You are on page 1of 20

Alergi Makanan

Robert Christeven

Definisi
Merupakan suatu respon ang diperantrai reaksi imunologis terhadap antigen makanan

Anamnesis
Mengembangkan daftar lengkap semua makanan yang diduga menyebabkan gejala Diskusikan cara penyusunan makanan (dimasak, mentah, rempah-rempah tambah atau bahan lainnya) Tentukan jumlah minimum paparan makanan yang dibutuhkan untuk menyebabkan gejala

Tentukan reproduktifitas gejala setelah terpapar makanan Menanyakan tentang riwayat pribadi atau keluarga penyakit alergi lainnya Menanyakan tentang memunculkan faktor yang dapat mempotensiasi reaksi alergi makanan (misalnya, olahraga, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID], atau alkohol) Selain itu, memperoleh gambaran menyeluruh dari reaksi masing-masing, termasuk Waktu timbulnya gejala sehubungan dengan paparan makanan

Semua diamati gejala dan keparahan setiap seseorang Lamanya reaksi Perlakuan diberikan dan respon klinis terhadap pengobatan Reaksi paling baru Food-associated excercise-induced anaphylaxis

Pemeriksaan fisik
Temuan pemeriksaan fisik adalah yang paling berguna untuk menilai status gizi secara keseluruhan, parameter pertumbuhan, dan tanda-tanda penyakit alergi lainnya, seperti dermatitis atopik, rhinitis alergi, atau asma.

tantangan makanan oral biasanya dilakukan dengan 0,15-0,30 g protein /kgBB dari protein terlibat dan mengamati pasien selama beberapa jam. Reaksi positif (misalnya, muntah banyak,diare) biasanya disertai dengan peningkatan jumlah neutrofil mutlak lebih dari 3500sel/mm3. Karena potensi untuk shock,tantangan tersebut sebaiknya dilakukan di rumah sakit.

Manifestasi Klinik
Antigen makanan dapat menimbulkan gejalan saluran napas,kulit, atau saluran pencernaan. Manifestasi pencernaan sering mendominasi gambaran klinis Manifestasi bisa di seluruh saluran pencernaan

Mulut
Respon imunologi terhadap makanan
Ulserasi mukosa dangkal Dermatitis perioral

Lambung
Perdarahan dan radang edematosa mukosa lambung Muntah akuthipersensitivitas tipe cepat Dapat disertai diare encer atau berdarah Pembengkakan glotis dan syok anafilaktikjarang

Usus Halus
Diare encer akut
Respon cepat terhadap masuknya antigen Dapat disertai muntah dan keram perut

Diare Kronis
Bercak-bercak lesi vili di usus halus menyebabkan nafsu makan turun, diare kronis dan retardasi pertumbuhan Fungsi penyerapan biasa tidak terlalu rusak Hiperproteinemia kehilangan protein enterik berlebihan Deisiensi zat besipredarahan kronis

Ditemukan bayi lebih besar yang disapih dari asi, ketika pemeberian susu formula dihentikan, ketika mulai diberi susu sapi biasa Manifestasi menghilang setelah susu sapi dihentikan

Kolon
Pankolitis
diare bercampur darah Akibat minum susu sapi Tinja dapat mengandung eosinofil Ditemukan pad bayi yang hanya minum asi dan ibunya minum susu sapi

Diagnosis
Melalui klinis Uji respons potensial diet, uji kulit, titer antibodi, komplemen, dan titer koproantibodi tidak bermakna dalam diagnostik Gejala akut akan mereda dalam 48 jam dan gejala kronis selama 1 minggu setelah penghentian antigen

Diagnosa Banding
Infeksi enterik Intoleransi laktosa Penyakit radang usus yang tidak spesifik

Patofisiologi
Berhubungan dengan proses imunologis
Hipersensitivitas aafilaktik cepat yang diperantai antibodi Imunoglobulin (Ig) E Hipersensitivitas bergantung IgM,IgG Hipersensitivitas kompleks imun Hipersensitivas seluler

Pencegahan
Diet antigen penyebab diberikan dari dosis kecil (1-5 ml susu) dan dinaikan terus dalam beberapa hari jika tanpa gejala

Tatalaksana
Pemberian asi yang lama mengurangi kemungkinan intoleransi susu sapi dikemudian hari Melanjutkan asi jika bayi mengalami alergi protein susu Melakukan penyapihan pada bayi menyusu dan melami gejala kolitis terkait diet. Formula diet tidak mengandung susu makanan kedelai dan protein susu yang terhidrolisis

Mengganti susu dengan susu yang diproses( diuapkan,bubuk) Pada kasus intoleransi terhadap banyak makanan, pemberian natrium kromoglikolat per oral membantu menekan gejala saluran napas

Prognosis
Bersifat temporer Sembuh dalam 1-2 tahun.

You might also like