You are on page 1of 3

Poliklinik Gigi adalah bidang yang memberikan pelayanan kesehatan gigi yang bersifat umum maupun spesialistis sesuai

dengan standar pelayanan medis Puskesmas: unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Menurut Depkes 1991, Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. puskesmas keliling adalah puskesmas yang melayani masyarakat dengan mendatangi daerah tertentu untuk membantu penderita yang tidak dapat mengunjungi puskesmas induk atau puskesmas pembantu Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat (Levey dan Loomba, 1973). Fungsi Pokok puskesmas: 1. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan 3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama Peran Puskesmas: Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri Tujuan puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya Langkah-langkah yang ditempuh untuk menumbuhkan kesadaran dan motivasi masyarakat dalam menjaga kesehatan: 1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. 2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif. 3. Memberikan bantuan teknis 4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat 5. Kerjasama lintas sector Program Pokok Puskesmas : 1. Promosi Kesehatan (Promkes) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Sosialisasi Progra Kesehatan 2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) : Surveilens Epidemiologi Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA, Diare, PMS 3. Pengobatan : Poli Umum Poli Gigi Unit Gawat Darurat Puskesmas Keliling 4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) KB ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana), Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun 5. Upaya Peningkatan Gizi Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi 6. Kesehatan Lingkungan

Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi Survey Jentik Nyamuk 7. Pencatatan dan Pelaporan : Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Satuan Penunjang kinerja puskesmas: 1. Puskesmas Pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil 2. Puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas fungsi dan tugas puskesmas keliling yaitu: Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil Melakukan penyelidikan KLB (kejadian luar biasa) Transport rujukan pasien Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual. 3. Bidan desa Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk 3.000 orang Syarat pokok Pelayanan Kesehatan: a. Tersedia dan berkesinambungan (available and continuous) tersedianya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan tersedia setiap saat, baik menurut waktu atau kebutuhan pelayanan kesehatan. b. Dapat diterima dan wajar (acceptable and appropriate) pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar. c. Mudah dicapai (accessible) Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting. d. Mudah dijangkau (affordable) Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. e. Bermutu (quality) Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan. f. Efisien (efficiency) pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat di selenggarakan secara efisien. batasan pelayanan kesehatan mengandung hal-hal sebagai berikut : a. Usaha sendiri Setiap usaha pelayanan kesehatan bisa dilakukan sendiri ditempat pelayanan. Misalnya pelayanan bidan praktek mandiri. b. Usaha lembaga atau organisasi Setiap usaha pelayanan kesehatan dilakukan secara kelembagaan atau organisasi kesehatan ditempat pelayanan. Misalnya pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas c. Memiliki tujuan yang dicapai Tiap pelayanan kesehatan memiliki produk yang beragam yang pada tujuan pokoknya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat atau person d. Lingkup program

Lingkup pelayanan kesehatan meliputi kegiatan pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencengah penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, atau gabungan dari keseluruhan e. Sasaran pelayanan Tiap pelayanan kesehatan menghasilkan sasaran yang berbeda, tergantung dari program yang akan dilakukan, bisa untuk perseorangan, keluarga, kelompok ataupun untuk masyarakat secara umum Factor-faktor yang mempengaruhi munculnya berbagai bentuk dan jenis pelayanan kesehatan: a. Perorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi. b. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencangkup kegiatan pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencengah penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, atau kombinasi dari padanya. c. Sasaran pelayanan kesehatan, apakah untuk perseorangan, keluarga, kelompok ataupun untuk masyarakat secara keseluruhan. Bentuk-bentuk Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary health care) Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh: Dokter Umum (Tenaga Medis) Perawat Mantri (Tenaga Paramedis) Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami ganggunan kesehatan atau kecelakaan. 2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua (Secuondary health care) Pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh: - Dokter Spesialis - Dokter Subspesialis terbatas Pelayanan kesehatan sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient services) 3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga (Tertiary health care) Pelayanan Kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh: - Dokter Subspesialis - Dokter Subspesialis Luas Pelayanan kesehtan sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi) Jenis pelayanan kesehatan menurut UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN diantaranya adalah : a. Pelayanan kesehatan perseorangan, meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. b. pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat dilihat dari bentuk pelayanannya yaitu klinik, puskesmas, dan rumah sakit kriteria kriteria pelayanan yang baik menurut DR.Bob Woworutu (Noveniawanata, 2008): 1. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi 2. Mampu memberikan pelayanan yang baik 3. Tidak berbelit belit 4. Menyingkat waktu tunggu masyarakat 5. Dapat menguntungkan semua pihak

You might also like