The purposes of a risk-based inspection program are summarized as follows:

Screen operating units within a plant to identify areas of high risk. Estimate a risk value associated with the operation of each equipment item in a refinery or chemical process plant based on a consistent methodology. Prioritize the equipment based on the measured risk. Design an appropriate inspection program. Systematically manage the risks associated with equipment failures.

Tujuan dari program inspeksi berbasis risiko adalah sebagai berikut: Menyeleksi unit2 operasi di dalam pabrik untuk mengidentifikasi daerah2 yang berisiko tinggi. Memperkirakan nilai risiko yang terkait dengan pengoperasian setiap item peralatan dalam pabrik pengolahan kilang atau kimia berdasarkan metodologi yang konsisten. Memprioritaskan peralatan berdasarkan resiko yang terukur. Mendesain sebuah program inspeksi yang tepat. Secara sistematis mengelola risiko yang terkait dengan kegagalan peralatan.

RBI defines the risk of operating pressurized process equipment as the combination of two separate elements: the consequence of failure and the likelihood of failure. Software features include:

Analysis for pressure vessels, tanks, piping and pressure relief devices. Three levels of analysis from qualitative > semi-quantitative > quantitative. Automated inspection planning. Consequence values expressed in terms of risk per unit area, risk per unit area per year, financial risk, matrix cell location and provide the options to factor injury, equipment damage, downtime costs, and toxic, explosive, fire damage, environmental, effects into the analysis. Consequence models for various fluids and gases commonly encountered in the refining, petrochemical and chemicals industries. Discrete risk values for each piece of equipment. Qualitative risk matrix rankings. Financial risk calculation options. Data transfer utility to speed up information entry. Expert system damage module calculators for various specific corrosion mechanisms (localized and generalized), various specific cracking mechanisms, fatigue, creep, high temperature hydrogen attack, various embrittlement mechanisms, etc. These modules are based on recognized and generally accepted good engineering practices, i.e. the latest available. Perform What If analyses to consider changes and new equipment/unit reviews. Report capabilities for all risk scenarios, matrices, risk summaries, consequence and likelihood basis reports and inspection plans.

RBI mendefinisikan risiko peralatan proses operasi bertekanan sebagai kombinasi dari dua unsur terpisah: konsekuensi dari kegagalan, dan kemungkinan kegagalan. Fitur perangkat lunak meliputi: Analisis untuk bejana tekan, tangki, pipa dan perangkat tekanan lega. Tiga tingkatan analisa kualitatif dari> semi-kuantitatif> kuantitatif. Perencanaan Otomatis inspeksi. Konsekuensi nilai dinyatakan dalam risiko per satuan luas, risiko per satuan luas per tahun, risiko keuangan, lokasi matriks sel dan memberikan pilihan untuk cedera faktor, kerusakan peralatan, biaya downtime, dan beracun, ledakan, kerusakan kebakaran, lingkungan, efek ke dalam analisis. Konsekuensi model untuk berbagai cairan dan gas biasa ditemui dalam industri penyulingan, petrokimia dan bahan kimia. Nilai risiko Diskrit untuk setiap peralatan. peringkat risiko kualitatif matriks. Pilihan perhitungan risiko keuangan. Transfer data utilitas untuk mempercepat masuknya informasi. Sistem pakar kalkulator modul kerusakan untuk berbagai mekanisme korosi spesifik (lokal dan umum), berbagai mekanisme retak spesifik, kelelahan, creep, serangan suhu hidrogen tinggi, mekanisme embrittlement berbagai, dll Modul ini berdasarkan diakui dan berlaku umum praktek rekayasa yang baik, yaitu terbaru yang tersedia. Lakukan "Bagaimana Jika" analisis untuk mempertimbangkan perubahan dan baru peralatan / unit review. Laporkan kemampuan untuk semua skenario risiko, matriks, ringkasan risiko, konsekuensi dan laporan kemungkinan dasar dan rencana inspeksi.