Professional Documents
Culture Documents
Neurotransmitter
Merupakan zat kimia yang berkomunikasi dan memberi informasi dari satu sel ke sel yang lain. Neurotransmitters digolongkan berdasarkan pada ukuran dan komponen yang dijumpai pada molekul-molekulnya.
Klasifikasi Neurotransmitter
1. Monoamines : Epinefrin, NE, Serotonin, GABA 2. As. Amino : Glutamat 3. Peptida : Endorfin 4. Neurotropins :Acethylcolin 5. Gas : NO 6. Purin : ATP, Adenosin
Gejala Defisit Kurangnya inhibisi Berkurangnya fungsi memori Euphoria Antisosial Penurunan fungsi bicara. Gejala Berlebihan Over-inhibisi Anxietas & Depresi Keluhan Somatic
Dopamine (DA)
Dopamine (DA) dipindahkan dari celah synaptic oleh enzim MAO. Fungsi Utama Dopamine (DA) adalah mengatur fungsi pikiran, pengambilan keputusan, perilaku reward-seeking Berperan dalam mengintegrasikan kognisi.
Gejala Defisit
Ringan: Kurang control impuls Kurang spatiality Kurang kemampuan berpikir abstrak. Berat: Parkinsons Gangguan Endocrine Gangguan pergerakan. Substance abuse
Gejala Berlebihan
Ringan: Meningkatkan kreativitas Kemampuan generalisasi Peningkatan spatialitas. Berat: Schizophrenia Disorganized thinking Loose association Tic Stereotypic behavior.
Norepinephrine
Memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi; mengatur fight-flightdan proses pembelajaran dan memory.
Gejala Defisit: Ketumpulan Kurang energi (Fatique) Depresi Gejala Berlebihan: Anxietas kesiagaan berlebih Penurunan rasa awas Paranoia Kurang napsu makan. Paranoia
Serotonin (5HT)
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan. Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut. Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido.
Gejala Defisit: Irritabilitas & Agresif Depresi & Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur & Gangguan kognitif Gangguan makan. Obsessive compulsive disorder (OCD) Gejala Berlebihan: Sedasi Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang: halusinasi.
Epinephrine (Adrenaline)
Meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan napas untuk meningkatkan fungsi nafas dan menyempitkan pembuluh darah di dalam usus dan kulit. Terlibat di dalam metabolisme energi dan glukosa. Terlalu kecil epinephrine dihubungkan dengan depresi. Terlalu banyak adalah perilaku kekerasan
Glutamate
Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi automatic. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.
Gejala Defisit: Gangguan memori Low energy Distractibilitas. Schizophrenia Gejala Berlebihan: Kindling Seizures Bipolar affective disorder.
Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.
Gejala Defisit: Irritabilitas Hostilitas Tension and worry Anxietas Seizure. Gejala Berlebihan: Mengurangi rangsang selular Sedasi Gangguan memori
Gejala Defisit: Hypersensitivas untuk menyakitkan dan menekan Kurangnya sensasi rasa senang Dysphoria. Substance abuse Gejala Berlebihan: Insensitivitas terhadap rangsang nyeri Gangguan catatonic-like Halusinasi dengar Memori menurun.
Endorphin
Suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Berperan dalam persepsi kesenangan dan sakit Merupakan neurotransmitter itu membebaskan rasa sakit dan mempengaruhi senang dan bahagia. Dalam keadaan defisit adalah Keluhan Somatic
Enkephalins
Salah satu jenis dari opioid yang mengikat pada sel reseptor exitory (rasa nyaman) Terikat pada reseptor sel yang di terdapat dalam otak dan spinal cord untuk menghilangkan rangsang nyeri.