Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS
: Ny. R : 27 tahun : Ibu rumah tangga : Dusun Bringin, Bringin Kulon, Magelang
II. ANAMNESIS Selama ini ibu dari pasien tidak ada keluhan mengenai keterlambatan tumbuh kembang. Pasien terlihat normal dan sehat. Mungkin hanya keterlambatan perkembangan pasien yang belum bisa berdiri. Jika dibantu berdiri pun pasien masih sering oleng. Hal ini diduga ibu pasien akibat berat badan pasien yang dirasa gemuk olehnya. Saat ini pasien tidak sedang sakit apapun. Selama ini pasien tidak pernah mengalami sakit berat, sebatas pilek dan demam biasa yang sembuh dengan pemberian obat dari bidan. Kini pasien sedang sering-seringnya memasukkan barangbarang yang bisa ia genggam kedalam mulutnya dan mengiggiti mainannya. Ucapan yang baru bisa dilakukan adalah bapa dan bu.
Status gizi Berat badan 8,6 kg. Tinggi badan 72 cm. Lingkar kepala 48 cm. Penghitungan umur menurut 03 30 03 05 08 08 2011 2010 -
Berdasarkan perhitungan umur anak adalah 8 bulan 3 hari, namun umur dibulatkan menjadi 8 bulan. Hal ini berdasarkan Puslitbang Gizi Bogor (1980) dimana batasan umur yang digunakan adalah usia penuh (completed year) dan untuk anak usia 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh (completed month).
III.
: 8,6 kg : 72 cm : 8 bulan
WHO-NCHS BB/U : 8,6 8,5 TB/U : 72 71 BB/TB: 8,6 9,2 x 100% = 93,4 % x 100% = 101,4 % x 100% = 101,2 %
BB/U
TB/U
BB/TB
IV.
PENGUKURAN DENVER II
1. Personal Sosial Mengamati tangannya (Pass) Berusaha mencapai mainan (Pass) Makan sendiri (Pass) Tepuk tangan (Failed) Caution Menyatakan keinginan (Pass) Daag-daag dengan tangan (Failed) Main bola dengan pemeriksa (Failed) Menirukan kegiatan (Failed) Minum dengan cangkir (Pass) Membantu di rumah (Failed) Mengunakan sendok/garpu (Failed) Membuka pakaian (Failed)
2. Adaptif-Motorik Halus Mencari benang (Pass) Mengaruk manik-manik (Pass) Memindahkan kubus (Pass) Mengambil 2 kubus (Pass) Memegang dengan ibu jari dan jari (Pass) Membenturkan 2 kubus (Pass) Menaruh kubus di cangkir (Pass) Mencorat-coret (Refuse) Ambil manik-manik ditunjukkan (Failed) Menara dari dua kubus (Failed) Menara dari 4 kubus (Failed)
3. Bahasa Menoleh ke bunyi icik-icik (Pass) Menoleh ke arah suara (Pass) Satu silabel (Pass) Meniru bunyi kata-kata (Pass) Papa/mama tidak spesifik (Pass) Kombinasi silabel (Pass) Mengoceh (Pass) Papa/mama spesifik (Pass) 1 kata (Pass) 2 kata (Failed) 3 kata (Failed) 6 kata (Failed)
4. Motorik Kasar Membalik (Pass) Bangkit kepala tegak (Pass) Duduk tanpa pegangan (Pass) Berdiri dengan pegangan (Pass) Bangkit untuk berdiri (Pass) Bangkit terus duduk (Pass) Berdiri 2 detik (Failed) Berdiri sendiri (Failed) Membungkuk kemudian berdiri (Failed)
1. Status gizi Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS No Indeks yang dipakai BB/U Batas Pengelompokan < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD 2 TB/U < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD 3 BB/TB < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD Sumber : Depkes RI 2004 Sebutan Status Gizi
Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS) Indeks yang digunakan No BB/U TB/U BB/TB Interpretasi
Normal, dulu kurang gizi Sekarang kurang ++ Sekarang kurang + Normal Sekarang kurang Sekarang lebih, dulu kurang Tinggi, normal Obese Sekarang lebih, belum obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Penilaian status gizi dinilai berdasarkan dua metode, yaitu Z-score dan standar median WHO-NCHS. Menurut perhitungan z-score, pasien termasuk kategori normal dengan BB/U, PB/U, dan BB/PB dalam batas normal. Selain itu, menurut standar median WHO-NCHS, pertumbuhan pasien tergolong normal/baik. Dengan menilai hasil kedua metode maka status gizi anak tergolong normal/baik.
2. Tumbuh Kembang Penilaian tahap perkembangan anak didasarkan pada penilaian lembar Denver II. Berdasarkan hasil penilaian didapatkan 1 peringatan pada persona sosial dengan hasil penilaian kriteria lainnya tergolong normal. Dengan demikian dengan tidak ditemukannya keterlambatan dan terdapat 1 peringatan maka perkembangan pasien di semua aspek diinterpretasikan sebagai normal.
VI. PEMBAHASAN Dari hasil anamnesis dan penilaian status gizi serta tumbuh kembang, pasien tidak memiliki faktor risiko yang berarti dalam masa tumbuh kembangnya. Ibu pasien termasuk giat dalam menstimulasi perkembangan anak dan rutin memeriksakan anaknya ke posyandu. Gizi yang diberikan pun mencukupi. Ibu pasien hanya mengeluhkan anaknya yang masih sulit dan tidak stabil saat berdiri sendiri karena menurutnya berat badan anaknya yang berlebih. Normalnya anak seusia pasien memang belum stabil saat berdiri. Menurut status gizi pun pasien tidak tergolong berlebih/obesitas, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun perkembangan anak dapat distimulasi dengan terus mendorongnya aktif bergerak dan berusaha belajar menstabilkan posisi dalam berdiri dengan memancing anak mengambil mainan yang diletakkan dikursi atau menggunakan kursi roda. Perkembangan anak di aspek lainnya dapat terus dipacu dengan menstimulasi anak secara terus menerus. Semakin distimulasi dan diimbangi dengan asupan gizi yang baik maka tumbuh kembang anak akan semakin optimal.
1. Kesimpulan Tumbuh kembang pasien tergolong baik. Tidak ditemukan adanya faktor risiko keterlambatan tumbuh kembang.
2. Saran Perkembangan anak di aspek lainnya dapat terus dipacu dengan menstimulasi anak secara terus menerus. Semakin distimulasi dan diimbangi dengan asupan gizi yang baik maka tumbuh kembang anak akan semakin optimal.