You are on page 1of 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan atau lembaga

pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk

dapat bekerja pada bidang tertentu (UU RI No:2/1989 tentang Pendidikan

Nasional Bab IV pasal 11 ayat 3, 1989 : 6). Di samping itu juga dipertegas

oleh (Supriyoko, 1990 : 8) bahwa Sekolah Menengah Kejuruan merupakan

jenis sekolah tertentu atau lulusannya untuk dapat langsung terjun ke dunia

kerja sesuai dengan keterampilan, bakat dengan bidang yang diperoleh selama

mengikuti proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap.

Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara

bertahap tergantung pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhi

siswa. Faktor-faktor ini umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala

sesuatu yang ada pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti

inteligensi, motivasi, bakat, minat, dan skema berpikir. Faktor ekstern

merupakan segala sesuatu yang berasal dari luar diri siswa yang

mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti pengalaman, lingkungan

sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar, fasilitas belajar dan

dedikasi guru. Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil belajar


2

memungkinkannya untuk belajar lebih lancar dalam mencapai tahap

selanjutnya.

Secara umum keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh faktor tujuan

pendidikan, pendidik, pendidikan, anak didik, alat dan alam sekitar (Soetari

Imam Barnadib,1982 : 3). Kelima faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri

tetapi erat satu sama lainnya sedangkan secara khusus keberhasilan anak

dalam belajar, disamping kelima faktor juga dipengaruhi oleh minat belajar,

fasilitas belajar, kecerdasan, kesehatan, baik fisik maupun psikis dan

sebagainya.

Faktor lingkungan sekitar dapat mempengaruhi seseorang dalam

menyukai sesuatu atau menimbulkan minat terhadap sesuatu hal. Semakin

seringnya seseorang melihat, menemui atau mengalami sesuatu hal yang sama

secara terus menerus akan membuatnya semakin bersemangat untuk

menguasainya. Selain itu, keadaan lingkungan yang mendukung dan sesuai

dengan minat siswa dapat sangat membantu siswa dalam usaha memperdalam

ilmu yang didapatnya di sekolah tidak hanya dengan mengandalkan sarana

yang terdapat di sekolah yang biasanya terbatas. Misalnya terdapatnya engkel

di dekat rumah siswa yang dapat digunakan untuk memperdalam ilmu tentang

otomotifnya. Hal itu akan sangat membantu sekali dalam meningkatkan

prestasi praktek siswa.

Adapun minat pada diri siswa sendiri atau seseorang dapat

diekspresikan dengan perasaan suka atau senang, minat merupakan faktor

yang sangat penting bagi setiap orang untuk bertindak. Kurangnya minat
3

terhadap pelajaran dapat mempengaruhi belajar, minat yang besar akan

mendorong perhatian siswa untuk lebih giat belajar tetapi sebaliknya,

kurangnya minat akan menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar

siswa sehingga akan menghambat prestasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa


permasalahan sebagai berikut:

1. Menurunnya tingkat prestasi belajar praktek siswa.

2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kejuruan yang dapat


mempengaruhi hasil prestasi praktek siswa.

3. Lingkungan sekitar rumah masing – masing siswa yang berbeda kondisi


dan kurang sesuai untuk digunakan sebagai tempat belajar di luar sekolah.

C. Batasan Masalah

Dari beberapa permasalahan diatas dapat dibatasi masalah tentang

hubungan minat belajar pelajaran kejuruan dalam diri siswa dan lingkungan di

sekitar rumah yang tersedia sebagai pendukung terhadap prestasi praktek

kejuruan. Dalam pembatasan masalah tersebut terdapat faktor intern dan

ekstern yang berhubungan dengan siswa secara langsung. Faktor – faktor

tersebut memberikan pengaruh dalam proses menentukan suatu keberhasilan

dalam mencapai prestasi praktek yang lebih baik lagi.


4

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diperoleh dari batasan masalah diatas adalah:

1. Adakah hubungan minat belajar pelajaran kejuruan otomotif terhadap

prestasi praktek kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis

Yogyakarta?

2. Adakah hubungan lingkungan sekitar terhadap prestasi praktek

kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta?

3. Adakah hubungan minat belajar kejuruan otomotif dan lingkungan

sekitar siswa secara bersama – sama terhadap prestasi praktek kejuruan

otomotif di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

E. Tujuan Penelitian

Dari bagian sebelumnya telah diuraikan diatas, maka pada penelitian

ini mempunya tujuan yang secara sistematis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan minat belajar pelajaran kejuruan otomotif

terhadap prestasi praktek kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis

Yogyakarta?

2. Untuk mengetahui hubungan lingkungan sekitar rumah terhadap

prestasi praktek kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis

Yogyakarta?
5

3. Untuk mengetahui hubungan minat belajar kejuruan otomotif dan

lingkungan sekitar rumah secara bersama – sama terhadap prestasi

praktek kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta?

F. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Secara teoritis :

Memberikan masukan pada dunia pendidikan umumnya dan

pendidik pada khususnya bahwa ada hubungan antara minat belajar

pelajaran kejuruan dan fasilitas di rumah terhadap prestasi praktek

kejuruan otomotif di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

2. Secara praktis :

a. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pendidik atau

guru tentang cara meningkatkan prestasi praktek kejuruan

siswa di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

b. Memberikan referensi untuk penelitian yang lain yang

berkaitan dengan dunia pendidikan.


6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Minat belajar pelajaran kejuruan

Dari beberapa pendapat –pendapat dapat ditarik kesimpulan

bahwa minat yang ada pada seseorang merupakan suatu gejala psikis

yang mengandung kemampuan atau kekuatan seseorang untuk lebih

cenderung memperhatikan dan merasa tertarik pada obyek yang disenangi

dengan dilandasi oleh rasa kesadaran untuk melaksanakan aktivitas atau

kegiatan tertentu.

a. Macam – macam minat

Berdasarkan tingkatannya, Witherington mengemukakan bahwa minat

dibagi menjadi dua yaitu minat primitif dan minat kultural (1978:

124).

Menurut Syamsudin cara timbulnya minat dibagi menjadi dua macam

yaitu minat spontan dan minat yang disengaja.

Wilton L Bloom mengemukakan minat dibagi menjadi dua macam

yaitu minat subyektif dan minat obyektif.

b. Unsur-unsur minat
7

Unsur minat yang mendukung menurut Wiltom L. Bloom yang

termasuk di dalamnya adalah (1) perhatian: (2) keinginan: (3)

kemauan: (4) aktivitas (Wilton, 1961: 71).

c. Kajian teori tentang kejuruan

a) Pengertian kejuruan adalah pelajaran kejuruan pada suatu lembaga

pendidikan kejuruan menjanjikan dalam bidang pendidikan anak

didik memiliki keterampilan khusus untuk memenuhi kualitas

pekerjaan yang diinginkan.

b) Pengertian pelajaran kejuruan adalah mata pelajaran yang diikuti

oleh siswa SMK menurut penjurusannya masing-masing untuk

mendalami sebelum mengikuti pelajaran praktek kejuruan.

c) Pengertian praktek kejuruan adalah mata pelajaran yang dilakukan

siswa di sekolah menengah kejuruan yang sebelumnya

dilaksanakan terlebih dahulu pelajaran teorinya.

d. Teori Minat Belajar Pelajaran Kejuruan

Berdasarkan beberapa pendapat, yang dimaksud minat belajar

pelajaran kejuruan dalam penelitian ini adalah kecenderungan yang

mantap bagi siswa kelas II SMK Tamansiswa Jetis, Yogyakarta untuk

merasa tertarik pada bidang kejuruan yang dipilihnya, dalam hal ini

program keahlian teknik kejuruan otomotif dan merasa senang

mempelajarinya sehingga dapat mencapai prestasi praktek kejuruan

pelajaran kejuruan yang opimal.


8

2. Lingkungan belajar sekitar rumah

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan

pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari

anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu

berada.

3. Prestasi praktek kejuruan

Prestasi praktek kejuruan yang dimaksud disini adalah kecakapan

nyata yang diperoleh siswa yang dapat diukur secara langsung dengan

menggunakan suatu metode atau cara yaitu dengan mengadakan tes pada

waktu tertentu dan sebelumnya siswa telah mengikuti proses belajar

mengajar atau kegiatan belajar.

B. Kerangka Berpikir

Sebagai pendukung deskripsi teori dan pengujian hipotesis perlu

adanya kerangka berpikir dan teori yang dikemukakan sehingga dapat

mengajukan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari penelitian

ini.

1) Hubungan minat belajar pelajaran kejuruan terhadap prestasi praktek

kejuruan otomotif.

Dapat diduga bahwa ada hubungan yang positif minat belajar

pelajaran kejuruan dengan prestasi praktek kejuruan otomotif.


9

2) Hubungan lingkungan sekitar terhadap prestasi praktek kejuruan

otomotif.

Diduga lingkungan sekitar siswa dapat mempengaruhi

perkembangan kepriadian dan ketrampilan siswa selain di sekolah.

3) Hubungan minat belajar pelajaran kejuruan dan lingkungan sekitar

dengan prestasi praktek kejuruan teknik otomotif.

Apabila lingkungan belajar di sekitar siswa seperti adanya bengkel

dan minat untuk belajar lebih tinggi dalam mencapai prestasi dan bisa

bekerja sama antara siswa yang satu dengan yang lain sehingga memberi

pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi praktek kejuruan otomotif

yang tinggi seperti yang diharapkan.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan teoritis dan kerngka berpikir yang telah diuraikan

diatas secara rinci maka dapat diajukan tiga butir hipotesis antara lain

sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar pelajaran kejuruan

dengan prestasi praktek kejuruan otomotif kelas XI SMK Tamansiswa

Jetis Yogyakarta.

2. Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekitar dengan

prestasi praktek kejuruan otomotif kelas XI SMK Tamansiswa Jetis

Yogyakarta.
10

3. Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar pelajaran kejuruan

dan lingkungan sekitar dengan prestasi praktek kejuruan ototmotif

kelas XI SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto karena dalam penelitian ini

tidak dibuat perlakuan khusus atau manipulasi terhadap variable atau subyek

yang diteliti. Penelitian ini bersifat kuantitatif, artinya semua data diwujudkan

dalam bentuk angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistic. Penelitian

ini termasuk penelitian korelasi, bermaksud menemukan adanya hubungan

antar variable.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2009

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.

1. Variabel Penelitian.

Idenifikasi variable penelitian adalah pokok permasalahan dalam penelitian,

maka variable haruslah dirumuskan secara jelas agar penelitian sesuai

dengan tujuan yang diinginkan. Lebih lanjut akan dikemukakan oleh


11

Suharsimi (2004 : 65) bahwa variable penelitian dapat dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Variabel yang memberi pengaruh atau yang disebut variable bebas atau

disebut Independent Variable.

2. Variabel yang dipengaruhi atau tergantug atau disebut Dependent

Variable

Sesuai dengan pokok permasalahan peneliti melibatkan variable bebas dan

variable terikat. Variable yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Independet Variabel (Variabel Bebas) adalah minat belajar pelajaran

kejuruan(X1) dan lingkungan sekitar rumah (X2)

2. Dependent Variable adalah prestasi praktek kejuruan (Y).

Dalam penelitian ini minat belajar kejuruan dan lingkungan sekitar rumah

akan diukur tingkat hubungannya dengan prestasi praktek kejuruan.

Hubungan ketiga variable tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gb 1. Model Hubungan antar variabel

Keterangan :

X1 : Minat belajar kejuruan

X2 : Lingkungan sekitar rumah


12

Y : Prestasi praktek kejuruan

Rx1y : Hubungan antara minat belajar pelajaran kejuruan dengan prestasi


praktek kejuruan

Rx2y : Hubungan antara lingkungan sekitar rumah dengan prestasi praktek


kejuruan

Rx12y : Hubungan antara minat belajar pelajaran kejuruan dan lingkungan


sekitar rumah dengan prestasi praktek kejuruan

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi tentang minat belajar kejuruan, lingkungan sekitar rumah dan

prestasi praktek kejuruan adalah sebagai berikut:

a. Minat belajar pelajaran kejuruan

Minat belajar pelajaran kejuruan dalam penelitian ini adalah

kecenderungan yang mantap bagi siswa kelas II SMK Tamansiswa

Jetis, Yogyakarta untuk merasa tertarik pada bidang kejuruan yang

dipilihnya, dalam hal ini program keahlian teknik kejuruan otomotif

dan merasa senang mempelajarinya sehingga dapat mencapai prestasi

praktek kejuruan pelajaran kejuruan yang opimal.

b. Lingkungan sekitar rumah

Lingkungan sekitar rumah dalam penelitian ini adalah

terdapatnya tempat atau sarana yang dapat digunakan oleh siswa

untuk dapat memperdalam dan mempraktekan langsung ketrampilan

yang diperolehnya di sekolah. Dalam hal ini misalnya adalah bengkel


13

atau kendaraan yang dapat digunakan sebagai tempat atau sarana

untuk mempraktekan ketrampilannya di luar sekolah.

c. Prestasi praktek kejuruan

Prestasi praktek kejuruan yang dimaksud disini adalah

kecakapan nyata yang diperoleh siswa yang dapat diukur secara

langsung dengan menggunakan suatu metode atau cara yaitu dengan

mengadakan tes pada waktu tertentu dan sebelumnya siswa telah

mengikuti proses belajar mengajar atau kegiatan belajar.

D. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi penelitian

Menurut Sugiyono (1992 : 57) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah kelas

XI berjumlah 180.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (1992 : 57), Sampel adalah sebagian jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena subjek penelitian

berjumlah lebih dari 100, maka penelitian ini menggunakn sampel dan

populasi yang representatif.


14

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

proporsional random sampling. Dengan mempertimbangkan proporsi

jumlah siswa pada masing – masing kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

perlu digunakan metode yang sesuai dengan masalah penelitian agar dapat

menjaring data dengan tepat. Dalam penelitian ini digunakan dua metode

yaitu:

1. Metode Angket atau Kuosioner.

Metode angket digunakan untuk memperoleh data secara langsung dari

siswa melalui pertanyaan dan pernyataan yang telah disiapkan.

2. Metode Dokumentasi.

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh keterangan dari benda-

benda tertulis, potret, kumpulan keterangan, peraturan, laporan resmi dan

lain-lain.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, maka dalam penelitian ini

akan digunakan teknk analisa data menggunakan analisa statistic seagai

berikut:
15

a. Analisa Korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui sifat dan

efektivitas pengaruh antar beberapa variable bebas secara sendiri-

sendiri dengan suatu varibel terikat.

b. Analisa Regresi yang digunakan untuk mengetahui sifat dan efektifitas

hubungan dua variable bebas atau lebih dengan suatu variable terikat.
16

DAFTAR PUSTAKA

Crow And Crow, 1984, Education Psichology (Terjemahan = Kasijan), Surabaya,

Bina Ilmu.

Fudyartanto, 1995, Teori dan Praktek Bimbingan dan Penyuluhan pada

Pendidikan Modern I, Yogyakarta, Wirawidya.

Oemar Hamalik, 1989, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung,

Tarsito.

Masri Singarimbun,1985, Metode Penelitian Survey, PT. Midas Surya, Surabaya,

Grapindo.

Soetari Imam Barnadib, 1982, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta,

Yayasan FIP IKIP.

Suharsimi Ari Kunto, 1985, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,

Yogyakarta, Andi Offset.

Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfa Beta.

The Liang Gie, 1983, Cara Belajar Dengan Efisien, Yogyakarta, Pusat Kemajuan

Studi.
17

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

Judul (setelah direvisi):

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR PELAJARAN KEJURUAN


DAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH DENGAN PRESTASI
PRAKTEK KEJURUAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI SMK
TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA

OLEH :

ABDUDI RIYANTO (08504247008)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2009

You might also like