You are on page 1of 29

Oleh: Drg. Retno Budiastuti,MS Ka.

Subdit Bina Yankes RSU Privat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Disampaikan pada: BRINGING NORTH SULAWESI HEALTH SECTOR TO THE INTERNATIONAL LEVEL & SEMINAR ON PUBLIC HEALTH ASPECT OF COASTAL COMMUNITIES. Hotel Sintesa Peninsula Manado, 24-25 Januari 2012

DATA PRIBADI
Nama NIP Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Anak Alamat E-mail : Drg.Retno Budiastuti, MS : 195912271983122001 : Perempuan : Kediri, 27 Desember 1959 : Islam : Menikah : 2 (Dua) : Kuningan Jakarta Selatan : retno.budiastuti @ yahoo.com

Pasien Indonesia banyak yang berobat keluar negeri Asuransi dan penyedia pelayanan kesehatan belum memberi pelayanan yang kompetitif. Kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia masih dianggap belum berstandar International Pelayanan kesehatan melampaui batas negara (globalisasi) Teknologi Kesehatan Makin Maju Kompetisi Dari Luar Negeri Kemudahan Akses ; Keramah tamahan ; Keterbukaan Informasi ; Harga Bersaing ; Kemasan Baik.

Kebanyakan Pasien adalah grup usia kerja prima Hampir 2/3 pasien ke luar negeri berusia 31 50 tahun Hampir 50% pasien untuk Medical Check Up
38%

78% pasien membiayai sendiri pengobatannya (fee for service) Mayoritas orang yang berobat ke luar negeri adalah etnis cina(60%)
Banyak yang memiliki keluarga

atau rumah di Singapore

40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 21 - 30 31 - 40 2% 27%

Others, 4%

23%
Pribumi, 35%

Chinese, 61%

8% 2%

41 - 50

51 - 60

61 - 70

> 71

Range usia

Etnis

Countries like Thailand, Singapore, India and south Korea are pouring billions of dollars into their healthcare infrastructure to shoulder surging demand for leading medical care through first-class facilities and medical experts, including tertiary hospital care. Asia provides world standard medical treatment at a fraction of the cost compared to that of europe and north america. For example, in South Korea, where preventive healthcare clinics are widely available, MRIs cost one-tenth as much as in the United States.
Sumber : Forbes Asia, sept 2011

Malaysia expects to earn up to US$ 590 million in that area over the five years India stands to earn US$ 2,2 billion a year by 2012. Singapore, with 11 JCI- accreditation hospitals, it has set target of 1 million per year and expects revenues to climb as high as US$ 3 billion by 2012. South Korea, 81,789 tourists came for medical purpose in 2010. its almost 80% were outpatient procedure, 6% inpatient treatment, 14% checkups. The country ecprect that figure to climb as high as 140,000 by 2012.
Sumber : Forbes Asia, sept 2011

The South Korea increases in the number of medical care, namely cancer treatments, cosmetic surgery and liver disease treatment, of which korea is a global leader in the field. The non surgical approach to alternative medicine. Jaseng Hospital of oriental medicine is the largest clinic specializing in spinal disease in the world today, with over 280 medical expert treating 900,000 case a year
Sumber : Forbes Asia, sept 2011

Medical Tourism (juga disebut Medical Travel, Health Tourism atau Global Healthcare) adalah istilah yang awalnya diciptakan oleh agen-agen perjalanan dan media massa untuk menggambarkan praktik bepergian melintasi perbatasan internasional untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Hal ini juga mengandung pengertian tentang praktek penyedia layanan kesehatan yang melakukan perjalanan internasional untuk memberikan perawatan kesehatan.

Layanan yang biasanya dicari oleh wisatawan adalah prosedur elektif serta operasi khusus yang kompleks seperti penggantian sendi (lutut / pinggul), operasi jantung, operasi gigi, dan operasi kosmetik. Namun, hampir setiap jenis perawatan kesehatan, termasuk psikiatri, pengobatan alternatif, perawatan pemulihan dan bahkan layanan penguburan juga tersedia.
Yang sering menjadi kendala, penyedia dan pelanggan biasanya menggunakan saluran informal komunikasikoneksi-kontrak, dan dalam kasus seperti ini cenderung berarti kurangnya pengawasan peraturan atau hukum dalam menjamin kualitas pelayanan dan adanya penggantian atau ganti rugi, jika diperlukan.

- Kelompok Hotel (Hotel groups) - Agen Perjalanan (Travel agencies) - Perencana perjalanan medis (Medical Travel Planners) - Kelompok penyedia (Provider groups)

Outbound

Pasien Indonesia* melakukan perjalanan ke negara lain untuk mendapatkan perawatan kesehatan

Inbound

Pasien dari negara lain melakukan perjalanan ke Indonesia* untuk mendapatkan perawatan

kesehatan
Intrabound Pasien melakukan perjalanan di dalam negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan di luar wilayah

geografis mereka, biasanya di luar propinsi.

uaikan dengan nama negara r: Deloitte center for health solutions. Medical Tourism Consumers in Search of Value

Sumber: Deloitte center for health solutions. Medical Tourism Consumers in Search of Value 2008

Tourist

Other tourism

Bussiness tourism healthy Illness prevention tourism

Health tourism ill

Day trips

Convalescence tourism

Specific Illness Prevention

Wellness tourism

Ind. health services

Wellness services

Medical services

Dikategorikan berdasarkan tingkat kompleksitas dari prosedur/pengobatan serta lamanya pemantauan yang diperlukan setelah diberikan pengobatan.
L A M A P E M A N T A U A N

Q2 : pembedahan yang kurang Q4 : tindakan invasif /kompleks invasif misalnya : prosedur misalnya ; bypass, laparoskopik, dll transplantasi, terapi,; kanker Q1 : Elektif, kosmetik, misalnya Q3 : pembedahan yang lebih ; lasik, kosmetik, dll invasif : misalnya ; hip/knee replacement, dll
KOMPLEKSITAS TERAPI

Sumber : Deloitte center for health solutions. Medical Tourism : The Asian Chapter. 2008

PROSEDUR Bypass jantung Penggantian katup jantung Angioplasty Hip replacement Knee replacement

AS $ 130,000 $ 160,000 $ 57,000 $ 43,000 $ 40,000

INDIA $ 9,300 $ 9,000 $ 7,000 $ 7,100 $ 8,500

THAILAND $ 11,000 $ 10,000 $ 13,000 $ 12,000 $ 4,500

SINGAPURA $ 16,500 $ 12,500 $ 11,200 $ 9,200 $ 6000

Histerektomi

$ 20,000

$ 6,000

$ 10,000

$ 11,100

Sumber: Deloitte center for health solutions. Medical Tourism : The Asian Chapter. 2008

Kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan. Tim kesehatan dan dokter yang terlatih di luar negeri (AS dan Eropa) Penggunaan teknologi informasi klinis Penggunaan pedoman berbasis bukti (evidencebased medicine). Afiliasi dengan organisasi penyedia layanan kesehatan di AS.

RSIKD (Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia) World Class Healthcare Mendorong 7 RS untuk diakreditasi secara internasional RS Cipto Mangunkusumo, RS Sanglah, RS Adam Malik, RS Fatmawati, RSPAD Gatot Subroto, RS Sardjito, RS Wahidin Sudirohusodo. Menyusun sistem akreditasi baru, disesuaikan dengan sistem akreditasi internasional JCI Mendorong KARS terakreditasi oleh ISQua

Peningkatan kualitas SDM RS kompetensi, skill, profesionalisme, kemampuan komunikasi dan bahasa, dsb. Peningkatan sarana pelayanan RS bangunan fisik, peralatan kesehatan, IPTEKDOK. Variasi layanan kesehatan yang khas dan mengandung muatan serta nilai lokal.

Koordinasi perawatan pra dan pasca pemulangan dari rumah sakit. Penyediaan layanan rujukan apabila terjadi efek samping yang tidak diinginkan. Sertifikasi keamanan dan kualitas oleh JCI atau komisi lainnya.

Contoh : American Medical Association (AMA), merekomendasikan kepada penduduk Amerika Serikat dan pihak ketiga yang berhubungan dengan wisata kesehatan untuk memilih rumah sakit yang telah diakreditasi internasional oleh Joint Comission International (JCI).

RS KELAS DUNIA
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

Tahun 2010-2014 No. HK.03.01/160/I/2010 (Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan) Indikator : Jumlah kota yang memiliki RS memenuhi standar kelas dunia (world class) sebanyak 5 kota Ket : Ketersediaan RS dengan standar kelas dunia sampai dengan 2014 adalah di 5 kota besar di Indonesia
REFORMASI PEMBANGUNAN KESEHATAN 2010-2014

World Class Health Care

Rumah sakit yang telah memenuhi persyaratan, standar dan kriteria Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia serta telah disertifikasi oleh Badan Akreditasi Rumah Sakit bertaraf Internasional yang telah ditunjuk oleh Menteri.

SK Menkes No 659/ 2009

PERSYARATAN RSI-KD

Telah beroperasi minimal 2 tahun Izin operasional masih berlaku Penetapan kelas RS masih berlaku Anggota asosiasi perumahsakitan Tidak sedang dalam keadaan pailit Terakreditasi 16 pelayanan (KARS) Terakreditasi dan tersertifikasi oleh badan akreditasi bertaraf internasional

STANDAR RSI-KD
Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4 Standar 5 Standar 6 Standar 7 Standar 8 Standar 9 : Legalitas Rumah Sakit : Visi, Misi, Tujuan dan nilai-nilai RS : Administrasi dan manajemen RS : Program Rumah Sakit : Penilaian Kinerja (Performance) RS : Sumber Daya Manusia (SDM) RS : Sarana dan prasarana RS : Program monitoring dan evaluasi RS : Program Peningkatan Mutu (Quality Improvement)

DEFINISI AKREDITASI
AKREDITASI RS ADALAH SUATU PENGAKUAN YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH PADA RS KARENA TELAH MEMENUHI STANDAR YANG DITENTUKAN

16 Pelayanan
SURVEI 12 Pelayanan AKREDITASI RS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Admin & manaj Yan Medis Gawat Darurat Keperawatan Rekam Medis Kamar Operasi Laboratorium Radiologi Yan Risti Dalin Farmasi K-3 1. Admin & manaj 2. Yan Medis 3. Gawat Darutat 4. Keperawatan 5. Rekam Medis 6. Kamar Operasi 7. Laboratorium 8. Radiologi 9. Yan Risti 10. Pengendalian Infeksi 11. Farmasi 12. K-3 K-3 13. Rehabilitasi Medis 14. Yan intensif 15. Yan gizi 16. Yan darah

5 Pelayanan
1. 2. 3. 4. 5. Admin & manaj Yan Medis Gawat Darurat Keperawatan Rekam Medis

AKREDITASI KE DEPAN
Akreditasi di Indonesia akan dikembangkan menjadi akreditasi berstandar internasional

KARS terakreditasi oleh ISQua Standar Akreditasi mengacu kpd standar JCI

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT MENUJU INTERNASIONAL


I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN I. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT

III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT


6 sasaran

III. SASARAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS


3 sasaran

PENUTUP
Kebijakan pelayanan kesehatan berstandar internasional (kelas dunia/world class) sejalan dengan pengembangan wisata kesehatan. Pengembangan instrumen baru akreditasi yang mengacu pada JCI menjadi salah satu pendukung terwujudnya health tourism. Diperlukan dukungan semua stake holder, baik Pemerintah maupun swasta, serta lintas sektor terkait dalam mewujudkan health tourism di Indonesia. Diperlukan adanya wadah di tingkat nasional yang bertugas menyusun kebijakan nasional serta mengkoordinasikan sektor swasta dan pemerintah dalam pengembangan wisata kesehatan.

You might also like