You are on page 1of 3

Analisis kualitatif adalah analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui.

Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sampel (Gandjar, 2007). Perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif adalah kualitatif berhubungan tentang identifikasi senyawa sedngkan kuantitatif berhubungan dengan penentuan kadar senyawa dalam sample. Ada 2 aspek penting dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Sifat- sifat ini sebagai sifat periodik menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida, sulfida, hidroksida, karbonat sulfat dan garam-garam lainnya dari logam.

Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui golongan apa senyawa yang diselidiki. Dalam percobaan ini sampel dilakukan analisis golongan karbohidrat, fenol/alisilat dan aniline. A. Golongan Karbohidrat Analisis pendahuluan golongan ini dilakukan dengan cara senyawa ditambahkan larutan NaOH. NaOH merupakan pemberi suasana alkalis sehingga dapat mempengaruhi warna pada bahan dan untuk mengetahui pengaruh basa terhadap sifat reduktif karbohidrat. Karbohidrat yang dicampurkan dengan NaOH menghasilkan warna hijau muda. hal ini disebabkan NaOH dapat memberi suasana alkalis sehingga karbohidrat yang ditambahkan NaOH akan berubah warna. Setelah dipanaskan menghasilkan warna kuning bening begitupun pada saat didinginkan. Hal ini disebabkan pada pemanasan glukosa menyebabkan terjadi karamelisasi karena glukosa tidak stabil pada suasana basa sehingga menyebabkan terjadinya warna kuning. Setelah dilakukan percobaan, tidak ada senyawa obat yang masuk dalam golongan karbohidrat. B. Golongan Fenol/ Salisilat

Analisis ini dilakukan dengan cara menambahkan larutan FeCl3 pada senyawa obat sehingga terjadi warna ungu-biru (fenol dan salisilat). Jika ditambah etanol warna tetap maka termasuk dalam golongan salisilat. Jika ditambah etanol terjadi warna kuning maka termasuk golongan fenol Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan warna tersebut yaitu asam salisilat, talk, Na-benzoat, antalgin, nipagin, sulfaguanidin, sulfanilamid. Ketika Fenol direaksikan dengan Ar-OH + FeCl3 Ar OFeCl2 + HCl yang akan menghasilkan warna ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987). C. Golongan Aniline Analisis ini dilakukan dengan cara menambahkan NaOH dan etanol pada suatu senyawa, kemudian dipanaskan, jika timbul bau busuk berarti positif turunan amina aromatis. Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan bau busuk yaitu antalgin, sulfaguanid, asam salisilat, paracetamol dan Na-benzoat. Menurut literature, Sulfanilamid juga akan tercium bau amoniak dan aniline jika zat dilebur perlahan-lahan kemudian diteruskan pemanasan (Auterhoof dan Kovar, 1987). Reaksi Penjurusan Analisis ini dilakukan dengam cara melarutkan sampel denhan H2SO4 encer kemudian di fluorosensi yang akan menunjukan warna hijau bila termasuk alkaloida kinin. Setelah percobaan dilakukan, senyawa obat yang positif menunjukan warna hijau adalah

Senyawa S4 adalah campuran senyawa nipagin dan talk. Hal ini dilihat dari warnanya yang putih keruh dengan tekstur yang halus serta bau khasnya yang menunjukan talk sedangkan nipagin dapat dilihat dari tekstur yang halus dan rasa mint-pahit serta reaksi khusus yang menunjukan warna coklat pada perlakuan pendidihan dalam air dan penambahkan FeCl3 .

Autherhoff, H dan Kovark. 1987. Identifikasi Obat Terbitan ke-empat. ITB: Bandung Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, A. 207. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

You might also like