Professional Documents
Culture Documents
Fitriyah Rosdianingsih 1)
1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajeman Informatika & Teknik Komputer Surabaya Email: Fitriyah_rosdianingsih@yahoo.com
Abstract
In order to maintain the resilience of the stock of rice which is flattened on the regional division/Sub regional division Perum BULOG required equity stock from surplus areas to deficit areas corresponding to the number and needs with good conditions. Perum BULOG as the State-Owned Enterprises through the activities of public service assigned to the regional activities undertaken movement. The processing of the data movement is still simple that regional is very difficult to do the checking of the resilience of the stock items in the warehouse, it will lead to constraints on the distribution of the activities of the regional movement into a slow, this is because not having the information system supporting the activities of the movement in the Perum BULOG Regional Division East Java. Designed to wake up the system of information on Regional distribution of the goods Movement Perum BULOG Regional Division East Java will help create regional governance process movement an efficient, competitive and accountable. The method used is the regional activities of the movement of transport method, use methods of the cost of the smallest (Least Cost) and Modified Distribution (MODI). Using these methods in this final paper gave the total cost of transporting it to a minimum in order to help deliver a decision in the distribution of goods that are optimal for doing the activities of the regional movement on Perum BULOG Regional Division East Java.
Keyword: distribution, freight, transportation, bulog
yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut Permasalahan pangan yang dihadapi baik secara global, nasional, maupun lokal dapat dipilah menjadi masalah produksi, distribusi, 2006:129). Perum BULOG DIVRE Jawa Timur dan konsumsi. (Fuad, dkk. belum tentu akurat karena belum yang dapat meng-update data tersebut secara berkala, hal ini disebabkan karena belum adanya sistem informasi yang menunjang kegiatan
melaksanakan kegiatan movement nasional dan regional. Pelaksanaan movement baik nasional maupun masih regional sederhana
movement nasional diperlukan ketahanan stok di masing-masing Divre, untuk itu Perum BULOG DIVRE Jawa Timur harus mampu memantau ketahanan stok barang yang merata di daerahnya, sebelum
pendokumentasiannya
sehingga sangat sulit melakukan pengecekan ketahanan stok barang di Gudang pada masing-masing Sub Divre, hal ini yang akan mengakibatkan kendala pada pendistribusian kegiatan movement nasional maupun regional agak lamban, khususnya untuk data laporan
melaksanakan movement
nasional untuk
memberikan pemerataan stok di daerah lain, penting untuk pemerataan stok di daerahnya sendiri terlebih dahulu dilakukan. Maka, untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat 1
mengelola data dalam hal pendistribusian barang kegiatan movement regional. Rancang Bangun Sistem Informasi Pendistribusian Barang Movement Regional pada Perum BULOG DIVRE Jawa Timur ini akan membantu menciptakan tata kelola proses movement regional yang efisien, kompetitif dan akuntable sehingga sistem yang akan dibuat dapat membantu dalam penyelenggaraan distribusi kegiatan
ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada konsumen. (Fuad, dkk. 2006:129).
Movement Regional Angkutan Regional atau Movement Regional (MOVEREG), adalah suatu proses pemindahan barang milik Perum BULOG dari Gudang ke Gudang lainnya pada satu Sub Divisi Regional (SUBDIVRE) dan/atau antar SUBDIVRE dalam satu wilayah
DIVRE dengan memakai jasa pengangkut. (Direksi Perum BULOG, 2009:413). Perintah Logistik (PRINLOG) adalah perintah dari Direksi kepada DIVRE
regional adalah metode transportasi, untuk menghitung solusi feasible awal dengan metode biaya terkecil (Least Cost) dan solusi feasible optimal dengan distribusi yang dimodifikasi (Modified Distribution), kedua metode ini akan digunakan dan akan diperoleh pemilihan biaya total dari
Pengirim untuk menyerahkan barang dan DIVRE penerima untuk menerima barang yang memuat nama Gudang pengirim dan Gudang penerima, jumlah kuantum, serta jenis/kualitas beras. (Direksi Perum BULOG, 2009:410). Instruksi Angkutan (INANG) adalah perintah yang dikeluarkan oleh KADIVRE kepada pengangkut untuk melaksanakan kegiatan angkutan yang memuat jenis alat
pengangkutan itu minimum guna membantu memberikan barang yang keputusan optimal dalam untuk distribusi dilakukan
METODE Saluran Distribusi (Palace) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya sudah
angkut,
jumlah
kuantum
barang
dan
jenis/kualitas barang yang diangkut. (Direksi Perum BULOG, 2009:410). Pelaksanaan adalah perintah Logistik (LAKLOG) untuk
pelaksanaan
pemindahan
kegiatan angkutan dari KADIVRE kepada KASUBDIVRE berdasarkan PRINLOG yang diterbitkan dari Pusat untuk pelaksanaan 2
pemindahan
barang
sehubung
dengan
Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat
Transportasi Transportation (transportasi) adalah elemen supply chain (rantai persediaan) yang berfungsi untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain (Yunarto, 2006:176). Secara umum persoalan transportasi dapat digambarkan seperti pada Gambar 1 berikut ini:
rancangan global/ keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Gambar 3 berikut ini merupakan tampilan dari context diagram sistem yang dirancang.
Data Instruksi Angkutan Data Pelaksanaan Logistik Laporan Pelaksanaan Logistik 3 Data Perintah Logistik Data Detil Perintah Logistik Data SK Direksi Laporan Pelaksanaan Logistik 2 Data Detil SK Direksi Direksi Perum BULOG
Sie Akuntansi
0 Data Tarif Angkutan Darat Data Gudang Rancang Bangun SI Pendistribusian Barang MOVEREG pada Perum BULOG DIVRE JATIM
Data Jarak Antar Gudang Data Kadiv re Data Surat Penugasan Pengangkut
KADIVRE
Bagian Gudang
KABID MINKU
Gambar 1. Model Dasar Transportasi System Flow Penggambaran arus informasi akan dijabarkan pada alur sistem yang akan diimplementasikan dengan komputer berupa penjaluran antara data, proses dan laporan. Bentuk alur sistem yang menjadi proses di dalam sistem pada topik adalah sebagai berikut:
SUB DIVRE
Laporan Instruksi Angkutan 1 Laporan Instruksi Angkutan 2 Laporan Instruksi Angkutan 4 KABID PP
KABID WAS
Gambar 3. Context Diagram dari Data Flow Diagram(DFD) Entity Relationship Diagram (ERD) ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan untuk ERD sistem juga
menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem ini telah dibuat ERD
Gambar 2. System Flow sistem distribusi barang
yang
merupakan
lanjutan
dari
SURAT PERINTAH KER JA KODE SURAT PERINTA H KERJA NOMO R SURAT PERINT AH KERJA KETERANGAN SURAT PERINT AH KERJA
PELAKSANAAN LOGIST IK NO MOR PELAKSANAAN LOG IST IK TANGGAL PELAKSANAAN LO GISTIK JENIS KUALIT AS KUANT UM PELAKSANA AN LOG IST IK TERBILANG KUANTUM HARGA SAT UAN JUMLAH HARGA TERBILANG JUMLAH HARGA MASA BERLAKU KET ERANG AN PELAKSANAAN LO GIST IK DETIL SK DIREKSI KO DE DET IL SK DIREKSI SK DIREKSI KODE SK DIREKSI NOMO R SK DIREKSI KETERANGAN SK DIRE KSI
M emili ki Deti l F aksimi li Memil iki Detil SK
1.
M enj al ankan Dikiri m untuk
Di jalankan untuk
Di dasarkan untuk
INSTRUKSI ANGKUT AN
Dibuat untuk
SURAT PENUGASAN PENGANG KUT KO DE SURAT PENUGASAN PENGANGKUT NO MOR SURAT PENUG ASAN PENGANG KUT KET ERANG AN SURAT P ENUGASAN PENGANGKUT
Ditunjuk untuk
NO MOR INST RUKSI ANG KUT AN TANGGAL INST RUKSI ANGKUT AN KUANT UM INST RUKSI A NG KUT AN KET ERANG AN INST RUK SI ANGKUT AN
Dilaksanakan untuk
2.
KADIVRE KO DE KADIVRE NAMA KADIVRE ST ATUS KADIVRE KET ERANG AN KADIVRE
Biaya transportasi per unit barang dari setiap sumber ke setiap tujuan. Menurut Dimyati (2002:129), ciri-ciri
DETIL PERINT AH LOG IST IK KODE DET IL PERINT AH LOG IST IK KUANT UM DETIL PERIN TAH LOGIST IK ST AT US DETIL PERINT AH LOGIST IK
PERINTAH LOGIST IK NOMOR PERINTAH LOG ISTIK KODE PERINT AH LOG IST IK T ANGG AL PERINT AH L OGIST IK JUMLAH KUANT UM PERINTAH LOGIST IK KET ERANGAN PERINT AH LOGIST IK
M el aksanakan
OPTIMALIT AS DIST RIBUSI BARANG KODE OPTIMALIT AS DI ST RIBUSI BARANG KUANT UM YANG DIDIST RIBUSIKAN KETERANGAN OPTIMA LIT AS DIST RIBUSI BARANG
M empunyai
GUDANG KO DE G UDANG NAMA GUDANG KAGUD ALAMAT GUDANG TELEPO N GUDANG FAKSIMILI GUDANG EMAIL G UDANG KET ERANGAN G UDANG
SUB DIVRE KO DE SUB DIVRE NAMA SUB DIVRE KASUB ALAMAT SUB DIVRE TELEPO N SUB DIVRE FAKSIMILI SUB DI VRE EMAIL SUB DIVRE KET ERANG AN SUB DIVRE
TARIF ANG KUT AN DAR AT KO DE T ARIF ANG KUT AN DARAT TARIF KET ERANG AN T ARIF ANGKUT AN DARAT
STO K BARANG KODE ST OK BARANG BRS LN HGL DN BRS PP ADA DN PDP GABAH ADA DN JUMLAH EQ BERAS KAPASIT AS GUDANG RENCANA LUR RASKIN PERBULAN KET AHANAN ST OK RASKIN BERAS KET AHANAN ST OK RASKIN BERAS DAN GABAH KET ERANGAN ST OK BARANG
Menyimpan
HISTO RI ST OK BARANG KODE HIST ORI STO K B ARANG T GL PERUBAHAN ST OK ST OK SEBELUM ST OK SESUDAH KETERANG AN HIST ORI ST OK BARANG
sejumlah tujuan tertentu. 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap
SK_DIREK SI K ODE _S K_D IR EKS I NO M OR_SK _DIRE K SI K ETERA NGAN_SK _DIRE K SI integer v ar char( 50) long v archar
sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu. 3. Komoditas yang dikirim atau
NOMOR_I NS T RUK SI_ANGKUT AN = NOM OR_INST RUK SI _ANGK UT AN NOMOR_INST RUK SI_ ANGK UT A N = NOMOR_I NST RUK SI_A NGK UT AN
DETIL_SK _DIRE KSI K OD E_DE TI L_SK_DIREK SI K OD E_S K_DIREKS I N OM OR _INSTRUKSI _A NGK UTA N
S UR AT_P E N UGA SAN_PE NGA NGKUT KODE_SURAT_P ENUGAS AN_P ENGANGK UT NOM O R_S URA T_PENUG A S A N_PENG A N GKUT KETERAN GA N_SU RA T_PE NUG A S AN_PENG A N GKUT
NO M OR_INSTRUKSI _AN GK UTA N NO M OR_PE RI NTA H_LOG IS TI K K ODE _S URAT_PE RI NTA H_KE RJA K ODE _S URAT_PE NU GASA N_P E N GANGKUT K ODE _K ADIVRE TANGGAL_I NSTRU KSI _ANGKU TAN K UA NTUM_INSTRUKSI _A NGK UTA N K ETE R ANGAN_INSTRUKSI _AN GK UTAN
v ar char( 19) v ar char( 22) integer integer integer times tamp integer long v ar char
DETIL_FA KSIMILI
K ODE_FA KS IM I LI = K ODE_FA KS IMILI
K ODE _DE TIL_FA KSI M I LI NOMOR_I NSTRU KSI _ANGKU TAN K ODE _F AKSIMILI
F AKS IMILI KODE_FA KSIMILI NOMOR_F AKS IMILI KETERA NGA N_F AKS IMILI integer v arc har(25) long v ar char KADIV RE KODE _KA DI VRE NAMA _KA DI VRE STATU S_K ADIVRE KETERA NGA N_K ADIVRE v ar char(5) v ar char(50) v ar char(50) v ar char(100) numer ic (18) numer ic (18) v ar char(15) long v ar char
DETIL_PE RI NTA H_LO GISTIK K OD E_DE TI L_PERINTAH_LO GI STIK NO M OR_PE RI NTA H_LOG ISTI K K OD E_S UB_DIVRE K UA NTUM_DETIL_PE RINTA H_LOGISTIK S TA TUS_DETIL_PE RINTA H_LOGISTIK integer v ar char(22) v ar char(5) integer v ar char(15)
P ERINTAH_LOGIS TIK N OM OR _PE RI NTA H_LO GISTI K K OD E_P ERINTAH_LOGIS TIK TANGGAL_PERI NTAH_LOGIS TI K J UMLAH_KUANTUM _P ERINTA H _LOGISTIK K ETERANGAN _PE RI NTA H_LOG ISTIK
K ODE_S UB_DIV RE = KODE_S UB_DI V RE
SUB _DIVRE KODE_SUB_DIV RE NAMA_SUB_DIV RE KAS UB ALA MAT_S UB_D IVRE TE LEP ON_S UB _DI VRE FAK SIMILI_S UB_DIVRE EMAIL_S UB_DIVRE KETERAN GA N_S UB_D IVRE
KODE_SUB_ DIV RE = KODE _SUB_ DIV RE K ODE _DE TIL _P ERINT AH_LOGIS T IK = K ODE_DE T IL_P ERINTA H_LOGI ST IK
diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya dan sesuai atau dengan kapasitas
OPTIMALI TA S_D IS TRIB USI_BARA NG K ODE _OP TI M A LITAS _DIS TRIBU SI_BARANG K ODE _DE TI L_PERINTAH_LOGI S TIK K UA NTUM_Y AN G_DIDIS TRIBU S I KAN K ETE R ANGAN_OPTI MALITA S_D IS TRI BUSI_BA RANG integer integer integer long v ar char
GU DA NG KODE_G UDANG KODE_S UB_DIVRE NAMA_G UDANG KAGUD ALA MAT_GUDANG TELEP ON_GUDAN G FAKS IMILI_GUDANG EMAIL_GUD A NG KETERANGAN _GUDANG
v ar char( 5) v ar char( 5) v ar char( 50) v ar char( 50) v ar char( 100) numeric (18) numeric (18) v ar char( 15) long v ar char
J ARA K_ANTAR_GUDA NG
K ODE_ GUDA NG = KODE _GUDA NG
STOK_B ARA NG K ODE _S TOK_BA RANG K ODE _GUD A NG B RS _LN HGL_DN_BRS _PP A DA _DN_PDP GAB AH_ADA_DN J UMLA H _EQ_BE RAS K APA S I TA S_G UDA NG RENCA NA_LUR_RASK IN_P ERBULA N K ETAHA NAN_STOK_RA SKI N_BERA S K ETAHA NAN_STOK_RA SKI N_BERA S_DAN_GA BAH K ETERA NGAN_S TOK _B ARANG integer v archar( 5) integer integer integer integer integer integer integer dec imal( 18,2) dec imal( 18,2) long v arc har
HIS TORI_STOK_BARANG K OD E_H IS TOR I_S TOK _BARA NG K OD E_G UDANG TGL_PE RU BAHA N_S TOK S TOK _S E B ELUM S TOK _S E S UDAH K ETERANGAN _HISTORI_STO K_B ARAN G integer v ar char(5) timest amp integer integer long v ar char
K ODE _J A RA K_A NTA R_GUDAN G K ODE _TA RI F_ANG KUTA N_DAR AT K ODE _GUD ANG J ARA K K ETE R ANGAN_JA RA K _ANTAR_GUDA NG
permintaan
integer integer integer long v ar char
TARIF_ANGKUTAN_DARAT KODE_TARIF_ANGK UTAN_DARA T KODE_J ARAK _ANTAR_GUDA NG TARIF KETERA NGA N_TARI F_ANGK UTA N_DARA T
Gambar 5. Physical Data Model (PDM) dari ERD Masalah Transportasi Menurut Herjanto (2009: 46),
besarnya tertentu. Menurut Siswanto (2007:266), Model adalah gambaran sederhana dari sebuah kasus yang dapat membantu kita untuk berpikir secara sistematis dan cepat untuk memahami kasus tersebut. Model
masalah transportasi sering disebut sebagai masalah khusus dalam pemrograman linear, karena dalam struktur modelnya terdapat bagian yang menggambarkan sisi permintaan dan sisi penawaran. Menurut Taha (1996:202), sesuai dengan namanya, model ini berkaitan dengan penentuan rencana biaya terendah untuk mengirim susuatu dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Data dalam model ini mencakup:
Model Matematis Transportasi Sebuah matriks transportasi memiliku m baris dan n kolom. Sumber-sumber berjajar pada baris ke-1 hingga ke-m, sedang
tujuan-tujuan berbanjar pada kolom ke-1 hingga ke-n . Dengan demikian, Xij : satuan barang yang akan
sumber-sumber untuk memenuhi permintaan tujuan agar biaya total distribusi minimum.
Metode Pemecahan Persoalan Transportasi Dalam operation research ditunjukkan beberapa metode untuk menyelesaikan
barang dari sumber i ke tujuan j. Sehingga secara matematis, Min Cij Xij
persoalan transportasi, baik yang bersifat sederhana hingga yang bersifat relative kompleks penyelesaian melalui beberapa tahap
(iterasi).
Penyelesaian
persoalan transportasi pada dasarnya diawali dengan upaya untuk menentukan nilai akhir. Artinya apapun metode awal yang digunakan tidak akan mempengaruhi nilai akhir atau nilai optimal yang diharapkan dalam proses penyelesaian persoalan transportasi. (Arifin, 2010:230). Xij = Si, i = 1, 2, , m ...[2] Xij = Tj, j = 1, 2, , n ...[3] Penyelesaian persoalan ini akan 2. Menurut algoritma Siswanto (2007:268), empat
transportasi
mengenal
macam metode untuk menyusun tabel awal, yaitu: 1. Metode Biaya Terkecil atau Least Cost Method. Metode Sudut Barat Laut atau North West Corner Method . 3. RAM atau Ressells Approximation
menghasilkan Xij optimal yaitu Xij yang akan memenuhi [2] dan [3] serta membuat [1] mnimum. Dengan kata lain, Xij optimal adalah distribusi optimal biaya yang akan total. 4.
meminimumkan
distribusi
(deterministik),
regresi linier berganda mempersoalkan hubungan linier antara satu peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas.
optimal
Menurut
Siswanto
(2007:268),
setelah penyusunan tabel awal selesai maka sebagai langkah selanjutnya adalah pengujian optimalitas table untuk mengetahui apakah biaya distribusi total telah minimum. Secara matematis, pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa nilai fungsi tujuan
optimalitas tabel dengan cara menghitung opportunity cost pada sel-sel yang tidak terkena alokasi distribusi. Opportunity Cost adalah biaya yang harus kita tanggung bila satu alternatif keputusan dipilih. Dalam hal ini, bila sel-sel kosong tersebut ternyata memiliki opportunity cost positif maka menurut metode ini dikatakan bahwa tabel
minimum telah tercapai. Ada dua macam model pengujian optimalitas algoritma
transportasi, yaitu: 1. 2. Stepping Stone Method MODI Method atau Modified Distribution
belum
optimal
berhubung
masih
ada
alternatif distribusi yang akan memberikan biaya total distribusi lebih rendah. Jadi
menurut metode MODI, tabel akan dikatakan optimal bila dan hanya bila opportunity cost sel-sel kosong adalah negatif atau nol.
Least-Cost
mencapai
minimasi biaya dengan alokasi sistematik kepada kotak sesuai dengan besarnya biaya transportasi per unit. Prosedur metode ini adalah: 1. Pilih variabel Xij (kotak) dengan biaya transport (Cij) terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj]. Ini akan menghabiskan baris i atau kolom j. 2. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau tidak dihilangkan), pilih nilai Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. 3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi. Optimalitas Distribusi Barang Untuk menghitung Optimalitas Biaya HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Fitur Utama Sistem Pengujian fitur utama sistem
berdasarkan pengujian
Angkutan dala distribusi barang, bahasan kali ini hanya menggunakan metode Least Cost dan MODI. Form Optimalitas Distribusi Barang tampak seperti terlihat di Gambar 6.
SIMPULAN 1. Gambar 6. Optimalitas Distribusi Barang Dalam perhitungan optimalitas distribusi yang dilakukan oleh program yang dibuat adalah menghasilkan hasil perhitungan Least Cost dan MODI, Least Cost yang dihitung untuk mencari biaya total pengangkutan itu minimum, dan tabel transportasi perhitungan solusi fisibel awal ini digunakan untuk menghitung MODI untuk mendapatkan total biaya angkutan itu menjadi optimal. Berikut Form Hasil Optimalitas Distribusi Barang yang dihasilkan dalam pembuatan program dengan metode transportasi untuk 4. 3. 2. Aplikasi menerapkan metode Least Cost dalam perhitungan fisibel solusi awal untuk memperoleh total biaya angkutan tersebut minimum. Aplikasi juga menerapkan metode
MODI (Modified Distribution) dalam perhitungan fisibel solusi optimal untuk memperoleh total biaya angkutan
tersebut optimal. Adanya sistem informasi yang dibangun ini meliputi data-data perusahaan akan selalu ter-update baik data master
mempercepat proses pengolahan datadata movement regional pada Perum BULOG DIVRE Jawa Timur. 5. Sistem informasi seluruh yang dibangun data
pelaksanaan kegiatan movement regional pada Perum BULOG DIVRE Jawa Timur tampak seperti terlihat di Gambar 4.17.
menangani
proses
movement regional, dari input data hingga pembuatan laporan. 6. Dari laporan yang dihasilkan,
dokumentasi tersebut dapat dibuat untuk mengevaluasi hasil kegiatan movement Gambar 7. Hasil Optimalitas Distribusi Barang Pengujian yang dilakukan dengan Metode Least Cost maupun MODI dalam program diuji dengan perhitungan Excel guna hasil manual yang regional yang telah dilaksanakan Perum BULOG DIVRE Jawa Timur untuk Kadivre dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
menggunakan
Kusumo, Ario Suryo. 2007. Pemrograman Visual Basic 2005. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Andi Offset. Yogyakarta. Mulyono, Sri. 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Kedahsyatan
Microsoft Excel 2010. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Dimyati, Tjutju Tarliah. 2002. Operations Research Keputusan. Bandung. Direksi Perum BULOG. 2009. Himpunan Peraturan di Lingkungan Perum Bulog . Perusahaan Umum (PERUM) BULOG. Jakarta. Fuad, M., dan Christine H., dan Nurlela, dan Sugiarto, dan Paulus, Y.E.F. 2006. Model-model Sinar Baru Pengambilan Algensindo.
Universitas Indonesia. Jakarta. Royan, Frans M. 2009. Distributorship Management: Cara Cerdas Mengelola & Memberdayakan Distributor. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Siswanto. 2007. Operations Research Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Subagyo, Pengestu, dan Marwan Asri, dan T. Hani Handoko. 1994, Dasar-dasar
Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hartono, Jogiyanto. 1990. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta. Herjanto, Eddy. 2009. Sains ManajemenAnalisis Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan. Grasindo. Jakarta. Herlambang, Tanuwijaya. Soendoro, 2005, dan Haryanto Informasi:
Operation Research. BPFE. Yogyakarta. Taha, Hamdi A. 1996. Riset Operasi Suatu Pengantar Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta. Yudhoyono, Susilo Bambang. 2006. Agenda Riset Nasional. 20 November 2010. <http://www.litbang.depkes.go.id/downlo ad/AgendaRisetNasional.pdf> Yunarto, Holy Icun. 2006. Business Concepts Implementation Series In Sales and Distribution Management. PT. Elex
Sistem
konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta. Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1 . Prenhallindo. Jakarta.