You are on page 1of 5

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BENCANA

Disusun Oleh : Nama NIM : Latifatul Khoiriyah : 11/316573/GE/07146

PRODI GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013

IDENTIFIKASI PENINGKATAN MUKA AIR LAUT


Latifatul Khoiriyah Geografi dan Ilmu Lingkungan (11/316573/07146)

PENDAHULUAN Laut merupakan salah satu tempat penyimpan sumberdaya air terbesar di bumi. Air laut merupakan sumberdaya yang besar dan dimanfaatkan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, sumberdaya air laut harus stabil agar pemanfaatannya dapat maksimal dan tidak menimbulkan berbagai masalah. Akan tetapi, seperti halnya permasalahan sumberdaya lainnya, sumberdaya air laut juga mengalami permasalahan. Sumberdaya air laut mengalami keidakstabilan volume air sehingga menimbulkan permasalahan baru, yaitu kenaikan muka air laut.. Akhir-akhir ini, isu kenaikan muka air laut menguat seiring dengan banyaknya isu yang berkembang tentang global warning atau pemanasan global. Berbagai literatur menyebutkan bahwa pemanasan global merupakan salah satu penyeban naiknya permukaan air laut. Kenaikan muka air laut yang sering disebut dengan sea level rise (SLR) merupakan peningkatan volume air laut yang disebabkan oleh faktor-faktor kompleks (Pradana, dkk,
2011).

Sumber: Wikipedia
Peningkatan muka air laut ini menyebabkan berbagai permasalahn yang melanda wilayahwilayah pesisir. Bagi Indonesia, negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, isu kenaikan muka air laut ini menjadi sangat penting karena banyak kota-kota besar yang lokasi geografisnya berada di wilayah pesisir. Apabila kota-kota besar ini mendapat dampak kenaikan muka air laut, maka

permasalahn baru di bidang ekonomi akan muncul. Permasalahan ekonomi akan merembet kepada permasalahan kependudukan yang tidak kunjung selesai. Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya dampak yang lebih luas serta masalah yang lebih besar.

DESKRIPSI PERMASALAHAN Wilayah pesisir merupakan wilayah sangat rentan terhadap tekanan lingkungan baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Salah satu tekanan yang akhir-akhir ini mengancam keberlangsungan wilayah pesisir di seluruh belahan dunia adalah adanya kenaikan muka air laut (Wirasatriya, dkk, 2006). Naiknya permukaan air laut menimbulkan berbagai permasalahan, seperti mundurnya garis pantai, permasalahan sengketa lahan di wilayah pesisir, rusaknya ekologi pesisir dan hilangnya hunian penduduk daerah pesisir. Hal ini tentu menjadikan permasalahan kenaikan muka air laut ini menjadi permasalahan yang perlu ditanggulangi. Penanggulangan permasalahan kenaikan muka air laut ini merupakan salah satu kegiatan analisis potensi bencana. Analisis potensi bencana sangat bermanfaat dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang pembangunan berkelanjutan.

METODE A. Data Kegiatan analisis potensi bencana memerlukan berbagai data untuk pembuata pemodelan analisis potensi bencana. Pembuatan pemodelan analisis bencana kenaikan muka air laut dapat dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk penyusunan variabel dan indickator. Data-data tersebut adalah: 1. Data Litologi 2. Data Geomorfologi 3. Data Geologi 4. Data Kandungan CO2 Atmosfer 5. Data Perubahan Iklim 6. Penurunan Muka Tanah 7. Penggunaan Lahan 8. Jarak dengan Laut 9. Trend Kenaikan Muka Air Laut dari Data Multi Satelit Altimetri 10. Trend Penambahan Volume Air Laut

B. Pengklasifikasian Data Data-data pemodelan yang sudah didapatkan memerlukan pengklasifikasian terlebih dahulu sebelum diinput. Data-data tersebut diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Input dasar Input pemicu Input kecenderungan
Data Lithologi Data Geomorfologi Data Geologi Kandungan CO2 Atmosfer Perubahan Iklim Penurunan Muka Tanah Penggunaan Lahan Jarak dengan Laut Input Pemicu Trend Kenaikan Muka Air Laut dari Data Multi Satelit Altimetri Trend Penambahan Volume Air Laut Input Kecenderungan

Input Dasar

C. Model Builder

Gambar di atas adalah contoh pengolahan data untuk analisis potensi bencana kenaikan muka air laut.Pengolahan data merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan dokumen untuk analisis potensi bencana. Pengolahan data dilakukan dengan menggabungkan beberapa data menjadi satu data baru. Data baru yang dihasilkan dapat berupa data tabel, grafik, ataupun peta. Dalam contoh yang ada, hasil pengolahan data berupa Peta Kerawanan Kenaikan Muka Air Laut dan Data Prediksi Spasial dan Temporal Wilayah Rawan Kenaikan Muka Air Laut

PENUTUP Kenaikan permuakaan air laut merupakan suatu kejadian yang pasti terjadi seiring dengan terjadinya siklus pemanasan global. Hal yang pelu dilakukan adalah adanya adaptasi yang sesuai bagi wilayah-wilayah yang terkena dampak kenaikan muka air laut ini. Sebuah upaya adaptasi pasti membutuhkan data untuk merumuskan upaya adaptasi tersebut. Selain itu, diperlukan analisis awal terlebih dahulu. Peta Kerawanan Kenaikan Muka Air Lauh serta Prediksi Spasial dan Tempiral Wilayah Rawan Kenaikan Muka Air laut merupakan data yang dapat digunakan untuk membuat analisis potensi bencana maupun perumusan upaya adaptasi.

DAFTAR PUSTAKA Pradana, A.C, dkk, 2011, Sea Level Rise, Makalah, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Wirasatriya, A, dkk, 2006. Kajian Kenaikan Muka Laut Sebagai Landasan Penanggulangan Rob Di Pesisir Kota Semarang, Jurnal Pasir Laut, Vol. 1, No.2, Januari 2006 : 31-42.

You might also like