You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang

ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal.(6 . Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra . !ada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada fluida cerebrospinal. Skizofrenia bisa mengenai siapa saja.(6 "ata #merican !sychiatric #ssociation (#!# tahun $%%& menyebutkan $' populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. (&' !enderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia $6-)& tahun. *sia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. +ondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri. !engenalan dan inter,ensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog.(6 -angguan jiwa skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan lebih gawat ketika muncul pada lanjut usia (lansia karena menyangkut perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada lansia angka pre,alensinya sekitar $' dari kelompok lanjut usia (lansia ("ep.+es.$%%) ..anyak pembahasan yang telah dikeluarkan para ahli sehubungan dengan timbulnya skizofrenia pada lanjut usia (lansia . /al itu bersumber dari kenyataan yang terjadi pada lansia bahwa terdapat hubungan yang erat antara gangguan parafrenia, paranoid dan skizofrenia. !arafrenia lambat (late paraphrenia digunakan oleh

para ahli di 0ropa untuk pasien-pasien yang memiliki gejala paranoid tanpa gejala demensia atau delirium serta terdapat gejala waham dan halusinasi yang berbeda dari gangguan afektif. Skizofrenia terjadi dengan frekuensi yang sangat mirip di seluruh dunia. Skizofrenia terjadi pada pria dan wanita dengan frekuensi yang sama. -ejala-gejala awal biasanya terjadi pada masa remaja atau awal dua puluhan. !ria sering mengalami awitan yang lebih awal daripada wanita.($

BAB II TINJAUAN PUSTAKA -angguan skizofrenia sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu () $. Skizofrenia paranoid (curiga, bermusuhan, garang dsb 1 ). Skizofrenia katatonik (seperti patung, tidak mau makan, tidak mau minum, dsb 2. Skizofrenia hebefrenik (seperti anak kecil, merengek-rengek, minta-minta, dsb 3. Skizofrenia simplek (seperti gelandangan, jalan terus, kluyuran 1 &. Skizofrenia 4atent (autustik, seperti gembel !ada umumya, gangguan skizofrenia terjadi pada lansia adalah skizofrenia paranoid, simplek dan latent. Sulitnya dalam pelayanan keluarga, para lansia dengan gangguan kejiwaan tersebut menjadi kurang terurus karena perangainya dan tingkahlakunya yang tidak menyenangkan orang lain, seperti curiga berlebihan, galak, bersikap bermusuhan, dan kadang-kadang baik pria maupun wanita perilaku seksualnya sangat menonjol walaupun dalam bentuk perkataan yang konotasinya jorok dan porno (walaupun tidak selalu .(3 Gangguan Jiwa Afektif -angguan jiwa afektif adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif sehingga segala perilaku diwarnai oleh ketergangguan keadan emosi. -angguan afektif ini antara lain.(6 a. Gangguan Afektif tipe Depresif --- -angguan ini terjadi relatif cepat dalam beberapa bulan. 5aktor penyebabnya dapat disebabkan oleh kehilangan atau kematian pasangan hidup atau seseorang yang sangat dekat atau oleh sebab penyakit fisik yang berat atau lama mengalami penderitaan.-angguan ini paling banyak dijumpai pada usia pertengahan, pada umur 36 7 &6 tahun dan kondisinya makin buruk pada lanjut usia (lansia . !ada usia pertengahan tersebut prosentase wanita lebih banyak dari laki-laki, akan tetapi diatas umur 66 tahun keadaan menjadi seimbang. !ada wanita mungkin ada kaitannya dengan masa menopause, yang berarti fungsi seksual mengalami penurunan karena sudah tidak produktif lagi, walaupun sebenarnya tidak harus begitu, karena kebutuhan biologis sebenarnya selama orang masih sehat dan masih memerlukan tidak ada salahnya bila dijalankan terus secara wajar dan teratur tanpa menggangu kesehatannya.
3

-ejala gangguan afektif tipe depresif adalah8 sedih, sukar tidur, sulit berkonsentrasi, merasa dirinya tak berharga, bosan hidup dan kadang-kadang ingin bunuh diri. .eberapa pandangan menganggap bahwa terdapat ) jenis depresi yaitu "epresi tipe 9eurotik dan !sikotik. !ada tipe neurotik kesadaran pasien tetap baik, namun memiliki dorongan yang kuat untuk sedih dan tersisih. !ada depresi psikotik, kesadarannya terganggu sehingga kemampuan uji realitas (reality testing ability ikut terganggu dan berakibat bahwa kadangkadang pasien tidak dapat mengenali orang, tempat, maupun waktu atau menjadi seseorang yang tak tahu malu, tak ada rasa takut, dsb. b. Gangguan Afektif tipe Manik --- -angguan ini sering timbul secara bergantian pada pasien yang mengalami gangguan afektif tipe depresi sehingga terjadi suatu siklus yang disebut gangguan afektif tipe :anik "epresif. "alam keadaan :anik, pasien menunjukkan keadaan gembira yang tinggi, cenderung berlebihan sehingga mendorong pasien berbuat sesuatu yang melampaui batas kemampuannya, pembicaraan menjadi tidak sopan dan membuat orang lain menjadi tidak enak. +ondisi ini lebih jarang terjadi dari pada tipe depresi. +ondisi semacam ini kadang-kadang silih berganti, suatu ketika pasien menjadi eforia, aktif, riang gembira, pidato berapi-api, marah-marah, namun tak lama kemudia menjadi sedih, murung, menangis tersedu-sedu yang sulit dimengerti. c. Neurosis --- -angguan neurosis dialami sekitar $6-)6' kelompok lanjut usia (lansia . Sering sukar untuk mengenali gangguan ini pada lanjut usia (lansia karena disangka sebagai gejala ketuaan. /ampir separuhnya merupakan gangguan yang ada sejak masa mudanya, sedangkan separuhnya lagi adalah gangguan yang didapatkannya pada masa memasuki lanjut usia (lansia . -angguan neurosis pada lanjut usia (lansia berhubungan erat dengan masalah psikososial dalam memasuki tahap lanjut usia (lansia . -angguan ini ditandai oleh kecemasan sebagai gejala utama dengan daya tilikan (insight serta daya menilai realitasnya yang baik. +epribadiannya tetap utuh, secara kualitas perilaku orang neurosis tetap baik, namun secara kuantitas perilakunya menjadi irrasional. Sebagai contoh 8 mandi adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang normal sehari ) kali, namun bagi orang neurosis obsesi,e untuk mandi, ia akan mandi berkali-kali dalam satu hari dengan alasan tidak puas-puas untuk mandi. Secara umum gangguan neurosis dapat dikategorikan sebagai berikut8

9eurosis cemas dan panic 9eurosis obsesif kompulsif 9eurosis fobik


4

9eurosis histerik (kon,ersi -angguan somatoform -angguan neurologis yang mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalissering

berhubungan dengan kejadian waham. ;aham oleh karena gangguanneurologis yang tidak disertai dengan gangguan kecerdasan, cenderung memilikiwaham yang kompleks. Sedangkan waham yang disertai dengan gangguankecerdasan sering kali berupa waham sederhana. ($ Faktor resiko penyakit ini termasuk8 $. <iwayat skizofrenia dalam keluarga ). !erilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan, eksentrik, penarikan diri, dan=atau impulsi,itas. 2. Stress lingkungan 3. +elahiran pada musim dingin. 5aktor ini hanya memiliki nilai prediktif yang sangat kecil. &. Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini >idak ada jalur etiologi tunggal yang telah diketahui menjadi penyebab skizofrenia. !enyakit ini mungkin mewakili sekelompok heterogen gangguan yang mempunyai gejalagejala serupa. Secara genetik, sekurang-kurangnya beberapa indi,idu penderita skizofrenia mempunyai kerentanan genetic herediter. +emungkinan menderita gangguan ini meningkat dengan adanya kedekatan genetic dengan, dan beratnya penyakit, probandnya. !enelitianComputed Tomography (?> otak dan penelitian post mortem mengungkapkan perbedaan-perbedaan otak penderita skizofrenia dari otak normal walau pun belum ditemukan pola yang konsisten. !enelitian aliran darah, glukografi, dan Brain Electrical Activity Mapping(.0#: mengungkapkan turunnya akti,itas lobus frontal pada beberapa indi,idu penderita skizofrenia. Status hiperdopaminergik yang khas untuk traktus mesolimbik (area tegmentalis ,entralis di otak tengah ke berbagai struktur limbic menjadi penjelasan patofisiologis yang paling luas diterima untuk skizofrenia.(6

Semua tanda dan gejala skizofrenia telah ditemukan pada orang-orang bukan penderita skizofrenia akibat lesi system syaraf pusat atau akibat gangguan fisik lainnya. -ejala dan tanda psikotik tidak satu pun khas pada semua penderita skizofrenia. /al ini menyebabkan sulitnya menegakkan diagnosis pasti untuk gangguan skizofrenia. +eputusan klinis diambil berdasarkan sebagian pada8 $. >anda dan gejala yang ada ). <iwayat psikiatri 2. Setelah menyingkirkan semua etiologi organic yang nyata seperti keracunan dan putus obat akut. Ge ala ! Ge ala Indikator premorbid (pra-sakit pre-skizofrenia antara lain ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi8 wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh. !enyimpangan komunikasi8 pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential atau berputar-putar (sirkumstantial . -angguan atensi8 penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi. -angguan perilaku8 menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin. Secara umum, gejala-gejala yang muncul pada penderita skizofrenia adalah sebagai berikut8

muncul delusi dan halusinasi. "elusi adalah keyakinan=pemikiran yang salah dan tidak sesuai kenyataan, namun tetap dipertahankan sekalipun dihadapkan pada cukup banyak bukti mengenai pemikirannya yang salah tersebut. "elusi yang biasanya muncul adalah bahwa penderita skizofrenia meyakini dirinya adalah >uhan, dewa, nabi, atau orang besar dan penting. Sementara halusinasi adalah persepsi panca indera yang tidak sesuai dengan kenyataan. :isalnya penderita tampak berbicara sendiri tetapi ia mempersepsikan ada orang lain yang sedang ia ajak berbicara.

Kehilangan energi dan minat untuk menjalani akti,itas sehari-hari, bersenangsenang, maupun akti,itas seksual, berbicara hanya sedikit, gagal menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain, tidak mampu memikirkan konsekuensi dari tindakannya, menampilkan ekspresi emosi yang datar, atau bahkan ekspresi emosi
6

yang tidak sesuai konteks (misalkan tiba-tiba tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas .

menampilkan perilaku tidak terorganisir, misalnya menampilkan pose tubuh yang aneh, pembicaraan yang tidak tertata dengan baik (bicara melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain atau @tidak nyambung@ .

Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas. (6 "# Ge ala!ge ala Positif# >ermasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif . -ejalagejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain. $# Ge ala!ge ala Negatif# -ejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. >ermasuk kurang atau tidak mampu menampakkan= mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk berakti,itas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia . :eski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom #sperger atau #"/" atau gangguan perilaku dan gangguan !ost >raumatic Stress "issorder. Aleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau skizofrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan. !ada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. -angguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. !ada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren.

>idak semua orang yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang menjadi skizofrenia. .anyak faktor lain yang berperan untuk munculnya gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik. Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. .eberapa jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis. !enderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. !erawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis. Tera%i Pen&akit Ski'ofrenia emberian obat-obatan (2 Abat neuroleptika selalu diberikan, kecuali obat-obat ini terkontraindikasi, karena()* %en+erita ski'ofrenia ,e,%erole%er.aikan +engan o.at!o.at neurole%tika. +ontraindikasi meliputi neuroleptika yang sangat antikolinergik seperti klorpromazin, molindone, dan thioridazine pada penderita dengan hipertrofi prostate atau glaucoma sudut tertutup. #ntara sepertiga hingga separuh penderita skizofrenia dapat membaik dengan lithium. 9amun, karena lithium belum terbukti lebih baik dari neuroleptika, penggunaannya disarankan sebatas obat penopang. :eskipun terapi elektrokon,ulsif (0?> lebih rendah dibanding dengan neuroleptika bila dipakai sendirian, penambahan terapi ini pada regimen neuroleptika menguntungkan beberapa penderita skizofrenia.(6 endekatan sikologi /al yang penting dilakukan adalah inter/ensi %sikososial. /al ini dilakukan dengan menurunkan stressor lingkungan atau mempertinggi kemampuan penderita untuk mengatasinya, dan adanya dukungan sosial. Inter,ensi psikososial diyakini berdampak baik pada angka relaps dan kualitas hidup penderita. Inter,ensi berpusat pada keluarga hendaknya tidak diupayakan untuk mendorong eksplorasi atau ekspresi perasaan-perasaan, atau mempertinggi kewaspadaan impuls-impuls atau moti,asi bawah sadar.(3 >ujuannya adalah8
8

$. !endidikan pasien dan keluarga tentang sifat-sifat gangguan skizofrenia. ). :engurangi rasa bersalah penderita atas timbulnya penyakit ini. .antu penderita memandang bahwa ski'ofrenia a+ala- gangguan otak. 2. :empertinggi toleransi keluarga akan perilaku disfungsional yang tidak

berbahaya.Ke0a,an +ari keluarga +a%at .erkaitan erat +engan rela%s. 3. :engurangi keterlibatan orang tua dalam kehidupan emosional

penderita.Keterli.atan &ang .erle.i-an uga +a%at ,eningkatkan resiko rela%s. &. :engidentifikasi perilaku problematik pada penderita dan anggota keluarga lainnya dan memperjelas pedoman bagi penderita dan keluarga. !sikodinamik atau berorientasi insight belum terbukti memberikan keuntungan bagi indi,idu skizofrenia. ?ara ini malahan memperlambat kemajuan. >erapi indi,idual menguntungkan bila dipusatkan pada penatalaksanaan stress atau mempertinggi kemampuan social spesifik, serta bila berlangsung dalam konteks hubungan terapeutik yang ditandai dengan empati, rasa hormat positif, dan ikhlas. !emahaman yang empatis terhadap kebingungan penderita, ketakutan-ketakutannya, dan demoralisasinya amat penting dilakukan. Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang parah dan sulit ditangani. !enderita skizofrenia tidak dapat disembuhkan secara total, dalam arti halusinasi dan delusi tidak dapat hilang total, karena tanpa pengobatan yang terus-menerus dan dukungan dari lingkungan, maka gejala-gejala skizofrenia dapat kembali muncul saat indi,idu berada dalam tekanan atau mengalami stres. Inter,ensi sejak dini merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat dalam penanganan skizofrenia demi mencegah perkembangan gangguan ke arah yang semakin parah. !enanganan gangguan skizofrenia membutuhkan berbagai pendekatan selain dengan obat-obatan, tetapi juga dengan terapi-terapi baik terapi indi,idu, kelompok (difokuskan pada keterampilan sosial, penyelesaian masalah, perubahan pemikiran, dan keterampilan persiapan memasuki dunia kerja , maupun keluarga. "alam terapi keluarga, diberikan informasi dan edukasi mengenai skizofrenia dan pengobatannya, selain itu terapi juga diarahkan untuk menghindarkan sikap saling menyalahkan dalam keluarga, meningkatkan komunikasi dan keterampilan pemecahan

masalah dalam keluarga, mendorong penderita dan keluarga untuk mengembangkan kontak sosial, dan meningkatkan moti,asi penderita skizofrenia dan keluarganya.

Prognosis (6 5ase residual sering mengikuti remisi gejala psikotik yang tampil penuh, terutama selama tahun-tahun awal gangguan ini. -ejala dan tanda selama fase ini mirip dengan gejala dan tanda pada fase prodromalB gejala-gejala psikotik ringan menetap pada sekitar separuh penderita. !enyembuhan total yang berlangsung sekurang-kurangnya tiga tahun terjadi pada $6' pasien, sedangkan perbaikan yang bermakna terjadi pada sekitar dua per tiga kasus. .anyak penderita skizofrenia mengalami eksaserbasi intermitten, terutama sebagai respon terhadap situasi lingkungan yang penuh stress. !ria biasanya mengalami perjalanan gangguan yang lebih berat dibanding wanita. Sepuluh persen penderita skizofrenia meninggal karena bunuh diri. Prognosis baik berhubungan dengan tidak adanya gangguan perilaku prodromal, pencetus lingkungan yang jelas, awitan mendadak, awitan pada usia pertengahan, adanya konfusi, riwayat untuk gangguan afek, dan system dukungan yang tidak kritis dan tidak terlalu intrusi,e. Skizofrenia >ipe I tidak selalu mempunyai prognosis yang lebih baik disbanding Skizofrenia >ipe II. Sekitar 70% penderita ski o!renia yang berada dalam remisi mengalami relaps dalam satu tahun" *ntuk itu, terapi selamanya diwajibkan pada kebanyakan kasus. Hal!-al &ang Perlu Di%er-atikan %a+a ski'o%renia neurotik (6 .erikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh lansia berkaitan dengan perilaku yang baik (adaptif dan tidak baik (maladaptif . a# Perilaku &ang kurang .aik

+urang berserah diri !emarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa Sering menyendiri +urang melakukan akti,itas fisik=olahraga=kurang gerak
10

:akan tidak teratur dan kurang minum +ebiasaan merokok dan meminum minuman keras :inum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan :elakukan kegiatan yang melebihi kemampuan :enganggap kehidupan seks tidak diperlukan lagi >idak memeriksakan kesehatan secara teratur

.# Perilaku &ang .aik


:endekatkan diri pada >uhan Cang :aha 0sa :au menerima keadaan, sabar dan optimis, serta meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan. :enjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan masyarakat :elakukan olahraga ringan setiap hari :akan dengan porsi sedikit tetapi sering, memilih makanan yang sesuai, serta banyak minum .erhenti merokok dan meminum minuman keras :inumlah obat sesuai anjuran dokter=petugas kesehatan :engembangkan hobi sesuai kemampuan >etap bergairah dan memelihara kehidupan seks :emeriksakan kesehatan secara teratur

0# 1anfaat %erilaku &ang .aik


4ebih takwa dan tenang >etap ceria dan banyak mengisi waktu luang +eberdayaannya tetap diakui oleh keluarga dan masyarakat >erhindar dari kegemukan dan kekurusan serta penyakit berbahaya seperti jantung, paru-paru, diabetes, kanker, dan lain-lain :encegah keracunan obat dan efek samping lainnya :engurangi stress dan kecemasan /ubungan harmonis tetap terpelihara -angguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sedini mungkin

11

BAB III PENUTUP Kesi,%ulan Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk -angguan neurosis dialami sekitar $6-)6' kelompok lanjut usia (lansia . Sering sukar untuk mengenali gangguan ini pada lanjut usia (lansia karena disangka sebagai gejala ketuaan. /ampir separuhnya merupakan gangguan yang ada sejak masa mudanya, sedangkan separuhnya lagi adalah gangguan yang didapatkannya pada masa memasuki lanjut usia (lansia

DAFTA2 PUSTAKA
12

$. +aplan ., Sadock . sinopsis psikiatri jilid $. 0disi (. .inarupa #ksara. Dakarta. )6$6 ). :aslim <usdi. "r. "iagnosis -angguan Diwa !!"-D III. !> 9uh Daya . Dakarta. )662 2. :aslim <usdi. "r. !enggunaan +linis Abat !sikotropik. !> 9uh Daya. Dakarta )66) 3. www. ;ikipedia.com &. www. !sikologymania.com 6. www. -oogle.com

13

You might also like