You are on page 1of 28

Transport gas antara paru dan jaringan

Dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati

Pendahuluan
Perbedaan tekanan parsial untuk O2 dan CO2 merupakan kunci bagi terjadinya pergerakan gas, O2 mengalir turun dari udara luar melalui alveoli dan darah kedalam jaringan. CO2 mengalir turun dari jaringan ke alveoli.

Definisi difusi
Difusi : Gerakan acak partikel (molekul atau ion) karena pengaruh energi thermalnya sendiri, dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah Disebut juga gerakan Downhill = Turun bukit Difusi molekul atau ion dapat berlangsung dalam suatu cairan, gas atau zat padat Difusi dapat terjadi melalui membran hidup atau tak hidup yang permeabel

Membran

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi


1. Suhu makin tinggi suhu difusi makin cepat 2. Berat Molekul Berat molekul makin besar difusi makin lambat 3. Kelarutan dalam medium makin besar kelarutan difusi makin cepat 4. Beda potensial kimia makin besar beda potensial kimia difusi makin cepat

Jenis-jenis difusi
Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme : a. Difusi sederhana (simple difusion) b. Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed) c. Difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.

difusi

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Difusi O2 1. Difusi O2 dari alveoli ke darah kapiler paru. Difusi terjadi karena PO2 di alveoulus lebih tinggi dari pada PO2 darah dalam kapiler paru. PO2 alveolus 104 mmHg dan PO2 kapiler paru 40 mmHg 2. Difusi O2 dari kapiler ke sel jaringan PO2 intrasel berkisar 5-40 mmHg, dengan ratarata = 23 mmHg. Jadi tetap lebih rendah dari kapiler jaringan, sehingga O2 dapat berdifusi

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Difusi CO2 1. Difusi CO2 dari sel ke kapiler jaringan Ketika O2, dipakai sel , PCO2 intrasel naik ( 46 mmHg ), dan vena kapiler jaringan (45 mmHg ) CO2 berdifusi 2. Difusi CO2 dari kapiler paru ke dalam alveoli PCO2 kapiler paru pada ujung arteri 45 mmHg, PCO2 alveolus 40mmHg CO2 berdifusi dari kapiler paru ke alvolus kemudian di keluarkan melalui ekspirasi.

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Difusi O2 dari kapiler cairan intertisial - PO2 dalam kapiler perifer = 95mmHg. O2 berdifusi dari kapiler ke cairan. PO2 cairan interstitial = 40 mmHg interstitial secara cepat. Sehingga PO2 kapiler pun turun hampir sama dengan 40 mmHg. - Difusi CO2 20 x lebih cepat dari difusi O2. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekspirasi CO2 sehingga [ CO2 ] tidak menumpuk di dalam jaringan

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Transport O2 dan CO2 Transport O2 dalam darah arteri - 98 % darah paru masuk ke atrium kiri melalui kapiler alveolus dan teroksigenasi sampai PO2 = 40 mmHg - 2 % darah paru yang lain melewati aorta melalui sirkulasi bronkial , karena tidak teroksigenasi PO2 = 40 mmHg

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Bentuk pengangkutan O2 : 97 % O2 di angkut dari paru ke jaringan dalam campuran kimiawi dengan Hb dalm sel darah merah. Ada 5 ml O2 yang di angkut dalam bentuk terlarut dalam campuran plasma dan sel darah. 0,17 ml O2 secara normal diangkut dalam keadaan terlarut ke jaringan oleh 100 ml darah.

PROSES DIFUSI DAN TRANSPORTASI O2 DAN CO2


Bentuk pengangkutan CO2 : - Dalam bentuk terlarut ( 7 % ), 0,3 ml CO2 dalam bentuk terlarut di angkut oleh 100 ml aliran darah . - Dalam bentuk HCO3 ( 70 % ). CO2 bereaksi dengan air membentuk asam karbonat dengan bantuan karbonanhidrase di bentuk di sel darah merah, kemudian H2CO3 di uraikan menjadi H2O dan CO2, CO2 di keluarkan. - Dalam bentuk senyawa karbomino hemaglobin ( CO2Hgb ) sekitar 80%. 1,5 ml CO2 dalam 100 ml darah

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Pernapasan mempengaruhi PH cairan tubuh karena pernapasan mengatur CO2 dalam cairan tubuh , bahwa CO2 bereaksi dengan air membentuk asam karbonat ( H2CO3 ), yang akan terionisasi menjadi ion H + dan ion HCO3- . Makin banyak ion hidrogen terdapat dalam cairan tubuh, akan makin rendah pH. makin sedikit ion hidrogen akan makin tinggi pH

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Sistem pernapasan dapat menjadi sebab ketidakseimbangan pH sebaliknya dapat pula memperbaiki ketidak seimbangan pH yang di akibatkan oleh: Alkalosis respiratorik Asidosis respiratorik

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Alkalosis respiratorik Terjadi jika frekuensi pernapasan meningkat, dan C02 diembuskan dengan sangat cepat. Kurangnya CO2 menurunkan pembentukan ion hidrogen, yang selanjutnya akan meningkatkan pH. contoh: bila bayi menangis dalam waktu yang cukup lama akan mengalami pernapasan alkalosis.

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Asidosis respiratorik Terjadi jika frekuensi atau efisiensi pernapasan menurun sehingga terjadi penumpukan CO2 dalam cairan tubuh. Kelebihan CO2 ini mengakibatkan pembentukan ion hidrogen lebih banyak, yang selanjutnya akan menurunkan pH. Penyebab asidosis respiratorik antara lain adalah pneumonia dan emfisema, atau asma berat

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Kompensasi Pernapasan Jika ketidakseimbangan pH disebabkan oleh suatu sebab selain perubahan dalam pernapasan,disebut: -asidosis metabolik -alkalosis metabolik

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Asidosis metabolik Konsentrasi ion H+ cairan tubuh meningkat. Kompensasi pernapasan yang terjadi adalah dengan meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernapasan yang ditujukan untuk menghembuskan lebih banyak CO2 sehingga menurunkan pembentukan ion H+, yang selanjutnya akan meningkatkan pH ke batas normalnya.

PENGARUH SISTEM RESPIRASI TERHADAP KESEIMBANGAN PH


Alkalosis metabolik konsentrasi ion H+ cairan tubuh menurun. Kompensasi pernapasan yang terjadi adalah penurunan pernapasan untuk menahan CO2 dalam tubuh sehingga meningkatkan pembentukan ion H+ yang selanjutnya akan menurunkan pH ke batas normalnya.

Daftar Pustaka
1. Ganong, William F, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 20, Jakarta, EGC, 2003. 2. Cameron, Jhon R dkk, Fisika tubuh manusia, Jakarta, EGC, 2006. 3. Gabriel JF, Fisika Kedokteran, Jakarta, EGC, 1996

Terima Kasih

You might also like