Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
EPILEPSI
B.Yunani :
Epilambarein
Sesuatu yang menimpa seseorang dari luar hingga jatuh
WHO, 2001 Prevalensi epilepsi di dunia berkisar 0,5-4% atau 8,2 per 1000 penduduk
Indonesia
Definisi
Gangguan otak organik dengan berbagai etiologi, gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan adanya muatan listrik berlebihan pada sekelompok sel saraf
ETIOLOGI
Idiopatik (20-30 %) Vaskuler Infeksi Trauma Toksik Anoksia Metabolik Neoplastik
Kelainan kongenital Cedera kepala Ensepalopati Ensefalitis virus Meningitis tuberkulosa Alkohol `withdrawal` Toksik obat bronkodilator Tumor otak Stroke degeneratif
NEURON 1
NEURON 2
Neurotransmiter
KLASIFIKASI EPILEPSI
Serangan Epilepsi (ILAE)
Serangan Umum -Serangan Tonik klonik (Grand Mal) -Serangan Absence (Petit Mal) -Serangan Mio klonik -Serangan Klonik -Serangan Tonik -Serangan Atonik
Faktor Penyebab
Epilepsi Primer/Idiopatik -Etiologi tidak dik. -Dugaan gangguan keseimbangan kimiawi sel-sel otak -Faktor genetik (ambang kejang rendah)
Serangan Parsial -Serangan Parsial Sederhana (Kesadaran baik) -Serangan Parsial Kompleks (Kesadaran terganggu) -Serangan Parsial Serangan Umum
Epilepsi Sekunder/ Simptomatis -Etiologi dapat dik. -Cth : trauma kepala, tumor otak, stroke
GAMBARAN KLINIS
Badan, anggota gerak kaku ( fase tonik ) <1/2 menit , disusul kejang klonik selama 1 2 menit Kejang bilateral , mula mula simetris, menjadi tidak teratur , nafas mendekur mulut keluar busa, kadang bercampur darah ( karena lidah tergigit ) Dapat terjadi inkontinensia urine / alvie.
Tonic phase
Incontinence
Sianosis
Cry
Loss of consciousness, fall, cry, and generalized tonic stiffening, often with bladder incontinence Salivary Frothing
Clonic phase
Jerking of limbs
Patient letargic and confused. Often sleeps ( May last minutes to hours)
Postictal phase
Absence Seizure probably represent abnormal interactions between cortical and thalamic transmissions
Cortex
Thalamus
2- 15 dtk
Child alert and attetive before and after seizure
Typical absence seizure, impaired awareness and responsiveness for about 2-15 seconds
1. EPILEPSI PARSIAL SEDERHANA Serangan pada salah satu sisi anggota gerak , secara tiba tiba , seperti mulut sisi kiri tertarik - tarik, disusul muka sebelah kiri, kemudian terjadi kejang kejang lengan kiri. Lama serangan 2 menit, selama serangan penderita tetap sadar
Serangan dapat berupa gejala motorik, sensorik maupun psikis
PEDOMAN DIAGNOSIS
Berdasarkan pada gambaran klinis serangan Anamnesis keluarga, teman dekat, penderita Menentukan jenis serangan dan faktor etiologi kelainan otak yang mendasari. Pemeriksaan klinik, laboratorium. 1. status neurologi 2. EEG 3. Lab. Darah 4. Gambaran Radiologi; X foto kranium, CT scan
TERAPI EPILEPSI
Tujuan Pengobatan oTercapainya kualitas hidup optimal untuk pasien Prinsip Pengobatan oDiagnosis epilepsi sudah dipastikan oDimulai dari dosis terendah dan dinaikkan sampai dosis efektif oPenambahan OAE ketiga baru dilakukan setelah terbukti tidak dapat diatasi dengan penggunaan dosis maksimal kedua OAE pertama Prinsip Mekanisme OAE oMeningkatkan neurotransmitter inhibisi (GABA) oMenurunkan eksitasi
SERANGAN EPILEPSI
Tetap tenang dan tidak panik Kendorkan pakaian yang ketat, lepaskan kacamata Bila tidak sadar, posisikan terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut Tetap bersama pasien selama kejang Perhatikan berapa lama pasien kejang Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih