Teks tersebut membahas empat mutiara pada diri manusia yaitu akal, agama, sifat malu, dan amal sholikh menurut hadis Nabi Muhammad SAW. Teks ini juga menjelaskan empat hal yang dapat menghilangkan mutiara tersebut, yakni marah, hasud, thama', dan ghibah.
Teks tersebut membahas empat mutiara pada diri manusia yaitu akal, agama, sifat malu, dan amal sholikh menurut hadis Nabi Muhammad SAW. Teks ini juga menjelaskan empat hal yang dapat menghilangkan mutiara tersebut, yakni marah, hasud, thama', dan ghibah.
Teks tersebut membahas empat mutiara pada diri manusia yaitu akal, agama, sifat malu, dan amal sholikh menurut hadis Nabi Muhammad SAW. Teks ini juga menjelaskan empat hal yang dapat menghilangkan mutiara tersebut, yakni marah, hasud, thama', dan ghibah.
PENDAHULUAN Allah Swt telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain karena manusia diberi kelebihan akal dan nafsu, tidak seperti malaikat yang hanya diberikan akal tapi tidak diberi nafsu, dan tidak seperti hewan yang hanya diberikan nafsu tanpa akal. Dilihat dari anugerah yang diberikan Allah tersebut, tentunya manusia lebih mulia kedudukannya dibanding malaikat dan hewan. Terlebih manusia juga dianugerahkan akal ruhani (hati). .1l !.1l> _.. _ _.> ,1. _ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dari anugerah itu juga, manusia berarti mempunyai tabiat malaikat, hewani, bahkan syetan. Taat beribadah merupakan tabiat malaikat. Menuruti hawa nafsu, tamak, amarah adalah tabiat hewani. Hasud, dengki, dan sombong merupakan tabiat dari syetan. Tergantung diri kita sendiri memilih mana yang kita ikuti. Dengan kelebihan yang telah dianugerahkan bagi manusia tersebut tentunya akal mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. Al-Ghazali menjelaskan, jika jiwa manusia diibaratkan kerajaan, akal diibaratkan perdana menteri dan yang lainnya adalah bawahannya. Jika perdana menteri tidak bisa mengendalikan dan mengatur bawahannya dengan baik, tentunya akan hancur kerajaan tersebut. PERMASALAHAN Manusia jika menyadari potensi yang dimilikinya, tabiat-tabiat mana yang lebih utama yang bisa membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat, tentunya manusia bisa menjalankan kehidupan sesuai yang telah diamanatkan oleh Allah swt. Akan tetapi yang terjadi adalah manusia cenderung menuruti hawa nafsunya, tanpa memperdulikan apa yang dilakukan itu sesuai dengan perintah Allah atau tidak. Sehingga banyak sekali kejadian atau peristiwa yang kita dengar dan kita baca yang kadang tidak masuk akal sehat. Dengan Sifat nafsu amarah seseorang bisa berbuat keji bahkan menghilangkan nyawa seakan nyawa tak lagi ada harganya, mengambil hak orang lain tanpa ada rasa malau atau bersalah, membeberkan aib sesama tanpa melihat tempat bahkan tak menyadari bahwa kita sendiri masih banyak kekurangan, adan lain sebagainya. PEMBAHASAN Ada empat mutiara pada diri manusia sesuai dengan hadits Rasulullah saw: , , ] [ Ada empat mutiara yang ada pada diri bani Adam dan bisa hilang dengan empat perkara yang lain. Adapun empat mutiara itu adalah: akal, agama, sifat malu, dan amal sholikh. Maka marah bisa menghilangkan akal, hasud bisa menghilangkan agama, thama bisa menghilangkan sifat malu, dan ghibah (menggunjing) bisa menghilangkan amal sholikh. (HR. Baihaqi) Dari hadits diatas bisa kita ketahui bahwa ada empat mutiara yang diberikan oleh Allah kepada kita yaitu : 1. Akal Kemajuan peradaban manusia disebabkan manusi diberi akal pikiran oleh SWT, sehingga dengan akal manusia mampu mencukupi kebutuhan hidupnya mulai dari cara berternak,bertani, alat transportasi, alat komonikasi dan lain-lain, semua bisa diciptakan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai manusia berakal kitapun harus tahu kewajiban kita sebagai hamba Allah untuk beribadah kepada al Kholiq yaitu Allah SWT sebagaimana dalam sebuah hadits yang mengatakan : Barang siapa mengetahui dirinya maka ia tahu akan Tuhannya. Karena dengan akalnya dia berfikir bahwa kita ada mesti ada yang menciptan, mustahil kita ada tanpa ada yang menciptan sehingga akhirnya tahu kepada dzat yang menciptakan dan untuk selalu bersyukur dengan cara melaksanakan semua yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang termasuk tidak mengikuti hawanafsunya yang selalu mengajak kepada kejelekan. Ulama mengatakan bahwa : Berbahagialah orang yang akal ruhaninya menjadi pemimpin dan hawa nafsunya menjadi tawanan . Jadi seseorang yang akal ruhaninya menjadi pimpinan maka hawa nafsunya akan menjadi tawanan sehingga hawa nafsunya bisa dikendalikan oleh akalnya, sebaliknya kalau orang akalnya yang menjadi tawanan oleh hawa nafsunya maka celaka hidupnya baik didunia maupun di akhirat,sebagaimana ungkapan ulama : Celakalah bagi orang yang hawa nafsunya menjadi pemimpin dan akalnya menjadi tawanan 2. Agama Bagaimanapun canggihnya akal membuat manusia bisa tercukupi kebutuhannya tapi tanpa agama hidupnya akan terasa hampa dan tak berarti, oleh karena itu Agama adalah mutiara yang sangat berharga bagi manusia.Sehingga Pendidikan Agama hendaknya kita tanamkan semenjak usian dini agar kelak dewasa hidupnya diwarnai dan dituntun dengan agama. 3. Sifat Malu Dalam era sekarang rasa malu perlu kita tanamkan kepada setiap diri manusia sejak mulai dini lebih lebih kita yang notabene bekerja dilingkungan Kementerian Agama sifat malu adalah merupakan bagian dari kesempurnaan iman kita, sehingga Rasullah SAW bersabda : Malu adalah sebagian dari Iman Dalam Hadits yang lain Beliau juga bersabda : ..... Apabila engkau sudah tidak punya rasa malu maka berbuatlah semaumu 4. Amal Sholikh Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, maka karena hidup bersinggungan dengan orang lain kita harus berperilaku baik,baik secara hubungan sosial maupun muamalah yang lain,sehingga amal yang sholeh adalah mutiara yang sangat berharga bagi manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Manusia secara khilqohnya tentu menyukai dengan kebaikan dan membenci kepada kejelekan.Suka menolong orang lain membantu yang kekurangan membangun fasilitas umum seperti Masjid,Musholla, Madrasa, Pondok Pesantren, Rumah sakit dan kepentingan umum lainnya. Kalau kita berbuat baik hakikatnya adalah berbuat untuk diri kita sendiri,baik berbuat baik kepada Allah maupun kepada sesama sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Isra : 7 : | `...> `...> >.. | .!. !l :| ,l> .s :> :..,l >`>` l>.,l .>`..l !. :l>: _ :. .`,l !. ls ,,.. _ 7. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka- muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Itulah empat mutiara yang harus kita jaga agar hidup kita bernilai mulia seperti mutiara yang mahal harganya dan disukai oleh setiap insan. Oleh karena itu kita tidak boleh lengah jangan sampai mutiara itu hilang sebab kalau sampai hilang kita akan jatuh harganya pada nilai yang sangat rendah bahkan mungkin bisa lebih rendah dari binatang. Adapun yang bisa menghilangkan mutiara yang ada pada diri manusia juga ada empat yaitu : 1. Marah Manusia memang diberi sifat marah oleh Allah, apabila seseorang tidak bisa mengendalikan sifat amarahnya maka ia akan kehilangan akalnya, karena marah bisa menghinlangkan akal. Sudah banyak contoh yang terjadi di masyarakat karana marah tidak segan-segan istri membunuh suaminya atau sebaliknya, bahkan ada seorang nenek yang dibunuh oleh cucunya karena cucunya minta uang untuk beli rokok dan neneknya tidak punya uang untuk memenuhi permintaan cucunya akhirnya ia dibunuh oleh cucunya karena marah.Rasul pernah menyampaikan bahwa : Sebaik-baik orang adalah orang yang tidak mudah marah tetapi kalau marah segera reda dan sebaliknya orang yang paling jelek adalah orang yang cepat marah dan kalau sudah marah sulit redanya . Rasulullah SAW juga wasiat dengan Muawiyah dalam haditsnya : ] [ Wahai Muawiyah waspadalah dengan marah maka sesungguhnya marah bisa merusak iman sebagaimana empedu merusak madu H.R. Baehaqiy ) 2. Hasud Hasud adalah sifat yang sangat tercela karena indikasi orang yang hasud adalah orang yang senang apabila orang lain terkena musibah dan akan merasa susah apabila orang lain bahagia. Sifat hasud sangat dibenci oleh Allah karena apabila ia sudah merasuk pada diri seseorang bisa sangat membahayakan bagaikan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sehingga rasul Pernah menyampaikan ada tiga penyakit yang tidak bisa disembuhkan yaitu : a. Sakit dan tua b. Miskin dan malas c. Permusuhan dan hasud Melihat sabda diatas maka hasud ini penyakit yang sulit disembuhkan sehingga degan hasud mutiara Agama bisa hilang pada diri manusia. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda : ] [ Waspadalah dengan hasud, maka sesungguhnya hasud itu bisa merusak semua kebaikan sebaimana Api yang bisa melalap semua kayu bakar ( HR. Abu Daud ) 3. Thama Thama adalah sifat mengharapkan sesuatu kepada orang lain dengan perbuatan yang kita lakukan atau yang tidak kita lakukan, apabila seseorang terkena sifat thama maka ia akan tersiksa dengan mengharapkan pemberian orang lain yang tidak jelas keberadaannya, sehingga tidak segan-segan seseorang dengan sifat thama menghilangkan sifat malunya.Ia tidak akan merasa malu untuk melakukan sesuatu demi sesuatu yang sangat diharapkan. Oleh karena itu Thama bisa menghilangkan sifat malu. 4. Ghibah ( Menggunjing ) Amal sholeh yang kita laksanakan pada dasarnya belum finis karena harus kita jaga agar selamat sampai hari akhir untuk menerima balasannya, sehingga masih memungkinkan amal sholikh yang kita lakukan bisa terhapus manakala kita melakukan hal-hal yang bisa merusak amal sholikh tersebut, karena amal yang akan mendapat pahala itu apabila kita bisa menjaganya sampai hari qiyamata.Yang termasuk bisa merusak amala adalah sebagaimana firman Allah : !,!., _ `.., lL,. >.... _.l!, _: _.ll _.`, .`!. ,!. _!.l _.`, <!, ,,l > .`:. _:. . ,ls ',. .,!.! _, .. . _'.1, _ls ,`_: !.. ,. < _., 1l _.>l ___ 264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168]. [168] Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat. KESIMPULAN Dari hadits yang kami sampaikan diatas bisa disimpulkan bahwa : 1. Empat Mutiara yaitu ; Akal, Agama, Sifat Malu dan Amal Sholikh harus kita jaga agar menjadi manusia yang tinggi nilainya baik dihadapan Allah SWT maupun dihadapan manusia. 2. Kita harus menjauhi dari sifat sifat yang tercela yaitu ; Marah, Hasud, Thama dan Ghibah yang bisa merusak mutiara yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.sehingga bisa menjatuhkan kita pada derajat yang paling rendah dari binatang bahkan mungkin bisa lebih rendah darinya. 3. Dalam zaman sekarang apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, sangat perlu kita perhatikan direnungkan dan diamalkan.Sehingga kita tidak akan terjerumus kedalam jurang kesengsaraan dunia akhirat, karena tergiur dengan bujukan indahnya dunia yang bergemerlapan. PENUTUP Demikian materi yang dapat kami sampaikan atas segala kekurangannya kami mohon sumbangsih kritik dan saran semoga sesuatu yang sedikit ini bisa memberikan manfaat kepada kita sekalian, Amiiin...