You are on page 1of 37

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan bentuk gangguan mental berat yang mengenai 24 juta orang di dunia, yakni sekitar 7 orang setiap 1000 populasi orang dewasa, kebanyakan pada usia 15- 5 ta!un"1 Skizofrenia masuk ke dalam peringkat 10 teratas penyebab gangguan !endaya pada seluru! populasi di seluru! dunia"2 #nsidensi penderita skizofrenia setiap ta!unnya iala! 1 $ 4000 orang" %al ini menyatakan ba!wa sekitar 1,5 juta orang terdiagnosis skizofrenia per ta!un" &i 'merika, terdapat 2,2 juta orang yang menderita skizofrenia" Sedangkan di negara-negar 'sia, sperti (ina dan #ndia, ditemukan sekitar )-12 juta orang terdiagnosis skizofrenia"1 *a!un 201 , +%, menyatakan ba!wa -0 persen penderita skizofrenia ditemukan di negara berkembang, termasuk #ndonesia" .erdasarkan sur/ei 0ementerian Sosial ta!un 2001, penderita

skizofrenia di #ndonesia ada )50"000 orang" Sekitar 0"000 orang dipasung dengan alasan agar tidak memba!ayakan orang lain atau menutupi aib keluarga"4 The Indonesian Psychiatric Epidemologic pada 2004 perna! membuat sur/ei yang menunjukkan, 11,5 persen orang dewasa di #ndonesia mengalami gangguan jiwa" Skizofrenia termasuk penyakit yang dapat disembu!kan, terutama jika pengobatan dilakukan pada gangguan awal" 2amun, sebanyak 10 persen penderita gangguan mental skizofrenia ternyata belum terobati" Sebagian penderita gangguan jiwa ini menjadi tidak produktif, ba!kan ditelantarkan sebagai psikotik yang berkeliaran di jalan-jalan" 3eskipun sebenarnya tela! ditemukan inter/ensi 4farmakologi dan psikososial5 efektif dalam penanganan skizofrenia"

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi #stila! Skizoprenia diperkenalkan ole! .leuler 4psikiater dari Swiss5, berasal dari ba!asa 6unani, skhizo 7 split 8 membela!, dan phren 7 mind 8 pikiran, yang se9ara !arafia! berarti terbela!nya8 terpisa!nya antara emosi dan pikiran8intelektual"5 Skizofrenia merupakan penyakit mental serius dan biasanya kronis, yang mengenai aspek perilaku, berpikir, dan emosi") 3enurut &S3-#:, skizofrenia adala! penyakit kronik, yang

dikarakteristikan ole! pertubasi dalam fungsi kognisi, afek dan perilaku, dimana semuanya memiliki aspek bizzare"7 Sedangkan menurut ;;&<=-###, skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindroma dengan /ariasi penyebab 4banyak yang belum diketa!ui5 dan perjalanan penyakit 4tak selalu bersifat kronis atau >deteriorating>5 yang luas, serta sejumla! akibat yang tergantung pada perimbangan pengaru! genetik, fisik, dan sosial budaya" ;ada umumnya ditandai ole! penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan p!ersepsi, serta ole! afek yang tidak wajar 4inappropiate5 atau tumpul 4blunt5" 0esadaran yang jerni! 4clear consciousness5 dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpeli!ara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian"1

2.2

Epide i!l!gi Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering" %ampir 1? penduduk di dunia menderita skizofrenia selama !idup mereka" &ikatakan, skizofrenia terjadi pada 1-1,5? populasi umum di 'merika, yang berarti lebi! dari juta orang 'merika menderita penyakit ini"10 National Institute of Mental Health 42#3%5 melaporkan pre/alensi seumur !idup
2

sebesar 1, ?" 0ira-kira 0,025-0,05? populasi total diobati untuk skizofrenia dalam satu ta!un" +alaupun dua per tiga dari pasien yang diobati tersebut membutu!kan perawatan di ruma! sakit, !anya sekitar setenga! dari semua pasien skizofrenik mendapatkan pengobatan, tidak tergantung pada kepara!an penyakit"11 3eskipun perbandingan penderita pria dan wanita !ampir sama besar, pria lebi! 9enderung mengalami onset lebi! awal dibanding wanita" 7 @ebi! dari setenga! pasien skizofrenia iala! pria tetapi !anya sepertiga pasien skizofrenia wanita mendapat perawatan di ruma! sakit"11 Asia pun9ak untuk pria adala! 1)-25 ta!un" 0ebanyakan wanita mengalami gejala beberapa ta!un kemudian, dimana insidensi pada wanita iala! setela! usia 0 ta!un" Bata-rata usia onset untuk pria adala! 11 ta!un pada pria dan 25 ta!un pada wanita" Skizofrenia relatif lebi! jarang pada pasien dibawa! 10 ta!un, atau lebi! dari 40 ta!un"1 ;asien skizofrenia memiliki rasio mortalitas dua kali lebi! tinggi dibanding orang normal, dan lebi! 9enderung menderita penyakit fisik" ;eningkatan mortalitas terjadi pada beberapa ta!un pertama setela! admisi atau diagnosis awal" Caktor yang berkontribusi pada fase awal termasuk bunu! diri, atau dengan faktor berikutnya, antara lain gangguan kardio/askular, akibat gaya !idup beberapa pasien, dengan kebiasaan meroko berat dan adanya obesitas"12

2."

Eti!l!gi dan #akt!r $isik! Dtiologi skizofrenia, seperti pada gangguan mental lainnya, tidak sepenu!nya dimengerti dan diketa!ui se9ara pasti" ;enyebabnya multipel, yang merupakan interaksi antara gangguan genetik, gangguan perkembangan atau biologis di otak, dan faktor lainnya yang mendukung terjadinya gangguan mental ini"10 %enetik Skizofrenia mempunyai komponen yang diturunkan se9ara bermakna, kompleks dan poligen" Sesuai dengan penelitian !ubungan dara!
3

4konsanguinitas5, skizofrenia adala! gangguan yang bersifat keluarga"- ,rang

yang memiliki saudara dekat menderita skizofrenia, terdapat probabilitas 10? akan menderita skizofrenia" &imana pada keturunan pertama, terdapat 5? pre/alensi menderita skizofrenia" 0embar monozigot memiliki risiko tertinggi, sekitar 40-)5? untuk menderita skizofrenia, sedangkan kembar dizigot memiliki kemungkinan 10-15?"10 'nak yang mempunyai orang tua skizofrenia namun diadopsi ole! keluarga normal, peningkatan angka sakitnya sama dengan bila anak-anak tersebut diasu! sendiri ole! orang tua yang skizofrenia"-,11 Crekuensi kejadian gangguan nonpsikotik meningkat pada keluarga skizofrenia dan se9ara genetik dikaitkan dengan gangguan kepribadian ambang dan skizotipal, gangguan obsesif-kompulsif, dan kemungkinan di!ubungkan dengan gangguan kepribadian paranoid dan antisosial"Bi!l!gis &aera! otak utama yang terlibat dalam skizofrenia adala! struktur limbik, lobus frontalis, dan ganglia basalis" 0etiga daera! tersebut saling ber!ubungan, se!ingga disfungsi pada sala! satu daera! mungkin melibatkan patologi primer di daera! lain" &ua jenis penelitian tela! melibatkan sistem limbik sebagai suatu tempat potensial untuk patologi primer pada sekurangnya suatu bagian, kemungkinan ba!kan pada sebagian besar, pasien skizofrenia" *alamus dan batang otak juga terlibat karena peranan talamus sebagai mekanisme pengintegrasi dan kenyataan ba!wa batang otak dan otak tenga! adala! lokasi utama bagi neuron aminergik asenden"11 <angguan yang paling banyak dijumpai yaitu pelebaran /entrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang-kadang suda! terli!at sebelum awitan penyakit, atrofi bilateral lobus temporal medial, dan lebi! spesifik yaitu girus para!ipokampus, !ipokampus, dan amigdala, disorientasi spasial sel piramid !ipokampus, dan penurunan /olum korteks prefrontal dorsolateral" 3isalnya, gangguan !ipokampus dikaitkan dengan gangguan memori dan atropi lobus frontasli di!ubungkan dengan gejala negatif skizofrenia" 'danya antibodi sitomegalo/irus dalam 9airan serebrospinal 4(SS5, limfosit atipikal tipe ; 4terstimulasi5, gangguan fungsi !emisfer kiri, gangguan transmisi dan pengurangan ukuran korpus kalosum, penge9ilan /ermis serebri,
4

penurunan aliran dara! dan metabolisme glukosa di lobus frontal, kelainan BB<, D; ; 00 auditorik, sulit memusatkan per!atian, dan perlambatan waktu reaksi, serta berkurangnya kemampuan menamakan benda"Bi!ki ia %ipotesis yang paling banyak yaitu adanya gangguan neurotransmiter sentral, yakni terjadinya peningkatan akti/itas dopamin sentral 4!ipotesis dopamin5" %ipotesis ini dibuat berdasarkan tiga penemuan utama $ 1" Dfekti/itas 4tipe &25" 2" *erjadinya psikosis akibat penggunaan amfetamin" ;sikosis yang terjadi sukar dibedakan, se9ara klinis, dengan psikosis skizofrenia paranoid akut" 'mfetamin melepaskan dopamin sentral" Selain itu, amfetamin juga memperburuk skizofrenia" " 'danya peningkatan jumla! reseptor &2 di nukleus kaudatus, nukleus akumben, dan putamen pada skizofrenia" *eori lain yaitu peningkatan serotonin di susunan saraf pusat 4terutama 5-%*2'5 dan kelebi!an nor-epinefrin di forebrain limbik 4terjadi pada penderita skizofrenia5"#akt!r Kel&arga 0eka9auan dan dinamika keluarga memegang peranan penting dalam menimbulkan kekambu!an dan memperta!ankan remisi" ;asien yang pulang ke ruma! sering relaps pada ta!un berikutnya bila dibandingkan dengan pasien yang tinggal bersama keluarga yang !ostil, memperli!atkan ke9emasan yang berlebi!an, sangat protektif ter!adap pasien, terlalu ikut 9ampur, sangat pengeritik 4disebut Dkspresi Dmosi *inggi5" ;asien skizofrenia sering tidak dibebaskan ole! keluarganya" .eberapa pasien mengidentifikasi suatu 9ara komunikasi yang patologis dan ane! pada keluarga skizofrenia" 0omunikasi sering samar-samar atau tidak
5

obat-obat

neuroleptik

4misalnya

fenotiazin5

pada

skizofrenia, yang bekerja memblok reseptor dopamin pas9a sinaps

jelas dan sedikit tidak logis" ;ada ta!un 1-5), .etson menggambarkan suatu karakteristik Eikatan gandaF yaitu pasien sering diminta ole! anggota keluarga untuk merespons pesan yang bentuknya kontradiktif se!ingga membingungkan" ;enelitian terbaru menyatakan ba!wa pola komunikasi keluarga tersebut mungkin disebabkan ole! dampak memiliki anak skizofrenia"-

2.'

Klasifikasi 0lasifikasi skizofrenia berdasarkan ;;&<=-###1 yaitu $ 1" Skizofrenia %ebefrenik1 <ambaran utama terdapatnya $ #nko!erensi yang jelas 4pikiran yang disorganized5 Dfek yang mendatar, tak serasi 4incongrous5 atau ketolol-tololan 4silly5" Sering disertai dengan 9ara tertawa kekanak-kanakan 4giggling5, senyum yang menunjukkan rasa puas diri, atau senyum yang !anya di!ayati sendiri" *idak ada wa!am sistematis yang jelas, tetapi sering terdapat wa!am atau !alusinasi yang terpe9a!-pe9a! yang isi temanya tidak terorganisir sebagai suatu kesatuan" 0eadaan seperti tersebut di atas akan menyebabkan !endaya sosial yang para!, disertai dengan kepribadian pramorbid yang buruk, onset pada usia muda 4biasanya antara 15-25 ta!un5 dan berlangsung perla!an-la!an, serta perjalanan penyakit yang kronik tanpa remisi 4penyembu!an5 yang berarti" 2" Skizofrenia ;aranoid 0riteria berikut terpenu!i$ ;reokupasi dengan satu atau lebi! delusi atau !alusinasi pendengaran sering"
6

*ak satu pun dari berikut ini menonjol$ bi9ara tidak teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, atau afek datar atau tidak pantas"

Suatu skizofrenia yang gambaran klinisnya didominasi ole! satu atau lebi! !al berikut ini, yaitu $ +a!am kejar +a!am kebesaran +a!am 9emburu %alusinasi yang berisi kejaran atau kekerasan 0adangkala disertai dengan ke9emasan yang tak berfokus, suka bertengkar8berdebat, dan tindak kekerasan" *erdapat kebingungan tentang identitas jenis" %endaya dalam fungsi tidak menonjol apabila isi wa!amnya tidak disentu!" 0eka9auan perilakunya jarang terjadi" &emikian pula respon afektifnya seringkali tetap baik" 0adang-kadang ditemukan !ubungan interpersonal yang kaku, formal atau sangat mendalam" ,nset skizofrenia tipe paranoid pada umumnya terjadi dalam usia lebi! lanjut dibanding tipe lainnya" *ipe ini paling stabil dan paling sering" " Skizofrenia 0atatonik Suatu jenis skizofrenia dimana gambaran klinis didominasi ole! setidaknya dua !al berikut$ imobilitas motorik sebagaimana dibuktikan ole! katalepsi 4termasuk fleksibilitas waG5 atau stupor akti/itas motorik yang berlebi!an 4yang tampaknya tanpa tujuan dan tidak dipengaru!i ole! rangsangan eksternal5 negati/isme ekstrim 4perlawanan tampaknya tanpa motif untuk semua instruksi atau pemeli!araan sikap kaku ter!adap upaya untuk dipinda!kan5 atau sifat bisu8 mutisme

keane!an pada gerakan seperti yang dibuktikan ole! sikap 4asumsi sukarela pada postur yang tidak pantas atau ane!5, gerakan stereotipik, tingka! laku yang menonjol, atau meringis menonjol ekolalia atau ekopraksia 4" Skizofrenia *ak *erin9i 4Undifferentiated5 Suatu jenis skizofrenia yang gejalanya memenu!i kriteria ', yakni pasien mempunyai !alusinasi, wa!am, dan gejala-gejala psikosis aktif yang menonjol 4misalnya kebingungan, inko!eren5 namun kriteria tidak terpenu!i untuk tipe paranoid, tidak terorganisir, katatonik" 5" &epresi ;as9a Skizofrenia Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama dan timbul sesuda! suatu serangan penyakit skizofrenia" .eberapa gejala skizofrenia masi! tetap ada tetapi tidak mendominasi gambaran klinisnya" <ejala-gejala yang menetap tersebut dapat berupa gejala positif atau negatif 4biasanya lebi! sering gejala negatif5" Sebagai pedoman diagnostiknya, iala! $ a" ;asien tela! menderita skizofrenia 4memenu!i kriteria umum skizofrenia5 selama 12 bulan terak!ir b" .eberapa gejala skizofrenia masi! tetap ada 9" <ejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenu!i sedikitnya kriteria untuk suatu episode depresif dan tela! ada paling sedikit dua minggu

)" Skizofrenia Besidual ;asien dalam keadaan remisi dari keadaan akut tetapi masi! memperli!atkan gejala-gejala residual 4penarikan diri se9ara sosial, afek datar atau tak serasi, perilaku ekstenstrik, asosiasi longgar, atau pikiran tak logis5"bukuajarpsikiatri
8

Suatu jenis skizofrenia dimana kriteria berikut terpenu!ikaplan$ *idak adanya delusi yang menonjol, !alusinasi, bi9ara tidak teratur, dan tingka! laku tidak teratur atau katatonik" 3asi! terdapat gangguan terus menerus, seperti yang ditunjukkan ole! adanya gejala negatif atau dua atau lebi! gejala yang ter9antum dalam kriteria ' untuk skizofrenia, !adir dalam bentuk yang lebi! lema! 4misalnya, keyakinan yang ane!, pengalaman persepsi yang tidak lazim5" *erbukti ba!wa penyakit itu sedang berlanjut, seperti afek yang tumpul atau tak serasi 4inappropriate5, penarikan diri dari pergaulan sosial, tingka! laku eksentrik, pikiran tak logis, atau pelonggaran asosiasi" 7" Skizofrenia Simpleks Skizofrenia simpleks adala! suatu diagnosis yang sulit dibuat se9ara meyakinkan karena bergantung pada pemastian perkembangan yang berlangsung perla!an, progresif dari gejala EnegatifF yang k!as dari skizofrenia residual tanpa adanya riwayat !alusinasi, wa!am atau manifestasi lain tentang adanya suatu episode psikotik sebelumnya, dan disertai dengan peruba!an-peruba!an yang bermakna pada perilaku perorangan, yang bermanifestasi sebagai ke!ilangan minat yang men9olok, kemalasan, dan penarikan diri se9ara sosial" 1" Skizofrenia @ainnya -" Skizofrenia 6** *erdapat gejala psikotik yang jelas, yang tidak dapat diklasifikasikan dalam sala! satu kategori yang tela! disebut di atas, atau yang memenu!i lebi! dari kriteria satu tipe" Suatu tipe skizofrenia yang gambaran klinisnya ditandai dengan wa!am yang jelas, !alusinasi, inko!erensi, atau tingka! laku ka9au"

*ak memenu!i kriteria dari sala! satu tipe yang tela! disebut di atas, atau memenu!i lebi! kriteria satu tipe" 2.( Pat!genesis dan Pat!fisi!l!gi12,14 Se9ara umum diakui ba!wa skizofrenia memiliki etiologi multifaktorial, dengan beberapa kerentanan gen berinteraksi dengan stresor lingkungan untuk meng!asilkan berbagai fenotipe dalam spektrum skizofrenia" *eori patogenesis perlu men9akup semua tingkat struktur dan fungsi otak , dari tingkat dasar neuroanatomi, melalui temuan neurokimia, neurofisiologi dan neuropsikologi, dan melalui gejala" Sampai sekarang, para a!li !anya memiliki pema!aman yang sangat parsial dari mekanisme ini"

#EN)*EN)L)%I <angguan kepribadian Skizotipal adala! ditandai dengan gejala positif atau seperti psikotik dan gejala negatif atau defisit" <ejala psikotik men9akup ideide dari referensi, distorsi kognitif atau persepsi, dan pemikiran magis" &alam analisis faktor dengan subyek skizotipal, didefinisikan se9ara lebi! luas berupa adanya dua faktor penyebab lain yang mun9ul seperti defisit gejala sosial atau interpersonal dan biasanya terdapat faktor ketiga berupa disorganisasi kognitif atau gejala paranoid" &imensi ini mungkin memiliki patofisiologi yang mendasari terjadinya skizofrenia"15

ST$UKTU$ PEN+IT$AAN DAN STUDI ANAT)*IS &itemukan ba!wa kelainan struktural otak pada skizofrenia iala! adanya pembesaran /entrikel lateral, tetapi dengan tingkat pembesaran yang relatif ke9il, sekitar 25? dari populasi rata-rata" 0embar monozigot berperan untuk skizofrenia yakni dapat dibedakan dari kembarannya atas dasar adanya /entrikulomegali dan penurunan /olume kortikal temporal" .anyak kelainan morfologi lainnya tela! dilaporkan" ,rang dengan skizofrenia tampaknya memiliki otak yang sedikit lebi! ke9il dengan pelebaran sulkus dan pengurangan /olume kortikal, terutama di lobus temporal" Sejumla! temuan
10

lainnya juga tela! dilaporkan" Sebagian besar adala! non - spesifik dan men9eritakan sedikit tentang patogenesis, tetapi ada beberapa petunjuk untuk proses-proses yang mungkin terlibat" .iasanya kelainan perkembangan langka, seperti agenesis korpus kalosum, stenosis aHuaduktus, ka/um septum pelusidum, !amartoma otak dan malformasi arterio/enous, frekuensinya meningkat pada skizofrenia" ;ada tingkat seluler, adanya bukti perpinda!an neuronal menunjukkan kemungkinan beberapa kegagalan dalam migrasi neuronal, sebua! proses yang terjadi terutama selama trimester kedua perkembangan janin" .eberapa temuan menyatakan adanya kemungkinan dari proses neurodegeneratif" .ukti menunjukkan ba!wa sebagian besar kelainan otak yang terli!at pada skizofrenia, terdapat saat onset pertama dan non progresif" Selanjutnya , penanda neuro-degenerasi, seperti protein yang terkait dengan respon glial" ;enanda ekstraserebral pada perkembangan janin yang abnormal memberikan dukungan langsung bagi gagasan ba!wa perkembangan neuron abnormal juga terlibat dalam skizofrenia" 0elainan dermatoglifik dianggap lebi! sering terjadi pada skizofrenia"

NEU$)KI*IA 2eurotransmiter utama yang terlibat dalam patogenesis dan pengobatan skizofrenia adala! dopamin dan serotonin" *eori terbaru juga melibatkan glutamin dan asam I - aminobutyri9 4 <'.' 5" D!pa in Saat ini ada lima jenis reseptor dopamin yang diidentifikasi dalam sistem saraf manusia $ &1 sampai &5" Beseptor &1 dan &5 memiliki kerja yang mirip dimana mereka berdua merangsang pembentukan 9'3; ole! akti/asi stimulasi protein < -9oupled" Beseptor &2 sampai &4 berperan mengakti/asi in!ibitor <-protein, se!ingga meng!ambat pembentukan 9'3;" Beseptor &2 yang lebi! berpengaru! di mana-mana daripada reseptor & atau &4" Beseptor & se9ara berbeda terletak di nukleus akumben 4sala! satu inti septum dalam sistem limbik5 dan reseptor &4 terutama terkonsentrasi di korteks frontal" 'da sejumla! jalur atau traktus dopaminergik yang berbeda" Saluran nigrostriatal
11

dari substantia nigra dalam otak tenga! ke 9orpus striatum" Saluran ini terutama memiliki peran dalam kontrol motor, meskipun striatum /entral memiliki peran dalam reward dan diara!kan pada tujuan perilaku" &egenerasi sel-sel di substansia nigra menyebabkan penyakit ;arkinson idiopatik, dengan memblokir reseptor dopamin" ;ada pemutusan jalur ini ditemukan ba!wa efek samping antipsikotik klasik parkinsonian akan mun9ul" Saluran mesolimbik8 mesokortikal memiliki sel tubu! di daera! tegmental /entral berdekatan dengan substantia nigra" Saluran ini memproyeksikan sistem limbik dan neokorteks di samping striatum" ;ersarafan dopaminergik ini memasok sinyal ke permukaan medial dari lobus frontal dan para!ipokampus dan korteks 9ingulata, yang menjadi bagian dari sistem limbik" &iperkirakan ba!wa saluran ini adala! letak di mana obat antipsikotik dapat memberikan efek menguntungkan" =alur utama ketiga disebut saluran tuberoinfundibular" Sel tubu! untuk saluran ini berada di inti arkuata dan daera! peri/entrikular !ipotalamus" 3ereka diproyeksikan ke infundibulum dan !ipofisis anterior" 'kti/itas dopamin di dalam saluran ini untuk meng!ambat pelepasan prolaktin" .lokade reseptor ini dengan antipsikotik meng!ilangkan peng!ambatan dari pelepasan prolaktin dan menyebabkan prolaktinemia" &opamin disintesis sebagai bagian dari jalur umum untuk katekolamin" &opamin dimetabolisme ole! dua enzim, yakni monoamine oGidase tipe . 4 3', - . 5, yang merupakan intraneuronal, dan lainnya, katekol - , - metil transferase 4 (,3* 5, merupakan ekstraneuronal" 3etabolit primer dopamin adala! asam !omo/anilli9 4 %:' 5" Ser!t!nin %ipotesis serotonergik skizofrenia menda!ului !ipotesis dopaminergik dan berasal dari temuan ole! +oolley dan S!aw pada ta!un 1-54, ba!wa !alusinogen @S& bertindak melalui serotonin" 'da interaksi neuroanatomi dan fungsional dari 5 - %* dan sistem dopaminergik se!ingga memblokir reseptor 5 - %*2' yang dapat meningkatkan transmisi dopaminergik" 'ntipsikotik atipikal, berbeda dengan antipsikotik tipikal, dimana semua memiliki afinitas yang lebi! tinggi untuk reseptor 5 - %*2' daripada reseptor &2" &alam !al respon pengobatan, ada korelasi respon neuroendokrin serotonergik dengan perbaikan gejala pada 9lozapine dan data awal menunjukkan ba!wa /ariasi alel
12

pada gen reseptor 5 - %*2' ber/ariasi, dan dapat memprediksi respon pengobatan" Studi ;D* pada kepadatan reseptor 5 - %*2' pada pasien obat yang persisten dengan skizofrenia, tela! gagal untuk menunjukkan perbedaan dibandingkan dengan kontrol yang se!at" ;enelitian sebelumnya dengan ;D* dan S;D* tela! menunjukkan ba!wa obat antipsikotik J atipikal J dan baru seperti 9lozapine , risperidone , olanzapine dan sertindole semua menyebabkan mengin!ibisi reseptor 5 - %*2' kortikal pada dosis klinis yang rele/an" @ebi! dari sembilan reseptor serotonin yang berbeda 45-%*5 tela! diidentifikasi" Beseptor 5 - %*1', 5 - %*2', 5 - %*2(, dan 5 - %* merupakan reseptor yang paling ekstensif dipelajari" *empat utama sel tubu! serotonergik adala! di daera! pons atas dan otak tenga!" &aera! klasik untuk 5-%* yang mengandung neuron adala! nukleus median dan rap!e dorsalis" 2euron dari inti rap!e pada ganglia basalis dan berbagai bagian dari sistem limbik, memiliki distribusi yang luas di seluru! korteks serebral selain koneksi serebelar" Semua reseptor 5 - %* yang diidentifikasi sampai saat ini adala! reseptor <- protein 9oupled, ke9uali 5 - %* , yang merupakan ligan saluran 2aK80K" 5-%* disintesis dari triptofan ole! !idroksilase triptofan" 5 - %* terutama dipe9a! ole! monoamine oGidase dan metabolit utamanya adala! 5 %#''" Ne&r!trans iter Lain 'da penemuan target neurokimia alternatif dalam skizofrenia" 6ang pertama yang !arus dipertimbangkan adala! gamma aminobutyri9 a9id 4<'.'5" <'.' tampaknya memiliki peran regulasi pada fungsi dopaminergik" .ukti menunjukkan ba!wa keseimbangan <'.' berkurang" *erdapat bukti ba!wa penelitian postmortem manusia menunjukkan adanya pengurangan <'.'nergik berkorelasi dengan konsentrasi dopamin yang meningkat" &engan demikian, adala! mungkin ba!wa pada skizofrenia ada pengurangan dalam fungsi <'.'nergik yang mengara! ke disregulasi dopamin dan produksi gejala psikotik" 2eurotransmiter lain, yakni disfungsi glutamatergik, terutama di tingkat reseptor 2 - met!yl - & - aspartate 423&'5, juga tela! terlibat dalam patofisiologi skizofrenia" ,bat yang antagonis pada reseptor 23&', seperti ketamin dan p!en9y9lidine,
13

memproduksi gejala positif, negatif dan neurokognitif yang merupakan 9iri k!as skizofrenia" 'da bukti ba!wa propsikotik tersebut akibat efek obat ini dapat dimediasi melalui peningkatan pelepasan glutamat yang bekerja pada reseptor non - 23&'" =ika fungsi reseptor 23&' ini menurun akan dapat meng!ambat kerja glutamatergik untuk neuron <'.'ergi9 yang selanjutnya akan mengatur neuron pada daera! seperti korteks frontal dan daera! limbik" &engan demikian, penurunan kontrol in!ibisi neuron ini dapat meningkatkan elektroakti/asi di daera! tersebut dan meng!asilkan gejala psikotik" &engan demikian, pengurangan pelepasan glutamat pada semua reseptor glutamat juga mungkin memiliki peran dalam meningkatkan gejala pada skizofrenia"

PSIK)#ISI)L)%I 3asala! penelitian penting dalam etiologi skizofrenia adala! kesulitan dalam mendefinisikan fenotipe" Sala! satu tujuan utama penelitian psikofisiologi dalam skizofrenia tela! mengidentifikasi penanda sifat yang mungkin mengidentifikasi orang-orang yang rentan untuk terjadinya gangguan ba!kan jika mereka tidak menunjukkan gejala" &ua penanda sifat menjanjikan tela! mun9ul" <angguan pela9akan mata, yaitu kelainan gerakan mata mengejar !alus, tela! dijelaskan pada orang dengan skizofrenia dan keluarga mereka" 0elainan pada pendengaran yang berpotensi membangkitkan skizofrenia juga tela! dijelaskan, misalnya amplitudo berkurang dan meningkatkan latensi dalam respon ; 00 ter!adap stimulus pendengaran JeksentrikJ, yang mun9ul untuk menunjukkan kelainan"

NEU$)PSIK)L)%I .erbagai teori men9antumkan mekanisme yang meng!ubungkan neuropsikologi abnormal pada skizofrenia dan teknik neuroimaging fungsional tela! mulai memberikan makna penting dalam mengungkap !al ini" 3isalnya, gejala skizofrenia mungkin timbul dari kegagalan proses atensi atau Jpemusatan pikiranJ, dan sebagai akibatnya, kemampuan untuk membedakan antara rangsangan internal dan eksternal mungkin terganggu" <angguan
14

kemauan, yang jelas penting di tingkat klinis, juga mungkin memiliki substrat neuropsikologi tertentu" 3ema!ami !ubungan antara gejala-gejala, fungsi kognitif dan neurokimia tela! menjadi tujuan baru yang penting dalam meneliti mekanisme aksi obat" &efisit kognitif pada skizofrenia termasuk premorbid #L yang lebi! renda!, serta defisit lebi! terbatas, misalnya dalam memori dan fungsi eksekutif" .eberapa defisit neuropsikologi !adir jau! sebelum timbulnya skizofrenia" &ua studi ko!ort besar dari #nggris tela! mendukung gagasan ba!wa defisit skizofrenia mungkin terli!at sejak awal ke!idupan, dengan bukti gangguan !asil tes pendidikan dan perilaku sosial meng!indar" (iri-9iri kepribadian skizoid dapat men9erminkan defisit dalam kognisi dan perilaku sosial yang merupakan bagian dari proses penyakit itu sendiri" 0elainan perilaku sosial, gerakan dan postur tubu! juga tela! dilaporkan"

2.,

*anifestasi Klinis1) <ejala karakteristik Skizofrenia melibatkan berbagai disfungsi kognitif dan emosional yang meliputi persepsi, pemikiran inferensial, ba!asa dan komunikasi, pemantauan perilaku, mempengaru!i, kelan9aran dan produkti/itas berpikir dan berbi9ara, !edonis kapasitas, kemauan dan dorongan, dan per!atian" *idak ada gejala tunggal yang patognomonik dari Skizofrenia, diagnosis dili!at dari tanda dan gejala yang ber!ubungan dengan gangguan fungsi pekerjaan atau sosial" <ejala k!as dapat dikonseptualisasikan ke dalam dua kategori$ positif dan negatif" <ejala positif mun9ul untuk men9erminkan kelebi!an atau distorsi fungsi normal, sedangkan gejala negatif mun9ul untuk men9erminkan penurunan atau !ilangnya fungsi normal" <ejala positif meliputi distorsi dalam isi pikiran 4delusi5, persepsi 4!alusinasi5, ba!asa dan pemikiran proses 4bi9ara tidak teratur5, dan self-monitoring perilaku 4tingka! laku tidak teratur atau katatonik5" <ejala positif dapat terdiri dari dua dimensi yang berbeda, yang mungkin ber!ubungan dengan mekanisme saraf yang berbeda yang mendasari" >&imensi psikotik> termasuk delusi dan !alusinasi, sedangkan >dimensi disorganisasi> meliputi bi9ara tidak teratur dan perilaku" <ejala negatif termasuk pembatasan dalam jangkauan dan intensitas ekspresi emosional
15

4afektif perataan5, dalam kelan9aran dan produkti/itas berpikir dan berbi9ara 4alogia5, dan di inisiasi perilaku yang diara!kan pada tujuan 4a/olisio5" %EJALA P)SITI# SKI-)#$ENIA <ejala positif skizofrenia tampaknya men9erminkan kelebi!an atau distorsi fungsi normal dan meliputi$ Del&si$ 3eskipun delusi ane! dianggap karakteristik utama pada Skizofrenia, >bizarreness> mungkin sulit untuk dinilai pada budaya yang berbeda" &elusi dianggap ane! jika mereka jelas tidak masuk akal dan tidak dimengerti dan tidak berasal dari pengalaman !idup biasa" (onto! dari delusi ane! adala! keyakinan seseorang ba!wa orang asing tela! meng!ilangkan organ internal miliknya dan diganti dengan organ orang lain tanpa meninggalkan luka atau bekas luka" Sebua! 9onto! dari delusi tidak ane! adala! keyakinan palsu seseorang ba!wa ia berada di bawa! pengawasan polisi" &elusi yang mengekspresikan ke!ilangan kontrol atas pikiran atau tubu! umumnya termasuk ke delusi ane!, ini termasuk keyakinan seseorang ba!wa dirinya tela! dibawa pergi ole! beberapa kekuatan luar, atau pikiran alien tela! dimasukkan ke dalam pikirannya, dimana tubu! atau tindakannya sedang dimanipulasi ole! kekuatan luar" =ika ditemukan !anya gejala tunggal delusi bizzare, suda! memenu!i 0riteria ' untuk Skizofrenia" Hal&sinasi$ %alusinasi dapat terjadi dalam setiap modalitas sensorik 4misalnya auditori, /isual, pen9iuman, penge9apan, dan taktil5, namun !alusinasi pendengaran iala! yang paling umum terjadi" %alusinasi pendengaran biasanya dialami sebagai suara, yang dikenal atau asing, yang dianggap berbeda dari pikiran orang itu sendiri" %alusinasi !arus terjadi dalam konteks sensorium yang sebenarnya" %alusinasi yang terjadi saat tertidur 4!ipnagogik5 atau bangun 4!ipnopompik5 dianggap dalam batas pengalaman normal" ;engalaman terisolasi berupa mendengar nama seseorang disebut atau pengalaman yang tidak memiliki kualitas suatu persepsi eksternal 4misalnya, senandung yang didengar di kepala seseorang5 tidak bole! dianggap sebagai gejala Skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya" %alusinasi dapat menjadi bagian normal dari pengalaman religius dalam konteks budaya tertentu" .eberapa jenis !alusinasi
16

pendengaran 4yaitu dua atau lebi! suara ber9akap-9akap dengan satu sama lain atau suara yang memberi komentar mengenai pikiran atau perilaku seseorang5 tela! dianggap sebagai karakteristik Skizofrenia" =ika !alusinasi jenis ini yang !adir, maka !anya gejala tunggal ini suda! dapat memenu!i kriteria '" Berpikir Ter!rganisasi$ ><angguan ;ikiran Cormal> tela! dikatakan merupakan fitur yang paling penting dari Skizofrenia" 0arena kesulitan dalam mengembangkan definisi tujuan >gangguan pikiran> dan karena dalam pengaturan klinis kesimpulan tentang pemikiran terutama didasarkan pada 9ara bi9ara indi/idu, konsep bi9ara terdisorganisasi tela! ditekankan dalam definisi untuk Skizofrenia" ;embi9araan pasien skizofrenia dapat menjadi tidak teratur dalam berbagai 9ara" ;asien bisa >menyelinap keluar jalur> dari satu topik ke topik lain 4>derailment> atau >asosiasi longgar>5M jawaban atas pertanyaan mungkin sedikit terkait atau sama sekali tidak ber!ubungan 4>trangensialitas>5, dan, jarang, dapat terjadi pidato begitu para! se!ingga !ampir tidak dimengerti dan menyerupai afasia reseptif dalam kemampuan berba!asa 4>inko!erensi> atau >word salad>5" 0arena bi9ara disorganisasi ringan adala! umum dan tidak spesifik, gejala !arus 9ukup berat untuk mengganggu komunikasi yang efektif se9ara substansial" .i9ara atau berpikir agak para! dapat terjadi selama periode prodromal dan residual dari Skizofrenia" Perilak& Tidak Ter!rganisir Berat$ ;erilaku tidak terorganisir berat dapat bermanifestasi dalam berbagai 9ara, mulai dari kekonyolan seperti anak ke9il sampai agitasi tidak terduga" 3asala! dapat terjadi dalam bentuk apapun pada perilaku, menyebabkan kesulitan dalam akti/itas !idup se!ari-!ari seperti menyiapkan makanan atau menjaga kebersi!an" ,rang mungkin tampak a9aka9akan, dapat berpakaian dalam 9ara yang tidak biasa 4misalnya, mengenakan mantel ganda, syal, dan sarung tangan pada !ari yang panas5, atau mungkin menampilkan dengan jelas perilaku seksual yang tidak pantas 4misalnya, masturbasi publik5 atau agitasi spontan dan tidak terduga 4misalnya , berteriak atau mengumpat5" Sebagai 9onto!, beberapa gejala berupa perilaku gelisa!, mara!, atau agitasi tidak bole! dianggap sebagai bukti konkret adanya Skizofrenia, terutama jika moti/asi dapat dimengerti"

17

Perilak& *!t!r Katat!nik $ ;erilaku 3otor 0atatonik termasuk penurunan bermakna pada reakti/itas ter!adap lingkungan, terkadang men9apai derajat ekstrim berupa ketidakwaspadaan komplit 4stupor katatonik5, memperta!ankan postur kaku dan tidak mau bergerak 4negatifisme katatonik5, asumsi tidak wajar atau postur bizzare 4postur katatonik5, atau tidak bertujuan dan akti/itas motor berlebi!an tidak terstimulasi 4kegembiraan katatonik5"

%EJALA NE%ATI# SKI-)#$ENIA <ejala negatif dari Skizofrenia terjadi pada derajat morbiditas yang ber!ubungan dengan gangguan" *iga gejala negatif yang termasuk definisi Skizofrenia iala! $ Pendataran Afektif $ ;endataran afektif biasa terjadi dan dikarakteristikan dengan waja! pasien yang imobil dan tidak responsif, dengan kontak mata minimal dan berkurangnya gerakan tubu!" 3eskipun orang dengan pendataran afek dapat tersenyum dan melakukan pemanasan, /ariasi ekspresi emosinya !ampir sebagian besar berkurang" %al ini dapat berguna dalam mengobser/asi orang yang berinteraksi dengan kelompok untuk menentukan adanya pendataran afek yang persisten, untuk memenu!i kriteria" Al!gia .Ke iskinan Bi/ara0$ 'logia dimanifestasikan ole! jawaban yang singkat, datar dan kosong" #ndi/idu dengan alogia tampaknya memiliki penurunan pikiran yang ter9ermin dalam penurunan kelan9aran dan produkti/itas pidato" #ni !arus dibedakan dari keengganan untuk berbi9ara, penilaian klinis diperlukan pada pengamatan dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi" A1!lisi!$ '/olisio ditandai ole! ketidakmampuan untuk memulai dan berta!an dalam kegiatan yang terara!" ;asien dapat duduk untuk jangka waktu yang lama dan menunjukkan sedikit minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja atau sosial" 3eskipun biasanya pada Skizofrenia, gejala negatif sulit untuk die/aluasi karena gejala tersebut terjadi pada sebua! keberlanjutan dengan
18

normalitas, relatif tidak spesifik, dan mungkin karena berbagai faktor lain 4termasuk gejala efek samping positif dari pengobatan, depresi, lingkungan yang tidak menstimulasi, atau demoralisasi5 " =ika gejala negatif yang akan dinilai se9ara jelas disebabkan sala! satu faktor, maka tidak !arus dipertimbangkan dalam membuat diagnosis Skizofrenia"

2.2

Per3alanan Pen4akit;erjalanan penyakit skizofrenia dapat diklasifikasikan sebagai penyakit yang berlangsung terus-menerus, episodik dengan atau tanpa gejala residual di antara episode, atau episode tunggal dengan remisi sempurna atau parsial" <ejala-gejala 9enderung tumpang tindi!, dan diagnosis dapat berpinda! dari satu subtipe ke subtipe lain sesuai dengan perjalanan waktu 4baik dalam satu episode atau dalam episode berikutnya5" <ejala prodromal berupa 9emas, gunda!, teror, atau depresi pada umumnya menda!ului mun9ulnya gangguan skizofrenia, yang berbentuk akut atau berta!ap" <ejala prodromal dapat berlangsung berbulan-bulan sebelum diagnosis pasti dibuat" Amumnya gejala prodromal mun9ul pada usia belasan ta!un terak!ir atau 20-an awal" 0ejadian pen9etus seperti trauma, emosi, obat dan perpisa!an dapat memi9u episode penyakit" 'k!irnya, setela! berta!un-ta!un, gejala klinik, pada beberapa pasien, 9enderung beruba! menjadi gambaran umum seperti penarikan diri dari !ubungan sosial, afek datar, pikiran idiosinkrasi, dan adanya gangguan fungsi sosial dan personal 4pada waktu yang sama, perjalanan penyakit menjadi lebi! stabil, dengan gejala-gejala akut lebi! sedikit dan episode kekambu!an lebi! jarang5"

2.5

Diagn!sis Ped! an diagn!stik dari PPD%J6III &nt&k Ski7!frenia1 $ %arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas 4dan biasanya dua gejala atau lebi! bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas5 $
19

4a5

Thought echo $ isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya 4tidak keras5, dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbedaM atau Thought insertion or withdrawal $ isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya 4insertion5 atau isi pikirannya diambil keluar ole! sesuatu dari luar dirinya 4withdrawal5M dan Thought broadcasting $ isi pikirannya tersiar keluar se!ingga orang lain atau umum mengeta!uinya"

4b5

- !elusion of control $ wa!am tentang dirinya dikendalikan ole! suatu kekuatan tertentu dari luarM atau - !elusion of influence $ wa!am tentang dirinya dipengaru!i ole! suatu kekuatan tertentu dari luarM atau - !elusion of passi"ity $ wa!am tentang dirinya tidak berdaya dan pasra! ter!adap sesuatu kekuatan dari luar" - !elusional perception $ pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat k!as bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat"

495

%alusinasi auditorik$ - suara !alusinasi yang berkomentar se9ara terus menerus ter!adap perilaku pasien, atau - mendiskusikan peri!al pasien diantara mereka sendiri 4diantara berbagai suara yang berbi9ara5" - jenis suara !alusinasi lain yang berasal dari sala! satu bagi tubu!

4d5

+a!am - wa!am menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang musta!il, misalnya peri!al keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dam kemampuan diatas manusia biasa 4misalnya mampu mengendalikan 9ua9a, atau komunikasi dengan mak!luk asing dari dunia lain5"
20

N 'tau paling sedikit dua gejala dibawa! ini yang !arus selalu ada se9ara jelas$ 4e5 !alusinasi yang menetap dari pan9a-indera apa saja, apabila disertai baik ole! wa!am yang mengambang maupun setenga! berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai ide-ide berlebi!an 4 o"er "alued ideas5 yang menetap, atau apabila terjadi setiap !ari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus berulang" 4f5 'rus pikiran yang terputus 4break5 atau mengalami sisipan 4interpolation5, yang berakibat inko!erensi atau pembi9araan yang tidak rele/an, atau neologismeM 4g5 ;erilaku katatonik, seperti keadaan gadu! gelisa! 4eG9itement5, posisi tubu! tertentu 4posturing5, atau fleksibilitas 9erea, negati/isme, mutisme, dan stuporM 4!5 <ejala-gejala >negatif>, seperti sikap sangat apatis, bi9ara yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosialM tetapi !arus jelas ba!wa semua !al tersebut tidak disebabkan ole! depresi atau medikasi neuroleptikaM N 'danya gejala-gejala k!as tersebut diatas tela! berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebi!" N %arus ada suatu peruba!an yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluru!an 4o"erall #uality5 dari beberapa aspek ke!idupan perilaku pribadi 4personal beha"iour5, bermanifestasi sebagai !ilangnya minat, !idup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri 4 self absorbed atitude5, dan penarikan diri se9ara sosial"

Kriteria diagn!sis Ski7!frenia

en&r&t DS*6I8 1)

21

'" <ejala 0arakteristik$ &ua 4atau lebi!5 berikut, masing-masing !adir untuk sebagian besar waktu selama periode 1 bulan 4atau kurang jika ber!asil diobati5$ &elusi %alusinasi ;idato tidak terorganisir 4misalnya, sering derailment atau inko!erensi5 *ingka! laku tidak teratur atau katatonik <ejala negatif, yaitu, afektif datar, alongia, atau a/olisi

(atatan$ %anya satu gejala 0riteria ' dibutu!kan jika delusi yang ane! atau !alusinasi terdiri dari suara yang mengomentari tentang perilaku atau pikiran seseorang, atau dua atau lebi! suara ber9akap-9akap satu sama lain"

." &isfungsi Sosial 8 ;ekerjaan$ Antuk sebagian besar waktu sejak terjadinya gangguan, satu atau lebi! bidang utama fungsional seperti pekerjaan, !ubungan interpersonal, atau perawatan diri yang nyata di bawa! tingkat yang di9apai sebelum onset 4atau saat awal berada dalam masa kanak-kanak atau remaja, kegagalan untuk men9apai tingkat yang di!arapkan interpersonal, akademik, atau pekerjaan prestasi5"

(" &urasi$ *anda terus-menerus dari gangguan berlangsung selama minimal ) bulan" ;eriode ) bulan !arus menyertakan minimal 1 bulan gejala 4atau kurang jika ber!asil diobati5 yang memenu!i kriteria ' 4yaitu, gejala fase aktif5 dan mungkin termasuk periode gejala prodromal atau sisa" Selama periode prodromal atau residual, tanda-tanda gangguan dapat dimanifestasikan ole! !anya gejala negatif atau dua atau lebi! gejala ter9antum dalam kriteria ' yang ada dalam bentuk yang dilema!kan 4misalnya, keyakinan yang ane!, pengalaman persepsi yang tidak lazim5"
22

&" Skizoafektif dan gangguan mood dengan penge9ualian$ Skizoafektif dan gangguan mood dengan fitur psikotik tela! dikesampingkan karena baik 415 tidak ada Dpisode &epresif 3ayor, 3anik, atau (ampuran yang tela! terjadi bersamaan dengan gejala aktif-fase, atau 425 jika episode mood tela! terjadi selama gejala-fase aktif, total durasinya tela! relatif singkat dengan durasi periode aktif dan residual"

D" Oat 8 0ondisi 3edis Amum dengan penge9ualian$ <angguan tidak disebabkan ole! efek fisiologis langsung dari suatu zat 4misalnya, penyala!gunaan obat, obat5 atau kondisi medis umum"

C" %ubungan <angguan ;erkembangan ;er/asif$ =ika ada riwayat 'utistik atau gangguan perkembangan per/asif, diagnosis tamba!an skizofrenia dibuat !anya jika wa!am atau !alusinasi yang menonjol juga !adir untuk setidaknya satu bulan 4atau kurang jika ber!asil diobati5"

2.9

Diagn!sis Banding1 Psikiatrik 15 <angguan 3ental ,rganik Seringkali menunjukkan gejala yang menyerupai skizofrenia, misalnya didapatkan wa!am, !alusinasi, inko!erensi, dan afek yang tumpul atau tidak serasi" Sindrom +a!am ,rganik akibat amfetamin atau feksiklidin, gambarannya sangat mirip dengan gejala skizofrenia" +alaupun suatu fase aktif skizofrenia dapat dimulai dengan kebingungan, adanya disorientasi atau gangguan daya ingat memberi petunjuk kuat ba!wa gangguan tersebut adala! gangguan mental organik"
23

25

<angguan Skizofreniform <ejala mungkin identik dengan skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari enam bulan" &eteriorasi lebi! ringan dan prognosis lebi! baik"

;sikosis reaksi singkat <ejala berlangsung kurang dari 1 bulan sebagai akibat stres psikososial" ,nset !arus akut 4dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang5" %arus ada beberapa jenis !alusinasi atau wa!am yang beruba! dalam jenis dan intensitasnya dari !ari ke !ari atau dalam !ari yang sama" %arus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya" +alaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada se9ara 9ukup konsisten dapat memenu!i kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif"

45

<angguan 'fektif .erat ;ada gangguan afektif berat, perkembangan wa!am atau !alusinasi timbul sesuda! suatu periode gangguan afektif" 'tas dasar itu diagnosis skizofrenia tidak ditegakkan" <angguan skizofrenia dapat disertai dengan sindrom afektif berupa episode manik atau episode depresi berat yang timbulnya sesuda! gejala psikotik apapun, atau apabila jangka waktu sindrom afektif itu se9ara relatif lebi! pendek dari jangka waktu gejala psikotik yang k!as itu"

55

<angguan Skizoafektif <angguan mood 4alam perasaan5 mun9ul serempak dengan gejala skizofrenia, tapi delusi dan !alusinasi !arus terdapat selama 2 minggu tanpa gejala mood 4alam perasaan5 men9olok selama fase tertentu penyakit itu" ;rognosis gangguan ini lebi! baik daripada yang di!arapkan untuk skizofrenia lainnya dan lebi! buruk dari gangguan mood 4alam perasaan5"
24

)5

<angguan &elusional &elusi yang sistematis, kepribadiannya utu! dan relatif berfungsi baik, tanpa !alusinasi men9olok ataupun gejala skizofrenia lain" *imbul di usia dewasa pertenga!an sampai pada usia lanjut"

75

<angguan 0epribadian Amumnya tanpa gejala psikotik dan jika ada, 9enderung berlangsung transien 4sementara5 dan tak men9olok" <angguan kepribadian yang sering membingungkan untuk deferensial ini adala! gangguan kepribadian skizotipal, skizoid, dan paranoid"

15

<angguan ;erkembangan ;er/asif &iagnosis ini dibuat jika mun9ul diantara usia 0 bulan dan 12 ta!un" 3eski perilaku mungkin sangat ane! dan deteriorasi, tak dijumpai wa!am, !alusinasi, atau gangguan bentuk pikiran yang jelas, misalnya longgarnya asosiasi"

-5

Betardasi 3ental 3enunjukkan gangguan intelek, perilaku dan suasana perasaan yang mirip skizofrenia" *idak ditemukan tanda psikotik yang men9olok dan terdapat fungsi bertingkat renda! dan konstan yang tidak bersifat deteriorasi" =ika terdapat skizofrenia, maka diagnosis dapat dibuat serempak"

105

<angguan ,bsesif 0ompulsif %ipokondriasis-Cobia %ipokondriasis lebi! jarang lagi gangguan fobik sering mempunyai ide berlebi!an se!ingga gejalanya sukar dibedakan dengan wa!am" 'kan tetapi pasien, obsesif-kompulsif menyadari, paling tidak sampai pada derajat tertentu, gejala dan pikirannya tidak rasional, meskipun gejala dan pikiran itu tetap mendominasi mereka"

25

115

0eper9ayaan atau peng!ayatan dari kelompok agama atau tradisi atau kebudayaan tertentu Sulit dibedakan dari !alusinasi atau wa!am" .ila !al ini berlaku atau diterima di kalangan tersebut, !endaknya keadaan itu tidak dinyatakan sebagai bukti terdapatnya gangguan psikosis"

*edis dan Ne&r!l!gi11 a" Oat diinduksi amfetamin, !alusinogen, belladonna alkaloid, !alusinasi alko!ol, barbiturat penarikan, kokain, p!en9y9lidine b" Dpilepsi epilepsi lobus temporal yang terutama 9" 2eoplasma, penyakit serebro/askular, atau trauma, terutama frontal atau limbik d" 0ondisi lain ;orfiria intermiten akut '#&S .12 defisiensi 0era9unan karbon monoksida @ipoidosis 9erebral ;enyakit (reutzfeldt-=akob ;enyakit Cabry ;enyakit Ca!r ;enyakit %aller/orden-Spatz 0era9unan logam berat

26

%erpes ensefalitis %omo9ystinuria ;enyakit %untington @eukodystrop!y meta9!romati9 2eurosifilis %idrosefalus tekanan normal ;enyakit disebabkan makanan yg kurang baik @upus eritematosus sistemik Sindrom +erni9ke-0orsakoff ;enyakit +ilson

2.1: Tatalaksana11 Peng!;atan 3eskipun obat antipsikotik merupakan andalan pengobatan untuk skizofrenia, penelitian tela! menemukan ba!wa inter/ensi psikososial, termasuk psikoterapi, dapat menamba! perbaikan klinis" 0ompleksitas skizofrenia biasanya membuat setiap pendekatan terapeutik tunggal memadai untuk menangani gangguan multifaktor" 3odalitas psikososial !arus diintegrasikan ke dalam rejimen pengobatan obat dan !arus saling mendukung" ;asien dengan skizofrenia akan mendapat manfaat lebi! dari penggunaan kombinasi obat antipsikotik dan pengobatan psikososial daripada dari farmakologi yang digunakan sendiri" $a<at Inap Bawat inap diindikasikan untuk tujuan diagnostik, untuk stabilisasi obat, untuk keselamatan pasien karena keinginan bunu! diri atau pembunu!an, dan
27

tingka! laku tidak teratur, termasuk ketidakmampuan untuk mengurus kebutu!an dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal" 3embangun !ubungan yang efektif antara pasien dan sistem dukungan masyarakat juga merupakan tujuan utama rawat inap" Bawat inap jangka pendek dari 4 sampai ) minggu yang sama efektifnya dengan rawat inap jangka panjang" Ben9ana perawatan ruma! sakit !arus berorientasi ter!adap isu-isu praktis perawatan diri, kualitas !idup, pekerjaan, dan !ubungan sosial" Selama rawat inap, pasien !arus dikoordinasikan dengan fasilitas aftercare, termasuk ruma! keluarga mereka, keluarga asu!, atau ruma! perawatan" ;usat perawatan dan kunjungan ruma! ole! terapis atau perawat dapat membantu pasien tetap keluar 4rawat jalan5 dari ruma! sakit untuk waktu yang lama dan dapat meningkatkan kualitas ke!idupan se!ari-!ari mereka" #ar ak!terapi ;engenalan klorpromazin 4 *!orazine 5 pada ta!un 1-52 dapat menjadi kontribusi yang paling penting untuk pengobatan penyakit jiwa" %enri @aborit, seorang a!li beda! di ;aris, meli!at ba!wa pemberian klorpromazin kepada pasien sebelum operasi mengakibatkan keadaan yang tidak biasa di mana mereka tampak kurang 9emas tentang prosedur" 0lorpromazin kemudian terbukti efektif dalam mengurangi !alusinasi dan delusi, serta kegembiraan" #tu juga men9atat ba!wa !al ini menyebabkan efek samping yang mun9ul mirip dengan ;arkinsonisme" 'ntipsikotik mengurangi gejala psikotik dan mengurangi tingkat kekambu!an" Sekitar 70 persen pasien yang diobati dengan antipsikotik apapun men9apai remisi" ,bat-obatan yang digunakan untuk mengobati skizofrenia memiliki berbagai ma9am sifat farmakologis, tapi semua berbagi kapasitas untuk mengin!ibitor reseptor dopamin postsinaptik di otak" 'ntipsikotik dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama$ antipsikotik kon/ensional lebi! tua, yang juga tela! disebut antipsikotik generasi pertama atau antagonis reseptor dopamin, dan obat-obat baru, yang tela! disebut antipsikotik generasi kedua atau antagonis serotonin dopamin 4S&'5" (lozapine 4(lozaril5, antipsikotik pertama yang efektif dengan mengabaikan efek samping ekstrapiramidal, ditemukan pada ta!un 1-51 dan
28

pertama kali dipelajari selama 1-)0-an" 2amun, pada ta!un 1-7), ter9atat ba!wa 9lozapine dikaitkan dengan risiko besar agranulositosis" ;roperti ini mengakibatkan keterlambatan dalam pengenalan 9lozapine" ;ada ta!un 1--0, 9lozapine lainnya" Ta=apan Penanganan Ski7!frenia Peng!;atan Psik!sis Ak&t <ejala psikotik akut membutu!kan per!atian segera" ;engobatan selama fase akut berfokus pada mengurangi gejala psikotik paling para!" Case ini biasanya berlangsung dari 4 sampai 1 minggu" Skizofrenia akut biasanya terkait dengan agitasi yang berat, yang dapat berasal dari gejala seperti delusi paranoid, !alusinasi, atau ke9urigaan, atau dari penyebab lain, termasuk penyala!gunaan stimulan" ;asien dengan akatisia dapat mun9ul gelisa! ketika mereka mengalami perasaan subjektif dari kegelisa!an motorik" 3embedakan akatisia dari psikotik agitasi bisa sulit, terutama ketika pasien tidak mampu menjelaskan pengalaman internal mereka" =ika pasien yang menerima onat yang ber!ubungan dengan efek samping ekstrapiramidal 4antipsikotik generasi pertama5, uji 9oba dengan obat antikolinergik anti-;arkinson, benzodiazepin, atau propranolol 4#nderal5 dapat membantu dalam membuat diagnosis" &okter memiliki sejumla! pili!an untuk mengelola agitasi yang di!asilkan dari psikosis" 'ntipsikotik dan benzodiazepin dapat mengakibatkan efek yang 9epat untuk menenangkan pasien" &engan pasien yang sangat gelisa!, administrasi intramuskular antipsikotik meng!asilkan efek yang lebi! 9epat" Sebua! keuntungan dari antipsikotik adala! ba!wa injeksi intramuskular tunggal obat !aloperidol 4%aldol5, flup!enazine 4;roliGin, ;ermitil5, olanzapine 4OypreGa5, atau ziprasidone 4<eodon5 sering menenangkan tanpa k!awatir akan sedasi berlebi!an" 'ntipsikotik potensi renda! sering dikaitkan dengan sedasi dan !ipotensi postural, terutama ketika diberikan intramuskular" Oiprasidone dan olanzapine intramuskular sama dengan per oral, dimana obat tersebut tidak menyebabkan efek samping ekstrapiramidal selama pengobatan akut" %al ini dapat menjadi keuntungan tersendiri" Sedangkan !aloperidol atau
29

ak!irnya

menjadi

tersedia

di

'merika

Serikat,

namun

penggunaannya dibatasi untuk pasien yang merespon buruk ter!adap agen

flup!enazine dapat menyebabkan distonia akut atau akatisia pada beberapa pasien" ,bat olanzapine oral 4Oydis5 dapat digunakan sebagai alternatif jika tidak dapat dilakukan injeksi intramuskular" .enzodiazepin juga efektif untuk agitasi selama psikosis akut" @orazepam 4'ti/an5 memiliki keuntungan penyerapan yang baik ketika diberikan se9ara oral atau intramuskular" ;enggunaan benzodiazepin juga dapat mengurangi jumla! antipsikotik yang diperlukan untuk mengontrol pasien psikotik" .eberapa studi menunjukkan ba!wa lebi! lama waktu antara onset pertama psikosis dan memulai pengobatan ber!ubungan dengan !asil yang buruk" 'kibatnya, dokter !arus mempertimbangkan kemungkinan ba!wa pengobatan tertunda dapat memperburuk prognosis pasien" 2amun, data ini tidak berarti ba!wa semua pasien perlu segera diobati" ;enundaan singkat dapat mengizinkan dokter untuk mengembangkan e/aluasi diagnostik lebi! menyeluru! dan menyingkirkan penyebab perilaku abnormal, seperti penyala!gunaan zat, stres yang ekstrim, penyakit medis, dan penyakit kejiwaan lainnya" Peng!;atan Sela a Sta;ilisasi dan Pe eli=araan Ta=ap ;ada ta!ap stabil atau pemeli!araan, penyakit ini dalam ta!ap relatif remisi" *ujuan selama fase ini adala! untuk men9ega! psikotik kambu! dan untuk membantu pasien dalam meningkatkan taraf kemampuannya" Sebagai obat yang lebi! baru tela! diperkenalkan dengan se9ara substansial mengurangi risiko tardi/e dyskinesia, sala! satu per!atian utama tentang pengobatan jangka panjang tela! berkurang" Selama fase ini, pasien biasanya dalam keadaan relatif remisi dengan gejala psikotik minimal" ;asien yang stabil yang diselenggarakan pada antipsikotik memiliki tingkat kekambu!an lebi! renda! dibandingkan pasien yang memiliki obat mereka di!entikan" &ata menunjukkan ba!wa 1)-2 persen pasien yang menerima pengobatan akan mengalami kekambu!an dalam waktu satu ta!un dan 5 -72 persen akan kambu! tanpa obat" .a!kan pasien yang !anya memiliki satu episode memiliki empat dari lima kemungkinan kambu! setidaknya sekali selama 5 ta!un berikutnya" 3eng!entikan obat ini meningkatkan risiko lima kali lipat"
30

3eskipun pedoman yang diterbitkan tidak membuat rekomendasi definitif tentang durasi pengobatan pemeli!araan setela! episode pertama, data terak!ir menunjukkan ba!wa 1 atau 2 ta!un mungkin tidak memadai" #ni adala! per!atian k!usus ketika pasien tela! men9apai status pekerjaan yang baik atau terlibat dalam program pendidikan karena mereka memiliki banyak ke!ilangan jika mereka mengalami dekompensasi psikotik lain" %al ini umumnya direkomendasikan ba!wa pasien multiepisode menerima pengobatan pemeli!araan untuk setidaknya 5 ta!un , dan banyak a!li merekomendasikan farmakoterapi se9ara terbatas " *engel!la Efek Sa ping ;asien akan sering mengalami efek samping dari suatu antipsikotik sebelum mereka mengalami perbaikan klinis" =ika respon klinis mungkin tertunda selama beberapa !ari atau minggu setela! obat dimulai, efek samping dapat segera dimulai" Antuk obat potensi renda!, efek samping ini mungkin termasuk sedasi, !ipotensi postural, dan efek antikolinergik, sedangkan obat potensi tinggi 9enderung menyebabkan efek samping ekstrapiramidal" Efek Sa ping Ekstrapira idal &okter memiliki beberapa alternatif untuk mengobati efek samping ekstrapiramidal" #ni termasuk mengurangi dosis antipsikotik 4yang paling sering adala! &B'5, menamba!kan obat anti-;arkinson, dan menguba! pasien ke S&' yang 9enderung kurang menyebabkan efek samping ekstrapiramidal" 6ang paling efektif obat anti-;arkinson adala! antikolinergik obat anti;arkinson" 2amun, obat ini memiliki efek samping sendiri, termasuk mulut kering, sembelit, pengli!atan kabur, dan sering, ke!ilangan memori" =uga, obat ini sering !anya sebagian efektif, meninggalkan pasien dengan jumla! besar berlama-lama dengan efek samping ekstrapiramidal" 'lfa 2 bloker, seperti propranolol, juga sering efektif untuk mengobati akatisia" 0ebanyakan pasien merespon dosis antara 0 dan -0 mg per !ari" =ika antipsikotik kon/ensional yang diresepkan, dokter dapat

mempertimbangkan profilaksis obat anti-;arkinson untuk pasien yang mungkin akan mengalami efek samping yang mengganggu ekstrapiramidal" #ni
31

termasuk

pasien

yang

memiliki

riwayat

sensiti/itas

efek

samping

ekstrapiramidal dan mereka yang sedang dirawat dengan dosis relatif tinggi obat potensi tinggi" ;rofilaksis obat anti-;arkinson juga dapat ditunjukkan ketika obat-potensi tinggi diberikan untuk pria muda yang 9enderung memiliki kerentanan meningkat untuk mengembangkan distonia" Sekali lagi, pasien ini !arus menjadi kandidat untuk obat-obat baru" .eberapa orang sangat sensitif ter!adap efek samping ekstrapiramidal pada dosis yang diperlukan untuk mengendalikan psikosis mereka" .agi banyak pasien, efek samping pengobatan mungkin tampak lebi! buruk daripada penyakit itu sendiri" ;asien-pasien ini !arus ditangani se9ara rutin dengan S&' karena agen ini meng!asilkan jau! lebi! sedikit efek samping ekstrapiramidal dari &ras" 2amun, orang-orang yang sangat sensitif ba!kan dapat mengalami efek samping ekstrapiramidal pada S&'" Bisperidone dapat menyebabkan efek samping ekstrapiramidal ba!kan pada dosis renda! misalnya, 0,5 mg, tetapi kepara!an dan risiko yang meningkat pada dosis tinggi misalnya, lebi! dari ) mg" ,lanzapine dan ziprasidone juga terkait dengan ;arkinsonisme dan akatisia" Tardi1e diskinesia Sekitar 20 sampai 0 persen pasien pada pengobatan jangka panjang dengan &B' kon/ensional akan menunjukkan gejala tardi/e dyskinesia" *iga sampai lima persen pasien muda yang menerima &B' ternyata dilaporkan mengalami tardi/e dyskinesia setiap ta!unnya" Bisiko pada pasien usia lanjut yang jau! lebi! tinggi" *ardi/e diskinesia dapat mempengaru!i 9ara berjalan, bernapas, makan, dan berbi9ara" #ndi/idu yang lebi! sensitif ter!adap efek samping ekstrapiramidal akut tampaknya lebi! rentan untuk mengembangkan tardi/e dyskinesia" ;asien dengan komorbiditas kognitif atau gangguan mood juga mungkin lebi! rentan ter!adap tardi/e dyskinesia dibandingkan dengan !anya skizofrenia" *erjadinya gerakan abnormal biasanya terjadi baik saat pasien menerima antipsikotik dalam waktu 4 minggu atau peng!entian antipsikotik oral atau 1 minggu setela! antipsikotik tidak digunakan" ,bat baru memiliki risiko tardi/e diskinesia lebi! renda!" 2amun, risiko tardi/e dyskinesia tidak ada pada S&'"
32

Bekomendasi untuk men9ega! dan mengelola tardi/e dyskinesia meliputi 415 menggunakan dosis efektif terenda! dari antipsikotik, 425 menetapkan !ati-!ati anak-anak, orang tua pasien, dan pasien dengan gangguan mood, 4 5 memeriksa pasien se9ara teratur untuk bukti tardi/e dyskinesia, 445 mempertimbangkan alternatif untuk antipsikotik yang digunakan dan mempertimbangkan pengurangan dosis ketika tardi/e dyskinesia didiagnosis, dan 455 mempertimbangkan sejumla! pili!an jika tardi/e dyskinesia memburuk, termasuk meng!entikan antipsikotik atau berali! ke obat yang berbeda" (lozapine tela! terbukti efektif dalam mengurangi tardi/e dyskinesia berat atau dyskinesia distonia" Efek Sa ping Lainn4a Sedasi dan !ipotensi postural dapat menjadi efek samping penting bagi pasien yang sedang dirawat dengan &B' - potensi renda!, seperti perp!enazine" Dfek ini sering paling para! selama dosis awal dengan obat tersebut" 'kibatnya, pasien yang dirawat dengan medikasi ini, terutama 9lozapineP, mungkin memerlukan beberapa minggu untuk men9apai dosis terapi" 3eskipun sebagian besar pasien memiliki efek toleransi ter!adap sedasi dan !ipotensi postural, efek sedasi dapat terus menjadi masala!" ;ada pasien ini, mengantuk di siang !ari dapat mengganggu upaya pasien untuk kembali ke ke!idupan masyarakat" Semua &ras, serta S&', meningkatkan kadar prolaktin, yang dapat menyebabkan galaktorea dan !aid tidak teratur" ;eningkatan jangka panjang dalam prolaktin dan in!ibitor yang di!asilkan dalam gonadotropin releasing hormone dapat menyebabkan penekanan !ormon gonad" %al ini dapat memiliki efek pada libido dan fungsi seksual" 'da juga kek!awatiran ba!wa prolaktin tinggi dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan menyebabkan osteoporosis" 0ek!awatiran tentang !iperprolaktinemia, fungsi seksual, dan kepadatan tulang didasarkan pada pengalaman ba!wa ketinggian prolaktin ber!ubungan dengan tumor dan penyebab lainnya" Pe anta&an Kese=atan Pasien 4ang *eneri a Antipsik!tik

33

0arena efek dari S&' pada metabolisme insulin, psikiater !arus memantau sejumla! indikator kese!atan, termasuk .3#, glukosa dara! puasa, dan profil lipid" ;asien !arus ditimbang dan .3# di!itung untuk setiap kunjungan selama ) bulan setela! peruba!an pengobatan" Efek Sa ping +l!7apine (lozapine memiliki sejumla! efek samping yang membuat obat sulit untuk dikelola" 6ang paling serius adala! risiko agranulositosis" 0ondisi ini berpotensi fatal terjadi pada sekitar 0, persen pasien yang diobati dengan 9lozapine selama ta!un pertama paparan" Selanjutnya, risikonya jau! lebi! renda!" 'kibatnya, pasien yang menerima 9lozapine di 'merika Serikat di!aruskan untuk berada dalam program pemantauan dara! mingguan untuk ) bulan pertama dan dua mingguan pemantauan untuk ) bulan ke depan" Setela! 1 ta!un pengobatan tanpa masala! !ematologi, pemantauan dapat dilakukan bulanan" (lozapine juga dikaitkan dengan risiko tinggi efek samping dari antipsikotik lainnya" Bisiko men9apai !ampir 5 persen pada dosis lebi! dari )00 mg" ;asien yang terdapat kejang dengan 9lozapine biasanya dapat ditangani dengan mengurangi dosis dan menamba!kan antikon/ulsan, biasanya asam /alproat 4&epakene5" 3iokarditis tela! dilaporkan terjadi pada sekitar 5 pasien per 100"000 pasien-ta!un" Dfek samping lain dengan 9lozapine termasuk !ipersali/asi, sedasi, takikardia, kenaikan berat badan, diabetes, demam, dan !ipotensi postural" Terapi Bi!l!gi Lainn4a D(* tela! dipelajari pada skizofrenia akut dan kronis" Studi pada pasien onset baru menunjukkan ba!wa D(* memiliki efek yang sama efektifnya dengan obat antipsikotik dan lebi! efektif daripada psikoterapi" Studi lain menunjukkan ba!wa suplementasi obat antipsikotik dengan D(* lebi! efektif daripada obat-obatan antipsikotik saja" ,bat antipsikotik !arus diberikan selama dan setela! pengobatan D(*" 3eskipun psychosurgery tidak lagi dianggap sebagai pengobatan yang tepat, !al ini masi! dilakukan se9ara eksperimental untuk kasus para!8 berat" Terapi Psik!s!sial
34

*erapi psikososial meliputi berbagai metode untuk meningkatkan kemampuan sosial, swasembada, keterampilan praktis, dan komunikasi interpersonal pada pasien skizofrenia" *ujuannya adala! untuk memungkinkan orang-orang yang sakit para! untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kejuruan untuk !idup mandiri" ;engobatan tersebut dilakukan pada banyak situs $ ruma! sakit, klinik rawat jalan, pusat kese!atan mental, ruma! sakit !ari, dan ruma! sosial" Pelati=an Ketera pilan S!sial ;elati!an ketrampilan sosial kadang-kadang disebut sebagai terapi keterampilan perilaku" Seiring dengan terapi farmakologi, terapi ini dapat langsung mendukung dan berguna untuk pasien" Selain gejala psikotik terli!at pada pasien dengan skizofrenia, gejala juga terli!at pada 9ara orang ber!ubungan dengan orang lain, termasuk kontak mata buruk, respon lama, ekspresi waja! ane!, kurangnya spontanitas dalam situasi sosial, dan persepsi yang tidak sesuai atau kurangnya persepsi emosi pada orang lain" ;elati!an keterampilan perilaku melalui penggunaan rekaman /ideo orang lain dan pasien, permainan peran dalam terapi, dan pekerjaan ruma! untuk keterampilan k!usus dapat dilakukan" ;elati!an keterampilan sosial tela! terbukti mengurangi tingkat kekambu!an yang diukur dengan kebutu!an untuk ruma! sakit" Terapi Ber!rientasi Kel&arga ;asien dengan skizofrenia sering dibuang dalam keluarga" 0eluarga pasien dapat dilakukan terapi dengan kursus singkat namun intensif 4sesering setiap !ari5" *erapi !arus fokus pada situasi sekarang dan !arus termasuk mengidentifikasi dan meng!indari situasi yang berpotensi merepotkan keluarga" =ika masala! mun9ul dengan pasien dalam keluarga, tujuan terapi iala! !arus dapat menyelesaikan masala! dengan 9epat " &alam !al ingin membantu, anggota keluarga sering mendorong pasien dengan skizofrenia untuk melakukan akti/itas seperti biasa yang terlalu 9epat, baik dari ketidakta!uan tentang gangguan maupun dari penolakan ter!adap pasiennya" *erapis !arus membantu baik keluarga dan pasien untuk mema!ami
35

dan belajar tentang skizofrenia dan !arus mendorong diskusi dari episode psikotik dan peristiwa-peristiwa yang mengara! ke skizofrenia ini" 0eluarga sering mengabaikan episode psikotik, umum terjadi, seringkali karena rasa malu se!ingga tidak memanfaatkan episode psikotik dini yang terjadi" <ejala psikotik sering menakut-nakuti anggota keluarga" .erbi9ara se9ara terbuka dengan psikiater dan dengan keluarga pasien skizofrenia sering memuda!kan semua pi!ak" *erapis dapat langsung melakukan terapi keluarga untuk aplikasi jangka panjang dari mengurangi stres dan strategi penanggulangan dan melakukan reintegrasi berta!ap pasien dalam ke!idupan se!ari-!ari" *erapis !arus mengontrol intensitas emosional keluarga" Dkspresi berlebi!an selama sesi dapat merusak proses pemuli!an pasien dan merusak terapi keluarga yang berpotensi sukses di masa depan" .eberapa studi tela! menunjukkan ba!wa terapi keluarga sangat efektif dalam mengurangi kambu!"

2.11 Pr!gn!sis11,1 ;rognosis baik bila $ 15 ,nset akut dengan faktor pen9etus jelas 25 Biwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang baik 4termasuk kemun9ulan di usia lebi! lanjut5 5 <ejala alam perasaan 4k!ususnya depresi5 45 Subtipe paranoid 55 0emungkinan subtipe katatonik" .ukti tertentu ba!wa skizofrenia katatonik mungkin berkaitan dengan gangguan alam perasaan dan ternyata pasien ini bereaksi lebi! baik ter!adap D(*" )5 3enika! 75 Biwayat keluarga dengan gangguan alam perasaan 15 ;redominasi gejala positif
36

-5 0onfusi 4bingung5 105 *egang, 9emas, dan !ostilitas 115 Sistem pendukung baik ;rognosis buruk berkaitan dengan $ 1" 0emun9ulan berta!ap 4onset insidious5 tanpa faktor pen9etus" 2" Biwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang buruk 4termasuk mun9ulnya penyakit pada usia lebi! dini5" " ;erilaku menyendiri 4autistik5" 4" Subtipe disorganisasi dan nondiferensiasi" 5" *idak menika!" )" Biwayat keluarga skizofrenia" 7" Biwayat persalinan sulit pada waktu kela!iran" 1" 'danya tanda dan gejala neurologik" *ermasuk fungsi kognitif buruk pada uji neuropsikiatrik formal dan gangguan pada (* s9an dan ;D* s9an" -" ;redominan gejala negatif" 10" 0elompok pendukung buruk atau tidak ada" &itinjau dari prognosis keseluru!an, beberapa peneliti tela! mengajukan suatu per!itungan yang longgar yaitu 18 !idup normal, 18 terus mengalami gejala berarti tapi mampu berfungsi di masyarakat dan 18 terganggu dan sering butu! rawat inap" lagi mungkin sangat

37

You might also like