You are on page 1of 12

SISTEM KARDIOVASKULER

OLEH: KELOMPOK III


1. 2. 3. 4. 5. 6. Saepuloh Endri R. Caca Warini Nursaidah Nurhaenah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2011

KASUS 1 Tn. A umur 56 tahun perkerjaan petani terdiagnosa gangguan irama jantung (atrial fibrilasi). Untuk meningkatkan kualitas hidup Tn. A dianjurkan oleh dokter untuk dipasang alat pacu jantung, tetapi keluarga Tn. A menolak dengan alasan tidak punya biaya untuk operasi pemasangan alat pacu jantung. Tn. A mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya kalau memang ia harus meninggal Tn. A sudah ikhlas, Tn. A tidak mau membebani keluarganya. Buatlah rencana pemecahan masalah etik dari uraian kasus diatas ! JAWABAN 1. Identifikasi masalah: Pemasangan Alat Pacu Jantung untuk meningkatkan kualitas hidup. Keluarga klien bersedia dilakukan pemasangan alat pacu jantung karena tidak ada biaya. Klien sudah pasrah dengan penyakit yang dideritanya dan tidak ingin membebani keluarganya. 2. Analisis Masalah: a. Pihak medis: Pemasangan alat pacu jantung untuk meningkatkan kualitas hidup klien. b. Pihak keluarga: Keluarga klien tidak bersedia dilakukan pemasangan alat pacu jantung karena tidak ada biaya. c. Pihak Klien (Tn. A): Klien sudah pasrah dengan penyakit yang dideritanya dan dia tidak ingin membebani keluarganya. Prioritas Masalah: a. Masalah pihak keluarga

b. Masalah pihak medis c. Masalah pihak klien Batasan masalah yang akan diselesaikan , adalah Pihak keluarga dan pihak medis 3. Perumusan Masalah. Bagaimana caranya dengan kualitas hidup klien (Tn. A) dapat ditingkatkan dan keluarga tidak terlalu dibebani. 4. Analisis alternatif pemecahan masalah a. Tetap memasang alat pacu jantung dengan menyarankan keluarga klien dengan menggunakan Askeskin agar biaya pengobatan dapat lebih ringan. o Keuntungan : kebutuhan biaya pengobatan klien dapat dibantu dan klien tetap mendapat pemasangan alat pacu jantung. o Kerugian : proses dalam mencari asuransi kesehatan berlangsung lama sehingga penanganan yang diberikan kepada klien menjadi lambat. b. Tetap memasang alat pacu jantung dengan menyarankan kelurga klien untuk mencari donatur. o Keuntungan o Kerugian : kebutuhan biaya pengobatan klien dapat dibantu : kesulitan dalam mencari donatur. dan klien tetap mendapat pemasangan alat pacu jantung. c. Tetap memasang alat pacu jantung dimana pihak RS memberikan keringanan biaya bagi pengobatan klien. o Keuntungan berkurang. o Kerugian : pihak RS tidak dapat memberi keringanan terlalu banyak dalam biaya pengobatan klien. d. Menggunakan obat-obat generik yang dapat meminimalkan gejala atau keluhan klien seperti nyeri klien. o Keuntungan : dapat meminimalkan gejala (symptomatik) atau keluhan klien seperti nyeri klien. : beban klien dalam mencari biaya pengobatan dapat

o Kerugian : pengobatan yang diberikan tidak optimal karena hanya bersifat meminimalkan gejala (symptomatik) pada klien namun alat pacu jantung tidak bisa digantikan.

5. Pemilihan alternative pemecahan masalah. Berdasarkan prioritas: 1. Asuransi kesehatan(ASKESKIN, JAMKESMAS, GAKIN) 2. Pemberian obat generic selama menunggu asuransi kesehatan keluar 3. Mencari donator ntuk menambah memperingan biaya pengobatan 4. Kebijakan RS untuk meringankan biaya pengobatan 6. Keputusan pemilihan pemecahan masalah Tetap memasang alat pacu jantung dengan menyarankan klien/keluarga klien mencari asuransi kesehatan untuk meperingan biaya pengobatan 7. Rencana pelaksanaan dari hasil keputusan pemilihan pemecahan masalah. Memberikan health education tentang penyakit dan kondisi klien serta kebutuhan pemasangan alat pacu jantung untuk meningkatkan kualitas hidup klien Menginformasikan tentang adanya asuransi kesehatan(ASKESKIN, JAMKESMAS, GAKIN) yang dapat membantu meringankan beban biaya yang harus ditanggung dengan menjelaskan dan membantu mencarikan prosedur/syarat, alur pembuatan asuransi kesehatan di bagian informasi Setelah keputusan diambil pihak keluarga menyetujui pemasangan alat pacu jantung dengan bantuan dana askes 8. Melakukan pemasangan alat pacu jantung Menjamin sukses pelaksanaan

Dalam rangka menjamin sukses pelaksanaan, perlu dipertimbangankan kemungkinan hambatan dan cara mengatasinya. Adapun kemungkinan hambatan dan cara mengatasinya sesuai dengan kasus Tn. A adalah HAMBATAN CARA MENGATASI Keluarga klien tidak begitu mengerti Memberikan informasi yang sejelastentang cara pembuatan Askeskin jelasnya dan membantu dalam proses pembuatan Askeskin. Proses pembuatan Askeskin cukup Selama menunggu proses pembuatan lama sehingga Tn. A lambat Askeskin, Tn. A dapat diberikan obat generik untuk mengurangi keluhan, misalnya pemberian obat yang sesuai. untuk Apabila hal ini terjadi, dapat dilakukan alternatif mencari biaya tambahan melalui donatur. mendapat penanganan. Askeskin tidak cukup

memenuhi biaya pengobatan.

KASUS 2 Tn. K umur 50 tahun dating ke rumah sakit S dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri dan punggung. Nyeri berat seperti tertekan benda berat. Klien mempunyai riwayat hipertensi. 1. Sebagai seorang perawat yang menangani Tn. K, prinsip etik apa saja yang anda terapkan selama memberikan asuhan keperawatan pada Tn. K?jelaskan! 2. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada tindakan harus melakukan pemasangan intravenous line. Prinsip legal dan etik apa yang harus anda lakukan saat melakukan tindakn tersebut, jelaskan! 3. Jelaskan trend dan issue pada asuhan keperawatan Tn. K!

JAWABAN 1. Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Prinsip-prinsip etik antara lain: 1. Otonomi yaitu hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembelaan diri 2. Beneficience(berbuat baik) yaitu melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan. 3. Keadilan(justice) yaitu Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai

hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. 4. Non-maleficience(tidak merugikan) yaitu Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. 5. Veracity(kejujuran) yaitu Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. 6. Fidelity(menepati janji) yaitu Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. 7. Confidentiality(kerahasiaan) yaitu Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

8. Accountability(akuntabilitas) yaitu Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. Prinsip etik yang diterapkan selama memberikan asuhan keperawatan pada tuan K adalah Otonomi, memberikan hak kemandirian kepada tuan K untuk melakukan kegiatan yng masih ia dapat lakukan sendiri misalnya mandi, gosok gigi dll dan memberikan kebebasan untuk mengambil keputusan untuk tindakan yang akan diberikan pada dirinya missal klien menolak untuk diberikan obat anti nyeri, perawat tidak dapat memaksakan klien untuk tetap meminum obat tersebut tetapi perawat dapat melakukan pedekatan secara bertahap Beneficienc (berbuat baik), memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai yang dapat meningkatkan derajat kesehatanya misalnya memberikan obat anti nyeri untuk memperingan nyeri yang klien alami Keadilan (justice), memberikan pelayanan kesehatan kepada tuan K tidak memandang usia maupun jenis kelaminnya dengan pasien yang lain Tidak merugikan (non maleficience), menjaga keamanan lingkungan tuan K seperti memasang pengaman tempat tidur atau side rail agar tuan K tidak terjatuh ketika mengalami nyeri Kejujuran (veracity), memberikan informasi yang sesungguhnya tentang penyakitnya kepada tuan K jika tuan K bertanya-tanya Menepati janji (fidelity), memberikan pelayanan kesehatan sesuai janji yang telah dilakukan dengan klien dari waktu, tindakan yang akan dilakukan

Kerahasiaan (confidentiality), merahasiakan segala sesuatu yang terjadi pada tuan K bila tuan K yang memintanya dan termasuk keluarganya tidak boleh mengetahuinya

Akuntabilitas (accountability), perawat memberikan pelayanan secara professional kepada tuan K sehingga klien merasa lebih nyaman.

2. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada tindakan harus melakukan pemasangan intravenous line. Prinsip legal dan etik apa yang harus anda lakukan saat melakukan tindakn tersebut, jelaskan! Otonomi, memberikan kebebasan kepada Tn. K mengambil keputusan untuk tindakan yang akan diberikan pada dirinya misal klien menolak untuk di pasang intravenous line, perawat tidak boleh memaksakan klien untuk menerima tindakan tersebu tetapi perawat dapat melakukan pedekatan secara bertahap bahwa obat hanya dapat diberikan melalui intravenous line untuk membantu kesembuhan klien Beneficience (berbuat baik), memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai yang dapat meningkatkan derajat kesehatan tn. K yaitu memasangkan intravenous line jika klien menolak lakukan pendekatan untuk mendapatkan persetjuan Keadilan (justice), melakukan pemasangan intravenous line kepada tuan K sesuai dengan prosedur pemasangannya tidak memandang usia maupun jenis kelaminnya dengan pasien yang lain Tidak merugikan (non maleficience), menjaga keamanan, kenyaman tuan K pad klien Kejujuran (veracity), memberikan informasi yang sesungguhnya tentang penyakitnya kepada tuan K jika tuan K bertanya-tanya pada saat pemasangan dan setelah pemasangan misal tidak melakukan kesalahan dalam pemasangan yang dapat menyebabkan luka

Menepati janji (fidelity), melakukan pemasangan intravenous line sesuai janji yang telah dilakukan dengan klien

Kerahasiaan (confidentiality), merahasiakan reaksi Tn. K ketika dilakukan pemasangan intravenous line

Akuntabilitas (accountability), perawat memberikan pelayanan secara professional kepada tuan K sehingga klien merasa lebih nyaman

3. Trend dan issue pada asuhan keperawatan Tn. K Metode terbaru lain di samping pembedahan adalah : 1. Coronary artery baypass grafting (CABG) Coronary artery baypass grafting (CABG) merupakan pencangkokan arteri koroner dengan Arteri atau pembuluh darah dari tempat lain di tubuh klien untuk memotong arterosklerosis dan meningkatkan pasokan darah ke sirkulasi koroner untuk miokardium (otot jantung). Hasilnya cukup memuaskan dan aman yaitu 80%-90% dapat menyembuhkan angina dan mortabilitas hanya 1 % pada kasus tanpa kompilasi. 2. Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PCTA) Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PCTA) dilakukan untuk membuka komponen yang memblokir arteri koroner pada penyakit arteri koroner (CAD), termasuk angina pektoris, dan untuk memulihkan aliran darah arteri ke jaringan jantung tanpa operasi jantung terbuka. Sebuah kateter khusus (tabung panjang) dimasukkan ke dalam arteri koroner akan dirawat. Kateter ini memiliki balon kecil di ujungnya. Balon mengembang setelah kateter ditempatkan pada daerah yang mengalami penyempitan di arteri koroner. Inflasi dari balon memampatkan jaringan lemak dalam arteri dan membuat lubang yang lebih besar dalam arteri untuk meningkatkan aliran darah. PTCA dilakukan untuk memulihkan aliran darah arteri koroner ketika arteri menyempit ini di lokasi yang dapat dicapai dengan cara ini. 3. Percutaneous rotational coronary angioplasty (PCRA) Sebuah kateter khusus, dengan ujung dilapisi berlian-berlian berbentuk acorn, ditujukan ke titik penyempitan pada arteri koroner. Ujung berputar

dengan kecepatan tinggi dan menghilangkan plak di dinding arteri. Parikel-partikel mikroskopis aman dicuci jauh di aliran darah dan disaring oleh hati dan limpa. 4. Laser angioplasty Laser angioplasty adalah teknik yang yang digunakan untuk membuka arteri koroner yang tersumbat oleh plak. Dimana plak tersebut terbentuk oleh kolesterol, sel-sel dan zat-zat lemak lain di lapisan dalam arteri tersebut. Dalam teknik ini, sebuah tabung yang tipis berbahan plastik fleksibel yang disebut kateter dengan laser di ujungnya dimasukkan ke dalam arteri. Kemudian benda tersebut dimasukkan melewati arteri menuju penyumbatan pada arteri koroner. Ketika laser tersebut tepat berada dalam posisinya, laser tersebut akan menghasilkan getaran dan memancarkan sinar yang kemudian menguapkan plak plak tersebut. Angioplasty berguna untuk :

Membersihkan plak dari arteri koronaria untuk membantu melebarkan pembuluh darah Bantuan darurat pada serangan jantung yang sedang berlangsung Menghilangkan nyeri dada yang disebabkan oleh penyempitan arteri koroner.

Melebarkan arteri yang menyempit pada tungkai dan lengan seperti arteri femoral atau arteri pada kaki. .

DAFTAR PUSTAKA
Admin.2009.Etika Keperawatan. http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?tag=etika-keperawatanone.indoskripsi. com/click/9657/0 (Akses: 5 Mei 2010). Iwan.2008. KODE ETIK KEPERAWATAN (International Council of

Nurse (ICN).

http://iwansaing.wordpress.com/2008/12/03/kode-etik-keperawataninternational-council-of-nurse-icn/ (Akses: 5 Mei 2010). Novieastari, Enie SKp. 2007. Ethic in Nursing. staff.ui.ac.id/internal/132014715/material/EthicsinNursing.pdf (Akses: 5 Mei 2010). Kulick, Daniel and Shiel, William. 2010. Coronary Artery Bypass Graft Surgery (CABG) http://www.medicinenet.com/coronary_artery_bypass_graft/article.htm (Akses: 5 Mei 2010). Anonim. 2010. Angioplasty, Laser. http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4446 (Akses: 5 Mei 2010).

You might also like