You are on page 1of 19

Oleh: MANGAYAKKARASI TELUKANAM (NIM:060100343) Pembimbing: DR.HERU RAMADHANI,Sp.

OT

Definisi Osteoporosis suatu tekanan dimana tulang mengalami kekeroposan karena berkurangnya kepadatan tulang yang disebabkan karena gangguan hormon. Osteoporosis suatu keadaan penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jarinagn tulang , menyebabkan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan resiko terjadinya fraktur.

1. Penyebab primer :

a.Defisiensi estrogen b.Perubahan yang berhubungan dengan penuaan c. Mobilisasi kalsium dari tulang pada keadaan keseimbangan kalsium negatif

2. Penyebab sekunder :
a. b. c. d. e. f. g.

Riwayat Keluarga Gangguan endokrin Gangguan nutrisi dan gastrointestinal Penyakit ginjal Penyakit rematik Gangguan hematologi Gangguan genetik

Obat-obatan Beberapa obat yang meningkatkan kehilangan matriks tulang: Kortikosteroid : prednison (> 5mg/hr minimal pemberian > 3bulan). Antikonvulsan : phenytoin, barbiturates, karbamazepine (agen ini berhubungan dengan defisiensi vitamin D) . Heparin( penggunaan jangka panjang). Kemoterapetik/obat-obat transplantasi : cylosporine, tacrolimus, platinum compounds, ccyclophosphamide, ifosfamide, methotrexate. Hormon/terapi endokrin ; Gonadotropin Realising Hormon (GnRH) agonists, Luteinizing Hormon Releasing Hormon (LHRH) analogs, depomedroxyprogesterone, excessive thyroid supplementation. Lithium Aromatase inhibitorts: exemestone, anastrozole.

Faktor Resiko Osteoporosis

Dikenal beberapa faktor resiko untuk terjadinya osoteoporosis. Faktor resiko ini dibagi menjadi dua .
Faktor resiko yang tidak bisa dirubah Faktor resiko yang dapat dirubah

Usia Jenis kelamin Ras Riwayat keluarga/Keturun an Bentuk tubuh

Merokok Alkohol Kafein Latihan aktivitas Defisiensi vitamin D Gangguan makan

Osteoporosis Primer

suatu osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas ini merupakan kelompok terbesar. Osteoporosis primer dibagi menjadi : Type I Osteoporosis yang timbul pada wanita post menoupouse sebagai akibat menurunnya hormon estrogen yang lebih memperberat terjadinya proses resorpsi tulang, yang kehilangaan terutama daerah trabekula.

Type II Osteoporosis yang terdapat pada kedua jenis kelamin dengan usia yang semakin bertambah (senilis)yang disebabkan oleh penurunan bone mass saja akibat umurnya bertambah, terutama kehilangan masa tulang daerah korteks.

Osteoporosis

Sekunder

Osteoporosis

Osteoporosis sekunder adalah suatu osteoporosis yang diketahui penyebabnya jelas. Biasanya disebabkan oleh : Endocrine disease Nutritional causes Drugs

Idiopatic

Yang dimaksud dengan osteoporosis jenis ini adalah terjadinya pengurangan masa tulang pada : Juvenile Adolesence Wanita pra menoupouse Laki-laki berusia muda /pertengahan osteoporosis jenis ini lebih jarang terjadi

Sel tulang

Osteoblas Osteossit osteoclas

Homeostasis kalsium pada tingkat seluler didahului penyerapan tulang osteoblas yang memerlukan waktu 40 hari disusul fase istirahat dan kemudian disusul fase pembentukan tulang kembali oleh osteoblas yang memerlukan waktu 120 hari. Bagian tulang yang umumnya diserang adalah: Tulang radius distal Tulang vertebrae Tulang kollum femur / pelvis

1)NyeriGejala awal tersering adalah nyeri pinggang tanpa tanda-tanda sebelumnya, biasanya nyeri ini timbul sesudah mengangkat benda berat. 2)Deformitas Osteoporosis tidak menyebabkan deformitas pada extremitas, kecuali bila ada fraktur. Deformitas tersebut meliputi: Penurunan tinggi badan Dorsal kifosis 3)Dorsal FrakturTempat yang tersering kena fraktur adalah kolum femuralis dan radius distalis yang terjadi karena jatuh.

Untuk mendiagnosis osteoporosis BMD(BONE MINERAL DENSITY) &DEXA(DUAL ENERGY X-RAY ABSORPSIOMETRY) Pemeriksaan Fisik: BMI Tanda-tanda perubahan kurvatura tulang belakang Tanda-tanda predisposisi pybb osteoporosis Tanda-tanda penuaan

Urinalisis untuk mendeteksi adanya hyperkalsiuria Pemeriksaan hormon tiroid Rontgen menunjukkan tulang osteoporotik, fraktur bila ada, termasuk vertebral crush atau wedging Pengukuran massa tulang. Pemeriksaan marker biokemis. Pemeriksaan absorbsiometri Pemeriksaan biopsy tulang Pemeriksaan CT Scan Bone Mineral Density DEXA (Dual Energy X-Ray Absorpsiometry)

Penanganan

fraktur Intervensi bedah dilakukan untuk penatalaksanaan osteoporosis dengan fraktur melalui imobilisasi ketat dan pengembalian fungsi dan aktivitas tulang. Pada fraktur tulang belakang istirahat merupakan keharusan selama beberapa hari,tetapi mobilisasi dini .

Keadaan Terbentuk Diet kalsium tinggi 1000 - 1400 mg sehari, Berikan suplemen minum susu atau makan tinggi kalsium Vitamin D sebanyak 600-800 IU. Pada menopause dapat diberikan terapi pengganti hormone dengan estrogen dan progesterone untuk memperlambat kehilangan tulang dan mencegah terjadinya patah tulang yang diakibatkan. Pemasangan penyangga tulang belakang (spinal brace) untuk mengurangi nyeri punggung Medical treatment, obat-obatan osteoporosis termasuk kalsitonin, natrium fluoride, teriparatide, dan natrium etridonat. Bifosfanat : pengobatan lain selain estrogen yang ada: alendronate, risedonate dan etdronate. Obatobatan ini memperlambat kehilangan jaringan tulang dan beberapa kasus meningkatkan kepadatan tulang

Mencegah dan menghentikan kebiasaan seperti merokok dan minum alcohol Mengatur diet yang baik Penggunaan garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan pembuangan kalsium dalam urine Olah raga teraturDapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, waktu 20-60 menit. Jenis yang boleh dilakukan yaitu jalan kaki, jogging, renang, senam (low impact), bersepeda. Yang perlu diperhatikan adalah : a) menghindari gerakan membungkuk b) menghindari gerakan mendadak yang membutuhkan tenaga besar c) latihan senam tidak boleh menimbulkan nyeri hebat.

Mencegah jatuh supaya tidak patah tulang lagi Mengatasi nyeri : Obat penghilang nyeri, pemberian terapi dingin, panas atas rekomendasi dokter Istirahat yang cukup untuk fase akut, tetapi harus segera ke dokter untuk menghindari komplikasi Mencegah gerakan didaerah yang mengalami patah tulang Pemakaian alat bantu penyangga tulang Memperbaiki postue tubuh Olah raga

Osteoporosis mengakibatkan tulang secara progresif menjadi panas, rapuh dan mudah patah. Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur. Bisa terjadi fraktur kompresi vertebra torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan fraktur colles pada pergelangan tangan

Kurang baik kerana kondisi kronis merupakan salah satu penyebab utama kecacatan pada pria dan wanita. Kompresi fraktur pada tulang belakang menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu pernafasan

You might also like