan yang sangat bagus untuk pencegahan kanker terutama kanker prostat. Lycopene juga dipercaya mampu melindungi tubuh dari penyakit cardiovascular, diabetes, menambah kesuburan pada pria, dan membantu tubuh anda tetap lincah, awet muda, dan lebih sehat.

Namun demikian, Anda dianjurkan untuk tidak makan tomat dalam jumlah banyak secara terus menerus. Di Inggris, pernah ada kasus seorang wanita yang rutin mengkonsumsi jus tomat hingga 2 liter setiap harinya. Bukannya kesehatan yang didapatkan, akhirnya wanita tersebut terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit karena di dalam tubuhnya diketahui memilik kelebihan zat lycopene. Zat lycopene seharusnya diubah menjadi Vitamin A, namun karena jumlahnya yang sangat banyak tubuh tidak dapat mengubahnya sekaligus dan akhirnya menjadi racun yang merugikan. Vitamin penting dalam Tomat lainnya adalah Vitamin C. Berdasarkan penelitian, kandungan Vitamin C pada tomat ternyata lebih tinggi dari yang terkandung pada buah jeruk. Seperti yang kita tahu bahwa Vitamin C merupakan zat penting yang sangat diperlukan oleh tubuh karena mampu menambah kekebalan tubuh, melawan infeksi dan merupakan antioksidan yang sangat powerfull. Berbeda dengan Lycopene yang tidak larut dalam air, Vitamin C merupakan zat yang larut dalam air sehingga tidak akan menjadi racun yang mematikan bagi tubuh karena kelebihannya akan dibuang bersama urine. Kandungan vitamin dalam tomat selanjutnya adalah Vitamin B9. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa Vitamin B9 dalam tomat mampu mempercepat regenerasi sel sehingga membuat tubuh dan pikiran kita menjadi tetap muda. Manfaat lainnya dari Vitamin B9 adalah merangsang tubuh untuk memproduksi enzime yang mampu mengontrol homocysteine. Homocysteine merupakan sejenis protein berbahaya di dalam darah yang apabila terdapat pada darah dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan masalah pada arteri dan menjadi penyebab utama serangan jantung. Selain mengandung ketiga nutrisi di atas, buah tomat juga mengandung Vitamin B6, Potassium, dan Folate. Kandungan-kandungan tersebut mampu membuat tubuh kita awet

muda lho, jadi jangan ragu mengkonsumsinya secara teratur dalam jumlah yang sewajarnya untuk memperoleh manfaat Vitamin dalam tomat.

Tomat I. Deskripsi Tanaman Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran dari keluarga Solanaceae. Termasuk golongan tanaman semusim dan bersifat menjalar. Akar pokoknya tergolong akar tunggang dan akar serabut. Batangnya berbentuk persegi empat hingga berbentuk bulat, dengan bulu-bulu halus. Daun tomat berbentuk oval dengan bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung ke dalam. Warna daun hijau, merupakan daun majemuk ganjil, tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral dengan anak daun sekitar 5-7 helai. Bunga berukuran kecil dengan warna bunga kuning cerah dan tumbuh dari batang atau cabang yang masih muda. Buah tomat memiliki warna dan rasa bervariasi sesuai dengan kondisi buahnya. Buah tomat memiliki biji putih kekuning-kuningan yang tersusun bekelompok dalam ruang-ruang dan dibatasi oleh daging buah. Buahnya yang matang memiliki daging buah lunak, kulit buah yang kian menipis dan mengandung banyak air. Bentuknya bulat, lonjong, bulat telur ataupun oval. Adapun ukurannya, bisa mulai yang paling kecil, sedang hingga yang paling besar. Buah tomat yang berukuran kecil rata-rata memiliki berat buah kurang dari 45 gram, yang berukuran sedang dengan berat antara 45-150 gram dan yang berukuran besar beratnya bisa mencapai 150-200 gram lebih. II. Kandungan Kimia Buah tomat mengandung sejumlah zat gizi penting yang berguna bagi kesehatan tubuh. Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, komposisi gizi yang terkandung dalam buah tomat untuk buah yang masih muda: kalori (23 kal), protein (2 gram), lemak (0,7 gram), karbohidrat (2,3 gram), kalsium (5 mg), fosfor (27 mg), zat besi (0,5 mg), vitamin A (320 SI), vitamin B 1 (0,07 mg), vitamin C (30 mg), dan air (93 gram). Pada buah tomat yang telah masak terdapat kandungan: kalori (20 kal), protein (1 gram), lemak (0,3 gram), karbohidrat (4,2 gram), kalsium (5 mg), fosfor (27 mg), zat besi (0,5 mg), vitamin A (1500 SI), vitamin B1 (0,06 mg), vitamin C (40 mg), dan air (94 gram). Untuk sari air tomat: kalori (15 kal), protein (1 gram), lemak (0,2 gram), karbohidrat (3,5 gram), kalsium (7 mg), fosfor (15 mg), besi (0,4 mg), vitamin A (600 SI), vitamin B 1 (0,05 mg), vitamin C (10 mg), dan air (93 gram). Selain mengandung vitamin C, di dalam buah tomat juga terdapat asam sitrat, asam folat, sedikit natrium, kalium, magnesium, dan potassium. Buah tomat juga mengandung senyawa aktif likopen (lycopene). Pada buah tomat yang masih muda terdapat senyawa likopersikum (lycopersicum) yang berbentuk lender. III. Manfaat untuk Kosmetik Buah tomat masak yang merah mengandung likopen (lycopene) yang efek farmakologis lebih kuat dari vitamin C, E maupun betakaroten. Likopen sendiri termasuk golongan karotenoid yang mempunyai ikatan rangkap lebih banyak daripada karotenoid lainnya. Sebagai antioksidan, likofen memiliki kemampuan dalam menangkap singlet oksigen yang merupakan radikal bebas kuat dalam tubuh. Likopen juga mampu menekan ekspresi molekul adhesi dan perlekatan monosit pada sel endotel. Fungsi senyawa ini meliputi pengambilan sinar untuk keperluan fotosintesis pada tumbuhan, juga sebagai proteksi terhadap sinar ultraviolet, sebagai provitamin dan antioksidan pada manusia maupun binatang. Sebagaimana diketahui, pajanan ultra violet dari cahaya matahari pada organism menyebabkan terjadinya reaksi fotooksidatif yang dapat merusak molekul biologi, mampu mengakibatkan

kerusakan pada integritas struktur subseluler, sel dan jaringan tubuh. Adanya suatu stress fotooksidatif yang terjadi akan merupakan trigger untuk terjadinya proses patologik dari beberapa kelainan atau penyakit pada jaringan yang terpajan, seperti jaringan kulit ataupun mata.

You might also like