Professional Documents
Culture Documents
?
2
1.
2.
1. Kunci Kontak Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dari battery ke beban. (Sistem pengapian, lampu tanda, dll)
2. Battery Batteray berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan memberi arus kumparan medan. 3. Lampu CHG Berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa sistem pengisian bekerja. Pada saat kunci kontak ON mesin mati lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu pengisian harus mati.
4. Alternator Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk mengisi battery 5. Regulator Regulator berfungsi mengatur jumlah out put tegangan pengisian dengan cara mengatur arus yang mengalir ke terminal F Alternator.
ALTERNATOR
KOMPONEN :
KOMPONEN ALTERNATOR
10
11
ROTOR
12
13
DIODE
14
RUMAH
Rumah Bantalan Belakang
Rumah Bantalan Depan
FUNGSI : Menyediakan tempat berputar bagi alternator/ rotor dengan celah sekecil mungkin
15
16
PULEY
FUNGSI: Memindahkan tenaga putar dari mesin ke Alternator Menentukan perbandingan putaran mesin dan Alternator
17
REGULATOR
1. Tipe Point 2. Tipe IC FUNGSI: Mengatur Kestabilan Tegangan Output Alternator
Regulator Tipe Point
18
2. Regulator Tipe IC
Regulator Tipe IC
19
20
21
23
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik lagi kontak PL0 lepas kembali demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.
25
26
27
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun kontak gerak PL0 lepas kembali arus medan besar lagi tegangan keluaran naik lagi kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2 demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.
28
29
30
31
32
33
34