You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. TOPIK PENYULUHAN : Sistem Perkemihan 2.

POKOK BAHASAN : Infeksi saluran kemih 3. SUB POKOK BAHASAN :Infeksi saluran kemih atau sInfeksi saluran kemih bawah 4. SASARAN : Klien dengan masalah urologi 5. PELAKSANAAN : Jumat 07 Juni 2013 6. TUJUAN Tujuan Umum :Klien mampu ikut berpartisipasi terhadap tindakan pencegahan terjadinya Infeksi saluran kemih (ISK) Tujuan khusus : 1. Sasaran dpat mengetahui tentang : 2. Infeksi saluran kemih atas (pielonefritis) 3. Infeksi saluran kemih bawah (cystitis, uretritis) I. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi dengan anggota keluarga II. KEGIATAN NO TAHAP PENYULUHAN 1 Pembukaan Waktu 2 menit Pelaksanaan Waktu 10 menit -

KEGIATAN

Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Mendengarkan Menjelaskan Mendengarkan tujuan Melakukan kontrak Melakukan Menjawab apersepsi pertanyaan Menyampaikan Mendengarkan materi dan memberikan Memberikan pendapa kesempatan kepada

KEGIATAN PESERTA DIDIK Menjawab salam Mendengarkan

Penutup Waku 10 menit

klien untuk bertanya Memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang sudah diberikan Menjawab pertanyaa

Menjawab pertanyaan Mendengarkan dan memberikan pendapat

III. MEDIA Leaflet


LCD LAPTOP

IV. SUMBER Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586588. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa AdiDharma, Edisi II.P: 329-330. EVALUASI a. Evaluasi formatif ; Klien dapat menjelaskan sekilas tentang pengertian ISK

Klien dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya ISK Klien dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala ISK Klien dapat menyebutkan apa sajakah komplikasi yang muncul Klien dapat menyebutkan apa saja pencegahannya

b. Evaluasi somatif ; Klien dapat memahami penatalaksanaan ISK

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) A. DEFINISI Infeksi tractus urinarius adalah merupakan suatu keadaan dimana adanya suatu proses peradangan yang akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, jaringan interstisial dan tubulus ginjal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cystitis), dan urethra (uretritis) (Arief Mansjoer, 2000). Infeksi pada saluran kemih ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Infeksi saluran kemih bagian atas : Pyelonefritis 2. Infeksi saluran kemih bagian bawah : Cystitis, Uretritis.

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7.

B. FAKTOR RESIKO Pada umumnya faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan infeksi saluran kemih adalah : Wanita cenderung mudah terserang dibandingkan dengan laki-laki. Faktor-faktor postulasi dari tingkat infeksi yang tinggi terdiri dari urethra dekat kepada rektum dan kurang proteksi sekresi prostat dibandingkan dengn pria. Abnormalitas Struktural dan Fungsional Mekanisme yang berhubungan termasuk stasis urine yang merupakan media untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi lebih tinggi pada saluran kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik. Contoh : strikur,anomali ketidak sempurnaan hubungan uretero vesicalis Obstruksi Contoh : tumor, Hipertofi prostat, calculus, sebab-sebab iatrogenic Gangguan inervasi kandung kemih Contoh : Malformasi sum-sum tulang belakang kongenital, multiple sklerosi Penyakit kronis Contoh : Gout, DM, hipertensi, Penyakit Sickle cell Instrumentasi Contoh : prosedur kateterisasi. Penggunaan fenasetin secara terus menerus dan tidak pada tempatnya C. ETIOLOGI Organisme penyebab infeksi tractus urinarius yang paling sering ditemukan adalah Eschericia Coli, (80% kasus). E. Colli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga dapat menyebabkan infeksi saluran perkemihan adalah : Golongan Proteus, Klebsiela, Pseudomonas, enterokokus dan staphylokokus (Arief Mansjoer, 2000).

D. PATOFISIOLOGI INFEKSI SALURAN KEMIH ATAS (PIELONEFRITIS) Pielonefritis adalah radang saluran kemih disertai paling sedikit 2 kelainan dalam kaliks ginjal. Pielonefritis merupakan penjalaran dari infeksi di tempat lain (sepsis/bakteriemia). 1. Penjalaran Limfogen Terutama dari tractus Gastroinstestinalis (ada hubungan langsung antara KGB Kolon dan ginjal) 2. Penjalaran Ascending Yaitu melalui lumen tractus urinarius (dengan adanyla refluks / radang mikroskopik sepanjang ureter). Pielonefritis dapat timbul dalam bentuk akut maupun kronis. Dimana Pielonefritis akut disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri terjadi karena bakteri menjalar ke saluran kemih dari aliran darah. Walaupun pielonefritis akut secara temporer dapat mempengaruhi fungsi renal, jarang sekali menjadi suatu kegagalan ginjal. Pielonefritis kronis juga berasal dari infeksi bakteri, namun juga faktor-faktor lain seperi refluks urine dan obstruksi saluran kemih turut berperan. Pielonefritis kronis merusak jaringan ginjal untuk selamanya (irreversible) akibat inflamasi yang berulang kali dan timbulnya jaringan parut. Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat. Diduga bahwa pielonefritis menjadi diagnose yang sungguh-sungguh dari sutu pertiga orang yang menderita kegagalan ginjal kronis 2. INFEKSI SALURAN KEMIH BAWAH (CYSTITIS, URETRITIS) Kebanyakan saluran infeksi kemih bawah ialah oleh organisme gram negatif seperti E. Colli, Psedomonas, Klebsiela, Proteus yang berasal dari saluran intestinum orang itu sendiri dan turun melalui urethra ke kandung kencing. Pada waktu mikturisi, air kemih bisa mengalir kembali ke ureter (Vesicouretral refluks) dan membawa bakteri dari kandung kemih ke atas ke ureter dan ke pelvis renalis. Kapan saja terjadi urin statis seperti maka bakteri mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk bertumbuh dan menjadikan media yang lebih alkalis sehingga menyuburkan pertumbuhannya. Infeksi saluran kemih dapat terjadi jika resistensi dari orang itu terganggu. Faktorfaktor utama dalam pencegahan infeksi saluran kemih adalah integritas jaringan dan suplai darah. Retak dari permukaan lapisan jaringan mukosa memungkinkan bakteri masuk menyerang jaringan dan menyebabkan infeksi. Pada kandung kemih suplai darah ke jaringan bisa berkompromi bila tekanan di dalam kandung kemih meningkat sangat tinggi.

E. CARA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) : a. Jaga kebersihan b. Sering ganti celana dalam c. Banyak minum air putih d. Tidak sering menahan kencing e. Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan

DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi III. Jakarta : Media Aesculapius Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586588. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa AdiDharma, Edisi II.

You might also like