You are on page 1of 26

V.

BATANG LENTUR (BALOK)


1. Perencanaan Batang Lentur

Direnc untuk dpt mendukung gaya momen dan gaya geser.

dengan:
M
u
= Momen lentur terfaktor
V
u
= Gaya geser terfaktor
M

= Tahanan lentur terkoreksi


V

= Tahanan geser terkoreksi


= Faktor waktu

b
= Faktor tahanan lentur = 0,85

v
= Faktor tahanan geser = 0,75



'
M M
b u
| s
'
V V
v u
| s
Str berbentang sederhana yg tdk menyatu dg tumpuannya,
maka bentang renc ad bentang bersih ditambah setengah
kali panjang tumpuan pada masing2 ujung.
Bentang renc digunakan utk menghitung momen lentur, gaya geser, dan
lendutan.

Takikan pada balok harus dihindari,
terutama yg terletak jauh dr tumpuan
dan berada pd sisi tarik.




Konstr sistem lantai terdpt tiga atau lebih balok kayu yg tersusun dg jarak
tdk lebih dr 600 mm (pusat ke pusat) kemudian disatukan dg sistem penutup,
maka kekuatan konstr tdk sepenuhnya tergantung pd masing2 tahanan lentur
satu balok (semua balok bekerja bersama).
Untuk mempertimbangkan perilaku ini, maka tahanan lentur acuan dpt dikalikan
dg faktor koreksi pembagi beban (C
b
) = 1,15.
Apabila balok diletakkan secara tidur, shg menderita
tegangan lentur pada sb lemahnya, maka tahanan
lentur acuan dpt dikalikan dg faktor koreksi
penggunaan datar (C
fu
) spt pd tabel berikut.










a. Pengaku lateral (Bracing)
Balok yg memiliki perbandingan tinggi terhadap lebar lebih besar dari
dua dan dibebani thd sb kuatnya harus memiliki pengaku lateral pada
tumpuan-tumpuannya untuk mencegah terjadinya rotasi atau peralihan
lateral. Pengaku lateral tdk diperlukan pd balok bundar, bujur sangkar,
persegi panjang yg mengalami lentur thd sb lemahnya saja.
Lebar Tebal/tinggi
50 mm dan 75 mm 100 mm
50 mm dan 75 mm 1,00 -
100 mm 1,10 1,00
125 mm 1,10 1,05
150 mm 1,15 1,05
200 mm 1,15 1,05
250 mm 1,20 1,10
Untuk balok kayu masif, kekangan yg digunakan untuk mencegah
rotasi atau peralihan lateral ditent berdasarkan nilai perbandingan
tinggi nominal terhadap tebal nominal (d/b) sbb:

a). d/b < 2 ; tdk diperlukan pengekang lateral.
b). 2 < d/b < 5 ; semua tumpuan hrs dikekang menggunakan kayu masif pd
seluruh ketinggian balok.
c). 5< d/b < 6 ; sisi tekan hrs dikekang scr menerus sepanjang balok.
d). 6 < d/b < 7 ; pengekang penuh setinggi balok setiap selang 2.400 mm
kecuali bila kedua sisi tekan dan tarik dikekang scr bersamaan
atau bila sisi tekan balok dikekang pd seluruh panjang oleh lantai
dan pd tumpuan2nya diberi pengekang lateral.
e). d/b > 7 ; Kedua sisi tekan dan tarik dikekang scr bersamaan pd seluruh
panjang.

Pengaku lateral hrs diadakan pd semua balok kayu masif persegi panjang, shg
rasio kelangsingan (R
b
) tdk melebihi 50 spt pers. berikut.
1) (Lampiran ekivalen efektif panjang adalah dengan , 50
2
e
e
l
b
d l
R
b
s =
b. Tahanan lentur balok yg terkekang dlm arah lateral
Anggapan bahwa balok yg terkekang penuh dlm arah lateral
dijumpai pd kondisi berikut:
1). Balok berpenampang bundar atau bujur sangkar
2). Balok berpenampang persegi panjang yg terbebani pd arah sb lemahnya
saja.
3). Balok berpenampang persegi panjang yg terbebani pd arah sb kuat dan
memenuhi persyaratan pengaku lateral.

Tahanan lentur terkoreksi dr balok berpenampang prismatis yg terlentur thd
sb kuatnya (x x) adalah:
M = M
x
= S
x
F
bx

dengan:
M = Mx = tahanan lentur terkoreksi thd sb kuat
S
x
= modulus penampang thd sb kuat
F
bx
= kuat lentur terkoreksi thd sb kuat dg nilai faktor koreksi
C
l
= 1,00

Tahanan lentur terkoreksi dr balok berpenampang prismatis yg
terlentur thd sb kuatnya (y y) adalah:

M = M
y
= S
y
Fb
y

dengan:
M = M
y
= tahanan lentur terkoreksi thd sb lemah
S
y
= modulus penampang thd sb lemah
Fb
y
= kuat lentur terkoreksi thd sb lemah dg nilai faktor koreksi
C
l
= 1,00

Tahanan lentur terkoreksi thd sb kuat (x x) hrs dikalikan dg faktor koreksi
bentuk (C
f
) sebesar 1,15 (utk komponen str berpenampang bundar selain utk
tiang dan pancang), dan 1,40 (komponen str berpenampang persegi panjang
yg terlentur thd sb diagonal).

c. Tahanan lentur balok tanpa pengekang lateral penuh.

Tahanan lentur terkoreksi thd sb kuat (x x) dr balok berpenampang prismatis
persegi panjang tanpa pengekang lateral atau bagian yg tak terkekang dr
balok tsb adalah:
M = C
L
S
x
F
bx
*




Faktor stabilitas balok (C
L
) dihitung sbb:








S
x
= modulus pnp utk lentur thd sb kuat
M
x
*
= tahanan lentur thd sb kuat dikalikan dg semua faktor koreksi kecuali
f.k penggunaan datar (C
fu
) dan f.k stabilitas balok (C
L
).
c
b
= 0,95

s
= 0,85 (faktor tahanan stabilitas).
M
e
= momen tekuk lateral elastis yg besarnya sbb:
*
2

: dengan
2
1
2
1
x b
e s
b
b
b
b
b
b
b
L
M
M
c c c
C
|
|
o
o o o
=

|
|
.
|

\
|
+

+
=
e
y
y e
l
I
E M
'
05
40 , 2 =
2. Gaya Geser
Apabila beban yg mengakibatkan lentur bekerja pd muka balok yg
berlawanan dg muka tumpuan maka seluruh beban yg terletak di dlm jarak d
(tinggi balok) dr bid muka tumpuan tidak perlu diperhitungkan dlm menent
gaya geser perlu (Gambar. 2)
Tahanan Geser terkoreksi (V) dihitung sbb:


Dengan :
F
v
= kuat geser sejajar serat terkoreksi
I = momen inersia balok
b = lebar penampang balok
Q = momen statis penampang thd sb netral

Utk pnp persegi panjang dg lebar b, dan tinggi d, pers diatas bisa disederhana-
kan sbb:


a. Tahanan geser di daerah takikan.
Pada pnp disepanjang takikan dr sebuah balok persegi panjang setinggi d,
tahanan geser terkoreksi pd pnp bertakik dihitung sbb:

d = tinggi balok tanpa takikan
d
n
= tinggi balok di daerah takikan

Q
Ib F
V
v
'
'
=
bd F V
v
' '
3
2
=
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
d
d
bd F V
n
n v
' '
3
2
Apabila pd ujung takikan terdpt irisan miring dg sudut (Gbr. 1) thd
arah serat kayu, maka tahanan geser terkoreksi dihitung sbb:



b. Tahanan geser di daerah sambungan
Apabila sambungan pd balok
persegi panjang menyalurkan
gaya yg cukupbesar shg
menghasilkan lebih dr setengah
gaya geser disetiap sisi
sambungan maka tahanan
geser terkoreksi dihitung sbb:




dengan: d
e
= tinggi efektif balok
pd derah sambungan
(Gbr. 3)
( )
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
=
d
d d
bd F V
n
n v
u sin
1
3
2
' '
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
d
d
bd F V
e
e v
' '
3
2
3. Lendutan
Lendutan sebuah batang lentur (Gbr. 4) disebabkan oleh beberapa
faktor : gaya luar yg bekerja, bentang, momen inersia, dan
modulus elastisitas terkoreksi.














Lendutan ijin (konstr terlindung) = L/300
(konstr tak terlindung) = L/400
tengah) di pusat (beban ter
48
1
merata) (beban
384
5
,
, ,
'
3
'
4
'
I E
PL
Max
I E
wL
Max
E I
L w P
f Max
= A
= A
|
.
|

\
|
= A
4. Perencanaan Tumpuan
Balok kayu pd bagian tumpuan atau pd
lokasi dimana gaya luar bekerja scr
langsung menderita tegangan tekan tegak
lurus serat (Gbr. 5), bidang kontak antara
balok dg tumpuan atau dg gaya2 luar harus
direncanakan sbb:




Apabila panjang bid tumpu (l
b
) dlm arah
panjang komponen str 150 mm, dan jarak
ke bid tumpu dr ujung kolom (l
a
) > 75 mm,
maka tahanan tekan tegak lurus serat dpt
dikalikan f.k bidang tumpu (C
b
) sebesar:
........
'
'
pt t M c c
c c
u
c
C C C F F
F
A
P
f


=
s = |
( )
b b b
l l C / 5 , 9 + =
Apabila bid kontak antara tumpuan dg
balok tdk tegak lurus serat, melainkan
bersudut (Gbr. 6) maka kontrol
tegangan tekan hrs dilakukan sbb:
..... ..........
cos sin
'
2 ' 2
' '
'
'
pt t M c c
c c
c c
c
u
C C C F F
F F
F F
F
F
A
P
f
=
+
=
s =

u u
| u
u
u
5. Contoh Perencanaan Batang Lentur
Contoh 1.
Balok dr sistem lantai mendukung beban mati terbagi merata
sebesar 5 kN/m (termasuk b.s). Apabila dimensi balok kayu
80/200 dg kode mutu E19, kontrol apakah balok memenuhi
persyaratan tahanan lentur, geser, dan lendutan. Gunakan f.k
C
M
= C
t
= C
pt
= C
F
= 1,00.





Penyelesaian:
Karena balok dari sistem lantai, maka dpt diasumsikan terdpt
kekangan lateral pd kedua ujungnya setinggi balok dan
kekangan pd sisi tekan (sisi atas) balok sepanjang bentang.
Jadi faktor koreksi stabilitas balok (C
L
) tdk perlu diperhitungkan.
Analisis str dg kombinasi pembebanan 1,4D:

Momen lentur maks =

Gaya geser maks =

a. Kontrol tahanan lentur.



Modulus penampang (S
x
) :

Tahanan momen lentur terkoreksi (M
x

):
M
x
= S
x
F
bx
= 533.333 x 44 = 23,47 kNm

( )
kNm 47 , 5
8
5 , 2 5 4 , 1
8
2 2
= =
x wL
( )
kNm 75 , 8
8
5 , 2 5 4 , 1
8
= =
x wL
MPa 44 00 , 1 00 , 1 00 , 1 00 , 1 44
. . . .
'
'
= =
=
x x x x F
C C C C F F
bx
F pt t M b bx
3
2 2
mm 333 . 533
6
200 80
6
= = =
x bd
S
x
Momen lentur terfaktor (M
u
)
M
u
.
b
.M
x

5,47 kNm 0,6 x 0,85 x 23,47 = 11,97 kNm (Ok!)

b. Kontrol tahanan geser.








Gaya geser terfaktor (V
u
).
V
u
.
v
.V
8,75 kN 0,6 x 0,75 x 59,73 = 26,88 kN .(Ok!)

kN 73 , 59 200 80 6 , 5
3
2
3
2
: ) ( oreksi geser terk Tahanan
MPa 6 , 5 00 , 1 00 , 1 00 , 1 6 , 5
. . .
' '
'
'
'
= = =
= =
=
x x x bd F V
V
x x x F
C C C F F
v
v
pt t M v v
c. Kontrol lendutan.

E = E
w
.C
M
.C
t
.C
pt

= 18000 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 18000 MPa

Lendutan ijin = L/300 = 2500/300 = 8,3 mm

Lendutan maks ():






Jadi balok 80/200 memenuhi persyaratan. Walaupun demikian,
dimensi balok bisa diperkecil bila diinginkan.

mm 8,3 ijin lendutan mm 65 , 2
10 . 33 , 53 18000
2500 5
384
5
384
5
mm 10 33 , 53
12
200 80
12
6
4
'
4
4 6
3 3
= (( = = = A
= =
x
x
I E
wL
x
x bd
I
Contoh 2.
Balok dg sistem pembebanan spt Gbr, terbuat dr kayu dg kode
mutu E20. Beban terbagi merata dan beban titik berasal dr beban
mati (D). Pada balok tdk terdpt pengaku lateral baik pd kedua
ujungnya maupun pd sisi tekan. Berdasar kombinasi pembebanan
1,4D dan faktor waktu () = 0,6, tentukan dimensi balok yg
memenuhi persyaratan lentur dan geser.





Penyelesaian:
Analisa str dg pembebanan 1,4D

kNm 55 , 11 25 , 8 4 , 1
kNm 25 , 8
4
3 5
8
3 4
4 8
2 2
max
= =
= + = + =
x M
x x PL wL
M
u




Trial 1.
Penampang balok 60/150. Karena tdk ada pengekang lateral,
balok terlentur pd sb kuatnya, dan nilai d/b (150/60 = 2,5) lebih
besar dari 2,00, maka kontrol tahanan lentur ditent dg pers
berikut:
Kontrol tahanan lentur.
F
bx
= F
bx
= 47 MPa (semua f koreksi dianggap = 1,00)

Modulus penampang (S
x
).
S
x
= bd
2
/6 = (60 x 150)
2
/6 = 225.000 mm
2


Menghit faktor stabilitas balok (C
L
).
M
x
*
= S
x
.F
bx

= 225.000 x 47 = 10,575 mm
l
u
/d = 3000/150 = 20
kN 9 , 11 5 , 8 4 , 1
kN 5 , 8
2
5
2
3 4
2 2
max
= =
= + = + =
x V
x P wL
V
u
Karena l
u
/d 14,3 , maka:
l
e
= 1,63l
u
+ 3d = 1,63 x 3000 + 3 x 150 = 5340 mm

Rasio kelangsingan (R
b
).





.....Ok! 50) ( 9 , 14
60
150 5340
2 2
( = = =
x
b
d l
R
e
b
( ) 987 , 0
95 , 0
5
16 , 3 16 , 3
2
1
2
1
16 , 3
95 , 0 2
5 1
2
1
5
575 , 10 85 , 0 6 , 0
8 , 31 85 , 0
kNm 8 , 31
5340
000 . 400 . 5
13110 40 , 2 40 , 2
mm 000 . 400 . 5
12
60 150
12
MPa 110 . 13 19000 69 , 0 . 69 , 0
2
2
*
'
05
4
3 3
' '
05
= =
|
|
.
|

\
|
+

+
=
=
+
=
+
= = =
= = =
= = =
= = =
b
b
b
b
b
b
L
b
b
x b
e s
b
e
y
y e
y
w y
c c c
C
x c
x x
x
M
M
x
l
I
E M
x db
I
x E E
o o o
o
|
|
o
Tahanan momen lentur terkoreksi (M
x
).
M
x
= C
l
. S
x
. F
bx
= 0,987 x 225.000 x 47 = 10,4 kNm

Momen lentur terfaktor (M
u
).
M
u
.
b
.M
x

11,55 kNm 0,6 x 0,85 x 10,4 = 5,3 kNm(No!)

Trial 2.
Dimensi balok 100/180. Nilai d/b = 180/100 = 1,8 < 2,0, maka
balok tdk diperlukan kekangan lateral. Faktor koreksi stabilitas
balok (C
L
) = 1,00.

Kontrol tahanan lentur: F
bx
= 47 MPa

S
x
= bd
2
/6 = (100 x 180)
2
/6 = 540.000 mm
3


M
x
= S
x
. F
bx
= 540.000 x 47 = 25,38 kNm
Momen lentur terfaktor (M
u
)
M
u
.
b
.M
x

11,55 kNm 0,6 x 0,85 x 25,38 = 12,94 kNm (Ok!)

Kontrol thd geser.
F
v
= F
v
.C
M
.C
t
.C
pt

= 5,8 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 5,8 MPa

Tahanan geser terkoreksi (V):



Gaya geser terfaktor (V
u
):

kN 6 , 69 180 100 8 , 5
3
2
3
2
' '
= = = x x x bd F V
v
.....OK! .......... kN 32 , 31 6 , 69 75 , 0 6 , 0 75 , 8
'
= s
s
x x kN
V V
v u
|
Contoh 3.
Balok gording dr rangka atap dg bentang 3 m, menerima beban pd
kedua sumbunya ( sb x-x dan sb y-y). Digunakan kayu E17. Renc
dimensi gording dg kombinasi 1,2D + 1,6L
a
+ 0,8W. Gunakan faktor
koreksi C
M
= C
t
= C
pt
= 1,00.









M
x
(D) = 0,75x3
2
/8 = 0,844 kNm. M
y
(D) = 0,5x3
2
/8 = 0,5625 kNm
M
x
(W) = 0,2x3
2
/8 = 0,225 kNm M
y
(W) = 0
M
x
(L
a
) = 0,8x = 0,6 kNm M
y
(L
a
) = 0,5x3/4 = 0,375 kNm

Penyelesaian:
Momen terfaktor: M
ux
= 1,2M
x
(D) + 1,6M
x
(L
a
) + 0,8M
x
(W) = 2,1 kNm
M
uy
= 1,2M
y
(D) + 1,6M
y
(L
a
) + 0,8M
y
(W) = 1,275 kNm
Tegangan acuan kayu (kode mutu E17):
E
w
= 16000 MPa, dan F
b
= 38 MPa

Pers tegangan lentur:

Trial 1. (dimensi kayu b = 80 mm dan d = 150 mm)

I
x
= 150
3
x80/12 = 22,5 x 10
6
mm
4

I
y
= 150x80
3
/12 = 6,4 x 10
6
mm
4

S
x
= 150
2
x80/6 = 300.000 mm
3

S
y
= 150x80
2
/6 = 160.000 mm
3

00 , 1
' '
s +
y b
uy
x b
ux
M
M
M
M
| |
Karena nilai banding d/b = 1,875 2,00, maka pada balok tdk
diperlukan pengekang lateral; C
L
= 1,00.

F
bx
= C
M
.C
t
.C
pt
.C
F
.F
bx
= 38 MPa
M
x
= S
x
.F
bx
= 300.000 x 38 = 11,4 kNm
F
by
= F
by
= 38 MPa
M
y
= S
y
.F
by
= 160.000 x 38 = 6,08 kNm

Kontrol tegangan lentur :




Kontrol lendutan balok:

Lendutan ijin (
max
) : L/300 = 3000/300 = 10 mm (gording : konstr
terlindung)

00 , 1
' '
s +
y b
uy
x b
ux
M
M
M
M
| |
! ....... .......... 00 , 1 58 , 0 31 , 0 27 , 0
00 , 1
08 , 6 85 , 0 8 , 0
275 , 1
4 , 11 85 , 0 8 , 0
1 , 2
OK
x x x x
s = +
s +
Lendutan akibat beban tetap:
E = E
w
.C
M
.C
t
.C
pt
= 16000 MPa

Lendutan pada sb kuat (
x
) =



Lendutan pada sb lemah (
y
) =



Lendutan total () =

Jadi dimensi balok 80/150 dpt digunakan, jika perlu dpt
diperkecil lagi.
mm 22 , 2
6 5 , 22 16000
3000 75 , 0
384
5
384
5
4
'
4
=
e x
x
I E
wL
mm 15 , 5
6 4 , 6 16000
3000 5 , 0
384
5
384
5
4
'
4
=
e x
x
I E
wL
y
( ) ( ) ! ...... .......... .......... mm 6 , 5
max
2 2
OK
y x
A ( = A + A

You might also like