You are on page 1of 6

EFEK FOTOLISTRIK A.

TUJUAN 1) Mengetahui konsep cara kerja efek fotolistrik 2) Mencari grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I)

B. TEORI

Efek fotolistrik adalah sebuah fenomena dimana sebuah elektron dilepaskan dari suatu bahan yang diberi pancaran cahaya, yang berarti juga penyerapan cahaya oleh bahan tersebut. Elektron yang dilepaskan disebut sebagai fotoelektron. Dalam studi eksperimental terhadap efek fotoelektrik, diukur laju dan energi kinetik elektron yang terpancar yang bergantung pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. Percobaan ini harus dilakukan dalam ruang hampa, agar elektron tidak kehilangan energinya karena bertumbukan dengan molekul-molekul udara. Arus fotolistrik dari sebuah tabung fotolistrik diperoleh dengan meradiasi permukaan katoda (Krane, 97:1992).

Gambar 2.1 memperlihatkan ilustrasi jenis alat yang dipakai dalam eksperimen dan proses terjadinya efek fotolistrik. Tabung yang divakumkan berisi dua elektrode yang dihubungkan dengan rangkaian eksternal seperti dalan gambar, dengan keping

logam yang permukaannya mengalami iradiasi dipakai sebagai anode. Sebagaian elektrosfoto yang muncul dari permukaan yang mengalami iradiasi mempunyai energi yang cukup untuk mencapai katode meskipun muatannya negatif, dan elektron membentuk arus yang dapat diukur oleh ammeter. Ketika potensial perintang V ditambah, elektron lebih sedikit yang mencapai katode dan arusnya menurun. Sedangkan, ketika V sama dengan atau melebihi suatu harga Vo yang besarnya dalam orde beberapa volt, tidak ada elektron yang mencapai katode dan arusnya terhenti. Salah satu sifat yang khususnya menimbulkan pertanyaan pengamat ialah distribusi energi electron yang terpancarkan (disebut fotoelektron), ternyata tergantung dari intensitas cahaya. Frekuensi yang lebih tinggi menghasilkan energi fotoelektron maksimum yang lebih tinggi. Jadi cahaya biru yang lemah menimbulkan elektron dengan energi lemah tinggi daripada yang ditimbulkan oleh cahaya merah yang kuat, walaupun merah menghasilkan jumlah yang lebih besar (Beiser, 1992 :49-50). C. METODE PERCOBAAN 1. Alat dan Bahan Efek fotolelektrik Sumber cahaya Kisi tipis Kisi tebal Kisi bening 1 buah 1 buah 6 buah 6 buah 1 buah

2. Pelaksanaan Eksperimen a. Waktu dan Tempat Eksperimen ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan September sampai dengan bulan Desember dan bertempat di Laboratorium Fisika Eksperimen Lantai 3 Program Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Mataram. b. Prosedur Percobaan

1. Lampu dinyalakan, kemudian lampu tersebut diletakkan tepat didepan lubang kaca efek fotoelektrik. 2. Efek fotoelektrik dan backing volt dihidupkan, selanjutnya letakkan kisi bening didalam alat tersebut. 3. Kemudian putar backing volt dimana jarum tepat berada diangka nol, selanjutnya tekan arus, dilihat apakah arusnya berada tepat pada jarum maksimum jika belum tepat putar dengan meter sensitif untuk menepatkan posisinya, kemudian putar jarum keangka nol tekan volt, dicatat nilai V untuk kisi beningnya. 4. Langkah no,3 diulang untuk mencari nilai tegangann (V) dan arus (I) pada kisi tipis berwarna, kisi tebal berwarna dan pada gabungan keduanya.

D. HASIL 1. Data Hasil Pengamatan Tabel 1. Kisi Tebal No 1 2 3 4 5 6 7 Warna Bening Merah Kuning Hijau Cyan Biru Ungu Arus (ampere) 1,5 0,25 1 0,62 0,85 0,66 0,29 Tegangan (volt) 0,9 0,45 0,65 0,68 0,79 0,84 0,71

Tabel 2. Kisi Tipis No 1 2 3 4 5 6 7 Warna Bening Merah Kuning Hijau Cyan Biru Ungu Arus (ampere) 1,5 0,09 0,4 0,21 0,36 0,27 0,14 Tegangan (volt) 0,9 0,43 0,61 0,69 0,77 0,75 0,61

Tabel 3. Kisi Gabungan No 1 2 3 4 5 6 7 Warna Bening Merah Kuning Hijau Cyan Biru Ungu Arus (ampere) 1,5 0,07 0,3 0,09 0,21 0,12 0,08 Tegangan (volt) 0,9 0,5 0,66 0,65 0,81 0,72 0,53

2. Analisis Data 1. Grafik hubungan antara warna kisi dengan arus


Grafik Hubungan Warna Kisi dengan Arus
1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Bening Merah Kuning Hijau Cyan Warna Kisi Biru Ungu

2. Grafik hubungan antara warna kisi dengan tegangan


Grafik Hubungan Warna Kisi dengan Tegangan
1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Bening Merah Kuning Hijau Cyan Warna Kisi Biru Ungu

Arus ( A )

Kisi Tipis Kisi Tebal Kisi Gabungan

Tegangan ( V )

Kisi Tipis Kisi Tebal Kisi Gabungan

E. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada grafik pertama, arus pada kisi tebal lebih besar dibandingkan kisi tipis dan kisi gabungan. Sedangkan kisi gabungan, arusnya cenderung lebih kecil dari kisi tipis dan kisi tebal.

2. Semakin terang warna kisi yang digunakan maka semakin besar arus yang dihasilkan, dan sebaliknya semakin gelap warna kisi maka arusnya pun semakin kecil. 3. Pada grafik kedua, tegangan untuk ketiga jenis kisi cenderung meningkat dari kisi berwarna merah sampai dengan kisi berwarna biru, namun terjadi penurunan pada kisi berwarna ungu. 4. Tegangan cenderung meningkat seiring tingginya frekuenai foton, karena foton-foton berfrekuensi tinggi memiliki energy yang lebih besar. 5. Kualitas bahan yaitu kisi berwarna sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan tegangan pada efek fotolistrik.

You might also like