You are on page 1of 31

RENJA 2013

BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GORONTALO

TAHUN 2011

Bab I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Pangan sebagai bidang terpenting dalam pembangunan yang mampu menjembatani pencapaian cita-cita luhur guna mensejahterakan rakyat, sekaligus mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di masyarakat dunia. Pemantapan ketahanan pangan dapat dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai perwujudan pembangunan sosial-ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi, serta peningkatan kualitas konsumsi dan keamanan pangan akan terus dilaksanakan. Dengan demikian, program-program pembangunan pertanian dan ketahanan pangan perlu diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif menuju ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan. Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo mendukung Pemerintah Pusat yang telah menyatakan komitmen dan berperan aktif dalam berbagai hal dalam melaksanakan aksi kemanusian, terutama mengatasi masalah kelaparan, kekurangan gizi serta kemiskinan dunia. Kesepakatan tersebut antara lain tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2000 yang isinya antara lain mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan kerawanan pangan di dunia sampai setengahnya pada tahun 2015. Berdasar kerangka tersebut, Badan Ketahanan Pangan sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Gorontalo, sesuai tugas dan fungsinya untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan, bersamasama instansi terkait lainnya mempunyai peran strategis dalam mendorong perwujudan ketahanan pangan daerah termasuk dalam mengurangi angka kemiskinan dan kerawanan pangan.

Dalam rangka memelihara kesinambungan proses pembangunan dan melanjutkan berbagai pencapaian pembangunan yang telah dilaksanakan serta sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo pada masa mendatang maka diperlukan dokumen Renstra Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo Tahun 2011-2015 serta Dokumen Renja untuk setiap Tahun Anggaran. Renja Badan Ketahanan Pangan adalah dokumen perencanaan Badan Ketahanan Pangan, yang berisikan rencana kerja program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk periode 1 tahun yang akan datang. Dokumen Renja ini bersifat jangka pendek namun tetap memperhatikan rumusan visi misi dan arah kebijakan pembangunan Badan Ketahanan Pangan untuk lima tahun mendatang yang termuat dalam dokumen Renstra. Usaha untuk mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan diatas perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan dan diuraikan ke dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut. Strategi pembangunan ketahanan pangan disusun dan disesuaikan dengan tugas dan fungsi setiap bidang pada Badan Ketahanan pangan, yang memiliki 3 bidang yaitu; 1. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan pangan 2. Konsumsi dan Keamanan Pangan 3. Distribusi pangan Dokumen Renja Badan Ketahanan Pangan ini akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo.

1.2

LANDASAN HUKUM Rencana Kerja SKPD Badan Ketahanan Pangan Tahun 2013disusun

berdasarkan perundang-undangan dan peraturan antara lain : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Pasal 5 ayat 2). d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Bab VII Pasal 150). e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. f. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Pasal 11); h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Perintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; j. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah; k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; m. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

1.3

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan disusun agar dapat lebih terarah dan fokus pada penyelenggaraan tugas dan fungsi serta merupakan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo tahun 2013.

Tujuan Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan adalah : Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo periode 2011-2015 melalui penyelenggaraan program dan kegiatan Ketahanan Pangan sebagai pengawalan dan pendampingan program pemerintah daerah dengan indikator programnya yaitu : Menjamin Ketersediaan Pangan Daerah melalui Peningkatan Produktivitas Pertanian.

1.4

SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2013 ini disusun secara sistematis yang terdiri dari dari empat bab yaitu: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas Renja, proses penyusunan Renja, keterkaitan dengan RKPD dan Renstra. 1.2. Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, PP, Perda, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3. Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD 1.4. Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan Capaian Renstra SKPD Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. 2.2. Analisa Kinerja Pelayanan SKPD Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007. 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Berisikan uraian mengenai: 1. Tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD 2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD 3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program Nasional/Internasional, seperti SPM dan MDGs. 4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD

5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan uraian mengenai : 1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dan hasil analisis kebutuhan 2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan 3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya : terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat dirancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda. 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD kabupaten/kota yang langsung ditujukan kepada SKPD Provinsi maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD Provinsi dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten/kota.

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Telaahan terhadap kebijakan Nasional dan sebagaimana dimaksud yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan Nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD.

3.3. Program dan Kegiatan Berisikan penjelasan mengenai: a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan. b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan c. Penjelasan rumusan program dan kegiatan BAB IV. PENUTUP Berisikan uraian penutup berupa catatan penting yang perlu mendapat perhatian, kaidah-kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.

Bab II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2011

2.1.

Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

1. Hasil evaluasi pelaksanaan Renja Tahun lalu (Tahun n-2.) atau Tahun 2011. Badan Ketahanan Pangan mengelola Dana APBD berjumlah Rp
1.829.041.456,-

capaian

realisasi

akhir

tahun

anggaran

Rp

1.809.191.172,- (98,91%) untuk 4 program dengan 16 indikator

kegiatan. Dari 4 program kegiatan hanya terdapat 1 (satu) program kegiatan yang merupakan indikator kinerja utama Badan Ketahanan yaitu : Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan pagu dana Rp 476.525.000,- dan realisasi s/d akhir tahun anggaran Rp 447.717.766,- (93,95 %).
Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2011 URAIAN Jumlah Total Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung: Belanja Pegawai Belanja Barang dan jasa Belanja Modal 357.205.000,349.808.049,ANGGARAN 1.829.041.456,REALISASI 1.809.191.172,-

1.070.041.456,-

1.065.500.127,-

759.000.000,146.400.000,255.395.000,-

743.691.045,146.400.000,247.482.996,-

a.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada program ini adalah penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; penyediaan peralatan dan perlengkapan perkantoran; penyediaan jasa administrasi keuangan; rapatrapat koordinasi dalam daerah dan luar daerah. Seluruh kegiatan administrasi perkantoran telah memenuhi target, meskipun jumlah anggaran direalisasikan lebih rendah dari yang direncanakan yaitu realisasi mencapai 74,80 %

b.

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada program ini adalah

Pembangunan/pemeliharaan gedung kantor; pengadaan kenderaan dinas; dan pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional. Kegiatan yang diprogramkan adalah Belanja perawatan kenderaan bermotor dan belanja bahan bakar minyak/gas dan pelumas, kegiatan ini keuangannya mencapai 94,73 %. Ada beberapa kegiatan pada program ini tidak terlaksana disebabkan oleh keterbatasan dana seperti pengadaan kendaraan dinas dan pembangunan gedung kantor. c. Peningkatan disiplin aparatur Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada program ini adalah pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapanya dan pengadaan pakaian khusus harihari tertentu. Kegiatan yang terlaksana pada program ini hanya belanja Pakaian Sipil Harian (PSH), realisasi 100 %. d. Peningkatan ketahanan pangan Kegiatan pengembangan daerah rawan pangan Kegiatan pemantauan/analisis daerah rawan pangan atau daerah yang berpotensi rawan dilakukan guna penanganan dini daerah rawan pangan, telah dilaksanakan pada 18 Kecamatan, dengan anggaran APBD sebesar Rp.

5.250.000 yang dialokasikan untuk perjalanan dinas dalam daerah dalam rangka mengidentifikasi daerah rawan pangan, realisasi keuangnanya yaitu sebesar Rp. 5.200.000,- atau mencapai 99,04 %. Berdasarkan hasil pantauan kecamatan yang terancam rawan pangan pada tahun 2011 adalah kecamatan Tolangohula pada 5 (lima) desa yaitu desa Gandasari, Margomulyo, Suka Makmur, Makmur Utara, Makmur Abadi, akan tetapi daerah tersebut termasuk
9

kategori rawan pangan transien yang hanya disebabkan oleh bencana kekeringan. Telah diberikan bantuan ke desa-desa tersebut dengan dana yang diberikan bersumber dari dana APBN. Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan Merupakan analisis terhadap konsumsi rumah tangga atau wilayah apakah telah memenuhi anjuran angka kecukupan energi dan protein sehingga menghasilkan skor pola pangan (PPH) yang diharapkan sehingga dapat mendukung kesehatan, pertumbuhan dan pengembangan kecerdasan pangan masyarakat. Anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini yaitu Rp. 13.125.000 realisasi capaian adalah Rp. 13.110.000,- (99,88%). Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 54 Desa, yaitu pengumpulan data/ survey dan analisis data, sehingga menghasilkan skor PPH untuk kab. Gorontalo pada tahun 2011 adalah 79,20%. Pengembangan desa mandiri pangan Melalui program pengembangan desa mandiri pangan diharapkan masyarakat desa mempunyai kemampuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi dengan meningkatkan Keberdayaan masyarakat miskin

perdesaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki atau yang dikuasainya secara optimal, untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat. masyarakat Upaya antara tersebut lain dilakukan melalui proses tenaga

pemberdayaan

dengan

menempatkan

pendamping. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan menempatkan empat orang tenaga pendamping pada 4 desa mandiri pangan. Dialoksikan anggaran sebesar Rp. 51.500.000 untuk honor tenaga pendamping dan biaya perjalanan dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan pendampingan desa mandiri pangan, realisasi capaian sampai dengan akhir tahun mencapai Rp. 47.500.000 (92,23). Dana untuk kegiatan pemberdayaan desa mandiri pangan bersumber dari APBN.

10

Pengembangan lumbung pangan desa Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tugas pokok Badan ketahanan

pangan kabupaten Gorontalo yang dapat mengakomodir ketersediaan pangan di kecamatan dan Kabupaten Gorontalo. Pada kegiatan ini dibangun 3 buah lumbung pangan, sumber dana pembangunan Lumbung pangan berasal dari DAK Pertanian tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 300.000.000, dan Rp 37.500.000 untuk dana pendampingan dan monitoring, realisasi capaian 92,78 %. Pembangunan lumbung pangan berlokasi di Desa Momala, Kecamatan Bongomeme, desa Bina jaya, kecamatan Tolangohula dan desa Lobuto kecamatan Biluhu. Kegiatan pengembangan LDPM yang bersumber dari APBN dan dana Hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo telah membantu kelancaran operasional pengelola lumbung pangan. Pemanfaatan Pekarangan Dalam kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat termotivasi untuk memanfaatkan pekarangannya dengan benih pangan sayur-sayuran dan

terpenuhinya gizi masyarakat serta bertambahnya pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan. Pada kegiatan ini telah dilakukan penyaluran benih sayuran pada 375 KK dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52.650.000,dan realiasi mencapai Rp. 52.275.000 (99,28 %).

11

2. Perkiraan capaian Tahun berjalan dan Capaian Realisasi Fisik Keuangan Tahun 2012 keadaan s/d Triwulan I Bulan Februari
Uraian Program/Kegiatan 2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik - Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor - Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan - Penyedia Bahan Logistik Kantor - Rapat rapat koordinasi dan konsultasi Ke Luar Daerah - Rapat rapat koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor - Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan Dinas/Operasional Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapnnya Program Peningkatan Ketahanan Pangan - Penanganan Daerah Rawan Pangan - Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan - Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah - Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan - Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok - Pengembangan Desa Mandiri Pangan - Pengemangan Lumbung Pangan Desa - Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah Jumlah (Rp) Sebelum Setelah Perubahan Prubahan 3 4 319.190.000 17.040.000 68.000.000 106.500.000 10.000.000 111.250.000 6.400.000 Capaian Keuangan 6 (%) 7

No 1

1.623.670 0 17.400.000 0 42.085.000 1.280.000

9,5 0,00 16 0,00 37.82 19,38

2.

229.557.500 94.282.500 135.275.000 0 0 0,00 0,00

3.

21.500.000 21.500.000 0 0,00

4.

503.752.500 6.600.000 21.400.000 11.250.000 58.080.000 14.400.000 57.450.000 290.000.000 40.962.500 3.610.000 1.074.000.000 62.388.670 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 5.80

12

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2012 Badan Ketahanan Pangan Kabuaten Gorontalo
Kode Urusan/bid. Urusan dan program/kegiatan Indikator kinerja program/ke giatan Target kinerja capaian Program (renstra BKP tahun 20112015 4 Realisasi target kinerja tahun 2010 (n-3) Target dan Realisasi KInerja Program dan kegiatan Tahun Lalu (n-2) Target renja tahun 2011 (n-2) Realisasi renja tahun 2011 (n-2) Tingkat realisasi (%) Target program dan kegiatan Renja tahun 2012 (n-1) Perkiraan Realisasi capaian Target Renstra s/d tahun berjalan Realisasi Tingkat capaian capaian program realisasi kegiatan s/d target tahun 2012 Renstra (%) 10=(5+7+9) 11=(10/4)

2 Urusan : Wajib Bidang urusan : Ketahanan Pangan Program: Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa administrasi keuangan Rapat-rapat koordinasi dlm daerah propinsi Rapat-rapat koordinasi luar daerah

8=(7/6)

1.1

Jumlah biaya

106.464.120

14.491.499

17.100.000

12.792.111

0,74

17.040.000

44.323.610

41,63

1.2

Jumlah biaya

481.181.774

12.926.380

47.705.000

45.441.760

0,95

78.000.000

136.368.140

28,34

1.3 1.4 1.5

Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya

691.890.037 54.627.480 474.018.820

94.560.000 1.650.000 24.830.000

98.900.000 6.200.000 65.310.000

98.400.000 6.200.000 65.026.100

0,99 1 0,99

106.500.000 6.400.000 111.250.000

299.460.000 14.250.000 201.106.100

43,28 26,08 42,42

13

Kode

Urusan/bid. Urusan dan program/kegiatan

Indicator kinerja program/kegia tan

Target kinerja capaian Program (renstra BKP tahun 20112015

Realisasi target kinerja tahun 2010 (n-3)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan kegiatan Tahun Lalu 2011 (n-2) Target renja tahun 2011 (n-2) Realisasi renja tahun 2011 (n-2) Tingkat realisasi (%)

Target program dan kegiatan Renja tahun 2012 (n-1)

1 2 2.1 2.2 3 3.1 3.2 3.3

2 Peningkatan disiplin aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pembangunan/pemeliharaan gedung kantor Pengadaan kenderaan dinas operasional Pemeliharaan rutin / berkala kenderaan dinas operasional

3 Jumlah biaya Jumlah biaya

4 32.846.000 55.838.200 0 0

6 5.400.000 0

7 5.400.000 0 1 0

8=(7/6)

9 10.750.000 10.750.000

Perkiraan Realisasi capaian Target Renstra s/d tahun berjalan Realisasi Tingkat capaian capaian program realisasi kegiatan target tahun 2012 Renstra (%) (n-1) 10=(5+7+9) 11=(10/4) 16.150.000 10.750.000 49,16 19,25

Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya

1.907.843.750 70.000.000 566.541.210

0 0 33.882.500

0 0 42.110.000

0 0 41.290.900

0 0 0.98

94.282.500 80.000.000 55.275.000

94.282.500 80.000.000 130.448.400

4,94 114,2 23,02

14

Kode

Urusan/bid. Urusan dan program/kegiatan

Indikator kinerja program/kegi atan

Target kinerja capaian Program (renstra BKP tahun 20112015

Realisasi target kinerja tahun 2010 (n-3)

Target dan Realisasi KInerja Program dan kegiatan Tahun Lalu (n-2) Target renja Realisasi Tingkat tahun 2011 renja tahun realisasi (%) (n-2) 2011 (n-2)

1 4 4.1

2 Peningkatan Ketahanan Pangan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Pengembangan desa mandiri pangan daerah Peningkatan kemampuan lembaga petani Pembinaan dan penguatan modal usaha kelompok Pengembangan lumbung pangan desa Pengembangan sistem informasi pasar Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

8=(7/6)

Target program dan kegiatan Renja tahun 2012 (n-1) 9

Perkiraan Realisasi capaian Target Renstra s/d tahun berjalan Realisasi Tingkat capaian capaian program realisasi kegiatan tahun target 2012 Renstra (%) (n-1) 10=(5+7+9) 11=(10/4)

4.2

Jumlah Kegiatan rapat DKP Jumlah lokasi

15 kegiatan

2 keg

2 kegiatan

2 kegiatan

3 kegiatan

7 kegiatan

46

90 lokasi

17 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

53 lokasi

58

4.3

4.4 4.5 4.6

4.7

4.8

Jumlah Desa Mandiri Pangan Jumlah Kelompok Jumlah Kelompok Jumlah lumbung pangan Jumlah pasar yang terpantau Jumlah KK yang diberi bantuan

15 desa

3 desa

3 desa

4 desa

1.33

3 desa

10 desa

60

90 kelompok 90 kelompok 15 unit

0 17 lokasi 5 unit

0 18 lokasi 3 unit

0 18 lokasi 3 unit

0 18 lokasi 1

0 18 lokasi 1 unit

0 53 lokasi 9 unit

0 58 60

90 lokasi

17 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

53 lokasi

58

1875 KK

225 KK

375 KK

375 KK

375 KK

975 KK

52

15

4.9 4.10

Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan Pengembangan diversifikasi pangan

Jumlah desa yang dianalisis Jumlah lokasi

255 desa 90 lokasi

51 desa 0

54 desa 0

54 desa 0

1 0

54 desa 0

159 desa 0

62 0

4.11 4.12

Penanganan daerah rawan pangan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Jumlah lokasi SKPG Jumlah lokasi

1025 lokasi 90 lokasi

205 desa 0

205 desa 18 lokasi

205 desa 18 lokasi

1 1

205 desa 18 lokasi

615 desa 36 lokasi

60 40

16

a. Analisis Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Tingkat Kinerja pelayanan Badan Ketahanan Pangan dapat diukur dari beberapa indikator yaitu: 2.1.1.1. Capaian berdasarkan indikator kinerja SPM Nasional yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

65/Permentan/OT.140/12/2010 yaitu: a. Ketersediaan Energi dan Protein per kapita, sasaran energi pada tahun 2015 adalah energi 2200 Kkal/kapita dan protein adalah 57 gram/kapita, sedangkan pada tahun 2011 diperoleh energi 5358 Kkal/kapita dan protein adalah 136.24 gram/kapita, sehingga capaian yang diperoleh pada tahun 2011 adalah : Ketersediaan energi yaitu 243 % Ketersediaan protein yaitu 239 % Hal ini menunjukan bahwa ketersediaan energi dan protein di daerah kabupaten gorontalo melebihi standar SPM, dan bisa dinyatakan bahwa ketersediaan pangan kabupaten Gorontalo adalah Surplus pangan. b. Penguatan Cadangan Pangan Pemberdayaan Desa Mandiri Pangan dilaksanakan pada 12 Desa di Kabupaten Gorontalo.Penguatan cadangan pangan juga didukung Pengembangan Lumbung Pangan, pada tahun 2011 telah dibangun 3 (tiga) unit lumbung pangan, dan hingga pada saat ini lumbung pangan yang dibangun sebanyak 32 unit, dengan sumber dana DAK dan APBN. Pengelola lumbung pangan sebanyak 17 gapoktan

mendapatkan dana hibah dari pemerintah daerah kabupaten gorontalo masing-masing sejumlah Rp. 30.000.000,-. c. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah, pada tahun 2011 dilakukan pengambilan data informasi pasokan, harga pasar di kabupaten gorontalo, pada 3 pasar induk yaitu pasar limboto, bongomeme dan pasar telaga. d. Stabilitas harga dan pasokan pangan, berdasarkan data informasi pasar maka stabilitas harga di pasar dapat dinyatakan stabil karena hasil perhitungan stabilitas harga menunjukan bahwa stabilitas harga
17

adalah 25 % sesuai dengan target pada SPM, hal ini berarti capaiannya adalah 100% e. Skor PPH yaitu 72,9, hal ini berarti belum memenuhi target SPM tahun 2011 yaitu 86,5. Skor pph ini berdasarkan analisa pola konsumsi pada 18 kecamatan, masing-masing kecamatan diambil sampel 3 desa sehingga pada tahun 2011 dilakukan analisa pada 54 desa. f. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan, pada ahun 2011 kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan baru sampai pada tahap sosialisasi tentang keamanan pangan di tingkat sekolah dasar, ibu-ibu rumah tanggga. Soaialisasi telah dilakukan pada 18 kecamatan. g. Telah dilakukan pemantauan daerah rawan pangan pada 18 Kecamatan, berdasarkan data analisa SKPG ada 3 (tiga) kecamatan terindikasi rawan pangan, yaitu kecamatan Tolangohula, kecamatan Batudaa Pantai dan Kecamatan Tilango.

2.1.1.2. Capaian berdasarkan Indikator Kinerja Kunci yaitu: a. Telah diterbitkan beberapa regulasi ketahanan pangan yaitu Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan, Perbup tentang P2KP, dan Perda pembentukan Badan Ketahanan Pangan Kab. Gorontalo b. Ketersediaan pangan utama Kabupaten Gorontalo diatas standar nasional yaitu 193.679.000 kg , dengan rincian padi sebanyak 70.811.000 kg
dan jagung sebanyak 122.868.000 kg.

18

Tabel 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo


No 1 1 Indikator SPM IKK 4 1. Regulasi ketahanan pangan 2. Ketersediaan pangan utama Tahun 2011 5 3 Desa Target Renstra Tahun Tahun 2012 2013 6 7 3 Desa 3 Desa Tahun 2014 8 3 Desa Realisasi capaian Tahun Tahun 2011 2012 9 10 4 Desa 4 Desa Proyeksi Tahun Tahun 2013 2014 11 12 4 Desa 4 Desa Catatan Analisis 13

2 3 Jumlah desa mandiri pangan Ketersediaan Energi dan yang dikembangkan Protein per kapita Jumlah lumbung pangan Penguatan yang dikembangkan Cadangan Pangan Jumlah pasar yang terpantau 1. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan 2. Stabilitas harga dan pasokan pangan

3 Unit

3 Unit

3 unit

3 unit

3 unit

1 unit

3 unit

3 unit

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

4 5

Jumlah desa konsumsi pangan Jumlah KK pekarangan

analisa Skor pola pangan harapan

51 desa 375 KK

51 desa 375 KK

51 desa 375 KK

51 desa 375 KK

54 desa 225 KK

54 desa 375 KK

54 desa 375 KK

54 desa 375 KK

pemanfaatan Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

Jumlah lokasi rawan pangan Penanganan yang terpantau daerah rawan pangan

17 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

17 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

18 lokasi

19

b.

Isu-isu penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Sistem Ketahanan pangan secara komprehensif meliputi empat sub-

sistem yaitu: (1) ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, (2) distribusi pangan yang lancar dan merata, serta dapat diakses oleh masyarakat, (3) konsumsi pangan setiap individu yang

memenuhi kecukupan gizi seimbang dan aman, (4) status gizi masyarakat. Dengan demikian sistem ketahanan pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi dan penyediaan pangan ditingkat makro, tetapi juga menyangkut aspek mikro yaitu akses pangan ditingkat rumah tangga terutama rumah tangga miskin. Hal ini juga berkaitan dengan sasaran MDGs yaitu menurunkan tingkat kemiskinan. Pembangunan Ketahanan Pangan mendukung Visi, Misi Kepala Daerah yaitu Memantapkan pembangunan Kabupaten Gorontalo yang sejahtera dan mandiri, dan lebih khusus lagi termasuk pada sasaran keempat yaitu menjamin ketersediaan pangan daerah melalui peningkatan

produktifitas pertanian. Faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat dalam pencapaian visi misi ini antara lain lambatnya penanganan masalah pertanian akibat kurangnya insentif ekonomi. Akan tetapi dengan adanya motivasi yang tinggi dari petani/pelaku produksi serta adanya kebijakan harga dan subsidi pupuk maka pembangunan ketahanan pangan dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan. Berdasarkan kondisi dan capaian ketahanan pangan, maka isu strategis yang harus diperhatikan adalah: 1. Sistem produksi pangan Sistem produksi pangan nasional sebenarnya menunjukkan

kecenderungan peningkatan yang membaik selama dua tahun terakhir ini. Akan tetapi ada beberapa masalah yang sering menyebabkan terbatasnya kapasitas produksi pangan antara lain: berlanjutnya konversi lahan pertanian ke non pertanian, menurunnya kualitas dan kesuburan

20

lahan akibat kerusakan lingkungan, kurang terealisasinya harga pupuk bersubsidi, rusaknya prasarana pengairan serta anomali iklim. Sampai saat ini penanganan masalah ketahanan pangan seringkali menghadapi kendala system informasi pangan yang kurang akurat dan cepat. Oleh karenanya di masa datang pengembangan system informasi pangan berbasiskan teknologi informasi untuk tujuan deteksi dini untuk antisipasi mutlak harus dilakukan.

2. Ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan diseluruh wilayah Isu ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan meliputi dimensi: system distribusi pangan yang efisien, cadangan pangan pemerintah dan masyarakat dan aksesibilitas atau keterjangkauan pangan diseluruh wilayah. Permasalahan distribusi dan akses pangan antara lain: sarana dan prasarana produksi, sarana dan prasarana pemasaran seperti jalan usaha tani, pasar desa, dan fasilitas penampungan produksi. Usaha peningkatan infrastruktur perlu dilakukan melalui pembangunan bersifat padat karya karena mempunyai manfaat ganda yakni disamping meningkatkan perekonomian pedesaan juga berfungsi meningkatkan serapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan akses pangan.

3. Konsumsi pangan Beragam dan Bergizi Seimbang Sampai saat ini konsumsi pangan kelompok padi-padian masih didominasi oleh beras dan ternyata konsumsi beras masih cukup tinggi, sedangkan konsumsi sumber protein, vitamin dan mineral masih rendah. Oleh karena itu usaha peningkatan kualitas konsumsi pangan masih sangat diperlukan.

21

4. Keamanan pangan segar dan pangan olahan Keamanan pangan segar dan pangan olahan merupakan isu yang harus memperoleh perhatian yang memadai. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen maupun produsen (khususnya industri kecil dan menengah) terhadap keamanan pangan. Saat ini masih cukup banyak digunakan bahan tambahan pangan (penyedap, pewarna dan pemanis) yang dapat membahayakan kesehatan. Hal ini harus diantisipasi melalui usaha-usaha pembinaan produksi menurut standar SNI, FMP dan HACCP.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD pada dasarnya mengacu dari hasil musrenbangdes yang telah difinalisasi dengan musrenbang tingkat Kabupaten; Renja Badan Ketahanan Pangan tahun 2013 mengacu pada RKPD, Adapun program kerja pembangunan daerah tersebut diarahkan untuk mencapai visi dan misi pemerintah daerah yang dijabarkan melalui program dan kegiatan yaitu Peningkatan Ketahananan Pangan yang merupakan hasil rumusan dan kebijakan sesuai tugas dan fungsi Badan.

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Dalam penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat dari hasil musrenbang tingkat Kabupaten Gorontalo, bahwa keterkaitan dengan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan tidak terdapat usulan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013 dari masyarakat melalui rumusan musrenbang di tingkat Kabupaten Gorontalo.

22

Bab III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional Ketahanan Pangan merupakan prioritas yang kelima dari sebelas prioritas pembangunan Nasional. Sesuai dengan rumusan Hasil Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta 24 Mei 2010 dihasilkan prioritas pembangunan ketahanan pangan pada masa datang, yakni dengan mendasarkan pada 9 isu strategis. 1. Sinergisme penanganan pangan, energi dan kelestarian sumberdaya alam khususnya air untuk memantapkan ketahanan pangan, energi dan air secara berkelanjutan. 2. Kemandirian pangan dengan menekankan pada 5 komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi). 3. Sistem cadangan pangan dan distribusi pangan. 4. Sistem logistik nasional yang efisien mendasarkan keunggulan komparatif daerah dan rantai suplai yang efisien. 5. Penanganan kerawanan pangan dan kerentanan pangan sebagai tindaklanjut diluncurkannya Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Nasional. 6. Stabilitas dan keterjangkauan harga, baik pada tingkat produsen maupun konsumen. 7. Percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya pangan lokal. 8. Monitoring sistem ketahanan pangan sebagai basis early warning system. 9. Kajian-kajian akademik kebijakan ketahanan pangan khususnya tentang stabilitas dan keseimbangan kebutuhan dan pasokan berbasis sumberdaya lokal.

23

3.2. Tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan Tujuan 1. Meningkatkan ketersediaan pangan daerah sumberdaya lokal 2. Meningkatkan kemudahan dalam mengakses pangan bagi setiap rumah tangga 3. Meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang bagi setiap anggota keluarga 4. Meningkatkan mutu dan keamanan pangan Sasaran 1. Meningkatkan produksi pangan daerah untuk mempertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kal/hari dan protein minimal 57 gram/hari 2. Menguatnya kelembagaan ketahanan pangan khususnya lembaga cadangan pangan masyarakat 3. Stabilnya harga komoditas pangan strategis yang ditandai dengan rendahnya perbedaan harga antara musim panen dan non panen 4. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk yang berbasis pada

mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 2000 Kal/hari dan protein 52 gram/hari 5. Meningkatkan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat 6. Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan

24

3.3. Program dan Kegiatan Ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas

pembangunan nasional Kementerian Pertanian dalam 2010-2014. Untuk mendukung program tersebut, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo telah merencanakan sejumlah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 yaitu sejumlah 5 program dan 24 Kegiatan. Program dan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 mengacu pada Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan administrasi perkantoran a. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik b. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor c. Penyediaan Bahan Logistik Kantor d. Penyediaan jasa administrasi keuangan e. Rapat-rapat koordinasi dalam daerah propinsi 2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur a. Pembangunan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan Dinas/operasional c. Pengadaan kendaraan dinas/operasional 3. Peningkatan disiplin aparatur a. Pengadaan pakaian dinas b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 4. Peningkatan kesejahteraan petani a. Peningkatan kemampuan lembaga petani b. Pembinaan dan penguatan modal usaha kelompok pengolahan pangan lokal 5. Peningkatan ketahanan pangan a. Penanganan daerah rawan pangan Pemberian bahan pangan bagi masyarakat yang mengalami bencana alam

25

b. Analisis dan penyusunan pola konsumsi untuk suplai pangan c. Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah Monitoring KK miskin Pembuatan peta SKPG Pertemuan Dewan Ketahanan Pangan

d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Monitoring subsidi alsintan, saprodi dan alat pengolah pangan yang disalurkan di Kabupaten Gorontalo e. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Pemberian bantuan bibit sayuran, pupuk dan pestisida kepada

kelompok tani f. Pengembangan desa mandiri pangan daerah Pendampingan program desa mandiri pangan

g. Pengembangan diversifikasi pangan Pemberian makanan tambahan untuk anak SD/MI Kegiatan lomba cipta menu 3B

h. Pengembangan lumbung pangan desa i. Pembangunan/pengembangan lumbung pangan masyarakat

Pengembangan system informasi pasar Pemantauan harga komoditas di semua pasar sekabupaten

Gorontalo j. Peningkatan mutu dan keamanan pangan Pemantauan keamanan pangan segar

k. Peningkatan kemampuan lembaga petani Pembinaan dan pemberian bantuan kepada lembaga usaha

pangan lokal l. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

26

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2013 dan Prakiraan Maju Tahun 2014
Kode Urusan/Bid. Urusan Program/kagiatan Indikator kinerja program/kegiat an (3) Rencana tahun 2013 Kebutuhan dana/pagu Indikatif (6) Catatan penting Prakiraan maju tahun 2014 Target Kebutuhan capaian dana/pagu kinerja Indikatif (9) (10)

lokasi

(1)

(2) Urusan : Wajib Bidang urusan : Ketahanan Pangan Program: Peningkatan Ketahanan Pangan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Pengembangan Desa Mandiri Pangan Peningkatan kemampuan lembaga petani Pembinaan dan penguatan modal usaha kelompok Pengembangan lumbung pangan desa Pengembangan system informasi pasar

(4)

Target capaian kinerja (5)

Sumber dana (7)

(8)

1.1 1.2

Jumlah kegiatan DKP Jumlah lokasi SKPG

Kab. Gto Kab. Gto

43keg. 18 Kec.

47.311.000 46.420.220

DAU DAU

3 keg 18 Kec.

52.042.100 51.062.242

1.3 1.4

Jumlah Desa Mandiri Pangan Jumlah kelompok Jumlah kelompok Jml lumbung Pangan Jumlah pasar yang terpantau

Kab.Gto Kab.Gto

3 Desa 18 Kelompok

580.800.000 107.525.000

DAU DAU

3 Desa 18 klmpk

638.880.000 118.277.500

1.5

Kab. Gto Kab.Gto Kab.Gto

18 kelompok

107.525.000

DAU

18 klmpk

118.277.500

1.6 1.7

3 unit 18 pasar

193.545.000 37.488.000

DAU DAU

3 Unit 18 pasar

212.899.500 41.236.800

27

1.8

1.9

1.10

Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Analisis dan penyusunan pola konsumsi pangan Pengembangan diversifikasi pangan Penanganan daerah rawan pangan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa administrasi keuangan Rapat-rapat koordinasi dlm daerah propinsi Rapat-rapat koordinasi luar daerah

Jumlah KK yang diberi bantuan Jumlah desa analisa konsumsi Jumlah kec. Lomba cipta menu Jml desa. Yang terpantau Jml kec. Yang terpantau

Kab. Gto Kab.Gto

375 KK

112.711.500

DAU

375 KK

123.982.650

51 Desa

36.300.000

DAU

51 Desa

39.930.000

Kab.Gto

18 Kec

36.300.000

DAU

51 Desa

39.930.000

1.11 1.12 2.

Kab.Gto Kab.Gto

205 Desa 18 Kec

104.716.260 60.500.000

DAU DAU

205 Desa 18 Kec

115.187.886 66.550.000

2.1

Jumlah biaya

BKP

12 bln

21.252.000

DAU

12 bln

23.377.200

2.2

Jumlah biaya

BKP

12 bln

96.051.835

DAU

12 bln

105.657.019

2.3 2.4 2.5

Jumlah biaya Jumlah kegiatan Jumlah kegiatan

BKP BKP BKP

12 bln 48 kali 10 kali

138.112.700 9.108.000 94.622.000

DAU DAU DAU

12 bln 48 kali 10 kali

151.923.970 10.018.800 104.084.200

28

Lanjutan Kode Urusan/Bid. Urusan Program/kagiatan Indikator kinerja program/kegiatan Rencana tahun 2013 Target Kebutuhan capaian dana/pagu Kinerja indikatif (5) (6) Catatan penting Prakiraan maju tahun 2014 Target Kebutuhan capaian dana/pagu kinerja Indikatif (9) (10)

lokasi

Sumber dana (7)

(1) 3 3.1 3.2 3.3 4. 4.1 4.2

(2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pembangunan/pemeliharaan gedung kantor Pengadaan kenderaan dinas operasional Pemeliharaan rutin / berkala kenderaan dinas operasional Peningkatan disiplin aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu

(3)

(4)

(8)

Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya

BKP BKP BKP

12 bln 12 bln 12 bln

311.000.000
0

DAU DAU DAU

12 bln 12 bln 12 bln

312.100.000
0

113.091.000

124.400.100

Jumlah pakaian Jumlah pakaian

BKP BKP

45 psg 45 psg

6.600.000 11.220.000

DAU DAU

45 psg 45 psg

7.260.000 12.342.000

29

Bab IV PENUTUP

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 ini telah disusun sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kondisi internal berupa kekuatan dan kelemahan dan juga kondisi eksternal yakni peluang dan tantangan. Oleh karena itu dokumen ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan pembangunan ketahanan pangan di kabupaten Gorontalo, dan untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional. Guna mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran, semangat koordinasi dan intergrasi lintas sektor sangat diperlukan. Kemitraan antar pemerintah dengan masyarakat dan swasta merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan ketahanan pangan. Dengan pendekatan tersebut diharapkan Rencana Kerja ini dapat memberikan arah yang lebih jelas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo sebagai lembaga Ketahanan Pangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Limboto,

Maret 2013

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GORONTALO

Ir. FEMMY WATI UMAR, MSC NIP. 19630420 199403 2 003

30

You might also like