You are on page 1of 53

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 494/MENKES/SK/VII/2006 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT DAN SATELIT UJI COBA

PELAYANAN TERAPI RUMATAN METADON SERTA PEDOMAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Men !"#n$ % a. b. bahwa populasi terbesar rawan tertular dan menularkan infeksi HIV/AIDS berada pada pengguna narkotik suntik; bahwa terapi rumatan metadon yang merupakan salah satu terapi substitusi diperlukan sebagai pendekatan harm reduction atau pengurangan dampak buruk penularan HIV/AIDS melalui narkotik suntik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan !eputusan "enteri !esehatan tentang #enetapan $umah Sakit dan Satelit %&i 'oba #elayanan (erapi $umatan "etadon Serta #edoman #rogram (erapi $umatan "etadon; %ndang*%ndang +omor , (ahun )-., tentang /abah #enyakit "enular 01embaran +egara (ahun )-., +omor 23 (ambahan 1embaran +egara +omor 42546; %ndang*%ndang +omor 24 (ahun )--2 tentang !esehatan 01embaran +egara (ahun )--2 +omor )33 (ambahan 1embaran +egara +omor 4,-76; %ndang*%ndang +omor 22 (ahun )--5 tentang +arkotika 01embaran +egara (ahun )--5 +omor 85 (ambahan 1embaran +egara +omor 48-.6; %ndang*%ndang +omor 42 (ahun 233, tentang #emerintahan Daerah 01embaran +egara (ahun 233, +omor )27 (ambahan 1embaran +egara +omor ,,456; #eraturan #emerintah +omor ,3 (ahun )--) tentang #enanggulangan /abah #enyakit 01embaran +egara (ahun )--) +omor ,- (ambahan 1embaran +egara +omor 4,,56;

c.

Men$ n$#& % ).

2.

4.

,.

7.

8.

#eraturan #emerintah +omor 42 (ahun )--8 tentang (enaga !esehatan 01embaran +egara (ahun )--8 +omor ,(ambahan 1embaran +egara +omor 48456; #eraturan #emerintah +omor 27 (ahun 2333 tentang !ewenangan #emerintah dan !ewenangan #ro9insi Sebagai Daerah :tonom 01embaran +egara (ahun 2333 +omor 7, (ambahan 1embaran +egara +omor 4-726; #eraturan #residen +omor - (ahun 2337 tentang !edudukan (ugas ;ungsi Susunan :rganisasi dan (ata !er&a !ementerian +egara $epublik Indonesia; !eputusan #residen +omor 48 (ahun )--, #embentukan !omisi #enanggulangan HIV/AIDS; tentang

5.

..

-.

)3. #eraturan "enteri !esehatan +omor 783/"enkes/#er/VIII/)-.tentang <enis #enyakit (ertentu yang Dapat "enimbulkan /abah (ata 'ara #enyampaian 1aporan dan (ata 'ara #enanggulangannya; )). !eputusan "enteri !ese&ahteraan $akyat +omor -/!=#/)--, tentang Strategi +asional #enanggulangan AIDS di Indonesia; )2. !eputusan "enteri !esehatan +omor )2.7/"enkes/S!/>/2332 tentang #edoman #enanggulangan HIV/AIDS dan #enyakit "enular Seksual; )4. !eputusan "enteri !esehatan +omor )735/"enkes/S!/>/2337 tentang #edoman #elayanan !onseling dan (esting HIV/AIDS Secara Sukarela 0Voluntary 'ounselling and (esting6; ),. #eraturan "enteri !esehatan +omor )757/"enkes/#er/>I/2337 tentang :rganisasi dan (ata !er&a Departemen !esehatan; MEMUTUSKAN% Mene&#'(#n % Ke)#&* % KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT DAN SATELIT UJI COBA PELAYANAN TERAPI RUMATAN METADON SERTA PEDOMAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON+ $umah Sakit %&i 'oba #elayanan (erapi $umatan "etadon sebagaimana dimaksud Diktum !esatu adalah sebagai berikut? ). $S !etergantungan :bat #ropinsi D!I <akarta. 2. $S%# Hasan Sadikin @andung #ropinsi <awa @arat.

Ke,*#

4. $S% Dr. Soetomo Surabaya #ropinsi <awa (imur. ,. $S% Sanglah Denpasar #ropinsi @ali. Ke& $# % Satelit %&i 'oba #elayanan (erapi $umatan "etadon sebagaimana dimaksud Diktum !esatu adalah sebagai berikut? ). #uskesmas !ecamatan (an&ung #riok #ropinsi D!I <akarta. 2. 1apas !robokan Denpasar #ropinsi @ali. 4. #uskesmas !uta I #ropinsi @ali.

Kee!'#&

% $umah Sakit dan Satelit %&i 'oba #elayanan (erapi $umatan "etadon dalam melaksanakan #elayanan (erapi $umatan "etadon mengacu pada #edoman #rogram (erapi $umatan "etadon sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini. % $umah Sakit %&i 'oba #elayanan (erapi $umatan "etadon bertanggung &awab kepada "enteri !esehatan dan wa&ib menyampaikan laporan secara berkala melalui Direktur <enderal @ina #elayanan "edik. #embinaan dan #engawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh "enteri !esehatan Dinas !esehatan #ro9insi Dinas !esehatan !abupaten/!ota sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing*masing.

Ke- !#

Keen#!

Ke&*.*/

% !eputusan ini mulai berlaku se&ak tanggal ditetapkan.

D &e&#'(#n , J#(#0&# '#,# &#n$$#- 12 J*- 2006 MENTERI KESEHATAN,

DR+ D0+ SITI 3ADILAH SUPARI, S'+ JP 4K5

L#!' 0#n Ke'*&*)#n Men&e0 Ke)e/#&#n N6!60 % 494/MENKES/SK/VII/2006 T#n$$#- % 12 J*- 2006

PEDOMAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON


I+ PENDAHULUAN A+ L#&#0 Be-#(#n$ #eningkatan &umlah ID% 0pengguna narkotik suntik6 yang sangat cepat pada tahun*tahun terakhir sudah mencapai tahap yang memprihatinkan dan hal tersebut diikuti pula oleh masalah kesehatan dan sosial yang terkait. Data #2#1 pada tahun )--8*2332 menun&ukkan kenaikan infeksi HIV pada pengguna narkotik suntik di <akarta dan @ogor. Data tersebut diperoleh dari $umah Sakit !etergantungan :bat 0$S!:6 <akarta dan Aayasan !ita @ogor. Dari $S!: terdapat kenaikan dari )8 B 0)---6 men&adi ,. B 0233)6. Dari Aayasan !ita terdapat kenaikan dari ),B 0)---6 men&adi ,7 B 0233)6. @erdasarkan data tersebut diatas maka pengembangan metadon dimulai di $S!: dan $S% Sanglah. Salah satu dampak buruk ID% adalah peningkatan kasus HIV dan H'V. (ren penularan HIV melalui narkotik suntik &uga mengalami peningkatan pesat dari tahun )--- hingga 2332. Dari laporan triwulan Dir&en #2#1 sampai <uni 2337 menun&ukkan data propinsi yang presentasi ID%*nya besar berturut*turut adalah D!I <akarta <awa @arat <awa (imur @ali Sumatera %tara dan !alimantan @arat. 1alu data #2#1 sampai Desember 233, mengemukakan fakta bahwa pengguna narkotik suntik di Indonesia yang terinfeksi HIV cukup tinggi yaitu mencapai ,,B. :leh karena itu program pengurangan dampak buruk dari penularan narkotik suntik (harm reduction) mutlak diperlukan. Salah satu kegiatan pendekatan harm reduction adalah terapi substitusi dengan metadon dalam sediaan cair dengan cara diminum. Hal tersebut dikenal sebagai P06$0#! Te0#' R*!#&#n Me&#,6n 4PTRM5 yang dulunya dikenal dengan P06$0#! R*!#&#n Me&#,6n 4PRM5+ Data $S% dr. Soetomo memperlihatkan bahwa pasien HIV/AIDS yang dirawat di $S% dr. Soetomo sebanyak 82..B adalah ID% sedangkan di $S Hasan Sadikin mencapai .).7B.

"engacu dari penelitian pada )33 kasus dalam rentang waktu 233,*2337 terhadap terapi rumatan metadon di $S!: <akarta dan $S Sanglah @ali menun&ukkan perbaikan kualitas hidup dari segi fisik psikologi hubungan sosial dan lingkungan penurunan angka kriminalitas penurunan depresi serta perbaikan kembali ke akti9itas sebagai anggota masyarakat 0sekolah ker&a6. Dari pengamatan selama tahun 2334 hingga "ei 2337 pasien yang berumur di atas 23 tahun merupakan kelompok terbanyak yang mampu bertahan baik dalam #($". #asien yang dropped-out berkisar antara ,3B hingga 73B dengan alasan utama karena sulitnya akses menu&u tempat layanan. Alasan lainnya adalah perlunya keahlian dan penyimpanan obat khusus dalam pelayanan terapi metadon. !arena itu guna mencapai nilai manfaat yang lebih besar dipertimbangkan perluasan &angkauan dengan menempatkan layanan pada rumah sakit layanan metadon terbatas. B+ Pe0!#)#-#/#n ). #rogram terapi metadon membutuhkan tingkat kepatuhan yang tinggi terlebih lagi ID% yang mendapat terapi antiretro9iral 0A$V6. Hal tersebut sulit diperoleh dari para ID% tersebut. 2. Sebagian besar rumah sakit dan tenaga kesehatan belum memperoleh informasi tentang #($". 4. @elum adanya pedoman guna men&amin kualitas pelayanan #($" yang men&adi acuan rumah sakit yang memberikan pelayanan terapi rumatan metadon di Indonesia. ,. @elum adanya program terapi subsitusi yang ter&angkau bagi ID% yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya. 7. #rogram ini adalah program yang membutuhkan keahlian khusus dari tenaga yang terlibat dalam pelayanan terapi metadon. 8. "etadon perlu pengawasan khusus. C+ T*.*#n 1+ T*.*#n U!*! "eningkatkan kualitas pelayanan #($" pedoman terapi substitusi dengan metadon. 2+ T*.*#n K/*)*) a. (ersosialisasikannya pedoman nasional terapi metadon bagi tenaga kesehatan dan nonkesehatan yang terlibat dalam #($". b. #embinaan dari Depkes dan Dinas !esehatan. melalui dibakukannya

c. Sebagai acuan ker&a dalam memberikan pelayanan #($". D. S#)#0#n #edoman ini digunakan sebagai panduan ker&a para pemberi pelayanan metadon di rumah sakit dan satelit yang memberikan pelayanan terapi rumatan metadon. E+ T*$#) Dalam memberikan pelayanan kesehatan $umah Sakit #elayanan (erapi $umatan "etadon mempunyai tugas sebagai berikut? ). "enyusun Standard Operational Procedures 0S:#6. 2. $umah sakit merencanakan kebutuhan obat metadon dan Depkes men&amin ketersediaan obat metadon yang secara langsung akan didistribusikan oleh #(. !imia ;arma 0sesuai dengan prosedur khusus dan ketentuan yang berlaku6. 4. "enyiapkan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan. ,. "enyiapkan tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis dokter perawat farmasis analis laboratorium konselor dan case manager. 7. "embentuk tim pelayanan terpadu untuk metadon. 8. "elaporkan pelaksanaan pemberian pelayanan terapi metadon bagi pengguna narkotik suntik. 5. "elaporkan penggunaan metadon secara berkala. Dalam melaksanakan tugasnya $umah Sakit #elayanan (erapi $umatan "etadon beker&a sama dengan Dinas !esehatan setempat. 3+ De7 n ) O'e0#) 6n#Adherence kepatuhan dan kesinambungan berobat yang melibatkan peran pasien dokter atau petugas kesehatan pendamping dan ketersediaan obat. Anti $etro9iral (herapy C (erapi Antiretro9iral antiretro9iral 0obat6 Dokter umum atau spesialis yang terlatih untuk terapi substitusi metadon dan konseling HIV/AIDS. (idak minum obat dalam waktu 5 hari berturut*turut tanpa alasan. "engeluarkan sesuatu dari suatu bagian.

A$( A$V Dokter Drop*out =ksklusi

HAV H@V H'V Heroin

Hepatitis A Virus? 9irus penyebab hepatitis A. Hepatitis @ Virus? 9irus penyebab hepatitis @. Hepatitis ' Virus? 9irus penyebab hepatitis '. Suatu opiat semi sintetik yang dibuat dari morfin yang terdapat dalam getah tanaman candu melalui serangkaian proses kimia sederhana. Human Immuno*deficiency Virus? 9irus penyebab AIDS. In&ecting Drug %ser/In&ecting Drug %sing C lihat penasun. "en&adikan sesuatu termasuk ke dalam bagian. #enggunaan opioida sesuai kriteria diagnostik I'D*>. Adalah pemberi pelayan konseling yang telah dilatih ketrampilan konseling HIV dan dinyatakan mampu. 1amanya minimal sudah 8 bulan ketergantungan heroin 0se&ak penggunaan pertama kali6. Adalah suatu opiat sintetik yang menyebabkan pasien akan mengalami ketergantungan fisik. <ika ia berhenti mengkonsumsi metadon secara tiba*tiba ia akan mengalami ge&ala putus Dat. Adalah seseorang dengan pengobatan dengan #($". adiksi opioida yang mencari

HIV ID% Inklusi !etergantungan opioida !onselor !ronisitas "etadon

#asien #enasunE

#engguna +A#FA/narkoba suntik. Aang dimaksud penasun pada pedoman ini adalah pengguna opioida suntik.

#rogram (erapi Adalah kegiatan memberikan metadon cair dalam bentuk $umatan sediaan oral kepada pasien sebagai terapi pengganti adiksi "etadon 0#($"6 opioida yang biasa mereka gunakan. #($" ini sebelumnya dikenal dengan #$" 0#rogram $umatan "etadon6. $umah Sakit Adalah tempat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan spesialistik pelayanan penun&ang medik pelayanan instalasi dan pelayanan perawatan secara rawat &alan dan rawat inap yang memiliki pelayanan program terapi metadon.

Satelit #($"

(empat pelayanan terapi metadon yang sudah mandiri dalam hal sistem dan penyimpanan metadon selain rumah sakit seperti puskesmas atau lembaga pemasyarakatan dan berada di bawah pembinaan rumah sakit pelayanan terapi rumatan metadon sesuai dengan propinsinya. (empat pelayanan terapi metadon yang belum memiliki kemandirian dalam hal sistem pelayanan dan penyimpanan metadon.

<e&aring #($"

II+ TINJAUAN PUSTAKA A+ P067 - Pen8#-#/$*n# He06 n Sekitar 54B pasien yang datang ke #rogram (erapi $umatan "etadon 0#($"6 $S!: berumur 23*2- tahun selebihnya berumur di atas 43 tahun. Sebanyak -3B dari mereka adalah laki*laki. (ingkat pendidikan mereka kebanyakan adalah Sekolah "enengah %mum 0,8B6 atau perguruan tinggi. @anyak di antara mereka putus sekolah atau berhenti kuliah. !ebanyakan dari mereka tergolong tingkat sosial menengah. Di klinik #($" $umah Sakit Sanglah Denpasar usia pasien lebih banyak dari usia di atas 27 tahun dan -7B lebih laki*laki 0mengacu pada data laporan "ei 23376. !riteria diagnostik untuk ketergantungan Dat dan intoksikasi opioida mengacu pada kriteria yang ada di I'D*>. 1+ K0 &e0 # D #$n6)& ( *n&*( Ke&e0$#n&*n$#n 9#& 4ICD:;5 Definisi ketergantungan Dat adalah suatu pola penggunaan Dat yang menyebabkan hendaya 0disfungsi6 yang &elas secara klinis atau tertekan. Diagnosa atas ter&adinya ketergantungan Dat diperlihatkan oleh adanya 4 0tiga6 atau lebih kriteria di bawah ini yang ter&adi kapan sa&a selama periode )2 bulan yang sama? a. (oleransi seperti yang dipastikan dengan adanya salah satu tersebut di bawah ini? 1) kebutuhan akan penambahan dosis yang mencolok agar diperoleh keadaan intoksikasi atau efek yang diinginkan. 2) berkurangnya efek secara mencolok akibat penggunaan berulang dengan dosis yang sama. Ge&ala putus Dat yang dipastikan dengan adanya salah satu yang tersebut di bawah ini?

b. c.

d. e.

)6 sindrom putus Dat yang khas untuk Dat tersebut 0ru&uk ke kriteria A dan @ dari kriteria untuk putus Dat yang khas untuk Dat tertentu6. 26 Dat yang sama 0atau yang sangat berkaitan6 harus digunakan untuk menyembuhkan atau menghindari ge&ala putus Dat. Fat sering digunakan &auh lebih banyak atau lebih lama dibanding yang dimaksudkan. Adanya keinginan yang menetap atau usaha yang tak berhasil untuk menghentikan atau mengendalikan penggunaannya. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari Dat 0misalnya berobat pada banyak dokter atau mengendarai mobil &arak &auh6 menggunakan Dat 0misalnya terus menerus merokok6 atau pulih dari pengaruh Dat tersebut. @erkurang atau berhentinya kegiatan kegiatan sosial peker&aan atau rekreasi akibat menggunakan Dat. #enggunaan Dat berlan&ut meskipun mengetahui adanya masalah &asmani atau psikologis yang disebabkan karena penggunaan Dat 0misalnya tetap menggunakan kokain walaupun mengalami depresi atau terus minum minuman beralkohol walaupun mengetahui bahwa tukak lambung bertambah parah akibat mengkonsumsi alkohol6.

2+ K0 &e0 # D #$n6)& ( In&6() (#) O' 6 , 4ICD ;5 a. @aru sa&a mengkonsumsi opioid 0termasuk heroin6 b. #erilaku maladaptif yang secara klinis mencolok atau adanya perubahan psikologis 0misalnya euforia pada permulaan diikuti dengan apatis disforia agitatif atau retardasi psikomotor hendaya dalam daya penilaian fungsi sosial atau peker&aan yang berkembang atau segera sesudah mengkonsumsi opioid6. c. !onstriksi pupil 0atau dilatasi pupil disebabkan karena anoksia akibat overdosis yang berat6 dan satu 0atau lebih6 dari ge&ala berikut yang ter&adi tidak lama sesudah mengkonsumsi opioid? )6 kesadaran menurun atau koma 26 cadel 46 hendaya 0disfungsi6 pada perhatian atau daya ingat d. Ge&ala tersebut tidak disebabkan karena kondisi medik umum dan bukan disebabkan karena gangguan &iwa lain. <+ K0 &e0 # D #$n6)& ( P*&*) O' 6 ,# 4ICD ;5 a. Salah satu dari yang tersebut di bawah ini ?

)6 berhenti atau mengurangi penggunaan opioida yang berat dan lama 0beberapa minggu atau lebih6. 26 pemberian suatu antagonis opioida sesudah periode penggunaan opioid. b. (iga atau lebih dari yang tersebut di bawah ini ter&adi dalam hitungan menit sampai beberapa hari sesudah kriteria A ? )6 perasaan disforik 26 mual atau muntah 46 nyeri otot ,6 lakrimasi atau rinore 76 pupil melebar piloereksi atau berkeringat 86 diare 56 menguap berkali*kali .6 demam -6 insomnia c. Ge&ala*ge&ala pada kriteria @ secara klinis menyebabkan tekanan batin yang &elas atau hendaya 0disfungsi6 dalam fungsi sosial peker&aan atau fungsi penting lainnya. d. Ge&ala*ge&ala tersebut tidak disebabkan karena kondisi medik umum dan tidak disebabkan karena gangguan &iwa lain. B+ 3#0!#(6-6$ He06 n Heroin tergolong opioida semisintetik dibuat dari morfin yang terdapat dalam getah tanaman candu melalui perubahan kimiawi sederhana. Heroin lebih mudah larut dalam lemak sehingga lebih cepat menembus sawar darah*otak 0Blood Brain Barrier6 dibanding morfin. Heroin mengalami proses biotransformasi di hati untuk berubah kembali men&adi morfin. #engaruh heroin dan morfin adalah sama hanya sa&a heroin mempunyai kekuatan 4 kali morfin dan mulai beker&a lebih cepat. Absorbsi pada penggunaan oral berlangsung lambat. "etabolisme heroin terutama ter&adi di hepar dan di ekskresi melalui air seni dan empedu. 1ebih dari -3B ekskresi ter&adi dalam 2, &am pertama walaupun metabolitnya dapat dideteksi dalam air seni sampai ,. &am atau lebih. (oleransi tubuh terhadap heroin ter&adi dengan cepat namun terdapat beberapa perbedaan reaksi antara masing*masing organ tubuh. Sebagai contoh heroin memiliki toleransi tinggi terhadap depresi pernafasan efek analgetik sedasi dan muntah dibandingkan toleransi terhadap miosis dan konstipasi. Selain itu &uga terdapat toleransi silang antara heroin dan opioida lain.

)3

#otensi heroin untuk menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis sangat kuat. Heroin yang beredar di pasar gelap tidak dalam bentuk murni melainkan dicampur dengan tepung gula kina kakao atau bahkan tawas. Heroin &uga berpotensi menimbulkan reaksi toksik sampai o9erdosis ge&ala klinis dapat meliputi? ). Depresi pernafasan. 2. @ibir biru dan pucat atau tubuh membiru. 4. #upil pin-point atau dilatasi bila pasien koma. ,. @ila heroin disedot melalui hidung mukosa hidung tampak hiperemis. 7. Adanya bekas suntikan baru. 8. =dema paru. 5. <antung aritmia dan atau ke&ang. .. !oma atau mati 0akibat depresi pernafasan edema otak atau paru6. C+ 3#0!#(6-6$ ,#n 3#0!#(6( ne& ( Me&#,6n "etadon mempunyai khasiat sebagai suatu analgetik dan euforian karena beker&a pada reseptor opioid mu 0H6 mirip dengan agonis opioid mu 0H6 yang lain misalnya morfin. "etadon adalah suatu agonis opioid sintetik yang kuat dan secara oral diserap dengan baik. "etadon &uga dapat dikonsumsi melalui parenteral dan rektal meski cara yang terakhir tidak laDim. =fek metadon secara kualitatif mirip dengan efek morfin dan opioid lainnya. =fek metadon tersebut antara lain sebagai analgetik sedatif depresi pernapasan dan euforia. =fek lainnya adalah menurunkan tekanan darah konstriksi pupil dan efek pada saluran cerna yaitu memperlambat pengosongan lambung karena mengurangi motilitas meningkatkan tonus sfingter pilorik dan meningkatkan tonus sfingter :ddi yang berakibat spasme saluran empedu. =fek samping metadon antara lain gangguan tidur mual muntah konstipasi mulut kering berkeringat 9asodilatasi dan gatal*gatal menstruasi tidak teratur ginekomastia dan disfungsi seksual pada pria serta retensi cairan dan penambahan berat badan. =fek samping tidak akan terlalu banyak dialami oleh orang yang telah menggunakan heroin. @ioa9ailibilitas metadon oral tidak memperlihatkan perubahan yang berarti pada orang yang distabilisasi dengan metadon atau yang sudah menggunakannya secara kronis. "etadon dipecah di hati melalui sistem enDim sitokrom #,73. sekitar )3 B metadon yang dikonsumsi secara oral akan diekskresi utuh. Sisanya akan dimetabolisme dan metabolit inaktifnya dibuang melalui urin dan tin&a. "etadon &uga dibuang melalui keringat dan liur.

))

:nset efek metadon ter&adi sekitar 43 menit setelah obat diminum. !onsentrasi puncak dicapai setelah 4*, &am setelah metadon diminum. $erata waktu paruh metadon adalah 2, &am. "etadon mencapai kadar tetap dalam tubuh setelah penggunaan 4*)3 hari. Setelah stabilisasi dicapai 9ariasi konsentrasi metadon dalam darah tidak terlalu besar dan supresi ge&ala putus obat lebih mudah dicapai. "etadon banyak diikat oleh protein plasma dalam &aringan seluruh tubuh. "etadon dapat diketemukan dalam darah otak dan &aringan lain seperti gin&al limpa hati serta paru. !onsentrasi metadon dalam &aringan tersebut lebih tinggi daripada dalam darah. Ikatan tersebut menyebabkan ter&adinya akumulasi metadon dalam badan cukup lama bila seseorang berhenti menggunakan metadon. D+ HIV, V 0*) He'#& & ), ,#n T*"e0(*-6) ) #ara ID% cenderung menggunakan obat dengan cara yang tidak steril melalui suntikan dan/atau kulit yang tidak dibersihkan. Akibatnya mereka sangat mudah mendapat infeksi oportunistik seperti infeksi tulang dan sendi endokarditis sepsis infeksi &aringan lunak dan tetanus. Hepatitis 0@ ' D6 HIV dan malaria dapat menular bila ter&adi saling pin&am memin&am peralatan suntik atau ter&adi inokulasi langsung darah orang lain yang terinfeksi. Infeksi lainnya adalah tuberkulosis yang ditularkan melalui udara pernafasan. Gonore H@V HIV dan sifilis dapat ber&angkit melalui hubungan seksual yang tak terlindung. #neumonia karena berbagai etiologi &uga sangat sering ter&adi di kalangan penyalahguna heroin. 1+ HIV Holmberg 0)--86 memperkirakan secara kasar bahwa separuh dari infeksi HIV/AIDS terdapat pada penasun. Di kalangan pengguna heroin makin banyak dilaporkan angka ke&adian infeksi HIV pada laki*laki dan perempuan yang menggunakan Dat untuk bersenang*senang selain melalui suntikan. Diperkirakan hal tersebut disebabkan karena infeksi melalui kontak seksual. Sero-surveilance pada penasun yang memperlihatkan hasil positif HIV dan datang berobat di $S!: sebanyak lebih dari 73B dan 7- ,-B untuk yang berobat di $S Sanglah @ali 0<uni 23376. 2+ V 0*) He'#& & ) Virus hepatitis menyebabkan inflamasi dan kerusakan atau kematian sel*sel hati. #enasun mempunyai risiko tinggi untuk terinfeksi beberapa &enis 9irus hepatitis.

)2

#ada suatu penelitian terhadap 4.- penasun di 'alifornia ,)B positif dengan antibodi HAV 54B untuk H@V -,B untuk H'V dan )3B untuk HDV 0)--76. Sero-surveilence terhadap penasun yang berobat ke $S!: hasilnya 53B H'V positif. Di !linik #($" $S Sanglah @ali -7 ,7B pasien menderita Hepatitis ' dan - 8. Hepatitis @ 01aporan <uni 23376. Hepatitis @ adalah 9irus D+A dari golongan hepadna9irus yang terdapat dalam titer yang tinggi dalam darah dan eksudat 0misalnya lesi di kulit6 orang yang terinfeksi akut maupun kronis. Dalam &umlah yang moderat H@V terdapat pada air liur semen dan cairan 9agina. 4 cara transmisi yang penting adalah melalui darah akti9itas seksual dan ibu*anak. "asa inkubasinya 2 minggu sampai 8 bulan. Virus Hepatitis ' adalah 9irus $+A dari golongan fla9i9irus terdapat dalam titer rendah pada darah orang yang terinfeksi dan dapat terdeteksi dalam cairan tubuh lain tetapi tidak konsisten. (ransmisi yang utama H'V adalah melalui darah ibu*anak sedangkan penularan secara seksual &arang. "asa inkubasinya berkisar 8 sampai 5 minggu dengan rentang waktu 2 minggu sampai 8 bulan. <+ T*"e0(*-6) ) (uberkulosis merupakan masalah kesehatan global. Sebanyak ,3B kasus tuberkulosis dunia berada di Asia (enggara dengan kasus terbanyak 0-7B6 berada di India Indonesia @angladesh (hailand dan "yanmar. Di Asia (enggara lebih dari -7B kasus tuberkulosis merupakan penyakit infeksi pembunuh utama pada umur 7 tahun ke atas. <umlah penderita tuberkulosis di Indonesia berada di urutan ketiga setelah India dan 'ina dengan lebih dari 733.333 kasus baru dan 23.333 kematian per tahun. "enurut sur9ei Depkes tahun 2334 &umlah kasus HIV/AIDS yang disertai tuberkulosis di @ali sebanyak 2,B 42B di <awa (imur dan )3B di D!I.

E+ K6!'6nen ,#-#! P06$0#! Te0#' Me&#,6n @eberapa komponen dalam program terapi metadon adalah sebagai berikut ? 1. #emberian metadon

)4

2. !onseling meliputi? konseling adiksi metadon keluarga kepatuhan minum obat kelompok dan V'(. Akses ke pelayanan konseling harus di rumah sakit penyelenggara metadon. #asien dapat mengikuti konseling tersebut &ika dianggap perlu oleh tim. !onseling dapat dirancang untuk mencakup ? isu hukum. ketrampilan hidup. mengatasi stres. mengidentifikasi dan mengobati gangguan mental lain yang terdapat bersama. e. isu tentang penyalahgunaan * fisik seksual emosional. f. men&adi orangtua dan konseling keluarga. g. pendidikan tentang pengurangan dampak buruk. h. berhenti menyalahgunakan narkoba atau psikotropika dan pencegahan kambuh. i. perubahan perilaku berisiko dan pemeriksaan HIV/AIDS. &. isu tentang per&alanan lan&ut penggunaan metadon dan aspek yang terkait dengannya. k. #emberi layanan konseling harus seorang konselor profesional yang terlatih. 3. #ertemuan keluarga 0#!"$S C #enyuluhan !esehatan "asyarakat $umah Sakit6. 4. #rogram pencegahan kekambuhan (relapse prevention program). a. b. c. d.

),

Eva uasi !isik" #en$a " s%sia PASIEN DATANG Rujukan/sendiri &%nse in' Adiksi &%nse in' (e$ad%n &%nse in' &e uar'a

SKRINING

TERAPI (ETAD)N s$abi isasi

&)NSE*ING +I, - +.,

TES +I, Eva uasi si#$%# / 1e# ab

AD+EREN.E &%nse in' anju$ sesuai 1erja anan 1en0aki$

TERAPI I) / ART Dukun'an Seba0a/&e uar'a

G#!"#0 1+ K6!'6nen D#-#! P06$0#! Te0#' Me&#,6n

III+ PROTOKOL TERAPI Dalam protokol terapi terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan pemilihan pasien dan dosis. <umlah pasien yang direkrut disesuaikan dengan luasnya ruangan yang tersedia lamanya &am ker&a dan sumber daya manusia yang tersedia di masing*masing program terapi metadon. +amun demikian perlu diperhatikan bahwa pada setiap program terapi metadon sebaiknya &umlah pasien setiap harinya tidak lebih dari 233*273 pasien. !epadatan pengun&ung akan mengundang ketidaknyamanan dan memancing agresi9itas klien dan pemberi layanan. "ulailah dengan merekrut hanya ,*7 orang klien baru setiap minggu. #ada tahun pertama direkomendasikan &umlah klien tidak melebihi )33 orang setiap klinik guna memberi kesempatan penyesuaian kemampuan pemberi layanan dalam mengikuti langkah terapi. Hal ini tidak berlaku bagi klinik yang mempunyai staf berpengalaman.

)7

(erapi metadon diindikasikan bagi mereka yang mengalami ketergantungan opioid dan telah menggunakan opioid secara teratur untuk periode yang lama. %ntuk lebih &elasnya terdapat beberapa kriteria inklusi dan eksklusi berikut ini. A+ K0 &e0 # In(-*) !riteria inklusi harus meliputi? ). "emenuhi kriteria I'D*> untuk ketergantungan opioid. 2. %sia yang direkomendasikan? ). tahun atau lebih. !lien yang berusia kurang dari ). tahun harus mendapat second opinion dari profesional medis lain. 4. !etergantungan opioida 0dalam &angka waktu )2 bulan terakhir6. ,. Sudah pernah mencoba berhenti menggunakan opioid minimal satu kali. B+ K0 &e0 # E()(-*) !riteria eksklusi harus meliputi? ). #asien dengan penyakit fisik berat. Hal ini perlu pertimbangan khusus yakni meminta pendapat banding profesi medik terkait. 2. #sikosis yang &elas perlu pertimbangan psikiater untuk menentukan langkah terapi. 4. $etardasi "ental yang &elas perlu pertimbangan psikiater untuk menentukan langkah terapi. #rogram (erapi "etadon tidak diberikan pada pasien dalam keadaan overdosis atau intoksikasi opiat. #enilaian terhadap pasien tersebut dapat dilakukan sesudah pasien tidak dalam keadaan overdosis atau intoksikasi. C+ Se-e() P#) en Seleksi kesehatan fisik dan psikososial pasien dilakukan oleh seorang dokter yang terlatih dalam terapi substitusi metadon. Dokter ini harus memiliki sertifikasi dari Depkes mengikuti pelatihan terkait dan konseling yang berhubungan dengan penyakit HIV/AIDS. D+ Pe!"e0 #n D6) ) A=#- Me&#,6n Dosis awal yang dian&urkan adalah )7*43 mg untuk tiga hari pertama. !ematian sering ter&adi bila menggunakan dosis awal yang melebihi ,3 mg. #asien harus diobser9asi ,7 menit setelah pemberian dosis awal untuk memantau tanda*tanda toksisitas atau ge&ala putus obat. <ika terdapat intoksikasi atau ge&ala putus obat berat maka dosis akan dimodifikasi sesuai dengan keadaan.

)8

=stimasi yang terlalu tinggi tentang toleransi pasien terhadap opiat dapat membawa pasien kepada risiko toksik akibat dosis tunggal. Dan &uga pasti meningkatkan risiko yang lebih sering ter&adi yaitu keadaan toksik akibat akumulasi metadon sebab metadon dieliminasi lambat sebab waktu paruhnya pan&ang. =stimasi toleransi pasien terhadap metadon yang terlalu rendah menyebabkan risiko pasien untuk menggunakan opiat yang ilegal bertambah besar akibat kadar metadon dalam darah kurang dan akan memperpan&ang ge&ala putus Dat maupun periode stabilisasi. "etadon harus diberikan dalam bentuk cair dan diencerkan sampai men&adi )33cc. #asien harus hadir setiap hari di klinik. "etadon akan diberikan oleh asisten apoteker atau perawat yang diberi wewenang oleh dokter .#asien harus segera menelan metadon tersebut di hadapan petugas #($". #etugas #($" akan memberikan segelas air minum. Setelah diminum petugas akan meminta pasien menyebutkan namanya atau mengatakan sesuatu yang lain untuk memastikan bahwa metadon telah ditelan. #asien harus menandatangani buku yang tersedia sebagai bukti bahwa ia telah menerima dosis metadon hari itu. E+ 3#)e S&#" - )#) Te0#' S*")& &*) Me&#,6n ;ase stabilisasi bertu&uan untuk menaikkan perlahan*lahan dosis dari dosis awal sehingga memasuki fase rumatan. #ada fase ini risiko intoksikasi dan overdosis cukup tinggi pada )3*), hari pertama. Dosis yang direkomendasikan digunakan dalam fase stabilisasi adalah dosis awal dinaikkan 7*)3 mg tiap 4*7 hari. Hal ini bertu&uan untuk melihat efek dari dosis yang sedang diberikan. (otal kenaikan dosis tiap minggu tidak boleh lebih 43 mg. Apabila pasien masih menggunakan heroin maka dosis metadon perlu ditingkatkan. !adar metadon dalam darah akan terus meningkat selama 7 hari setelah dosis awal atau penambahan dosis. /aktu paruh metadon cukup pan&ang yaitu 2, &am sehingga bila dilakukan penambahan dosis setiap hari akan berbahaya akibat akumulasi dosis. !arena itu penambahan dosis dilakukan setiap 4*7 hari. Sangat penting untuk diingat bahwa tak ada hubungan yang &elas antara besarnya &umlah dosis opiat yang dikonsumsi seorang penasun dengan dosis metadon yang dibutuhkannya pada #($". Selama minggu pertama fase stabilisasi pasien harus datang setiap hari di klinik atau dirawat di rumah sakit untuk diamati secara cermat oleh profesional medis terhadap efek metadon 0untuk memperkecil kemungkinan ter&adinya overdosis dan penilaian selan&utnya6.

)5

#asien yang mengikuti program terapi metadon yang secara konsisten menggunakan benDodiaDepin kokain atau amfetamin mempunyai risiko yang signifikan terhadap komplikasi dan mempunyai prognosis yang lebih buruk. Sebagai tambahan dapat disebutkan bahwa kombinasi alkohol sedati9a dan opiat ber&angka ker&a pendek 0misalnya oksikodon dan hidromorfon6 secara nyata meningkatkan risiko kematian akibat overdosis.. 3+ K0 &e0 # Pen#!"#/#n D6) ) @eberapa kriteria penambahan dosis adalah sebagai berikut? ). adanya tanda dan ge&ala putus opiat 0obyektif dan subyektif6; 2. &umlah dan/atau frekuensi penggunaan opiat tidak berkurang; 4. craving tetap masih ada. #rinsip terapi pada #($" adalah start low go slow aim high, artinya memulai dosis yang rendah adalah aman peningkatan dosis perlahan adalah aman dan dosis rumatan yang tinggi adalah lebih efektif. G+ 3#)e R*!#&#n Te0#' S*")& &*) Me&#,6n Dosis rumatan rata*rata adalah 83*)23 mg per hari. Dosis rumatan harus dipantau dan disesuaikan setiap hari secara teratur tergantung dari keadaan pasien. Selain itu banyak pengaruh sosial lainnya yang men&adi pertimbangan penyesuaian dosis. ;ase ini dapat ber&alan selama bertahun* tahun sampai perilaku stabil baik dalam bidang peker&aan emosi dan kehidupan sosial. H+ 3#)e Pen$/en& #n Me&#,6n "etadon dapat dihentikan secara bertahap perlahan (tappering off). #enghentian metadon dapat dilakukan pada keadaan berikut? ). #asien sudah dalam keadaan stabil. 2. "inimal 8 bulan pasien dalam keadaan bebas heroin. 4. #asien dalam kondisi yang stabil untuk beker&a dan dalam lingkungan rumah (stable working dan housing). #enurunan dosis maksimal sebanyak )3B. #enurunan dosis yang direkomendasikan adalah setiap 2 minggu. #emantauan perkembangan psikologis pasien harus diperhatikan. <ika ada emosi tidak stabil dosis dapat dinaikkan kembali. I+ Pe!#n&#*#n P#) en #asien diobser9asi setiap hari setelah minum dosis pertama terutama untuk tanda*tanda intoksikasi dalam tiga hari pertama. <ika ter&adi ge&ala intoksikasi dokter harus menilai lebih dulu dosis berikut yang akan digunakan. Dalam bulan pertama terapi dokter melakukan e9aluasi ulang pada pasien minimal satu kali seminggu.

).

Selan&utnya dokter melakukan e9aluasi ulang pada pasien minimal setiap bulan. #enambahan dosis selalu harus didahului dengan e9aluasi ulang pada pasien. #enilaian yang dilakukan terhadap pasien meliputi? ). dera&at keparahan ge&ala putus obat 2. intoksikasi 4. penggunaan obat lain ,. efek samping 7. persepsi pasien terhadap kecukupan dosis 8. kepatuhan terhadap regimen obat yang diberikan 5. kualitas tidur nafsu makan dll. J+ Ke" .#()#n##n Me!"e0 (#n D6) ) B#=# P*-#n$ @ila oleh suatu sebab pasien tidak dapat hadir di klinik dosis bawa pulang dapat diberikan untuk paling lama 4 hari &ika memenuhi kriteria yang harus dinilai oleh tim dokter. @ila lebih dari 4 hari harus dengan alasan yang kuat. !riteria memberikan dosis bawa pulang adalah sebagai berikut? 1. Secara klinis stabil? dosis sudah harus mencapai tingkat stabil. 2. #asien tampak stabil secara sosial kognitif maupun emosional hal mana perlu agar pasien dapat bertanggung &awab atas penyimpanan metadon dan penggunaannya. 3. 1amanya pasien berada di program terapi metadon? dosis bawa pulang tidak diberikan selama 2 bulan pertama dalam program terapi metadon. #emberian dosis bawa pulang lebih awal dari 2 bulan dalam program hanya dapat dipertimbangkan bila orangtua/keluarga pasien mau bertanggung &awab atas penyimpanan dan penggunaan dosis bawa pulang itu. %ntuk itu orangtua/keluarga harus membuat pernyataan tertulis bermaterai. 4. #asien menun&ukkan sikap atau perilaku yang kooperatif dengan faktor penun&ang lainnya seperti dukungan keluarga kawan atau pendamping. 2. Alasan bawa pulang diperkuat dengan informasi dari keluarga. 3. %ntuk kebi&aksanaan memberikan dosis bawa pulang hal yang perlu diperhatikan adalah agar mewaspadai perilaku memper&ualbelikan metadon di pasaran oleh pasien itu sendiri. Dosis bawa pulang ini tidak boleh men&adi sesuatu yang reguler harus pada keadaan mendesak. K+ Pe!e0 ()##n U0 n (es urin terhadap penggunaan obat 0 rine !rug Screen6 merupakan pemeriksaan ob&ektif untuk mendeteksi adanya metabolit opiat dalam urin.

)-

+amun perlu diingat bahwa saat pengumpulan urin pasien harus diawasi. Dalam hal terapi metadon %DS dapat berguna pada keadaan berikut? 1. #eriksa urin pasien di awal terapi untuk tu&uan diagnostik yaitu untuk memastikan apakah pasien pernah atau tidak menggunakan opiat atau Dat adiktif lain sebelumnya. (ahap ini merupakan suatu tindakan wa&ib. 2. <ika pasien mendesak untuk membawa take home doses maka tes urin dapat dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk membantu pengambilan keputusan 3. Hasil tes urin yang positif terhadap heroin men&adi pertimbangan untuk meningkatkan dosis metadon. Apabila pasien masih menggunakan heroin maka dosis metadon perlu ditingkatkan. %DS dapat dilakukan dengan kriteria ? ). Secara acak tetapi tidak setiap bulan 2. #ada keadaan tertentu ? intoksikasi withdrawal L+ D6) ) 8#n$ Te0-e=#& Hilangnya toleransi terhadap opiat yang secara klinis &elas dapat ter&adi bila pasien tidak mengkonsumsi metadon walaupun hanya 4 0tiga6 hari. !arena alasan tersebut maka bila pasien tidak datang ke #($" selama tiga hari berturut*turut atau lebih perawat atau peker&a sosial yang bertugas harus melaporkan kepada dokter yang bertugas serta meminta pasien untuk mengun&ungi dokter. Dokter memberikan dosis kembali ke dosis awal atau 73B dari dosis yang terakhir diberikan. $e*e9aluasi klinik harus dilakukan. @ila pasien tidak datang lebih dari , hari maka dikembalikan kepada dosis awal. @ila pasien tidak datang lebih dari 4*8 bulan maka pasien di nilai ulang seperti pasien baru. M+ D6) ) 8#n$ , !*n&#/(#n #ada situasi tertentu dosis yang baru ditelan mungkin dimuntahkan. @ila ke&adian muntah itu disaksikan oleh petugas #($" dosis metadon dapat diganti sebagai berikut? 1. "untah ter&adi I )3 menit sesudah dikonsumsi ganti dosis hari itu sepenuhnya. 2. "untah )3*23 menit sesudah dikonsumsi ganti 57B dosis hari itu. 3. "untah 23*43 menit sesudah dikonsumsi ganti 73B dosis hari itu. 4. "untah 43*,7 menit sesudah dikonsumsi ganti 27B dosis hari itu. 2. "untah J ,7 menit tak ada penggantian. N+ E7e( S#!' n$ !emungkinan ter&adinya efek samping yang berat biasanya ter&adi ketika dokter sedang meningkatkan dosis.

23

=fek samping yang biasanya ter&adi adalah konstipasi mengantuk berkeringat mual muntah masalah seksual gatal*gatal &erawat. O+ Overdosis !e&#,6n @ahaya utama karena overdosis adalah terhambatnya pernafasan yang dapat diatasi dengan memberi nalokson*H'l 0+arcan6 sesuai dengan S:#. #emberian naloKon bisa sampai 2, &am karena waktu paruh metadon yang pan&ang karena itu pasien perlu perawatan di rumah sakit. P+ In&e0#() O"#& /alaupun tidak terdapat kontraindikasi absolut pemberian suatu obat bersama metadon beberapa &enis obat harus dihindarkan bila pasien mengkonsumsi metadon. Antagonis opiat harus dihindari. @arbiturat efa9irenD estrogen fenitoin karbamaDepin ne9irapin rifampisin spironolakton dan 9erapamil akan menurunkan kadar metadon dalam darah. Sebaliknya amitriptilin flukonaDol flufoksamin dan simetidin akan meningkatkan kadar metadon dalam darah. =tanol secara akut akan meningkatkan efek metadon dan metadon akan menunda eliminasi etanol. T#"e- 1+ In&e0#() O"#& L# n ,en$#n Me&#,6n Jen ) O"#& AlkoholE E7e( "eL efek sedasi "eL depresi napas !ombinasinya dapat meL potensi hepatotoksik. @arbituratE "eM kadar metadon "eL efek sedasi "enambah depresi SS# @enDodiaDepin E @uprenorfinE DespiraminE ;enitoinE "emperkuat efek sedasi @arbiturat merangsang enDim hati yang terlibat dalam mempertahankan kadar metadon. "enambah depresi SS# Me(#n )!e "enambah depresi sistem saraf pusat 0SS#6.

=fek antagonis atau memperkuat @uprenorfin adalah agonis sedasi dan depresi napas parsial dari reseptor opiat "eningkatkan kadar despiramin "ekanismenya hingga faktor dua diketahui pasti "enurunkan kadar metadon masih belum

;enitoin merangsang enDim hati yang terlibat dalam metabolisme metadon metabolisme

;luoksetinE

"eningkatkan kadar metadon "enurunkan tapi tidak signifikan seperti metadon

2)

Jen ) O"#& Sertralin ;lu9oksaminE Indina9irE !arbamaDepinE

E7e( flu9oksamin "eningkatkan dalam plasma kadar

Me(#n )!e metadon "enurunkan metadon "enurunkan metadon metabolisme metabolisme

"eningkatkan kadar metadon "eM kadar metadon

!arbamaDepin merangsang enDim hati yang terlibat dalam metabolisme metadon. "enurunkan kadar metadon "enambah depresi SS# "enambah depresi SS#

!etoconaDolE !loral hidratE !lormetiaDolE "eprobamatE +altreksonE +aloksonE

"eningkatkan kadar metadon "emperkuat efek sedasi "emperkuat efek sedasi

"eningkatkan efek sedasi dan "enambah depresi SS# depresi napas "enghambat 0ker&a lama6 efek metadon Antagonis opioid

"enghambat efek metadon Antagonis opioid 0ker&a cepat6 tapi mungkin diperlukan &ika timbul o9erdosis "enurunkan kadar metadon kadar "eningkatkan metadon metabolisme

+e9irapinE

#engalkali urin "eningkatkan misal natrium dalam plasm bikarbonatE

metadon "engurangi ekskresi metadon dalam urin metadon "eningkatkan ekskresi metadon dalam urin

#engasam "enurunkan kadar urin misal dalam plasma asam askorbatE $ifampisinE

"enurunkan kadar metadon

$ifampisin merangsang enDim hati yang terlibat dalam metabolisme metadon "eningkatkan metadon metabolisme metabolisme

$ifabutinE $itona9irE

"enurunkan kadar metadon "enurunkan kadar dalam plasma

metadon "eningkatkan metadon

SiklaDin dan In&eksi siklaDin dengan opioid "enambah efek psikoaktif. antihistamin menimbulkan halusinasi. "emiliki efek antimuskarinik

22

Jen ) O"#& sedatif lainE (ioridaDinE Fido9udinE

E7e(

Me(#n )!e pada dosis tinggi.

"emperkuat efek sedasi yang "emperkuat depresi SS# tergantung dosis "eningkatkan kadar Dido9udin (idak diketahui dalam plasma. (idak memiliki efek terhadap kadar metadon. "emperkuat efek sedasi "emperkuat efek depresi napas "enambah depresi SS# "enambah depresi SS#

FopiklonE

Agonis opioid "emperkuat efek sedasi lainnyaE "emperkuat efek depresi napas

:bat depresi "emperkuat efek sedasi yang "enambah depresi SS# SS#E lainnnya tergantung dosis 0misal neuroleptik hyosin6 "#linicall$ important >+ D (e-*#0(#n ,#0 P06$0#! Se?#0# P#()# Ada beberapa alasan yang perlu pertimbangan untuk mengeluarkan pasien dari #($" antara lain ? 1. #asien mengancam keselamatan atau kenyamanan anggota staf pasien lain atau seseorang yang berkaitan dengan mereka. 2. #asien terlibat dalam perilaku merusak di tempat milik #($". 3. #asien yang diketahui memper&ualbelikan atau berbagi metadon dengan orang lain 4. #asien yang diketahui mencuri metadon dari klinik atau melakukan tindak kriminal lain di lingkungan #($". 2. Semua keputusan untuk mengeluarkan pasien dari program harus berdasarkan keputusan dokter. R+ Ke#,##n K/*)*) #asien yang diterapi metadon mungkin mengalami beberapa keadaan khusus berikut ini. ). (ransfer ke naltrekson. #emberian naltrekson pada pasien yang secara fisik tergantung pada opioid akan memperberat timbulnya ge&ala putus obat yang parah.

24

#asien yang diterapi metadon sebaiknya men&alankan detoksifikasi metadon diikuti ), hari bebas obat untuk memberi kesempatan eliminasi metadon dalam tubuh. !onsultasi para ahli diperlukan untuk menangani pasien seperti ini. 2. (ransfer ke bruprenorfin @uprenorfin memiliki afinitas terhadap reseptor mu yang lebih besar dibanding metadon namun ker&anya lebih lebih lemah pada reseptor tersebut. @erikut adalah tabel kon9ersi metadon ke buprenorfin. T#"e- 2+ K6n@e0) Me&#,6n Ke B*'0en607 n D6) ) B*'0en607 n D6) ) Me&#,6n Te0#(/ 0 D6) ) B*'0en607 n H#0 Be0 (*& H#0 I )*)3 mg 0. mg atau J6 )3*23 mg 0.*)8 mg6 23*,3 mg 0I43 mg6 J 83 mg 2 mg , mg , mg (ransfer menun&ukan ge&ala putus Dat 2*, mg ,*. mg 8*. mg

%ntuk dosis metadon di atas 83 mg diperlukan penurunan dosis terlebih dahulu dengan proses detoksifikasi bertahap baru kemudian dikon9ersi ke dosis buprenorfin. #enurunan dosis metadon dilakukan dengan 2 7 N 7 mg per minggu. IV+ SARANA, PRASARANA, DAN PERALATAN A. S#0#n# 1. L6(#) 1okasi #($" berada di sekitar poli rawat &alan dan sebaiknya ditempatkan di area yang tidak terlalu ramai. 2. R*#n$#n Sarana layanan #($" harus memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari ruangan untuk ruang tunggu pemeriksaan kesehatan konseling indi9idual konseling kelompok tempat memberikan obat metadon penyimpanan sementara dan penyimpanan metadon. $uang tempat penyimpanan metadon harus aman dan ter&aga dekat dengan pos petugas keamanan. $uang atau loket untuk pemberian dosis hanya memungkinkan satu orang dilayani pada satu saat. 1oket tersebut harus

2,

ada pengamanan khusus yaitu adanya pemisah antar pemberi obat dengan penerima metadon. B. P0#)#0#n# 1+ C#/#8# Seluruh ruangan dalam sarana pelayanan #($" adalah ruangan yang memiliki kecukupan cahaya baik dengan listrik maupun cahaya matahari serta memiliki 9entilasi yang memadai. 2+ L !"#/ Sarana pelayanan #($" harus memiliki tatacara pembuangan limbah sesuai pedoman sanitasi rumah sakit baik untuk limbah padat dan cair 0tempat untuk cuci gelas6. <+ Te!'#& ?*? &#n$#n Sarana pelayanan #($" harus memiliki tempat cuci tangan sebagai salah satu upaya kewaspadaan baku dan kewaspadaan transmisi. C. Pe0#-#&#n 1+ Pe0#-#&#n Me, ( #eralatan medik yang diperlukan mencakup? a. #ompa pengukur dosis untuk metadon b. Sediaan metadon c. Stetoskop d. (ensimeter e. (imbangan f. (empat tidur periksa g. Steps tool h. #eralatan pertolongan pertama? semprit suntik desinfektan kapas obat*obat gawat darurat lain dan nalokson 0+arcan6. 2+ Pe0#-#&#n N6n!e, ( #eralatan nonmedik di antaranya? a. "e&a kursi b. Alat tulis kantor c. !omputer 0&ika memungkinkan6 d. (elepon e. Gelas f. @otol kosong untuk dosis bawa pulang g. (empat khusus untuk membawa sediaan metadon dari instalasi farmasi ke #($"

27

V+ SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang memberikan pelayanan #($" adalah tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu yaitu? ). dokter umum 2. dokter spesialis penyakit dalam 4. dokter spesialis kedokteran &iwa ,. dokter spesialis kebidanan O kandungan 7. perawat mahir di bidang adiksi 8. apoteker dan/atau asisten apoteker 5. konselor .. psikolog klinis -. peker&a sosial )3. petugas laboratorium )). petugas rekam medik )2. petugas keamanan "asing*masing dapat men&alankan tugas kompetensi dan ketrampilannya.

dan

fungsi

sesuai

dengan

!ompetensi yang harus ada dari seorang dokter umum/spesialis dalam memberikan pelayanan #($" adalah? A+ S (#' ,#n P067e) 6n#- )!e ). menghargai pasien dan tidak menghakimi. 2. kenali keterbatasan diri dan konfidensialitas. 4. mampu berkomunikasi pada pasien anggota keluarganya dan mereka yang berarti dalam hidup pasien guna memastikan perawatan optimal. ,. mampu berkomunikasi dengan terapis lain yang diperlukan pasien. 7. mampu meru&uk sesuai dengan kebutuhan kesehatan pasien. B+ Ke!#!'*#n Men -# ). kesehatan fisik mental sosial dan lingkungan pasien. 2. masalah pasien dan membuat diagnosis. C+ Me!"*#& 0en?#n# &e0#' ). membuat pilihan terapi yang dapat diterapkan dan dipenuhi pasien. 2. perencanaan penatalaksanaan sesuai per&alanan terapi dan keadaan pasien. 4. melakukan informed consent. ,. memfasilitasi masuk terapi dengan aman.

28

D+ Me-#(*(#n 'en#&#-#()#n##n (6n, ) 8#n$ !en8e0&# $#n$$*#n 'en$$*n##n n#'A# ). mengenal dan memulai penatalaksanaan masalah medik psikiatrik dan sosial. 2. mengintegrasikan rehabilitasi napDa dalam kerangka ker&a rawatan medik bagi pasien. E+ Pen#&#-#()#n##n '#) en ). melakukan penyampaian informasi farmakologik pada setiap pemberian farmakoterapi. 2. melakukan pemberian farmakoterapi dengan mempertimbangkan keamanan. 4. melakukan pengelolaan pemindahan ke farmakoterapi lain &ika diperlukan. ,. melakukan pemutusan farmakoterapi. 7. melakukan penilaian ulang pemantauan dan e9aluasi per&alanan kesehatan pasien. 8. melakukan terapi terstruktur yang tepat. 3+ Me-#(*(#n & n,#( &e0#' ,en$#n !en.#$# !*&* VI+ PENATALAKSANAAN PELAYANAN PTRM A. Pen$60$#n )#) #n #elayanan metadon memerlukan kesungguhan pengawasan karena sifat terapinya yang membuat kepatuhan penyedia &asa layanan dan pasien pada ketentuan terapi harus di&alankan sesuai program berdasarkan pedoman dan S:#. 1ayanan tersebut dipimpin oleh seorang yang mampu menyelaraskan kebutuhan terapi dengan perkembangan fisik psikologik sosial dan lingkungan pasien maupun perkembangan teknologi serta prosedur penyediaan sarana prasarana alat dan obat untuk kelan&utan Direktur $umah Sakit program. Gambaran pengorganisasian adalah sebagai berikut ?

Direktur #enun&ang

G#!"#0 2+ S(e!# Pen$60$#n

Direktur #elayanan "edik/ /adir )#) #n P06$0#! &e0#' #elayanan#elayanan


(edik

!e&#,6n

Direktur !euangan

Struktur organisasi? 1aboratorium 1. #impinan #($" adalah seorang dokter umum sekaligus sebagai $awat <alan !onselor ;armasi &awab penanggung 2. #enanggung &awab perencanaan dan pelaporan obat adalah instalasi $adiologi farmasi #encatatan
"edis
#elayanan #$" 25

B. A-*0 P#) en

#ASI=+ DA(A+G Sendiri /Rujukan

Pe&*$#) Re(#! Me, )% 'atat Administrasi ;orm Status @ayar

G#!"#0 <+ A-*0 L#8#n#n P#) en/KPe!e0 ()##n L#"


;orm !ontrak terapi Informed 'onsent Ke0.# !artu Pe-#8#n#n Identitas

R*#n$ PRMPRM #enilaian fisik O mental emosional #enetapan diagnosis #erencanaan terapi #enentuan Dosis en

Sura$ Perse$ujuan

C. H#0 ,#n J#!

PTRM

#elayanan #($" buka setiap hari tu&uh hari dalam seminggu dengan &am Pe!e0 ()##n R#, 6-6$ ker&a sepan&ang mungkin bergantung pada kemampuan masing*masing #($". #ada bulan puasa &am ker&a harus disesuaikan. "eski demikian penerimaan pasien baru hanya R*#n$ K6n)en$%pada hari ker&a dan &am ker&a resmi.
Adiksi* "etadon !eluarga N V'( D. K0 &e0 # Ke"e0/#) -#n PTRM Te0#' In7e() O'60&*n )& terapi (B !riteria keberhasilan program metadon adalah? ART 1. <umlah pasien yang drop-out pada tahun pertama kurang dari ,7B. L6(e& 'e!"e0 #n !e&#,6n 2. <umlah hasil tes air seni sewaktu*waktu opiat yang 40*#n$ , terhadap )'en) n$5 #eriksa identitas dosis sikap menun&ukkan hasil positif kurang dari atau sama dengan 43B. KELUAR ge&ala. #asien minum 3. <umlah pasien yang beker&a sekolah atau mempunyai kegiatan yang (anda (angan #asien tetap lebih dari 43B. 'atat N lapor oleh petugas
0perawat/asisten apoteker6

2.

4. !ondisi kesehatan pasien yang lebih baik menurut hasil pemeriksaan medis dokter #($". E. Men$#!#n(#n Ke&e0)e, ##n Me&#,6n , PTRM #enyerahan metadon dari perusahaan farmasi kepada rumah sakit pemberi layanan metadon harus dinyatakan oleh surat resmi yang men&elaskan &umlah botol &umlah 9olume dan konsentrasi metadon cair 0)3mg/ml6 dalam setiap botol. #enyerahan metadon dari petugas gudang penyimpanan metadon kepada petugas di #($" harus dinyatakan dengan dokumen tertulis dan ditanda tangani oleh kedua pihak. @otol harus terisi sebanyak yang tercantum pada label. Setelah #($" tutup pada sore hari prosedur yang sebaliknya pengembalian sisa metadon yang digunakan kepada gudang penyimpanan harus dinyatakan secara tertulis pula. %ntuk men&aga supaya ketersediaan metadon di #($" ter&amin maka harus selalu tersedia &atah metadon untuk sedikitnya 2 bulan. (ransportasi metadon dari depot farmasi ke #($" harus dalam botol*botol yang tersegel dan harus dibawa oleh kendaraan institusi. Selain pengemudi yang membawa kendaraan tersebut harus pula dua orang lain untuk menemani. F. S#&e- & PTRM Satelit #($" adalah unit layanan terapi rumatan metadon yang disediakan di wilayah lokal dimana pre9alensi HIV/AIDS dan ID% memiliki peningkatan signifikan (hot spot area). Satelit #($" harus memenuhi kriteria sebagai penyedia layanan kesehatan. Satelit #($" adalah sarana pelayanan kesehatan misalnya $umah Sakit #%S!=S"AS dan unit kesehatan 1embaga #emasyarakatan 01A#AS6 khusus untuk penanganan kasus narapidana narkotika. $umah Sakit yang merupakan ru&ukan untuk terapi metadon merupakan pengampu bagi satelit #($" serta memiliki tanggung*&awab untuk pendampingan klinis pemberian pelayanan terapi metadon di satelit. Satelit berfungsi menyediakan layanan #($" secara langsung sesuai pedoman dan S:# yang berlaku dan melan&utkan terapi yang diberikan oleh $S $u&ukan #($". Satelit dapat melakukan ru&ukan ke $S $u&ukan #($". Selain itu satelit berguna untuk men&angkau ID% secara lebih luas di wilayah ker&anya. @erikut skema kemitraan antara $S #($" dan Satelit?

2-

RS PTR( 4Ru#a5 Saki$ Pen'a#1u)

Sa$e i$ 1

Sa$e i$ 2

Sa$e i$ 3

BAB I : @A@ II * !eterangan? @A@ III * C ;ungsi pendampingan untuk mempersiapkan layanan #($"secara menyeluruh dan distribusi metadon sesuai kebutuhan masing*masing satelit serta melakukan ":+=V teknis. "enyampaikan pelaporan rutin dan permintaan sediaan sirup metadon. "enyampaikan ru&ukan untuk penanganan terapi lan&utan dan dosis awal sesuai kebutuhan pasien yang bersangkutan.

VII+PENCATATAN DAN PELAPORAN A. K#0&* I,en& &#) K/*)*) !artu identitas khusus harus tersedia bagi semua pasien dan harus diperlihatkan kepada petugas yang sedang bertugas di loket metadon. 01ihat formulir I6. B. S*0#& Pe0)e&*.*#n Sebelum diterima dalam #($" pasien harus menandatangani surat persetu&uan dengan disaksikan dan ditandatangani oleh orangtua atau wali 0lihat formulir III6.

43

C. Le!"#0 E@#-*#) K- n )+ Dokter/psikiater yang bertugas harus mengisi lembar e9aluasi klinis pada saat penerimaan awal dan pada setiap konseling selama pasien masih tetap mengikuti program #($". 1embar e9aluasi klinis akan ditempelkan pada buku rekam medis dan disimpan di #($". 01ihat ;ormulir IV6. D. Le!"#0 E@#-*#) P) (6-6$ ,#n P) (6)6) ##sikolog dan petugas e9aluasi psikososial mengisi lembar yang tersedia untuk laporan dimaksud. E. 360!*- 0 Re$ )&0#) Setiap pasien dibuatkan kartu registrasi metadon di mana tertulis tanggal dosis dan tanda tangan pasien sesudah menerima dosis. +ama setiap pasien harus tertulis pada formulir registrasi untuk setiap pasien. 01ihat formulir II6. F. L#'60#n H#0 #n 1aporan harian pasien sesuai dengan prosedur pencatatan rekam medis rumah sakit. %ntuk formulir yang dibutuhkan pada pelayanan #($" harus disertai status pasien. 1aporan harian penggunaan metadon dilakukan dalam buku log atau catatan oleh perawat yang bertugas. 1aporan harian tersebut disampaikan kepada penanggung &awab #($" dan apoteker/asisten apoteker penanggung &awab sediaan metadon. #ermintaan metadon kepada apoteker/asisten apoteker penanggung &awab sediaan metadon dilakukan setiap hari untuk digunakan dalam layanan kepada klien. #engembalian dosis sisa harian dilakukan setiap hari setelah usai layanan metadon oleh petugas pemberi pelayanan u&i coba metadon dan diketahui penanggung &awab #($". G. L#'60#n B*-#n#n+ 1aporan bulanan disusun tiap bulan. 1aporan harian dikompilasi untuk kemudian dibuat laporan bulanan sesuai formulir laporan bulanan seperti terlampir 0;ormulir VI6. 1aporan bulanan dikirimkan kepada Departemen !esehatan cP Direktorat #elayanan "edik dan Gigi Spesialistik dan tembusannya kepada Dir&en #elayanan ;armasi @adan #engawasan :bat dan "akanan 0@adan #:"6 Dinas !esehatan setempat #enanggung <awab +arkotika #( !imia ;arma.

4)

1aporan kasus tidak menyebutkan identitas klien sehingga konfidensialitas tetap ter&aga. H. L#'60#n En#! B*-#n#n 1aporan enam bulanan dikirimkan kepada Departemen !esehatan cP Direktorat #elayanan "edik dan Gigi Spesialistik dan tembusannya kepada Dir&en #elayanan ;armasi @adan #engawasan :bat dan "akanan 0@adan #:"6 Dinas !esehatan setempat #enanggung <awab +arkotika #( !imia ;arma. 1aporan kasus tidak menyebutkan identitas klien sehingga konfidensialitas tetap ter&aga. I. L#'60#n T#/*n#n 1aporan tahunan dikirimkan kepada Departemen !esehatan cP Direktorat #elayanan "edik dan Gigi Spesialistik dan tembusannya kepada Dir&en #elayanan ;armasi @adan #engawasan :bat dan "akanan 0@adan #:"6 Dinas !esehatan setempat #enanggung <awab +arkotika #( !imia ;arma. 1aporan kasus tidak menyebutkan identitas klien sehingga konfidensialitas tetap ter&aga.

VIII+

POPULASI KHUSUS

!eadaan adiksi &uga dialami oleh mereka yang mengalami gangguan &iwa atau psikiatrik lainnya ibu hamil dan &anin yang dikandungnya anak*anak dan rema&a gangguan penggunaan napDa multipel pasien dengan keluhan nyeri para pasien pasca pembinaan oleh lembaga pemasyarakatan profesi kesehatan yang adiksi terhadap opioida mereka yang bepergian serta pengguna napDa dengan HIV/AIDS. !elompok khusus tersebut membutuhkan penanganan yang disertai pertimbangan tim yang terdiri dari dokter psikiater psikolog dan peker&a sosial di tempat layanan. !elompok khusus dimaksud yaitu ? 1. #asien Dengan HIV/AIDS 2. #asien dengan Diagnosis Ganda 3. #asien Hamil dan +eonatus 4. #asien Geriatri 2. Gangguan #enggunaan +apDa (ipe "ultiple 3. #asien dengan !eluhan +yeri 6. !lien #asca 1apas

42

7. #rofesi !esehatan yang Adiksi :pioid 8. #asien yang @epergian A. P#) en ,en$#n HIV/AIDS #asien dengan HIV/AIDS yang memerlukan terapi metadon mengikuti prosedur terapi metadon sebagaimana laDimnya. !etika diperlukan terapi untuk infeksi oportunistik dan atau terapi antiretro9iral maka diperlukan pertimbangan dokter ahli lainnya sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Dalam hal tidak ada dokter ahli maka dokter umum terlatih dalam bidang terapi HIV/AIDS dan terapi oportunistiknya dapat mengambil tindakan. B. P#) en ,en$#n D #$n6) ) G#n,# #asien dengan diagnosis ganda psikiatrik memerlukan terapi psikiatrik untuk gangguan psikiatriknya sampai kondisinya stabil secara mental emosional. (u&uannya agar pasien dapat patuh men&alankan terapi metadon. C. P#) en H#! - ,#n Ne6n#&*) #erempuan hamil yang memerlukan terapi metadon perlu pengawasan bersama dokter ahli kebidanan. Dalam hal tak ada dokter ahli kebidanan maka dokter terlatih dan bidan terlatih dapat melakukan perawatan bersama dengan tim terapi metadon. #erempuan hamil yang ketergantungan opioid berisiko tinggi akan komplikasi sebagai akibat dari ? ). antenatal care yang tidak adekuat 2. gaya hidup? merokok nutrisi buruk stres tinggi dan depri9asi 4. berulang intoksikasi dan mengalami putus Dat sehingga membuat kemungkinan ter&adinya abortus Dengan menggunakan terapi metadon kondisi perempuan hamil lebih stabil secara mental emosional dapat diatur gaya hidup lebih sehat dapat lebih didorong untuk pemeriksaan antenatal care. @agi wanita hamil perlu pemantauan ketat terhadap ibu dan &aninnya. Dalam hal tersebut &uga diperlukan pengurangan dosis sebesar 2 7*7 mg setiap minggu.

@ayi yang baru dilahirkan dari ibu pengguna metadon perlu mendapat pengawasan bersama dokter anak. Dalam hal tak ada dokter anak maka dokter terlatih dapat melakukannya. $isiko yang mungkin dihadapi oleh

44

bayi baru lahir dari ibu dengan terapi rumatan metadon adalah bayi dengan ge&ala putus Dat. Ge&ala putus Dat pada bayi adalah ). Iritabilitas meningkat termasuk karena rangsang suara 2. Gangguan tidur 3. @ersin 4. "enghisap tangannya 2. "enghisap tak efektif 3. "enangis merintih 6. @erak cair 7. Hiperaktif 8. @erat badan sulit naik 19. (ak nyaman dengan cahaya terang 11. Gemetar 12. #ernafasan cepat 13. "enguap muntah lendir banyak 14. <arang ke&ang Ge&ala putus Dat biasanya dimulai pada ,. &am setelah lahir dan dapat tertunda sampai 5*), hari. (erapi yang diberikan bermaksud mengurangi semua ge&ala di atas dengan cara? ). mendekap bayi menyelimutinya 2. hidung dan mulut bersihkan dari kotoran dan lendir 4. berikan dot QempengQ untuk mengurangi rangsang menghisap @agi bayi dengan putus Dat berat dapat diberikan opioid ? ). oral morfin 2 mg/ml atau 2. cairan tinctura opii 3., mg/ml atau 4. metadon D. P#) en Ge0 #&0 #asien geriatri seringkali memerlukan bantuan orang dekat yang merawatnya untuk mendapatkan terapi metadon terutama bila ter&adi dimensia. Dosis diberikan dengan pengawasan RpengasuhnyaQ amati tanda o9erdosis dan putus Dat.

E. G#n$$*#n Pen$$*n##n N#'A# T 'e M*-& 'e#engguna opioid seringkali menggunakan Dat secara multipel?

4,

). satu dari lima pasien yang memeinta pertolongan terapi metadon di "alaysia adalah mereka yang ketergantungan opioid 2. 7 B dari pengguna &uga ketergantungan alkohol 4. #engguna opioid seringkali &uga menggunakan benDodiaDepin atau alkohol dengan takaran mengganggu kesehatan (anda pasien berisiko tinggi pengguna Dat multipel adalah ). sering intoksikasi atau putus Dat benDodiaDepin dan atau alkohol 2. secara teratur menggunakan obat lain diatas dosis terapetik rata*rata orang biasa Skrining urin dapat dilakukan sesuai kebutuhan untuk mengantisipasi kelebihan atau kekurangan dosis karena interaksi obat. $u&ukan ke spesialis diperlukan terutama &ika menggunakan Dat sedatif. F. P#) en ,en$#n Ke-*/#n N8e0 #asien dengan keluhan nyeri karena berbagai kondisi medis lainnya memerlukan analgetika seperti psien lainnya yang bukan pengguna metadon. $asa nyeri dapat dibantu dengan nonopioid analgetik atau tramadol. Dapat diberikan peningkatan dosis metadon untuk membantu mengatasi nyeri. Amati tanda putus Dat sebagai tanda kurang memadainya dosis metadon. Agonis parsial seperti buprenorfin harus dihindari karena akan mempresipitasi ge&ala putus Dat. G. K- en P#)?# L#'#) !lien pasca bebas dari 1embaga #emasyarakatan 01apas6 diru&uk pada tempat layanan metadon terdekat dengan tempat tinggal atau tempat akti9itas barunya. @ila tidak di&umpai tempat layanan metadon yang dapat di&angkau alihkan pada terapi subsitusi buprenorfin dekat tempat tinggal atau tempat akti9itasnya. #engalihan metadon ke buprenorfin dilakukan dalam &angka waktu tertentu seperti yang tertera pada tabel 2. H. P067e) Ke)e/#&#n 8#n$ A, () O' 6 , #ada dasarnya profesi kesehatan yang adiksi opioid mendapatkan terapi yang sama dengan pasien lainnya. Guna menghindari penggunaan yang salah maka ia mendapat pengawasan yang lebih cermat dari tanda klinis dan bila perlu didukung oleh pemeriksaan penun&ang.

I. P#) en 8#n$ Be'e0$ #n

47

@agi pasien yang bepergian ke tempat yang tersedia pelayanan metadon maka ia akan diru&uk ke pelayanan metadon di tempat yang ditu&u. #asien membawa surat pengantar dari klinik sebelumnya. Dokter dari klinik sebelumnya menghubungi dokter di klinik yang ditu&u. @ila tidak terdapat pelayanan metadon maka pasien dipersiapkan untuk mendapatkan terapi buprenorfin dan kemudian diru&uk ke pelayanan buprenorfin setempat. Dokter di klinik sebelumnya hendaklah menghubungi dokter di klinik yang ditu&u. MENTERI KESEHATAN,

D0+ ,0+ SITI 3ADILAH SUPARI, S', JP4K5

48

45

4.

3ORMULIR I H#-#!#n M*(# KARTU PASIEN NAMA RUMAH SAKIT PTRM 4-6$6 0*!#/ )#( & 8")5 ALAMAT RUMAH SAKIT TELEPON/3A;/EMAIL N6+ Re$+ PTRM%C C C C C C C : C C C C (% digit pertama& kode 'S(puskesmas nasional) N6+ Re(#! Me, (%++++++++++++++++++++++++++ N#!# T#n$$#- L#/ 0 % % Jen ) Ke-#! n% L/P

U!*0 % T#n$$#- 'e0&#!# (#- !#)*( PRM% Pasfoto 2x3 cm D (e-*#0(#n , %++++++++++++++++++++++++++++ T#n$$#-%+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

4+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++5 N#!# D T#n,# &#n$#n Pen#n$$*n$ J#=#" PTRM E!artu ini berlaku dari tanggal ... s/d ... 0) tahun se&ak registrasi6 H#-#!#n Be-#(#n$ Pe0/#& #n% 1+ B#=#-#/ KARTU PASIEN n , (#0en# (#0&* n #,#-#/ (*n? *n&*( !en?#0 "e0(#) An,#+ 2+ KARTU PASIEN n !e0*'#(#n ,en& &#) ANDA )e"#$# 'e)e0&# '06$0#! &e0#' !e&#,6n , 0*!#/ )#( & 8#n$ "e0)#n$(*&#n+ <+ L#'60(#n (e'#,# D6(&e0 An,#, #'#" -# An,# !en$#-#! (6!'- (#) /!#)#-#/ (e)e/#&#n/overdosis )e-#!# !en.#-#n(#n 'en$6"#&#n !e&#,6n, #$#0 !en.#, ?#&#&#n 8#n$ &e0&*- ) , (#0&* n + 4+ J (# KARTU PASIEN / -#n$, /#0#' )e$e0# !en$/*"*n$ PTRM+ E+ J (# #,# 8#n$ !ene!*(#n KARTU PASIEN n , !6/6n !en$/*"*n$ /!en$e!"#- (#n (#n&60 PTRM+

kuran dibuat seperti ukuran )! #ard *ika ini diregistrasi nasional seperti sistem +',

3ORMULIR II -./B+' 0 1* 12+1 3+')+1 N6+ Re$+ PTRM%C C C C C C C : C C C C (% digit pertama& kode 'S(puskesmas nasional) N6+ Re(#! Me, (%++++++++++++++++++++++++++ N#!# % T#n$$#- L#/ 0 % U!*0 % Jen ) Ke-#! n % L/P 4- n$(#0 8#n$ "en#05 A-#!#& R*!#/ % Te-e'6n/HP % Pasfoto 2x3 cm

#atatan& 4ormulir B ini merupakan halaman paling depan dari berkas pasien. !i bagian map depan pasien letakkan 5uga pasfoto

Halaman berikutnya 3ORMULIR PENGGUNAAN METADON HARIAN NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL% N6+ Re$+ PTRM%C C C C C C C : C C C C (% digit pertama& kode 'S(puskesmas nasional) N6+ Re(#! Me, (%++++++++++++++++++++++++++ N#!# % U!*0 % Jen ) Ke-#! n % L/P 4- n$(#0 8#n$ "en#05 T#n$$#H#0 (e: D6) ) 4!$5 T#n,# &#n$#n '#) en T#n,# &#n$#n 'e&*$#) C#&#&#n

3ORMULIR III NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL% SURAT PERSETUJUAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini +ama %mur <enis !elamin Alamat $umah (elepon +o reg. #$" +o.$ekam"edik ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ?SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ?SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS

setelah mendengarkan pen&elasan yang diberikan oleh staf #($" dan memahami program tersebut saya ingin secara sukarela men&alani program terapi metadon dan akan mematuhi semua tata tertib dan peraturan #($". (spasi $ang agak lebar untuk keperluan pengecapan penelitian)

.................. .................233.... Disaksikan oleh? +ama O tanda tangan orangtua/penanggung &awab/pendamping 0bila pasien setu&u6?

+ama O tanda tangan pasien ?

0 Dokter yang bertugas ?

#en&elasan program terapi metadon? ). "etadon adalah suatu opiat sintetik yang menyebabkan pasien akan mengalami ketergantungan fisik. <ika ia berhenti mengkonsumsi metadon secara tiba*tiba ia akan mengalami ge&ala putus Dat. 2. (erapi metadon merupakan suatu terapi pengganti opioid bagi orang yang memiliki ketergantungan kronis terhadap opioid selama kurun waktu lebih dari ) tahun. 4. (erapi metadon bertu&uan untuk mencegah/mengontrol penularan infeksi HIV Hepatitis @ dan ' yang rentan ditularkan melalui pemakaian &arum suntik bersama. ,. "etadon diberikan dalam bentuk cair dengan cara diminum dan ditelan di hadapan petugas. 7. "etadon merupakan obat keras golongan narkotik yang pemakaiannya harus dengan pengawasan dokter. "etadon dapat menimbulkan overdosis &ika digunakan oleh anak/dewasa yang tidak memiliki toleransi terhadap opiat. 8. <ika digunakan secara benar dan dengan pengawasan dokter terapi metadon dapat membantu menghilangkan kebiasaan memakai opioida mengurangi tingkat kriminalitas dan membantu memperbaiki hubungan pasien di lingkungan sosialnya. 5. <ika ter&adi overdosis, pasien/keluarga/orang terdekat harus segera menghubungi dokter/petugas kesehatan. .. =fek samping yang biasanya ter&adi adalah sulit buang air besar mengantuk berkeringat mual dan muntah. !etika pertama kali mendapat metadon dan peningkatan dosis disarankan sebaiknya tidak mengendarai mobil/motor/ se&enisnya dan tidak mengoperasikan mesin. -. #rogram terapi rumatan metadon memerlukan waktu beberapa tahun. )3. #asien dapat dikeluarkan secara paksa apabila melanggar aturan*aturan dari #($" sesuai dalam pedoman nasional.

3ORMULIR IV NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL% PROGRAM TERAPI METADON LEMBAR EVALUASI KLINIS I,en& &#) P#) en +ama? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS <enis !elamin? SSSSSSSSSSSSS

%mur ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS #endidikan (erakhir? SSSSSSSSS Agama ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS #eker&aan ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS Status #erkawinan ? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSS Alamat 1engkap $umah? Alamat teman dekat/pendamping SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 0&ika pasien setu&u6 (elepon $umah?SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS +omor %rut !elahiran ? anak nomor SSS dari SSSSSbersaudara #eker&aan Ayah? SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS #eker&aan Ibu?SSSSSSSSSSSSSSS H#?SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS !ewarganegaraan? SSSSSSSSSS

S&#&*) e(6n6! )e"# (n8# , -e!"#0 &e0' )#/ ,#n , n -# 6-e/ 'e(e0.# )6) #-

R =#8#& Pen$$*n##n 9#&% Jen ) A#& #ernah pakaiT %mur pertama kali pakai #akai dlm ) (ahun akhir #akai dlm ) bln akhirT 'ara pakaiT Te!"+ A-(6+ G#n.+ BenA A!7e K6(# H#-*+ In/#+

@erapa banyakT FR =#8#& 'e!#(# #n O' 6 , Se"e-*!n8# @erapa lamaT <enisnyaT %mur pertama kali pakaiT %mur berapa menggunakan opioid secara teraturT @erapa banyak per hari dalam ) bulan terakhir T 'ara pakaiT A'#(#/ )*,#/ 'e0n#/ !en.#-#n(#n ,e&6() 7 (#) G YA TIDAK F J (# YA, "e0#'# (#- G R#=#& .#-#n%++++++++++ R#=#& n#' %++++++++++ A'#(#/ )*,#/ 'e0n#/ !en$ (*& '06$0#! 0e/#" - &#) G YA TIDAK F J (# YA, "e0#'# (#- G D !#n#G +++ A'#(#/ )*,#/ 'e0n#/ !en$ (*& '06$0#! 0*!#&#n !e&#,6n )e"e-*!n8#G YA TIDAK F J (# YA, "e0#'# (#- G D !#n#G +++ A'#(#/ )*,#/ 'e0n#/ !en$ (*& '06$0#! 0*!#&#n "*'0en607 nG YA TIDAK F J (# YA, "e0#'# (#- G D !#n#G +++ A'#(#/ )*,#/ 'e0n#/ !en$ (*& '06$0#! &e0#' n#-&0e()6nG YA TIDAK F J (# YA, "e0#'# (#- G D !#n#G +++ M#)#-#/ Me, (6:') (6:)6) #-+ Apakah pernah menderita suatu komplikasi medik akibat penggunaan Dat psikoaktifT AA (IDA! E <ika AA sebutkan?...................... .

Apakah Anda pernah mengalami o9erdosis sebelumnyaT AA (IDA! E <ika AA o9erdosis tersebut disebabkan oleh obat apaT Sebutkan ... Apakah terdapat ko*morbiditas psikiatrik T AA (IDA! E <ika AA sebutkan?...................... Apakah terdapat stresor psikososial T AA (IDA! E <ika AA sebutkan?...................... Apakah pernah terlibat masalah pelanggaran hukum dan ditahan 0dipen&ara6 berkaitan langsung dengan penggunaan Dat psikoaktif T AA (IDA! E <ika AA sebutkan &enis Dat psikoaktif tersebut?...................... ;aktor risiko Seksual ? 0&ika pasien mau men&awab hal ini6 Apakah Anda pernah berhubungan seksualT AA (IDA! E <ika AA dengan siapaT Sebutkan ........ 1alu isi tabel di bawah ini? !riteria #asangan Hidup #acar (eman #S! EEtandai 0>6 3#(&60 R ) (6 Men8*n& ( Apakah Anda pernah saling memin&am alat suntik T AA (IDA! E <ika AA dengan berapa banyak orangT a. ) orang b. 2*)3 orang c. J)3 orang <ika Anda berbagi &arum/alat lainnya apakah Anda menyeterilkan alat suntik bekas pakai sebelum menyuntik diri sendiriT .......................... AA (IDA! E "enggunakan kondomEE (idak #ernah Selalu !adang*kadang

Apakah Anda pernah mendapat transfusi darah T AA (IDA! E <ika AA sebutkan untuk alasan apaT...................... SSSSSSSSSSSSS F- n$(#0 8#n$ , #n$$#' "en#0 H#) - 'e!e0 ()##n 7 ) (% !esadaran ? !eadaan umum ? (ekanan Darah ? S&#&*) $ene0#- )% 4Te0*&#!# injecting limfadenopati5

;rekuensi +adi ;rekuensi +apas Be0#& "#,#n

? ? %

site

and

soft tissue

infection,

liver

condition,

H#) - 'e!e0 ()##n -#"60#&60 *!% 4& ,#( =#. ", n#!*n ,#'#& !en.#, 'e0& !"#n$#n " -# #,# n, (#) 5 rine !rug Screen ? (es fungsi hati ? (es kehamilan ? (es HIV ? (es Hepatitis @ O ' ? Pe!e0 ()##n ) n#0 &e!"*) 4#&#) n, (#) 5 Pe!e0 ()##n -# n 4#&#) n, (#) 5 H#) - 'e!e0 ()##n !en&#-/') ( #&0 ) 4. (# #,# n, (#) 5 H#) - &e) ') (6-6$ ) 4. (# , 'e0-*(#n5% E@#-*#) )6) #-% - R =#8#& 'e(e0.##n - R =#8#& 'en, , (#n - L n$(*n$#n 0*!#/ : Be0#'# .*!-#/ #n#(G D #$n6) )% Ren?#n# &e0#' %

)3

++++++++++++++++++++++++++,++++++++++++++++++++20+++ D ) 6-e/ D0+++++++++++++++++++++++++++ T#n,# &#n$#n

))

3ORMULIR V
LAPORAN BULANAN PENGGUNAAN METHADONE CAIR BOTOL : MG/ML

NAMA BULAN ALAMAT TAHUN : :

APT/RS/PUSK/SATELIT

JML STOCK NO AWAL SATUAN MASUKAN PE KESELUR UHAN PEMAK AIAN TOTAL JLH MG TGL SUMBER JUMLAH PASIEN PEMAKA IAN STOCK AKHIR KET

(2+6)1 2 3 4 5 6 2+6 8 9 9 10

JAKARTA, PENANG GUNG JAWAB PTRM (APOTEK ER/DOKTER)

( )

SIK/SID

)2

3ORMULIR VI NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL%

LAPORAN BULANAN BULAN%+++++++++++++++++++++++++ TAHUN% +++++++++ J*!-#/ P#) en% J*!-#/ '#) en '#,# #(/ 0 "*-#n -#-* J*!-#/ '#) en "#0* J*!-#/ '#) en drop-out* J*!-#/ '#) en ' n,#/ J*!-#/ '#) en , &#/#n '6- ) J*!-#/ '#) en !en n$$#- ,*n # J*!-#/ '#) en , (e-*#0(#n J*!-#/ '#) en '#,# #(/ 0 "*-#n n J*!-#/ '#) en ,#-#! &e0#' ARV J*!-#/ '#) en ,#-#! &e0#' TB J*!-#/ '#) en ,#-#! &e0#' ARV D TB Fdrop-out % & ,#( ! n*! 6"#& ,#-#! =#(&* 2 /#0 "e0&*0*&:&*0*& &#n'# #-#)#n R n? #n 'en8e"#" (e!#& #n 4, -#'60(#n & #' < "*-#n5 Se"#" (e!#& #n a. Overdosis "+ Ke?e-#(##n ?+ Pe0(e-#/ #n ,+ L# n:-# n, )e"*&(#n% - H++ - H+ - H+ - H+ J*!-#/

)4

3ORMULIR VII NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL% Re(#' &*-#) Pe-#8#n#n Pen*n.#n$ Te0#' Me&#,6n B*-#n H T#/*n 200 H Ke$ #&#n J*!-#/ '#) en 8#n$ C#&#&#n !en$ (*& /, 'e0 ()# VCT P0e:&e)& VCT P6)&:&e)& Peer Support Group* L# n:-# n% ++++++++++++++++ ++++++++++++++++ E#ertemuan kelompok orangtua dan kelompok klien

),

3ORMULIR VIII NAMA RUMAH SAKIT% ALAMAT% TELEPON/3A;/EMAIL% 3ORMULIR PELAPORAN INSIDEN 4BAGIAN DARI SOP5

S&#7 'en#n$$*n$.#=#" 'e-#'60#n% CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC T#n$$#-, =#(&*, ,#n -6(#) n) ,en% CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC De)(0 )' n) ,en% CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC T n,#(#n 8#n$ , #!" - '#,# )##& &*, ,#n & n,#(#n )e-#n.*&n8#% CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC An.*0#n T n,#(#n% CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC

T#n,# T#n$#n% CCCCCCCCCCCCCCCCCC 4K660, n#&60 P06$0#!/L#'#n$#n5

)7

You might also like