You are on page 1of 14

Analisa Getah Lambung

Tujuan pemeriksaan getah lambung


1. Menyelidiki motilitas lambung, yaitu kesanggupan lambung untuk menerukan isinya ke arah duodenum. 2. Menyelidiki sekresi lambung :
a. HCl secara kualitatif dan kuantitatif b. Enzim enzim

3. Adanya unsur-unsur abnormal : darah, pus, fungsi, bakteri. 4. Adanya racun-racun untuk pemeriksaan forensik. 5. Penyelidikan sitologik terhadap sel-sel tumor.

Agar memperoleh getah lambung, perlu diadakan sondage lambung yang dipakai ialah sonde kecil menurut wangensteen atau menurut levine.

Teknik memperoleh getah lambung


Sonde wangensteen serupa dengan sonde levine, yaitu pipa karet yang mudah benkok, sempit dan mempunyai beberapa lubang dekat ujungnya. Pada sonde itu terdapat 4 garis yang masing-masing letaknya 45,55,65, dan 75 cm dari ujung (sonde menurut levine mempunyai garis-garis pada 50,60,70 dan 80 cm. sebaiknya memilih sonde yang ujungnya diberi sepotong logam agar letak ujung itu dapat dikeklola dengan fluoroskopi.

Prosedur
1. Pasien diminta duduk, ikatlah serbet pada leher pasien dan berilah penampung dalam tangannya. Pasien harus tenang, bernafas melalui mulut dengan kepala agak menunduk dan lidahnya sedikit diulurkan. 2. Masukkan ujung sonde ke dalam mulut pasien sampai bersentuh dengan dinding belakang faring. 3. Pasien diminta menutup mulutnya dan menelan sonde itu berkali-kali. Apabila garis gigi seri telah bertepatan antara garis kedua dan ketiga, ujung sonde itu ada di dalam lumen lambung. 4. Setelah ujung sonde mencapai kedalaman yang dikehendaki, ujung luar sonde direkatkan pada pipi dengan sepotong plester.

catatan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya reflex muntah sering dianjurkan supaya sonde didinginkan dalam lemari es sebelum ditelan. Pasien yang gugup sering tidak dapat menelan sonde, hal itu dapat diatasi dengan mengabutkan tenggorokannya memakai larutan lidocaine 1 % atau sonde dimasukan ke esofagus melalui hidung. serebt yang diikat di leher dan penampung yang dipegang pasien adalah untuk menampung ludah yang keluar jika pemasukan sonde tidak berhasil segera. isi lambung dapat diisap dengan semprit yang dipasang pada ujung luar sonde.

Motilitas Lambung
Pasien diminta berpuasa selama 10 jam sebelumnya. Setelah sonde dimasukkan, isi lambung semuanya dikeluarkan dan diukur volumenya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan mikroskopis dan makroskopis. bila dalam cairan terlihat sisa makanan, hal ini menunjukkan keadaan yang menghambat pengosongan lambung. Volume melebihi 75 ml terjadi karena hipersekresi lambung seperti yang dijumpai pada gastritis.

Keasaman getah lambung


Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui : 1. Apakah lambung dapat menyekresikan HCl 2. Untuk mengetahui apakah jumlah asam yang dikeluarkan normal atau abnormal (terlalu sedikit atau terlalu banyak) .

Pemeriksaan Makroskopik
1. Volume Dalam keadaan normal didapat 75 ml, rata-rata didapat 25 ml. jika jumlah itu mendekati atau melebihi 100 ml abnormal Hal ini disebabkan karena hipersekresi, obstruksi pylorus, dan sindrom zollinger-Ellison. 2. Warna Warna normal getah lambung : abu-abu mutiara dan agak keruh.

Warna yang abnormal didapat karena :


Kehijauan atau kuning : terjadinya reguritasi isi duodenum ke dalam lambung . Merah muda : darah segar. Karena trauma pada waktu memasukkan sonde , pendarahan dalam lambung atau esofagus. Coklat : darah tua. Hemoglobin telah berubah menjadi hematinasam. Bermaca-macam warna : karena obat-obatan

Lanjutan..
3. Bau Bau normal : agak asam Bau asam keras disebabkan oleh statis dalam lambung yang disertai peragian. Bau busuk disebabkan oleh adanya nekrosis dalam lambung Bau tinja mungkin disebabkan oleh obstruksi usus atau adanya fistel antara usus dan lambung

4. Lendir dalam keadaan normal tidak ada lendir tetapi jika ditemukan jumlah kecil tidaklah abnormal. Untuk melihat adanya lendir itu, tuanglah getah lambung itu perlahan-lahan dari gelas kimia yang satu dengan gelas kimia yang lain. dalam keadaan abnormal jumlah lendir itu bisa bertambah. bisa berasal dari mulut atau dari jalan pernapasan.

5. Sisa-sisa makanan dalam keadaan normal tidak ditemukan sisa makanan. Jika ada, terjadi karena motilitas lambung berkurang. 6. Pus Pus tidak ditemukan dalam keadaan normal, adanya pus jarang sekali dilihat pada pemeriksaan mikroskopik sebagai leukosit. Leukosit mungkin berasal dari saluran makanan dan saluran pernapasan yaitu dari sputum yang tertelan. 7. Potongan jaringan jika ditemukan, menunjukkan adanya trauma atau tumor.

Pemeriksaan Mikroskopik

You might also like