You are on page 1of 17

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

GERAK GEOTROPI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

1. RIKA CAHYA WULAN 2. HUSNUL KHOTIMAH

NIM ACD 110 068 NIM ACD 110 048

Dosen Pembimbing Asisten Lab.

: Dr. SITI SUNARIYATI, M.Si : AHMAD SUBADI,S.Pd

UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MIPA LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI 2013

I.

TOPIK Gerak Geotropi

II. TUJUAN Untuk mempelajari gerak geotropi pada akar tumbuhan.

III. DASAR TEORI Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi. Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah. Pertumbuhan akar merupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhan tunas adalah gravitropisme negatif. Gravitropisme ini mulai terjadi setelah proses perkecambahan biji. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapan statolit.Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar. Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar. Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contoh: Gerak ujung akar kepala. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam

Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith). 2) Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung batang tumbuhan. Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan searah gravitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuhan.Sedangkan geotropisme negatif adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi. Gerak ujung akar kepala itu sutau geotropi yang positif. Sedang jurusan yang ditempuh oleh cabang-cabang akar yang agak mendatar itu disebut diogeotropik atau transversal-geotropik. Sebaliknya, jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu disebut geotropi yang negatife. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu gravitropisme positif (gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan gravitropisme negatif (gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi bumi. Namun pada umumnya akar bersifat gravitropisme positif.(Dwidjoseputro,D.1985). Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah dari pada sisi atas,

sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah.(Heddy,S.1996). Jika kita letakkan suatu pot berisi kecambah dalam posisi mendatar, maka ujung kar akan membelok ke pusat bumi (geotropi yang positif), sedang ujung batang akan membelok keatas (geotropi yang negatif). Kejadian ini ada hubungannya dengan distribusi auksin juga. Kesimpulannya adalah kadar auksin yang tinggi menggiatkan pengembangan sel-sel batang, akan tetapi menghambat sel-sel akar. Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah. Gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang. Hal in dapat terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah. Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas (Sutarmi, 1985). Batang utama atau batang tanaman biasanya tumbuh 180 o dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi lingkungan (Salisburry and Ross, 1995).

IV. ALAT DAN BAHAN A. Alat

No. 1. 2. Cawan petri Papan seksi

Alat

Jumlah 1 Buah 1 Buah

B. Bahan

No. 1. 2. 3. 4. Lilin mainan Kapas Isolasi

Bahan Kecambah kacang hijau umur 2 hari

Jumlah 4 Biji Secukupnya Secukupnya Secukupnya

V. CARA KERJA 1. Memasukkan sedikit kapas ke dalam cawan petri, lalu mengatur sehingga membentuk lapisan yang tidak terlampau tebal. 2. Membasahi kapas tersebut dengan sedikit air. 3. Memilih 4 biji kecambah kacang hijau yang mempunyai calon akar dengan panjang yang sama. 4. Meletakkan keempat biji kecambah ini di atas kapas tersebut pada posisi keempat arah mata angin (Utara, Selatan, Barat, dan Timur). Memberi tanda nomor pada cawan petri. Kemudian menutup kembali cawan petri tersebut, lalu memberi isolasi pada tepi tempat dan tutupnya. 5. Memasang cawan petri beserta isinya dengan posisi tegak di atas papan seksi dengan bantuan lilin mainan. 6. Menggambar dan mencacat arah pertumbuhan calon akar pada awal pengamatan ini. Ukurlah pula panjang calon akar. 7. Setelah 24 jam, mengamati arah pertumbuhan calon akar tersebut. Lalu memutarkan cawan petri tersebut 90 ke arah kanan sehingga posisi kecambah yang semula berada di titik Utara pindah ke titik Timur, demikian seterusnya.

VI. HASIL PENGAMATAN

No 1.

Pengamatan Hari KeHari pertama, Calon akar pada awal pengamatan dengan perlakuan 4 biji kecambah kacang hijau umur 2 hari ukuran panjangnya 3,1 cm dengan posisi kecambah berada di titik Utara. Hari kedua,setelah 24 jam ada perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Utara, yaitu : Warna batang putih kemerahan Warna daun hijau Jumlah 2 helaian daun Akar primer lurus.

Gambar Arah Mata Angin

2.

3.

Hari ketiga,perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Timur, yaitu : Warna batang putih kemerahan Warna daun hijau Jumlah 2 helaian daun.

4.

Hari keempat,perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Selatan,yaitu : Warna batang merah keunguan Warna daun hijau tua Jumlah 4 helaian daun lebih panjang.

5.

Hari kelima,perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Barat,yaitu : Warna batang hijau keputihan Warna daun hijau tua Jumlah 4 helaian daun lebih panjang.

VII. PEMBAHASAN Pertumbuhan di pengaruhi oleh faktor hormone dan enzim serta faktor lingkungan. Salah satu hormone tumbuhan yang terdapat pada kecambah kacang hijau yaitu hormone Auxin adalah salah satu hormone tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel. Pada pengamatan yang telah kami lakukan pada hari pertama, Calon akar pada awal pengamatan dengan perlakuan 4 biji kecambah kacang hijau umur 2 hari,menggunakan air secukupnya dan ukuran panjangnya 3,1 cm dengan posisi kecambah berada di titik Utara. Setelah 24 jam di amati ternyata warna kecambah tersebut menjadi coklat.Pada bagian kotiledon dan hipokotil menjadi berlendir. Kemudian pada tempat cawan petri ada uap air itu kemungkinan karena adanya respirasi tumbuhan. Jadi,awal pengamatan kecambah gagal karena faktor terlalu banyaknya air.

Kemudian,kami melakukan perlakuan ulang terhadap kecambah kacang hijau dari awal, pada hari kedua dengan waktu 24 jam ada perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Utara, yaitu : warna batang putih kemerahan,warna daun hijau,jumlah 2 helaian daun dan akar primer lurus serta titik Utara mengalami gerak geotropisme positif pada akar kecambah.

Kemudian hari ketiga, mengganti perubahan posisi di titik Timur, yaitu mengalami warna batang putih kemerahan,warna daun hijau,jumlah 2 helaian daun serta titik Timur arah gerak geotropisme positif pada akar kecambah.

Pergantian posisi hari keempat, pada kecambah kacang hijau di titik Selatan,yaitu mengalami warna batang merah keunguan,warna daun hijau tua,jumlah 4 helaian daun lebih panjang serta titik Selatan arah geotropisme positif.

Pengamatan terakhir pada hari kelima,perubahan pada kecambah kacang hijau di titik Barat,yaitu: warna batang hijau keputihan,warna daun hijau tua,jumlah 4 helaian daun lebih panjang serta titik Barat arah geotropisme positif.

Jadi,kesimpulan dari pengamatan yang telah kami lakukan selama 5 hari dengan arah mata angin (Utara,Timur,Selatan,Barat) dengan menggunakan kecambah kacang hijau dalam perlakuan di cawan petri. Apabila suatu tanaman di letakkan secara horizontal, maka akumulasi auksin yang berada di bagian bawah sebagai akibat pengaruh geotropisme positif. Sedangkan yang posisi selain dibagian bawah itu gerak ujung batang menjauhi pusat bumi yang di sebut geotropisme negatif.

Klasifikasi ilmiah tanaman kecambah kacang hijau:


Nama umum Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Kacang Hijau : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Fabales : Fabaceae (suku polong-polongan) : Phaseolus : Phaseolus radiatus L.

VIII. KESIMPULAN Dari pengamatan yang telah dilakukan pada kecambah kacang hijau dapat di simpulkan bahwa rangsang cahaya dan gaya gravitasi mempengaruhi arah pertumbuhan atau gerak tumbuhan.

IX. Lampiran sementara Laporan sementara Praktikum

PERTANYAAN : 1. Ada berapa macam gerak geotropi? Jawab : Ada dua macam yaitu : 1) Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. 2) Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. 2. Berdasarkan hasil percobaan saudara cobalah amati gerak akarnya,termasuk dalam gerak geotropi apa saja ! Jawab : Dari hasil percobaan yang telah kami amati terdapat dua arah gerak akarnya yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. 3. Bagaimana pengaruh gravitasi bumi terhadap gerak geotropi ? jelaskan alasan saudara ! Jawab : Menurut pendapat kami pada pengamatan kecambah kacang hijau ini pengaruh geotropisme atau rangsangan yang di pengaruhi gravitasi bumi terhadap akumulasi auxin,yang menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah.

DAFTAR PUSTAKA
Alfi,Muhammad.2011.Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Geotropisme. http://alviedotme.wordpress.com/2011/12/21/laporanpraktikum-fisiologi-tanaman-acara-x-geotropisme/. (Diakses pada tanggal,25 Mei 2013) Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia : Jakarta. Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Nabila.2012.Laporan Ilmiah(Pertumbuhan Kecambah). http://www.slideshare.net/NabilaArifannisa/laporan-ilmiah-pertumbuhankecambah. (Diakses pada tanggal,27 Mei 2013). Rina.2010. Mengamati Gerak Fototropisme Dan Geotropisme Pada Kecambah
Kacang Hijau/Tauge.http://rinaldi89.blogspot.com/2010/01/mengamati-

gerak-fototropisme-dan.html (Diakses pada tanggal,26 Mei 2013)

Salisbury dan Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan. ITB : Bandung. 01/geotropisme.html. (Diakses pada tanggal,25 Mei 2013).

Satria,Bayu.2013.Geotropisme.http://selamatdatangbs.blogspot.com/2013/ Sunariyati,Siti. 2013. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Universitas Palangkaraya : Palangkaraya.

You might also like