You are on page 1of 5

INSOMNIA

Dr.Harnold harun Sp.KJ abstrak Tidur adalah suatu fenomena biologis yang terkait dengan irama alam semesta, iramasirkadian yang bersiklus 24 jam, terbit dan terbenamnya matahari, waktu malam dan siang hari, Tidur merupakan kebutuhan manusia yang teratur dan berulang untuk menghilangkan kelelahan jasmani dan kelelahan mental (Panteri, 1993 !"anusia memakai sepertiga waktunya untuk tidur! #nsomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan waktu tidur seseorang berkurang sehingga dapat berdampak negati$e bagi kesehatan dan mengganggu aktifitas sehari%hari! PENDAHULUAN latar belakang Tidur merupakan perilaku normal ketika indi$idu kehilangan kontak dengan lingkungannya untuk sementara! Pada waktu tidur indi$idu menutup matanya, pupil menge&il, otot melemas, denyut jantung melemah, tekanan darah menurun dan metabolisme tubuh melambat ('edja, 199( ! "enurut Panteri (1993 neourofisiologi tidur, dapat digambarkan sebagai tahapan% tahapan tidur dengan poligrafi tidur yaitu ele&troen&helograph, ele&tro&ardiograph, dan ele&tromiograph! Pada saat berbaring dalam keadaan masih terjaga ditunjukkan dengan gelombang otak beta yang ber&irikan frekuensi yang &epat yaitu lima belas hingga dua puluh putaran per detik dan bertegangan rendah yaitu kurang dari lima puluh mikro$olt!)elanjutnya dalam keadaan yang lelah dan siap tidur mulai untuk memejamkan mata, pada saat ini gelombang otak yang mun&ul mulai melambat frekwensinya, meninggi tegangannya dan menjadi lebih teratur! *elombang ini dinamakan gelombang alpha yang memiliki + hingga 12 putaran per detik yang menggambarkan keadaan santai, tidak tegang tapi terjaga! )etelah beberapa menit dalam keadaan alpha ke&epatan napas mulai melambat! #ni adalah transisi tidur awal (tidak nyenyak yang ditandai oleh gelombang theta ,(

hingga

1(( mikro$olt, 4 hingga + putaran per detik! -alam keadaan permulaan tidur ini, denyut jantung melambat dan menjadi stabil, napas menjadi pendek%pendek dan teratur! Tahap ini dapat berlangsung dari sepuluh detik hingga 1( menit dan kadang disertai dengan &itra $isual yang disebut halusinasi hipnagogik, karena otot rangka tiba%tiba mengendur dan kadang mengalami sensasi seperti jatuh, yang menyebabkan kita terbangun sebentar dengan gerakan yang menyentak, keadaan ini dinamakan tidur tahap pertama! Tidur tahap kedua ditandai dengan gelombang otak theta dengan disertai mun&ulnya gelombang tunggal dengan amplitudo tinggi dan mun&ulnya sleep spidle (jarum tidur, karena terlihat di monitor atau kertas perekam yang menunjukkan akti$itas otak ! Pada tahap ini gerakan dan ketegangan otot menurun berlangsung sekitar 1( hingga 2( menit menandai permulaan tidur yang sebenarnya! Pada tahap ini seseorang biasanya tidak dapat merespon rangsang dari luar, dan rata%rata bila seseorang dibangunkan pada tahap ini akan merasa betul%betul telah tertidur! Tahap selanjutnya setelah 2(.3( menit adalah memasuki tahap ketiga yaitu kombinasi theta dan delta (tegangan tinggi dengan frekuensi sangat rendah ! )egera setelah tahap ke tiga ini dilanjutkan dengan tahap ke empat yaitu hilangnya sama sekali gelombang theta dan tinggal yang ada gelombang delta dengan (,,.2 putaran per detik, amplitudo 1((.2(( mikro$olt! -alam tidur delta ini relaksasi otot terjadi sepenuhnya, tekanan darah menurun, denyut nadi dan pernafasan melambat! Pasokan darah ke otak berada pada batas minimal! 'ondisi tidur normal ini tidak selamanya dirasakan oleh seseorang yang akan memasuki tidur! *angguan dan kesulitan tidur seringkali mengganggu, baik ketika memasuki tahap pertama tidur ataupun ketika tidur berlangsung! *angguan ini dapat terjadi karena adanya permasalahan psikis maupun fisik, yang dapat menimbulkan kesulitan seseorang untuk memasuki keadaan tenang! 'eadaan &emas yang berlebihan akan menyebabkan otot%otot tidak dapat relaks dan pikiran tidak terkendali! Tujuan penulisan /ntuk mengetahui dan membahas tentang Teori #nsomnia, tipe insomnia, penyebab insomnia, tanda dan gejala insomnia, faktor resiko pada insomnia, dampak insomnia dalam kehidupan, serta penatalaksanaan untuk terapi insomnia! 1

PEMBAHASAN DEFINISI INSOMNIA #nsomnia berasal dari kata in artinya tidak dan somnus yang berarti tidur, jadi insomnia berarti tidak tidur atau gangguan tidur! )elanjutnya dijelaskan bahwa insomnia ada tiga ma&am, yaitu pertama, #nitial #nsomnia artinya gangguan tidur saat memasuki tidur! 'edua, "iddle #nsomnia yaitu terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur lagi! 'etiga, 0ate #nsomnia yaitu sering mengalami gangguan tidur saat bangun pagi! The -iagnosti& and )tatisti&al of "ental -isorder #1 (-)"%#1 mendefinisikan gangguan insomnia primer adalah keluhan tentang kesulitan mengawali tidur dan2atau menjaga keadaan tidur atau keadaan tidur yang tidak restoratif minimal satu bulan terakhir (3spie, 2((2 !"enurut 4oe$e (1992 , insomnia merupakan keadaan tidak dapat tidur atau terganggunya pola tidur! 5rang yang bersangkutan mungkin tidak dapat tidur, sukar untuk jatuh tidur, atau mudah terbangun dan kemudian tidak dapat tidur lagi! 4al ini terjadi bukan karena penderita terlalu sibuk sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk tidur, tetapi akibat dari gangguan jiwa terutama gangguan depresi, kelelahan, dan gejala ke&emasan yang memun&ak! Pada keadaan normal, dari pemeriksaan kegiatan otak melalui elektro% ensefalografi (33* , sepanjang masa tidur terjadi fase%fase yang silih berganti antara tidur sinkronik dan tidur asinkronik! Pergantian ini kira%kira setiap dua jam sekali! 6ase tidur sinkronik ditandai dengan tidur nyenyak, dengan tubuh dalam keadaan tenang! 6ase tidur asinkronik ditandai dengan kegelisahan dan reaksi%reaksi jasmaniah lainnya, seperti gerakan%gerakan bola mata yang merupakan fase mimpi! 5rang normal yang tidurnya terganggu pada fase asinkronik akan merasa jengkel, tidak puas, dan menjadi murung!

JENIS JENIS INSOMNIA 7da tiga jenis gangguan insomnia, yaitu8 1! Tidak dapat atau sulit masuk tidur (sleep onset insomnia 8 'eadaan ini sering dijumpai pada ansietas pasien muda, ber%langsung 1 % 3 jam dan kemudian karena kelelahan a tertidur juga! 2! Terbangun tengah malam beberapa kali (sleep maintenan&e insomnia 8 pasien ini dapat masuk tidur dengan mudah tetapi setelah 2%3 jam terbangun lagi, dan ini terulang beberapa kali dalam satu malam! 3! Terbangun pada waktu pagi yang sangat dini (early awakening insomnia 8 pasien ini dapat tidur dengan mudah dan tidur dengan &ukup nyenyak, tetapi pagi buta sudah terbangun lalu tidak dapat tidur lagi! 'eadaan ini sering dijumpai pada keadaan depresi! 9erdasarkan waktu terjadinya, insomnia dibagi menjadi8 1! Transient insomnia 8 insomnia yang berlangsung kurang dari 3 minggu dan biasanya berhubungan dengan kejadian%kejadian tertentu yang berlangsung sementara! 2! )hort%term insomnia8 9erlangsung 1%: bulan dan biasanya disebabkan oleh kejadian%kejadian stress yang lebih persisten, seperti kematian salah satu anggota keluarga! 3! ;y&li&al insomnia ( re&urrent insomnia 8 'ondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara tidur dan bangun! 4! ;hroni& insomnia ( persistent insomnia 8 9erlangsung lebih dari : bulan! -ibagi menjadi 2, yaitu insomnia primer dan sekunder TANDA DAN !EJALA INSOMNIA Tanda dan gejala insomnia diantaranya adalah8 1! )ukar untuk tidur, berbaring dalam keadaan terjaga lebih dari satu jam atau lebih sebelum dapat terlelap 2! tidur yang tidak nyenyak dan sering terganggu, &ontohnya terjaga beberapa kali pada malam hari 3! terangun di awal pagi dan susah untuk tidur lagi 4! tidur yang buruk ,! aktifitas tidur yang terganggu karena mimpi yang itdak biasa dan 2

mengganggu *ejala yang tampak di waktu siang hari seperti mengantuk,resah,mudah kaget,sulit berkonsentrasi,sulit mengingat,gampang tersinggung,murung,mata merah,badan lesu,serta pernafasan dan denyut jantung tidak normal!

dan insomnia karena kebutuhan tidurnya berkurang! 3! *angguan )ki<ofrenik ()ki<ofrenia 4! *angguan ;emas "enyeluruh (=eurosa 7nsietas ,! *angguan -istimik (=eurosa -epresi :! *angguan 'epribadian )ikiotimik (7fektif >! *angguan )tres Pas&a%trauma +! *angguan Penyesuaian8 )ering diwarnai afek depresi atau afek &emas misalnya pada &ulture sho&k! 9! -elirium! 1(! )indroma Putus ?at8 #nsomnia sering kali merupakan gejala yang &ukup menonjol pada sindroma putus <at misalnya pada sindroma putus opioida, sindroma putus alkohol! dan sindroma putus sedati$a%hipnotika! 11! #ntoksikasi ?at8 Pada penyalahgunaan <at sering tenjadi keadaan intoksikasi 12! )indroma Postkontusio 8 )esudah mengalami kontusio! orang sering mengalami insomnia di samping nyeri kepala! pusing dan perasaan lelah! 13! 6aktor psikik yang mempengaruhi kondisi fisik 14! "impi buruk! 1,! "endengkur! DAMPA# INSOMNIA DALAM #EHIDUPAN #nsomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang, antara lain 8 1! 3fek fisiologis! 'arena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress, terdapat peningkatan noradrenalin serum, peningkatan 7;T4 dan kortisol, juga penurunan produksi melatonin! 2! 3fek psikologis! -apat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi , irritable, kehilangan moti$asi, depresi, dan sebagainya! 3! 3fek fisik2somatik! -apat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi, dan sebagainya! 4! 3fek sosial! -apat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial dan keluarga! ,! 'ematian,orang yang menderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami ke&elakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan orang normal! 3

SEBAB"SEBAB INSOMNIA Tidak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisi psikopatologik! #nsomnia dapat pula disebabkan karena kondisi atau penyakit fisik dan karena faktor ekstrinsik seperti suara atau bunyi, suhu udara, tinggi suatu daerah, penggunaan bahan%bahan yang mengandung stimulansia susunan saraf pusat! 1! )uara atau bunyi8 biasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya! 2! )uhu udara 8 kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang menyenangkan bagi dirinya! 3! Tinggi suatu daerah8 #nsomnia merupakan gejala yang sering dijumpai pada mountain si&kness! 4! Penggunaan bahan%bahan yang mengandung stimulansia susunan saraf pusat ,! Penyakit jasmani tertentu :! Penyakit psikiatrik 8 beberapa penyakit psikiatrik ditandai antara lain dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik, beberapa gangguan kepribadian, gangguan stres pas&a%trauma dan lain%lain! PSI#OPATOLO!I INSOMNIA 1! -epresi 9erat (Psikosa -epresi 8 )eringkali ditandai dengan adanya insomnia! 2! 3pisode "anik (Psikosa "anik 8 -itandai antara lain dengan adanya afek yang meningkat, banyak bi&ara, pikiran terbang (flight of ideas , grandiositas

FA#TO$ $ESI#O INSOMNIA 7da beberapa faktor resiko insomnia, yaitu8 1! 3mosi! 2! 'ebiasaan! Penggunaan kefein, alkohol yang berlebihan, tidur yang berlebihan 3! /sia di atas ,( tahun 4! @enis kelamin! #nsomnia lebih banyak menyerang wanita ( 2(%,(A lebih tinggi daripada pria ! Banita lebih sering menderita insomnia karena siklus mentruasinya! ,(A wanita dilaporkan menderita kembung yang mengganggu tidurnya 2%3 hari di setiap siklusnya! Peningkatan kadar progesteron menyebabkan rasa lelah pada awal siklus! ,! 3pisode insomnia sebelumnya! :! Penyakit kronis yang menyebabkan nyeri ( misalnya arthritis , terbatasnya pergerakan ( misalnya Parkinson , atau kesulitan bernapas ( misalnya ;5PTE$API PADA INSOMNIA C Tujuan Terapi! Tujuan tetrapi pada pasien insomnia adalah agar pasien dapat tidur normal, dapat beristirahat tanpa harus terbangun berulang kali, dan supaya pada saat siang hari tidak mengalami rasa kantuk dan kelelahan akibat kesulitan tidur pada malam harinya C )asaran Terapi! )asaran terapi meliputi gejala insomnia dan pola hidup yang salah! C )trategi terapi! )trategi terapi pada pasien insomnia yaitu mengatasi2menghindari fa&tor penyebab insomnia serta meningkatkan kualitas pola hidup! 1! Terapi =onfarmakologi a Perilaku C 'ebersihan tidur8 menekankan kebiasaan, dan unsur lingkungan dan fisiologis yang menyababkan tidur mendengkur! C Pengendalian rangsangan8 membatasi perilaku yang bertentangan dengan tidur yang mungkin menjadi berhubungan dengan tempat tidur! C 9atasan tidur8 membatasi waktu di tempat tidur dan menyebabkan kekurangan tidur ringan yang mengarah kepada peningkatan efisiensi tidur! C Tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk

menyegarkan badankembali pada saat bangun tidur! C 'urangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi &ahaya yang tidak diperlukan! C @angan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya hanya karena ingin men&ari makanan! C 4indari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, &ola, teh dan &oklat! C Per&ayakanlah waktu bangun pada alarm jam!-engan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi! C 5lah raga ringan : jam sebelum tidur! 5lah raga aerobik selama 2( menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar : jam kemudian! Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak C 4ilangkan segala ke&emasan, pikiran tentang ren&ana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai! C minum segelas susu hangat dengan &ereal sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah dan memperdalam tidur yang normal C 9uat udara kamar tidur segar dengan $entilasi yang baik! C "iliki jadwal tidur yang reguler dan rasional C "elakukan kegiatan kegiatan yang rileks C "elakukan gerak badan se&ara teratur C @angan bekerja saat hendak tidur C "andi air panas b Psikologis C Tujuan yang berlawanan8 memerintahkan pasien untuk berkonsentrasi agar tetap sadar (tidak tidur sehingga mengurangi upaya sia%sia untuk tertidur! C Terapi kognitif8 memeriksa anggapan dan keyakinan yang salah mengenai insomnia dan memberikan pilihan yang lebih masuk akal! C Psikoterapi 'eberhasilan mengatasi insomnia, sangat tergantung dari kemampuan pasien untuk santai dan belajar bagaimana &ara . &ara tidur yang benar! Terapi perilaku bisa menyembuhkan insomnia kronik dan terapi ini efektif untuk segala usia, terutama pada pasien usia tua!

PENUTUP 4

#esi%pulan Tidur adalah kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, gangguan tidur yang sering mun&ul adalah insomnia! #nsomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala%gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan se&ara terus menerus (lebih dari sepuluh hari mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur! )eringkali penderita terbangun lebih &epat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur! 7da tiga jenis gangguan insomnia, yaitu8 susah tidur (sleep onset insomnia , selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenan&e insomnia , dan selalu bangun jauh lebih &epat dari yang diinginkan (early awakening insomnia ! ;ukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini! penyebab insomnia yang utama adalah adanya permasalahan emosional, kognitif, dan fisiologis! )alah satu &ara untuk mengatasi insomnia adalah dengan metode relaksasi! 0atihan relaksasi dapat digunakan untuk memasuki kondisi tidur karena dengan mengendorkan otot se&ara sengaja akan membentuk suasana tenang dan santai! )uasana ini diperlukan untuk men&apai kondisi gelombang alpha yaitu suatu keadaan yang diperlukan seseorang untuk memasuki fase tidur!

DAFTA$ PUSTA#A 7meri&an psy&hiatri& asso&iation 8 -iagnosti& and )tatisti&al manual of mental -isorder (-)"%## ! 7meri&an Psy&hiatri& 7sso&iation, Bashington -!;!,>th printing,@uly 19>4 Billy 6! "aramis!2((4!;atatan #lmu kedokteran @iwa !)urabaya 8 7irlangga /ni$ersity Press 'eliat, 9udi 7nna dkk!2((:!Proses 'eperawatan 'esehatan @iwa 3disi 2!@akarta83*; )tuart, *all B!2((2!9uku )aku 'eperawatan @iwa 3disi ,!@akarta83*; Townsend, "arry *!199+!-iagnosa Perawatan Psikiatri Pedoman untuk Pembuatan Den&ana Perawatan 3disi 3!@akarta83*;

You might also like