You are on page 1of 6

ElektronikaTelekomunikasi

Laporan Modulasi Sudut

DosenPengajar: MOCHAMMAD TAUFIK, ST.MT. NIP. 131864296 / 196403041989031003

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 JTD 2B : Andini Rahmat Hasani Fanny Nur Amalia Sari Muhammad Alif Haidar (04) NIM. 1241160061 (13) NIM. 1241160068 (19) NIM. 1241160041

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG


Jalan Soekarno Hatta 9 Malang 65141 Telp (0341) 404424 404425 Fax (0341) 404420 http://www.poltek-malang.ac.id

2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi saat ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam sistem transmisi, agar suatu informasi dapat tersampaikan, perlu dilakukannya proses modulasi. Modulasi ini menyebabkan informasi yang kita kirimkan dapat sampai ke penerima walaupun dalam jarak yang jauh. Proses modulasi dilakukan di sisi transmiter atau pengirim. Alat yang digunakan untuk melakukan modulasi ini disebut dengan modulator. Sedangkan, pada sisi penerima atau receiver terdapat proses demodulasi yang alatnya disebut dengan demodulator. Seiring dengan kemajuan teknologi pula, informasi yang dikirimkan tidak hanya dalam bentuk sinyal analog. Dengan informasi yang sudah dalam bentuk digital, maka proses transmisinya juga harus mendukung. Mulai dari proses modulasinya hingga peralatannya, contohnya modulator dan demodulator. Dalam sistem telekomunikasi terdapat alur proses informasi dari sinyal informasi, sinyal modulasi, sinyal demodulasi dan kembali menjadi sinyal informasi. Dalam laporan ini akan dibahas tentang modulasi sudut. Dalam modulasi sudut, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubah sudut fasa yang rnendahului (lead) atau tertinggal (lag), sehingga menimbulkan modulasi fasa. 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. Bagaimana membuat modulasi sudut FM dan PM ?? Bagaimana menghitung sinyal termodulasi FM dan PM ?

BAB II TEORI DASAR

2.1 Modulasi dan Demodulasi Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Secara sederhana, modulasi adalah pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier. Secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver, sinyal modulasi yang diterima dikonversikan kembali ke bentuk asalnya, proses ini disebut dengan demodulasi. Alat yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan modulator, sedangkan alat yang digunakan untuk proses demodulasi disebut demodulator. Demodulasi adalah suatu proses penterjemahan kode-kode dari sinyal yang telah diterima, dan biasanya mengalami kerusakan akibat noise. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu: a. Adanya sinyal informasi b. Adanya sinyal carier c. Frekuensi sinyal carier harus lebih besar dari frekuensi sinyal informasi

2.2 Tujuan Modulasi Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran. Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah. Menekan derau atau interferensi. Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio. Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.

2.3 Modulasi Sudut Modulasi sudut disebut juga modulasi analog non linier. Disebut non-linier karena frekuensi sinyal pembawanya bisa berubah-ubah. Pada modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi dari sinyal pembawa tanpa

mempengaruhi besarnya amplitudo sinyal pembawa. Ada 2 jenis modulasi yang menggunakan metode modulasi sudut, yaitu : a) b) Modulasi Frekuensi ( FM ) Modulasi Phasa ( PM )

2.3.1 Modulasi Frekuensi ( FM ) Modulasi frekuensi merupakan modulasi yang paling banyak dijumpai masyarakat luas. Pada modulasi ini, parameter yang mengalami perubahan adalah frekuensi. Hal ini disebabkan karena penggunaanya yang jamak, mulai dari stasiun radio komersial sampai radio rakyat kebanyakan menggunakan modulasi frekuensi (FM). Frekuensi sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Frequency (VHF), sedangkan panjang gelombangnya dibawah 1.000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio). Secara matematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan :

eFM = Vc sin ( c t + mf sin m t )


Keterangan : eFM : sinyal termodulasi FM em : sinyal pemodulasi ec : sinyal pembawa Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawa mf : indeks modulasi FM c : frekuensi sudut sinyal pembawa (rad/s) m : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(rad/s)

Selain itu, modulasi FM sendiri memiliki keunggulan yaitu potensi gangguan lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil. Sedangkan, kelemahan dari modulasi FM sendiri adalah kebutuhannya akan bandwidth yang lebih lebar.

2.3.2 Modulasi Phasa ( PM ) Modulasi fasa adalah penumpangan sinyal informasi di atas sinyal pembawa / carrier, dimana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah menurut sesuai parameter amplitudo sinyal informasi. Modulasi ini hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo pembawa. Modulasi fasa jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks. Keuntungan modulasi fasa adalah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil. Model Matematika dari PM : Bila sinyal informasi adalah

dan sinyal pembawa/carrier adalah

Maka sinyal termodulasi adalah

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa nantinya bukan hanya fasa dari sinyal pembawa saja yang berubah, tetapi bisa juga merubah frekuensi dari sinyal pembawa.

You might also like