Professional Documents
Culture Documents
Pengacakan obat dilakukan ketika ada keputusan dari drug expose, adapun status kesehatan yang berubah dikarenakan karena efek dari beberapa variabel obat (interaksi obat) dan juga karena adanya faktor resiko yang diluar jangkauan
1. Faktor resikonya lebih tinggi untuk terserang ulser 2. Riwayat ini bisa dijadikan pedoman dalam memodifikasi dari obat-obat NSAID Hal ini akan membuat pengacakan atau peracikan semakin efektif
Tabel 47.1 Contoh pada studi cohort, penggunaan obat A dibandingkan dengan obat B Setelah semua data terkumpul dari pasien, di dapatkan hasilnya : Resiko kematian : Obat A : 202/1100 = 18% Obat B : 8/110 = 7 % Dan faktor resikonya : 18%/7% = 2,5
Dari tabel 47.2 Contoh lain dari studi cohort, hubungan antara penggunaan obat dan resiko karna adanya alergi ditemukan. Subjek dengan menggunakan obat dan subjek tanpa menggunakan obat dibandingkan. Data juga menunjukkan hubungan dari usia. Subjek berusia tinggi memiliki faktor resiko alergi lebih besar dibandingkan dengan yang berusia muda
Dari tabel menunjukkan suatu fenomena, dugaan awal dari faktor resiko tidaklah sama untuk usia muda dan usia tua. Hal ini menunjukkan modifikasi efek atau interaksi obat. Tes statistik dari jenis genetik yang berbeda sering digunkan untuk menilai apakah ada variasi dari strata yang diambil melalui fluktuasi acak atau apakah hanya menunjukkan efek sesungguhnya
confounder dan efek modifikasi Fenomena yang membahas interaksi penggunaan obat
dari
Hal ini dapat dicapai dalam beberapa langkah, dimana semua hasil dalam seleksi suatu studi populasi yang secara akurat mewakili populasi target yang berkonsentrasi pada hubungan antara exposure-outcome dari obat
- Sampel acak dari kasus dan kontrol (atau pasien yang di ekspose dan tidak diekspose) dimasukkan dalam studi dari populasi sumber - Perekrutan secara sistematis suatu series dari consecutive patients (untuk mempersiapkan self selection)
Bagaimanapun Keadaan yang sempurna ini sangat sulit untuk diimplementasikan, dan secara umum dibatasi ke sejumlah kecil orang yang diikutkan untuk periode waktu yang singkat. Disamping keetisan, biaya, dan masalah logistik, desain eksperimental sering juga menciptakan situasi jauh dari kehidupan nyata.
Dalam studi cohort, kolektor data harus dijelaskan pada pasien yang terpapar dan pasien harus tidak diperhatikan dari objektif studi. Dalam studi case control, data kolektor harus menjalaskan status penyakit, jika mungkin, informasi direlasikan pada pemaparan yang telah lampau tanpa mengetahui objektif spesifik dari studi. - Standardisasi dari proses pengukuran kedua kasus dan kontrol.