You are on page 1of 20

Titik Kuntari

DEMOGRAFI

DEMOGRAFI
Is the scientific study of human populations. Guillard then defined demography as: the

mathematical knowledge of populations, their general movements,and their physical, civil, intellectual and moral state

Demography is the scientifict study of human

population in primary with the respect to their size, their structure (composition) and their development (change). Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

TUJUAN DEMOGRAFI
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannyadengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3. Mengembangkan hubungan sebab akibat

antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

TEORI MALTHUS
Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia Nafsu manusia tak dapat ditahan. Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk

jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia

Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat

jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain : Penundaan masa perkawinan Mengendalikan hawa nafsu Pantangan kawin

Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan

bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain : Bencana Alam Wabah penyakit Kejahatan Peperangan Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju

Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain : Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral

dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara

Aliran Marxist
Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi

mempengaruhi kesempatan kerja. Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.

Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)


Pada abad 20 teori Malthus mulai

diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara Preventif Check yaitu menggunakan alat kontrasepsi

PERUBAHAN JUMLAH PENDUDUK


Pertambahan: kelahiran, pindah (migrasi)

masuk Pengurangan: kematian, migrasi keluar proses yang berpengaruh pada jumlah penduduk: kelahiran, kematian dan migrasi

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan

angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%).

Demographers look at issues according to level of development of the country Less developed countries: high levels of fertility high levels of infant mortality a high prevalence of HIV/AIDS high levels of out-migration to more developed countries __________________________________________________ More developed countries: low fertility patterns women having babies at later ages populations with below replacement levels of fertility and large numbers of migrants from less developed countries

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk

piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.

PIRAMIDA PENDUDUK

Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Piramida Penduduk Stasioner Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negaranegara Eropa Barat. Piramida Penduduk Tua (Constructive) Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.

TAHAP TRANSISI KEPENDUDUKAN


Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana

angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah; Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.

Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi

penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun; Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasanganpasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.

Blacker
Tahap 1 High stationary

angka kelahiran dan kematian sangat tinggi. Tahap 2 Early Expanding Jumlah penduduk naik dengan pesat karena angka kelahiran masih saja tetap tinggi karena masih ada pandangan bahwa semakin banyak anak maka akan semakin banyak keuntungan yang didapat. Tingginya angka kelahiran dibarengi dengan dilaksanakannya revolusi industri yang menemukan obat-obatan dan alat-alat medis yang sudah lebih canggih sehingga berhasil menekan angka kematian.

Tahap 3 Late Expanding Pada tahap ini angka kelahiran sudah berhasil ditekan dengan ditemukannya alat kontrasepsi yang berhasil menekan angka kelahiran. angka kematian menunjukkan penurunan yang lebih signifikan dikarenakan pelayanan medis sudah lebih bagus dan sistem ekonomi juga menunjukkan kondisi yang lebih baik. Tahap 4 Low Stationary Angka kelahiran semakin bisa ditekan hasilnya angka kelahiran pada tahap ini berada pada angka yang rendah. Begitu juga dengan angka kematian yang sudah lebih dahulu berhasil ditekan sebelumnya. Selisih antara keduanya tidak begitu jauh yaitu pada angka yang relativ rendah. Tahap 5 Declining Pada tahap ini terjadi kebalikan yaitu angka kematian malah lebih tinggi daripada angka kelahiran. Hal ini bisa terjadi karena semakin berhasil ditekannya angka kelahiran dengan alat kontrasepsi ataupun karena gaya hidup masyarakat terkait memang sudah berubah. Contoh Jerman tahun 1975.

You might also like