You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Di beberapa negara berkembang angka kematian maternal melebihi 1000 wanita dari 100.000 kelahiran hidup dan data WHO menunjukkan bahwa 25% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan dan diperkirakan 100.000 kematian maternal terjadi tiap tahunn a. Dari seluruh persalinan! angka kejadian perdarahan pascapersalinan berkisar antara 5% sampai 15%. Dari angka tersebut! diperoleh etiologi antara lain" atonia uteri #50$%0%&! sisa plasenta #2'$2(%&! retensio plasenta #1%$1)%&! laserasi jalan lahir #($5%&! kelainan darah #0!5$0!*%& #+dmin! 200,&. +ngka kematian maternal di negara maju berkisar antara 5$10 per 100.000 kelahiran hidup! sedangkan di negara bekembang berkisar antara )50$1000 per 100.000 kelahiran hidup. -ingkat kematian maternal di .ndonesia diperkirakan (50 per 100.000 kelahiran hidup #Wiknojosastro!2002&. +ngka kematian ibu dalam lima tahun terakhir di /ropinsi 0umatera 1tara! menunjukkan kecenderungan penurunan secara berturut$turut. /ada tahun 2002 terdapat '%02100.000 kelahiran hidup! tahun 200' seban ak '('2100.000 kelahiran hidup! tahun 200( seban ak ''02100.000 kelahiran hidup! tahun 2005 seban ak '152100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi penurunan! tetapi angka kematian tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata$rata nasional aitu 2%22100.000 kelahiran hidup #Dinas 3esehatan /ropinsi 0umatera 1tara! 200)&. 4etensio plasenta terjadi pada '% kelahiran pervaginam dan 15% kasus retensio plasenta dialami oleh ibu dengan riwa at retensio plasenta pada persalinan sebelumn a #5hapman!200%&. Dari penelitian 6arhadia #200*&! pada
1

tahun 2005$200) di 401/ H.+dam 6alik 6edan terdapat )% #11!5%& kasus retensio plasenta dari %%1 persalinan spontan! dan terdapat *2 #)!)%& kasus retensio plasenta dari 105% persalinan spontan di 401/ /irngadi 6edan. /ada kesempatan ini ! kami akan membahas asuhan keperawatan khususn a asuhan pada sistem reproduksi aitu restensio plasenta. 1.1. Tujuan 1.1.1. -ujuan 1mum 6ahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada sistem reproduksi aitu restensio plasenta ang holistik dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan kondisi klien. 1.1.2. -ujuan khusus 1. 6ahasiswa mampu menerapkan pengkajian pada klien dengan restensio plasenta sesuai dengan kondisi klien. 2. 6ahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan restensio plasenta sesuai dengan kondisi klien. '. 6ahasiswa mampu melakukan inter7ensi keperawatan pada klien dengan restensio plasenta sesuai dengan kondisi klien. (. 6ahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan restensio plasenta sesuai dengan kondisi klien. 5. 6ahasiswa mampu menge7aluasi dari proses keperawatan ang dilakukan sesuia dengan kondisin a. 1.2. Manfaat 1. 8agi 6ahasiswa Dari askep ini akan men ediakan in9ormasi ang sangat berguna untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai restensio plasenta.

2. 8agi 0-.3 8ina Husada /alembang 1ntuk pendidikan keperawatan! in9ormasi ang didapat dari askep ini akan berman9aat sebagai bahan masukan bagi pengembangan pembelajaran asuhan keperawatan restensio plasenta.

BAB II TINJAUAN TEORITI


2.1. Def!n!"! 4etensio plasenta adalah plasenta tidak lahir spontan maksimal '0 menit. #/etrus +ndriano! 1,,,&. 4etensio plasenta adalah lepas plasenta tidak bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada tempat implantsi! men ebabkan terganggun a retraksi dan kontraksi otot uterus! sehingga sebagian pembuluh darah tetapi terbuka serta menimbulkan perdarahan. #6anuaba!2002&. 4etensio plasenta aitu plasenta dianggap retensi bila belum dilahirkan dalam batas waktutertentu setelah ba i lahir #dalam waktu '0 menit setelah penatalasanaan akti9&. 4etensio plasenta adalah tertahan atau belum lahirn a palsenta hingga melebihi '0 menit setelah ba i lahir #0arwanto! 2002&. 2.2. Et!#l#g! +. :tiologi dasar meliputi " 1. ;aktor maternal a. <ra7ida berusia lanjut b. 6ultiparitas 2. ;aktor uterus a. 8ekas sectio caesaria! sering plasenta tertanam pada jaringan cicatri= uterus. b. 8ekas pembedahan uterus c. +norrali dan uterus d. -idak e9ekti9 kontraksi uterus e. /embentukan contraction ring 9. 8ekas curetage uterus! ang terutama dilakukan setelah abortus g. 8ekas pengeluaran plasenta secara maual
4

h. 8ekas ondometritis '. ;aktor plasenta a. /lasenta pre7ia b. .mplantasi cornual c. /lasenta akreta d. 3elainan bentuk plasenta >atar belakang keaadaan ang nampakn a umum terjadi pada semua kondisi pen ebab adalah de9isiensi endometrium dan desisua. Diantaran a adalah " 1. Desidua ang melapisi jaringan cicatri= bekas sectio caesar kurang memadai. 2. /ada wanita ang pernah mengalami plasenta pre7ia! pengembangan desidua pada segmen bawah rahim relati9 jelek. '. Desidua pada cornu uterina biasan a hipoplastik. (. /ada ban ak wanita dengan meningkatn a usia dan paritas terjadi penurunan 3ecukupan desidua secara progresi9. 5. 8ekas curetage atau pengeluaran plasenta secara manual merupakan indikasi bahwa perlekatan plasenta diperlukann a prosedur tersebut. 8. :tiologi berdasar abnormalitas pada tingkata kala ...! meliputi " 1. /lasenta belum lahir dari dinding uterus! ini terjadi karena " a. 3ontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta #plasenta adhesi7a&. b. /lasenta melekat erat pada dinding uterus! oleh sebab " a& .mplantasi jonjot corion plasenta hingga memasuki sebagian lepisan miometrium #plasenta acreta&. b& .mplantasi jonjot corion plasenta hingga mencapai mikrometrium #plasenta increta& c& .mplantasi jonjot corion plasenta ang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus
5

ang abnormal menjadi alasan

2.

/lasenta sudah lepas! akan tetapi belum dilahirkan! ini terjadi karena tidak adan a usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala ... sehingga terjadi lingkaran kontraksi pada bagian bawah uterus ang akan menghalangi keluarn a plasenta #plasenta incarserata&.

2.$. Man!"fe"ta"! %l!n!" a. Waktu hamil 1& 3eban akan pasien memiliki kehamilan ang normal. 2& .nsiden perdarahan antepartum meningkat! tetapi keadaan ini biasan a men ertai plasenta pre7ia. '& -erjadi persainan prematur! tetapi kalau han a ditimbulkan oleh perdarahan. (& 3adang terjadi ruptur uteri. b. /ersalinan kala . dan .. Hampir pada semua kasus proses ini berjalan normal c. /ersalinan kala ... 1& 4etresio plasenta menjadi ciri utama 2& /erdarahan post partum! jumlahn a perdarahan tergantung pada derajat perlekatan plasenta! seringkali perdarahan ditimbulkan oleh Dokter kebidanan ketika ia mencoba untuk mengeluarkan plasenta secara manual '& 3omplikasi ang serius tetapi jarang dijumpai aitu in7ertio uteri! keadaan ini dapat tejadi spontan! tapi biasan a diakibatkan oleh usaha$ usaha untuk mengeluarkan plasenta (& 4uptura uteri! biasan a terjadi saat berusaha mengeluarkan plasenta

2.&. Anat#'! (!"!#l#g!


6

/ada ? minggu ke 1% seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh 7ili korialis. 0etelah kantung membesar! 7ili diseberang janin #daerah desidua capsularis& terjepit! mengalami degenerasi! sehingga menjadi halus #korion halus&. @ili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta #/lasenta /ars ;etalis&. Dalam keadaan normal! desidua basalis terletak diantara miometium dan plasenta >empeng pembelahan bagi pemisahan palsenta berada dalam lapisan desidua basalis ang mirip spons. /ada plasenta acreta! desidua basilis tidak ada sebagian atau seluruhn a! sehingga plasenta melekat langsung pada miometrium! 7illi tersebut bisa tetap super7isiailspd otot uterus atau dapat menembus lebih dalam. 3eadaan ini bukan terjadi karena si9at in7asi9 tro9oblast ang abnormal! melainkan karena adan a e9ek pada desisdua. ;ungsi plasenta 1. Autrisi alat ang men alurkan makanan dari ibu ke janin. 2. ekskresi alat ang men alurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu. 3. respirasi men alurkan O2 dari ibu ke janin. (. alat pembentuk hormone #:ndokrin& 5. alat pen alur antibod dari ibu ke janin #.munologi& 6. ;armakologi men alurkan obat ang dibutuhkan janin! dari sang ibu. 2.). Pat#f!"!#l#g!
7

/ada dasarn a perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. /elepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus$sinus maternalis ditempat insersin a plasenta terbuka. /ada waktu uterus berkontraksi! pembuluh darah ang terbuka tersebut akan menutup! kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. +dan a gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus! akan menghambat penutupan pembuluh darah dan men ebabkan perdarahan ang ban ak. 3eadaan demikian menjadi 9aktor utama pen ebab perdarahan paska persalinan. /erlukaan ang luas akan menambah perdarahan seperti robekan ser7i=! 7agina dan perinium. 2.*. Pe'er!k"aan Penunjang 10<! :kg dan 9etal assesment .

/emeriksaan darah " trombosit ! hemoglobin ! leukosit ! >dh ! >ed ! dsb. 2.+. Penatalak"anaan 1& /enanganan 1mum Bika placenta terlihat dalam 7agina! mintalah ibu untuk mengedan. Bika anda dapat merasakan placenta dalam 7agina! keluarkan placentaa tersebut. /astikan kandung kemih sudah kosong. Bika placenta belum keluar! berikan oksitoksin 10 unti i.m. Bika belum dilakukan pada penanganan akti9 kala .... Bika uterus berkontraksi! lakukan /--. Bika /-- belum berhasil cobalah untuk melakukan pengeluaran placenta secara manual. 2& /enanganan 3husus
8

4etensio placenta dengan separasi parsial " -entukan jenis retensio ang terjadi. 4egangan tali pusat dan minta klien untuk mengedan! bila ekspulsi placenta tidak terjadi! coba traksi terkontrol tali pusat. /asang in9us oksitoksin 20 unit dalam 500 ml cairan dengan (0 tetes2menit. 8ila traksi terkontrol gagal! lakukan manual placenta. -rans9usi jika perlu. 8eri antibiotik dan atasi komplikasi. /lacenta inkaserata " -entukan diagnosa kerja 0iapkan alat dan bahan untuk menghilangkan konstriksi ser7iks dan melahirkan plasenta. 0iapkan anastesi serta in9us oksitoksin 20 ui dalam 500 ml dengan (0 tetes2menit. /emantauan tanda 7ital! kontraksi uterus! -;1! perdarahan pasca tindakan. /lacenta akreta " -entukan diagnosis 0tabilitas pasien 4ujuk klien ke 40 karena tindakan kasus ini perlu dioperasi. /lacenta manual " 3aji ulang indikasi dan persetujuan tindakan. 3aji ulang prinsip perawatan dan pasang in9us. 8erikan sedati7a! analgetik! dan antibiotik dengan dosis tunggal. /asang sarung tangan D--. Bepit tali pusat! tegangkan sejajar lantai.

2.,. %#'-l!ka"!

6asukan tangan secara obstetrik menelusuri tali pusat dan tangan lain menahan 9undus uteri. 5ari insersi pinggir placenta dengan bagian lateral jari$jari tangan. 8uka tangan obstetrik seperti memberi salam dan jari$jari dirapatkan! untuk menentukan tempat implantasi. <erakan tangan secara perlahan bergeser kekranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan. Bika tidak terlepas kemungkinan akreta. 0iapkan untuk laparatomi. /egang plasenta! keluarkan tangan beserta plasenta secara pelahan. /indahkan tangan luar kesupra simphisis untuk menahan uterus saat placenta dikeluarkan! dan periksa placenta. 8erikan oksitoksin 10 iu dalam 500 ml cairan dengan %0 tts2menit. /eriksa dan perbaiki robekan jalan lahir. /antau tanda 7ital dan kontrol kontraksi uterus dan -;1. -eruskan in9us dan trans9usi jika perlu.

1. H// #Haemoragic /ost /artum & 2. Dehidrasi berat '. 0 ok (. Hipo7olemik 5. in7ertio uteri %. 4upture uteri

10

BAB III TINJAUAN A UHAN %EPERA.ATAN


$.1. Pengkaj!an 8eberapa hal ang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan pada ibu dengan retensio placenta adalah sebagai berikut "

.dentitas klien Data biologis29isiologis meliputiC keluhan utama! riwa at kesehatan masa lalu! riwa at pen akit keluarga! riwa at obstetrik #</+! riwa at kehamilan! persalinan! dan ni9as&! dan pola kegiatan sehari$hari sebagai berikut " 1& 0irkulasi " $ /erubahan tekanan darah dan nadi #mungkintidak tejadi sampai kehilangan darah bermakna& $ /elambatan pengisian kapiler $ /ucat! kulit dingin2lembab $ /erdarahan 7ena gelap dari uterus ada secara eksternal #placentaa tertahan& $ Dapat mengalami perdarahan 7agina berlebihan $ Haemoragi berat atau gejala s ock diluar proporsi jumlah kehilangan darah. 2& :liminasi " $ 3esulitan berkemih dapat menunjukan haematoma dari porsi atas 7agina '& A eri23etidakn amanan " - 0ensasi n eri terbakar2robekan #laserasi&! n eri tekan abdominal #9ragmen placenta tertahan& dan n eri uterus lateral. (& 3eamanan " - >aserasi jalan lahir" darah memang terang sedikit menetap #mungkin tersembun i& dengan uterus keras! uterus berkontraksi baikC robekan
11

terlihat pada labia ma ora2labia minora! dari muara 7agina ke perineumC robekan luas dari episiotomie! ekstensi episiotomi kedalam kubah 7agina! atau robekan pada ser7iks. 5& 0eksualitas " - 1terus kuatC kontraksi baik atau kontraksi parsial! dan agak menonjol #9ragmen placenta ang tertahan& - 3ehamilan baru dapat mempengaruhi o7erdistensi uterus #gestasi multipel! polihidramnion! makrosomia&! abrupsio placenta! placenta pre7ia.

/emeriksaan 9isik meliputiC keadaan umum! tanda 7ital! pemeriksaan obstetrik #inspeksi! palpasi! perkusi! dan auskultasi&. /emeriksaan laboratorium. #Hb 10 gr%&

$.2. D!agn#"a %e-era/atan 1. De9isit 7olume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan melalui 7askuler ang berlebihan. 2. 4esiko tinggi terjadi .n9eksi berhubungan dengan trauma jaringan. '. A eri berhubungan dengan trauma atau distensi jaringan. (. /erubahan per9usi jaringan berhubungan dengan hipo7alemia 5. +ncietas berhubungan dengan ancaman perubahan pada status kesehatan. %. 3urang /engetahuan berhubungan dengan kurangn a in9ormasi diperoleh. $.$. Ren0ana T!n1akan %e-era/atan 1. De9isit 7olume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan melalui 7askuler ang berlebihan. .nter7ensi " -injau ulang catatan kehamilan dan persalinan2kelahiran! perhatiakan 9aktor$9aktor pen ebab atau pemberat pada situasi hemoragi #misaln a ang

12

laserasi! 9ragmen plasenta tertahan! sepsis! abrupsio plasenta! emboli cairan amnion atau retensi janin mati selama lebih dari 5 minggu& 4asional " 6embantu dalam membuat rencana perawatan ang tepat dan memberikan kesempatan untuk mencegah dan membatasi terjadin a komplikasi. 3aji dan catat jumlah! tipe dan sisi perdarahanC timbang dan hitung pembalut! simpan bekuan dan jaringan untuk die7aluasi oleh perawat. 4asional " /erkiraan kehilangan darah! arteial 7ersus 7ena! dan adan a bekuan$bekuan membantu membuat diagnosa banding dan menentukan kebutuhan penggantian. 3aji lokasi uterus dan derajat kontraksilitas uterus. Dengan perlahan masase penonjolan uterus dengan satu tangan sambil menempatkan tangan kedua diatas simpisis pubis. 4asional " Derajat kontraktilitas uterus membantu dalam diagnosa banding. /eningkatan kontraktilitas miometrium dapat menurunkan kehilangan darah. /enempatan satu tangan diatas simphisis pubis mencegah kemungkinan in7ersi uterus selama masase. /erhatikan hipotensi atau takikardi! perlambatan pengisian kapiler atau sianosis dasar kuku! membran mukosa dan bibir. 4asional " -anda$tanda ini menunjukan hipo7olemi dan terjadin a s ok. /erubahan pada tekanan darah tidak dapat dideteksi sampai 7olume cairan telah menurun sampai '0 $ 50%. 0ianosis adalah tanda akhir dari hipoksia. /antau parameter hemodinamik seperti tekanan 7ena sentral atau tekanan baji arteri pulmonal bila ada. 4asional " 6emberikan pengukuran lebih langsung dari 7olume sirkulasi dan kebutuhan penggantian.

13

>akukan tirah baring dengan kaki ditinggikan 20$'0 derajat dan tubuh horiDontal. 4asional " /erdarahan dapat menurunkan atau menghentikan reduksi akti7itas. /engubahan posisi ang tepat meningkatkan aliran balik 7ena! menjamin persediaan darah keotak dan organ 7ital lainn a lebih besar.

/antau masukan dan keluaran! perhatikan berat jenis urin. 4asional " 8erman9aat dalam memperkirakan luas2signi9ikansi kehilangan cairan. @olume per9usi2sirkulasi bila adekuat ditunjukan dengan keluaran '0 E 50 ml2jam atau lebih besar.

Hindari

pengulangan2gunakan

kewaspadaan

melakukan

pemeriksaan 7agina dan2atau rektal 4asional " Dapat meningkatkan hemoragi bila laserasi ser7ikal! 7aginal atau perineal atau hematoma terjadi. 8erikan lingkungan ang tenang dan dukungan psikologis 4asional " 6eningkatkan relaksasi! menurunkan ansietas dan kebutuhan metabolik. 3aji n eri perineal menetap atau perasaan penuh pada 7agina. 8erikan tekanan balik pada laserasi labial atau perineal. 4asional " /antau klien Haematoma sering merupakan akibat dari perdarahan lanjut pada laserasi jalan lahir. dengan plasenta acreta #penetrasi sedikit dari m ometrium dengan jaringan plasenta&! H33 atau abrupsio placenta terhadap tanda$tanda 3.D #koagulasi intra7ascular diseminata&. 4asional " -romboplastin dilepaskan selama upa a pengangkatan placenta secara manual ang dapat mengakibatkan koagulopati.

14

6ulai .n9us 1 atau 2 i.7 dari cairan isotonik atau elektrolit dengan kateter F* < atau melalui jalur 7ena sentral. 8erikan darah lengkap atau produk darah #plasma! kriopresipitat! trombosit& sesuai indikasi. 4asional " /erlu untuk in9us cepat atau multipel dari cairan atau produk darah untuk meningkatkan 7olume sirkulasi dan mencegah pembekuan.

8erikan obat$obatan sesuai indikasi " Oksitoksin! 6etilergonono7in maleat! /rostaglandin ;2 al9a. 4asional " 6eningkatkan kontraktilitas dari uterus ang menonjol dan miometrium! menutup sinus 7ena 6agnesium sul9at 4asional " 8eberapa penelitian melaporkan penggunaan 6<0O( memudahkan relaksasi uterus selama pemeriksaan manual. -erapi +ntibiotik. 4asional " +ntibiotok bertindak secara pro9ilaktik untuk mencegah in9eksi atau mungkin perlu diperlukan untuk in9eksi ang disebabkan atau diperberat pada subin7olusi uterus atau hemoragi. ang terpajan! dan menghentikan hemoragi pada adan a atonia.

/antau pemeriksaan laboratotium sesuai indikasi " Hb dan Ht. 4asional " 6embantu dalam menentukan kehilangan darah. 0etiap ml darah membawa 0!5 mgHb.

2. 4esiko tinggi terjadi .n9eksi berhubungan dengan trauma jaringan. .nter7ensi " Demonstrasikan mencuci tangan ang tepat dan teknik perawatan diri. -injau ulang cara ang tepat untuk menangani dan membuang material ang terkontaminasi misaln a pembalut! tissue! dan balutan.

15

4asional " 6encegah in9eksious.. -

kontaminasi

silang2pen ebaran

organinisme

/erhatikan perubahan pada tanda 7ital atau jumlah 0D/ 4asional " /eningkatan suhu dari 100!( G; #'*G5& pada dua hari beturut$turut #tidak menghitung 2( jam pertama pasca partum&! tachikardia! atau leukositosis dengan perpindahan kekiri menandakan in9eksi.

/erhatikan gejala malaise! mengigil! anoreksia! n eri tekan uterus atau n eri pel7is. 4asional " <ejala$gejala kemungkinan ini menandakan keterlibatan sistemik! dan menimbulkan bakterimia! shock!

kematian bila tidak teratasi. 0elidiki sumber potensial lain dari in9eksi! seperti pernapasan #perubahan pada bun i napas! batuk produkti9! sputum purulent&! mastitis #bengkak! eritema! n eri&! atau in9eksi saluran kemih #urine keruh! bau busuk! dorongan! 9rekuensi! n eri&. 4asional " Diagnosa banding adalah penting untuk pengobatan ang e9ekti9. 3aji keadaan Hb atau Ht. 8erikan suplemen Dat besi sesuai indikasi. 4asional " +nemia sering men ertai in9eksi! memperlambat pemulihan dan merusak sistem imun. '. A eri berhubungan dengan trauma atau distensi jaringan. .nter7ensi " -entukan karakteristik! tipe! lokasi! dan durasi n eri. 3aji klien terhadap n eri perineal ang menetap! perasaan penuh pada 7agina! kontraksi uterus atau n eri tekan abdomen.

16

4asional " 6embantu dalam diagnosa banding dan pemilihan metode tindakan. 3etidakn amanan berkenaan dengan hematoma! karena tekanan dari hemaoragik tersembun i ke7agina atau jaringan perineal. A eri tekan abdominal mungkin sebagai akibat dari atonia uterus atau tertahann a bagian$bagian placenta. A eri berat! baik pada uterus dan abdomen! dapat terjadi dengan in7ersio uterus. 3aji kemungkinan pen ebab psikologis dari ketidakn amana. 4asional " 0ituasi darurat dapat mencetuskan rasa takut dan ansietas! ang memperberat persepsi ketidakn amanan. 8erikan tindakan ken amanan seperti pemberian kompres es pada perineum atau lampu pemanas pada pen embungan episiotomi. 4asional " 3ompres dingan meminimalkan edema! dan menurunkan hematoma serta sensasi n eri! panas meningkatkan 7asodilatasi ang memudahkan resorbsi hematoma. 8erikan analgesik! narkotik! atau sedati7a sesuai indikasi 4asional " 6enurunkan n eri dan ancietas! meningkatkan relaksasi. (. /erubahan per9usi jaringan berhubungan dengan hipo7alemia .nter7ensi " /erhatikan Hb2Ht sebelum dan sesudah kehilangan darah. 3aji status nutrisi! tinggi dan berat badan. 4asional " Ailai bandingan membantu menentukan beratn a kehilangan darah. 0tatus kesehatan kekurangan oksigen. /antau tanda 7italC catat derajat dan durasi episode hipo7olemik. ang ada sebelumn a dari ang buruk meningkatkan luasn a cedera dari

17

4asional " >uasn a keterlibatan hipo9isis dapat dihubungkan dengan derajat dan durasi hipotensi. /enigkatan 9rekuensi pernapasan dapat menunjukan upa a untuk mengatasi asidosis metabolik. /erhatikan tingkat kesadaran dan adan a perubahan prilaku. 4asional " /erubahan sensorium adalah indikator dini dari hipoksia! sianosis! tanda lanjut dan mungkin tidak tampak sampai kadar /O2 turun dibawah 50 mmHg. 3aji warna dasar kuku! mukosa mulut! gusi dan lidah! perhatikan suhu kulit. 4asional " /ada kompensasi 7asokontriksi dan pirau organ 7ital! sirkulasi pada pembuluh darah peri9er diperlukan mengakibatkan sianosis dan suhu kulit dingin. 8eri terapi oksigen sesuai kebutuhan 4asional " 6emaksimalkan ketersediaan oksigen untuk transpor sirkulasi kejaringan. /asang jalan napasC penghisap sesuai indikasi 4asional " 6emudahkan pemberian oksigen. 5. +ncietas berhubungan dengan ancaman perubahan pada status kesehatan. .nter7ensi " :7aluasi respon psikologis serta persepsi klien terhadap kejadian hemoragii pasca partum. 3lari9ikasi kesalahan konsep. 4asional " 6embantu dalam menentukan rencana perawatan. /ersepsi klien tentang kejadian mungkin men impang! akan memperberat ancietasn a. :7aluasi respon 9isiologis pada hemoragik pasca partumC misaln a tachikardi! tachipnea! gelisah atau iritabilitas. ang

18

4asional "

6eskipun perubahan pada tanda 7ital mungkin karena respon 9isiologis! ini dapat diperberat atau dikomplikasi oleh 9aktor$9aktor psikologis.

0ampaikan sikap tenang! empati dan mendukung. 4asional " Dapat membantu klien mempertahankan kontrol emosional dalam berespon terhadap perubahan status 9isiologis. 6embantu dalam menurunkan tranmisi ansietas antar pribadi.

8antu klien dalam mengidenti9ikasi perasaan ansietas! berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan. 4asional " /engungkapan memberikan kesempatan untuk memperjelas in9ormasi! masalah. memperbaiki kesalahan konsep! dan meningkatkan perspekti9! memudahkan proses pemecahan

8eritahu kepada klien tujuan dari setiap tindakan ang akan dilakukan 4asional " 3ecemasan klien akan berkurang bila sebelum sebuah tindakan dilakukan oleh perawat.

%. 3urang /engetahuan berhubungan dengan kurangn a in9ormasi diperoleh. .nter7ensi " -

ang

Belaskan 9aktor predisposisi atau pen ebab dan tindakan khusus terhadap pen ebab hemoragi. 4asional " 6emberikan in9ormasi untuk membantu klien2pasangan memahami dan mengatasi situasi.

3aji tingkat pengetahuan klien! kesiapan dan kemampuan klien untuk belajar. Dengarkan! bicarakan dengan tenang! dan berikan waktu untuk bertan a dan meninjau materi.

19

4asional "

6emberikan

in9ormasi

ang

perlu

untuk

mengembangkan rencana perawatan indi7idu. 6enurunkan stress dan ancietas! ang menghambat pembelanjaran! dan memberikan klari9ikasi dan pengulangan untuk meningkatkan pemahaman. Diskusikan implikasi jangka pendek dari hemoragi pasca partum! seperti perlambatan atau intrupsi pada proses kedekatan ibu$ba i #klien tidak mampu melakukan perawatan terhadap diri dan ba in a segera sesuai keinginann a&. 4asional " 6enurunkan ansietas dan memberikan kerangka waktu ang realistis untuk melakukan ikatan serta akti7itas$ akti7itas perawatan ba i. Diskusikan implikasi jangka panjang hemoragi pasca partum dengan tepat! misaln a resiko hemoragi pasca partum pada kehamilan selanjutn a! ataonia uterus! atau ketidakmampuan untuk melahirkan anak pada masa datang bila histerektomie dilakukan. 4asional " 6emungkinan klien untuk membuat keputusan berdasarkan in9ormasi dan mulai mengatasi perasaan tentang kejadian$kejadian masa lalu dan sekarang.

20

DA(TAR PU TA%A
5unningham! <ar . Obstetri Williams. :disi 21. Bakarta. :<5! 200% Dr.4isman ; 3aban! 0.po<. 200). +bnormalitas plasenta! +bnormalitas 9unikulus dan umbilikus! kelainan pada amnion dan cairan corion. Didownload di " http"22ocw.usu.ac.id2course2download2111000010%$reproducti7e$ s stem2rps1'*HslideHkuliahHobstetriHpatologi.pd9. /ada tanggal 2( september 20112. ,.1% W.8. BA/3$34. Asuhan Pesalinan Normal Asuhan Esensial Persalinan. :disi 4e7isi. 5etakan ke$'. Bakarta. BA/3$34! 200) 6arhadia. 200*. >atar 8elakang kejadian restensi plasenta. Didownload di " http"22ocw.usu.ac.id2course2download21'0000001($asuhan$ kebidanan2dakH112HslideHretensioHplasenta.pd9. /ada tanggal 0) agustus 2012. Bam 12.(( W.8 A.>+ I1A.. 2010. >aporan martenitas #restensio plasenta&. Didownload di " http"22ml.scribd.com2doc2(5%)*(002+01H+A$3:/:4+W+-+A. /ada tanggal 2( september 2012. Bam ,.1% W.8 @arne ! Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. :disi ( 7ol 2. Bakarta. :<5! 200* Wahudin. 2011. +suhan keperawatan restensio plasenta. Didownload di " http"22search.(shared.com2postDownload2t/w:J5-l2asuhanHkeperawatanHHretensioH p.html. /ada tanggal 1* agustus 2012. Bam *.1% W.8

21

You might also like