You are on page 1of 28

BAB I.

KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA

PENDAHULUAN Tujuan yang diharapkan Setelah mempelajari bab ini diharapkan para pembaca dapat: 1. Menjelaskan jenis akuntansi menurut tipenya, persamaan, perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 2. Menjelaskan kedudukan akuntansi biaya dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 3. Menjelaskan pengertian biaya dan harga pokok. 4. Menjelaskan kaitan antara struktur organisasi dan proses produksi. 5. Menggolongkan biaya operasional untuk perusahaan manufaktur. 6. Menjelaskan metode pengumpulan harga harga pokok produksi. Dengan menyelesaikan materi pada bab ini maka mahasiswa akan memiliki kemampuan menjelaskan konsep-konsep yang mendasari akuntansi biaya sebagai landasan mempelajari materi pada bab berikutnya. Oleh karena itu sebelum mempelajari materi bab berikutnya diharapkan menyelesaikan dan memahami dengan baik materi bab ini sehingga tidak akan mengalami kesulitan menyelesaikan materi berikutnya. Materi bab ini disajikan mulai dari konsep umum yang paling mendasar sampai pada konsep-konsep yang lebih khusus mengarah pada permasalahan akuntansi biaya. Secara rinci materi yang akan disajikan pada bab ini terdiri atas; jenis akuntansi menurut tipenya, persamaan dan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen, kedudukan akuntansi biaya dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, pengertian biaya dan harga pokok, kaitan antara struktur organisasi dan proses produksi, penggolongan biaya, dan diakhiri dengan penyajian metode pengumpulan harga harga pokok produksi. Berkenaan dengan urutan penyajian materi pada materi bab ini disarankan kepada 1

Konsep Dasar Akuntansi Biaya pembaca untuk mempelajri secara berurutan dari subbab yang paling awal hingga subbab berikutnya hingga akhir tidak secara acak. 1.1 Jenis-jenis akuntansi Kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat banyak sekali macam akuntansi yang ada. Karena itu, bagaimanakah mengelompokkan berbagai jenis akuntansi yang ada? Bagaimanakah kedudukan akuntansi biaya dengan akuntansi yang lainnya? Benarkah akuntansi biaya merupakan tipe akuntansi tersendiri yang terpisah dari tipe akuntansi yang ada? Apakah fungsi dan tujuan akuntansi biaya? Ancangan yang digunakan dalam pembahasan bab 1 ini diawali dengan membahas tipe akuntansi yang ada dengan menguraikan kesamaan dan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dan pengaruh karakteristik kedua tipe akuntansi tersebut terhadap akuntansi biaya. Pembahasan dalam bab 1 ini akan dikemukakan juga tentang pengertian akuntansi biaya, pengertian biaya baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas, dan cara penggolongan biaya. Pembahasan tentang akuntansi biaya ini ditekankan pada biaya yang terjadi pada perusahaan manufaktur atau perusahaan industri. Hal ini dianggap bahwa perusahaan manufaktur/industri kegiatan yang terjadi lebih kompleks. Untuk mengakhiri pembahasan dalam bab 1 ini akan disajikan cara pengumpulan biaya produksi yang biasa diterapkan dalam dunia usaha. Berbagai jenis akuntansi sebagaimana yang kita temukan tersebut apabila dilihat dari tipe akuntansi yang ada, maka akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua tipe pokok. Kedua tipe pokok akuntansi tersebut berupa akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Dengan kedua tipe tersebut akuntansi-

akuntansi lainnya yang ada merupakan salah satu bagian dari kedua tipe tersebut atau merupakan bagian dari keduanya. Bagaimana dengan akuntansi biaya? Menurut tipe akuntansi yang ada sebagaimana dikemukakan di atas terlihat bahwa akuntansi biaya merupakan bagian dari dari kedua tipe akuntansi (akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen) 2

Konsep Dasar Akuntansi Biaya tersebut. Akuntansi biaya berada pada kedua tipe akuntansi yang ada, dengan kata lain akuntansi biaya memiliki kedua tipe tersebut yaitu memiliki tipe akuntansi keuangan dan juga memiliki tipe akuntansimanajemen. Sebelum membahas bagaimana kedudukan atau keterkaitan akuntansi biaya diantara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui kesamaan dan perbedaan karakteristik dua tipe akuntansi yang ada terlebih dahulu sehingga dapat dengan mudah menjelaskan kedudukan akuntansi biaya tersebut. 1.1.1 Kesamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Mendasarkan pada nama kedua tipe akuntansi tersebut terlihat bahwa keduanya memiliki konsep dasar keilmuan yang sama dengan objek yang berbeda. Konsep dasar keilmuan yang sama dari kedua tipe akuntansi tersebut berupa ilmu akuntansi. Oleh karena itu, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen akan memiliki beberapa kesamaan yang berupa: 1) Keduanya (Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen) menghasilkan informasi keuangan. Keduanya memiliki konsep dasar keilmuan yang sama yaitu akuntansi yang selalu berkaitan dengan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan. Satu hal yang perlu diingat kembali, bahwa tidak semua transaksi menjadi garapan akuntansi akan tetapi hanya transaksi-transaksi yang didukung oleh bukti-bukti yang sah dan mempunyai nilai yang dinyatakan dalam satuan moneter. Dengan konsep dasar keilmuan yang sama tersebut keduanya akan menghasilkan informasi yang sama yaitu informasi keuangan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa informasi nonkeuangan merupakan informasi penting bagi pihak manajemen dalam pengelolaan organisasi, lembaga, atau perusahaan, namun hampir seluruh informasi nonkeuangan tersebut berada di luar ruang lingkup akuntansi. 2) Kedua tipe akuntansi tersebut masing-masing berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan bagi seseorang guna memudahkan dalam pengambilan 3

Konsep Dasar Akuntansi Biaya keputusan. Keputusan selalu berkaitan dengan masa depan dan diha-

dapkan pada berbagai alternatif yang harus dipilihnya. Alternatif-altrernatif pilihan tersebut pada dasarnya memiliki unsur ketidak pastian yang memerlukan pertimbangan matang dengan harapan keputusan yang dipilihnya merupakan alternatif yang terbaik. Setiap orang atau setiap pengambil keputusan akan memiliki berbagai macam keputusan yang berbeda sehingga memerlukan informasi keuangan yang berbeda pula. Hal inilah yang mendorong munculnya tipe akuntansi yang berbeda agar dapat memenuhi kebutuhan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Seseorang atau manajer memerlukan informasi yang dapat mengurangi unsur ketidak pastian agar keputusan yang diambil dapat tepat. Informasi keuangan yang dihasilkan oleh bagian akuntansi merupakan salah satu informasi yang benarbenar mampu memberikan kepastian kepada seseorang atau manajer dalam mengambil keputusan. Kenyataan itulah yang mendasari mengapa seseorang atau manajer selalu memilih informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Akuntansi Biaya 1.1.2 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, namun demikian keduanya merupakan sesuatu yang sangat berbeda. Kesamaan diantara keduanya hanyalah pada konsep dasarnya saja sedangkan objek atau orientasi dari kedua tipe akuntansi tersebut sangat berbeda. Perbedaan yang terdapat pada akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat dari berbagai aspek yang berupa: 1) Pemakai informasi. 2) Lingkup informasi. 3) Fokus informasi. 4) Rentang waktu. 5) Kriteria mutu informasi. 6) Disiplin sumber. 7) Isi laporan. 8) Sifat informasi (Mulyadi, 1990: 2). Perbedaan tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen secara rinci dilihat dari delapan aspek tersebut dapat dikemukakan sbb. (1) Pemakai Informasinya Perbedaan yang terjadi antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen dilihat dari pemakai informasinya dapat dirinci sbb. Akuntansi Keuangan Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan pemakai utamnya adalah pihak-pihak di luar organisasi atau perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai dari pihak luar perusahaan meliputi pemegang saham, kreditur, pelanggan, para analis keuangan, karyawan, dan juga berbagai instansi swasta maupun pemerintah. Perlu dipahami Akuntansi Manajemen Akuntansi menajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen. Akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang berada dalam perusahaan. Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran ingin memutuskan apakah ia akan menerima pesanan dari 5

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan berupa laporan keuangan. Oleh karena itu, tujuan pemakai luar dalam mendapatkan laporan keuangan perusahaan adalah agar mereka dapat mengambil keputusan mengenai hubungannya dengan perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh seorang yang suka berinvestasi saham setelah memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan tertentu akan menghadapi dua alternatif apakah ia akan membeli saham perusahaan tertentu atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan lainnya. Seseorang yang telah memiliki saham suatu perusahaan tertentu setelah mendapat informasi keuangan perusahaan yang bersangkutan akan menghadapi beberapa alternatif (a) menahannya saham yang telah dimiliki, (b) membeli lagi saham untuk menambahnya, dan (c) menjual saham yang telah dimilikinya. Seorang kreditur mungkin ingin mengambil suatu keputusan apakah ia akan memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu, menetapkan syarat-syarat pemberian kredit, serta merundingkan pasal-pasal khusus dalam perjanjian kredit. Para karyawan mungkin ingin menetapkan usul jumlah kenaikan upah yang dapat dipikul oleh perusahaan. Instansi pemerintah memerlukan informasi laba yang diperoleh suatu perusahaan untuk menetapkan jumlah pajak penghasilan yang menjadi kewajiban perusahaan. 6 Akuntansi Manajemen seorang pelanggan barunya yang menginginkan harga di bawah harga yang telah ditetapkan, namun menghendaki volume barang dalam jumlah besar. Manajer tersebut membutuhkan informasi mengenai biaya pembuatan produk yang dipesan tersebut dan perhitungan mengenai laba yang dihasilkan atas produk tersebut jika pesanan itu diterima. Manajer produksi memerlukan informasi biaya produksi untuk menetapkan tindakantindakan yang harus diambil dalam mendorong efisiensi produksi. Contoh-contoh tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pemakai laporan dari dalam perusahaan adalah untuk membuat keputusan mengenai perusahaan atau bagiannya. Informasi akuntansi merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan. Para manajer berkepentingan untuk menetapkan dan menilai tindakantindakan mereka dalam perusahaan.

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan Contoh-contoh tersebut di atas, menunjukkan bahwa informasi keuangan suatu perusahaan diperlukan oleh pihak luar sebagai petunjuk untuk menetapkan hubungan apa yang akan dilaksanakan oleh pemakai laporan tersebut dengan perusahaan. Mereka tidak mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri, melainkan mengenai jenis dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan. Akuntansi Manajemen

(2) Lingkup Informasi Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, perbedaan yang terjadi menurut lingkup informasinya dapat dijelaskan sbb. Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal perusahaan sebagai keseluruhan, sedangkan laporan rugi-laba menyajikan hasil kegiatan perusahaan sebagai keseluruhan pula. Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan. Seperti telah disebutkan di muka, pemakai luar membuat keputusankeputusan yang bersangkutan dengan hubungan mereka dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Seorang pemegang saham hanya dapat membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, ia tidak dapat membeli saham dari bagian perusaAkuntansi Manajemen Manajemen suatu perusahaan dapat mengambil keputusan hanya mengenai bagian tertentu perusahaan. Sebagai contoh adalah keputusan yang diambil oleh Direktur Produksi berhubungan dengan penghentian produksi produk tertentu atau penghentian penggunaan mesin tertentu. Oleh karena itu akuntansi manajemen harus dapat menyediakan informasi keuangan yang relevan dengan bagianbagian perusahaan. Tentu saja akuntansi manajemen dapat juga menyediakan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan, namun lingkup informasi akuntansi manajemen adalah terutama pada bagianbagian perusahaan. Lingkup informasi ini adalah sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada suatu bagian perusa7

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan haan tersebut. Seorang kreditur harus memperhitungkan resiko pemberian kredit kepada perusahaan sebagai keseluruhan, bukan atas dasar sukses salah satu bagian perusahaan. Hal ini tidak berarti bahwa informasi mengenai bagian-bagian perusahaan tidaklah penting bagi pihak luar, tetapi informasi tersebut hanya diperlukan oleh pihak luar sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan sebagai keseluruhan. Akuntansi Manajemen haan. Keputusan manajemen yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan umunya jarang terjadi.

(3) Fokus Informasi Berdasarkan pada sifat yang dimiliki menunjukkan bahwa keduanya memiliki fokus yang berbeda. Perbedaan fokus tersebut berkaitan dengan dasar waktu yang secara rinci dapat dijelaskan sbb. Akuntansi Keuangan Ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah masa lalu. Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena peng-ambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat. Tidak seorangpun dapat mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu, sehingga tak seorangpun dapat mengambil keputusan mengenai apa yang telah terjadi. Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan pemilihan alternatif tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

(4) Rentang Waktu Berdasarkan pada rentang waktu penyajian informasi atau laporan yang dihasilkan menunjukkan bahwa akuntansi keuangan lebih kaku. Perbedaan secara rinci ditunjukkan sbb. 8

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan Ditinjau dari rentang waktu yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan, maka akuntansi keuangan mencakup jangka waktu yang sudah tertentu, biasanya satu tahun, setengah tahun, satu kuartal, atau satu bulan. Periode waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel. Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan rugi/laba akan diterbitkan setiap setengah tahun, jangka waktu ini jarang sekali mengalami perubahan. Akuntansi Manajemen Di lain pihak rentang waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah sangat bervariasi, dari harian, mingguan, sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup periode 10 tahun.

(5) Kriteria bagi Informasi Akuntansi Akuntansi Keuangan Kriteria yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh bagian akuntansi keuangan adalah prinsipprinsip akuntansi yang lazim. Prinsipprinsip tersebut dibuat oleh organisasi yang berwenang, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia dan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip dalam prkatek yang telah lama berlaku. Penggunaan prinsip akuntansi yang lazim dalam penyusunan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan merupakan akibat tuntutan kebutuhan pihak luar perusahaan. Untuk menentukan hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan, mereka perlu menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan berbagai perusahaan. Agar mereka dapat memperbandingkan berbagai laporan keuangan dari berbagai perusahaan Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen. Oleh karena itu, akuntansi ini tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kriteria pokok bagi informasi akuntansi manajemen adalah manfaat bagi manajemen. Jika suatu informasi atau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan tertentu manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut dipakai dalam akuntansi manajemen. Oleh karena itu, perkembangan praktek akuntansi manajemen lebih didasarkan atas logika dan pengalaman, dan bukan atas dasar diterimatidaknya secara umum di masyarakat. Tentu saja tidak berarti bahwa prinsip akuntansi yang lazim yang diikuti oleh akuntansi keuangan tidak logis dan tidak merupakan hasil dari pengalaman. Dalam akuntansi manajemen, praktek-praktek yang te9

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Akuntansi Keuangan tersebut, maka mereka memerlukan jaminan bahwa laporan keuangan berbagai perusahaan tersebut telah disusun berdasar prinsip akuntansi yang lazim. Akuntansi Manajemen lah terbukti bermanfaat di satu perusahaan diharapkan akan menyebar dan diterima secara luas. Namun demikian kriteria pokok yang digunakan dalam akuntansi manajemen adalah efektif tidaknya suatu prinsip atau metode bagi manajemen perusahaan secara individual. Tidak ada organisasi yang berwenang yang mengatur sanksi bagi mereka yang menolak untuk menggunakan praktek-praktek akuntansi manajemen.

(6) Disiplin Sumber Akuntansi Keuangan Akuntansi merupakan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin. Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua disiplin sumber. Akuntansi keuangan dan bagian dari akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu ekonomi yang mengatur prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam menggunakan sumber-sumber yang langka. Akuntansi Manajemen Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan diri pada psikologi sosial, yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi. Dua disiplin tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini menimbulkan masalah dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi manajemen yang diciptakan dari kedua disiplin sumber tersebut. Sebagai contoh adalah pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap baru. Dalam mempertimbangkan apakah perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tetap tersebut, prinsip-prinsip ilmu ekonomi adalah yang dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Namun, jika aktiva tersebut telah dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosiallah yang digunakan dalam penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban yang menggunakan aktiva tetap yang baru tersebut.

10

Konsep Dasar Akuntansi Biaya (7) Isi Laporan Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan laba yang ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini berisi informasi ringkas mengenai posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil usaha, perubahan laba yang ditahan, dan perubahan posisi keuangan untuk periode tertentu. Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, maka informasi yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen yang menghasilkan laporan keuangan untuk manajemen dari berbagai jenjang organisasi umumnya menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertentu dari perusahaan.

(8) Sifat Informasi Akuntansi Keuangan Informasi yang disajikan kepada pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi, karena umumnya menyangkut masa yang telah lalu. Ketidak tepatan informasi untuk pihak luar akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Akuntansi Manajemen Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah informasi masa yang akan datang. Informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.

Uraian tentang terbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen tersebut dapat disimpulkan sbb. Ukuran 1. Pemakai utama Akuntansi Keungan Para manajer puncak dan pihak-pihak lain yang berkeAkuntansi Manajemen Para manajer dari berbagai jenjang organisasi 11

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Ukuran Akuntansi Keungan pentingan Akuntansi Manajemen Bagian-bagian yang ada dalam perusahaan Berorientasi pada masa yang akan datang Lebih fleksibel, karena bervariasi dari harian, mingguan, bulanan, bahkan dapat mencakup periode 10 tahun Tidak ada batasan yang mengikat kecuali manfaat yan dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi tersebut Bersumber baik dari ilmu ekonomi maupun ilmu yang lainnya (psikologi sosial) Laporan yang disajikan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan Unsur taksiran dalam informasi lebih besar

2. Lingkup informa- Perusahaan secara keselusi ruhan 3. Fokus informasi 4. Rentang waktu Berorientasi pada masa yang lalu Kurang fleksibel. Biasanya mencakup jangka waktu kuartalan, tengah tahunan, atau tahunan

5. Kriteria bagi in- Dibatasi oleh adanya prinsip formasi akuntan- akuntansi yang lazim digusi nakan

6. Disiplin sumber

Hanya bersumber pada ilmu ekonomi saja

7. Isi laporan

Laporan yang disajikan berupa ringkasan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan Ketepatan informasi merupakan hal yang sangat penting

8. Sifat informasi

1.2 Konsep Dasar Akuntansi Biaya Pembahasan di atas terlihat bahwa sedikitpun tidak menyinggung tentang akuntansi biaya. Untuk dapat menempatkan di mana kedudukan akuntansi biaya di antara dua tipe yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terlebih dahulu perlu dipahami dengan baik tentang pengertian biaya, akuntansi biaya, dan tujuan pokok akuntansi biaya. 12

Konsep Dasar Akuntansi Biaya 1.2.1 Pengertian Biaya Sebagaimana diketahui, bahwa biaya adalah merupakan obyek yang harus dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Oleh karena itu harus dipahami dengan baik apa yang dimaksudkan dengan biaya. Pada bagian ini akan dibahas tentang istilah biaya, harga pokok, dan rugi. Berkaitan dengan penggunaan istilah biaya perlu adanya kesamaan pandangan terlebih dahulu dalam penggunaan istilah cost, expense, dan lost. Untuk menyamakan pandangan tersebut perlu dikemukan suatu diagram keterkaitan antara asset, cost, expense, dan lost pada Gambar 1.1 berikut ini. Biaya (expense) dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan (dapat berupa lembaga atau perorangan) yang dinyatakan dalam satuan moneter baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi (telah diprogramkan) untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian tersebut terdapat empat komponen pokok yang berupa (1) sumber daya ekonomi, (2) satuan moneter, (3) telah terjadi dan atau potensial terjadi, dan (4) adanya tujuan.

13

Konsep Dasar Akuntansi Biaya


Effek terhadap Laporan Keuangan Persediaan atau aktiva lainnya yang tampak pada Neraca

HPP (Cost)

Dikorbankan untuk aktiva bentuk lain

Aktiva (Assets)

Dikorbankan untuk memperoleh pendapatan

Biaya (Expense)

HP Penjualan atau beberapa biaya lainnya yang tampak pada laporan laba rugi

Dikorbankan tanpa mendapatkan kembalian apapun Krugian (Losses) Dipisahkan sebagai kelompok nonusaha pada laporan laba rugi (apabila tidak material dicatat pada biaya nonusaha (lainnya)

Gambar 1.1 Diagram keterkaitan antara asset dengan cost, expense, dan lost Berdasarkan diagram uraian tentang proses terjadinya cost, expense, dan losses di atas dapat dibuat suatu pengertian tentang cost, expense, dan losses sbb. Harga pokok (Cost) adalah aktiva (assets) yang dikorbankan untuk mendapatkan aktiva (assets) dalam bentuk yang lain dan dinyatakan dalam satuan moneter. Pengorbanan aktiva untuk mendapatkan aktiva dengan bentuk lain biasa disebut dengan istilah harga pokok atau harga perolehan aktiva yang bersangkutan. Dengan demikian harga pokok (cost) selalu berkaitan dengan aktiva dan tidak ada kaitan dengan pendapatan. Di dalam laporan keuangan harga pokok atau harga perolehan aktiva tersebut akan terlihat pada neraca. Biaya (expenses) merupakan pengorbanan aktiva (assets) yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk memperoleh atau menghasilkan suatu pendapatan (contohnya menjual barang-barang dagangan). Berdasarkan proses terjadinya 14

Konsep Dasar Akuntansi Biaya biaya (expenses) tersebut terlihat bahwa biaya (expenses) selalu berkaitan dengan pendapatan (revenues). Di dalam laporan keuangan harga pokok penjualan atau biaya-biaya lainnya akan terlihat pada laporan laba-rugi. Kerugian (losses) merupakan pengorbanan aktiva (assets) yang dinyatakan dalam satuan moneter dengan tidak mendapatkan imbalan atau kembalian apaapa. Di dalam laporan keuangan akan terlihat pada laporan laba-rugi sebagai kelompok nonusaha. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa harga pokok/harga perolehan dipadankan dengan cost dan biaya dipadankan dengan expense. Hal ini didasarkan pada kenampakan masing-masing dalam laporan keuangan yang dihasilkan. Dalam laporan keuangan harga perolehan/harga pokok akan tampak pada neraca dan biaya akan tampak pada laporan laba-rugi. Penulis lain ada yang menyatakan bahwa biaya dipadankan dengan cost dan beban dipadankan dengan expense. 1.2.2 Pengertian Akuntansi Biaya Berdasarkan pada pengertian-pengertian biaya tersebut di atas dan pengertian akuntansi yang telah kita pahami bersama pada pengantar akuntansi, maka dapat dikemukan pengertian akuntansi biaya. Sebagaimana dikemukakan pada pembahasan mengenai jenis akuntansi menurut tipenya, bahwa akuntansi biaya bukan merupakan suatu tipe akuntansi tersendiri, yang berarti bahwa akuntansi merupakan bagian dari salah satu atau kedua tipe yang ada tersebut. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa akuntansi biaya merupakan salah satu dari sekian banyak disiplin ilmu dalam akuntansi. Dengan kata lain akuntansi biaya merupakan satu disiplin ilmu tersendiri selain akuntansi-akuntansi yang lainnya. Akuntansi biaya dapat diartikan sebagai suatu ilmu, seni, dan sistem pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan penyajian serta penafsiran biaya yang terjadi pada suatu kesatuan usaha secara keseluruhan. 15

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Pengertian akuntansi biaya tersebut sangat luas dan terdapat beberapa unsur yang perlu dijelaskan sbb. 1) Akuntansi biaya sebagai suatu ilmu, hal ini dapat dipahami bahwa akuntansi biaya merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan memenuhi kaidahkaidah untuk dikatakan sebagai suatu ilmu (logis, dapat diterima, dapat dipraktikkan). 2) Akuntansi biaya merupakan seni, hal ini terlihat bahwa model-model perhitungan yang terdapat pada akuntansi biaya merupakan penyederhanaan dari dunia nyata yang sebenarnya sangat kompleks. Sebagaimana kita pahami bersama bahwa akuntansi biaya merupakan bagian dari disiplin ilmu sosial yang memiliki karakteristik berbeda dengan disiplin ilmu sosial lainnya. Sebagai disiplin ilmu sosial dan penggunaan model sebagai penyederhanaan dunia nyata tersebut tentu saja akan dapat berfungsi dengan baik apabila didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu. Contoh suatu asumsi yang digunakan yaitu adanya produk yang hilang. Kenyataan yang terjadi produk tersebut dapat hilang pada awal, akhir, dan selama proses sedang berlangsung. Dalam akuntansi biaya produk hilang tersebut hanya diasumsikan hilang awal dan akhir saja sehingga model yang dibuat juga menjadi lebih sederhana tanpa mengurangi akurasi informasi yang disajikan. 3) Akuntansi biaya merupakan suatu sistem, karena terdapat beberapa unsur yang saling terkait dan berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. 4) Biaya yang terjadi pada suatu kesatuan usaha. Biaya yang terjadi pada satu kesatuan unit usaha dapat berupa biaya pembuatan produk/barang, biaya operasional, dan biaya yang berkaitan dengan penjualan barang/produk yang telah dihasilkan. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan biaya yang terjadi yaitu biaya sejak penyiapan hingga penjualan produk yang dihasilkan. Akuntansi biaya tidak hanya menyajikan informasi biaya pembuatan suatu produk saja akan tetapi informasi seluruh biaya pada satu kesatuan unit usaha. 16

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Pada perusahaan manufaktur biaya yang terjadi dapat berupa biaya produksi, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan pembuatan suatu produk sehingga belum memasukkan unsur biaya administrasi dan umum dan biaya pemasaran. 1.2.3 Manfaat dan Tujuan Akuntansi Biaya Masih banyak kita temukan pada masyarakat tentang rendahnya kesadaran dan pemahaman tentang arti pentingnya suatu biaya. Sebagian besar masyarakat belum memiliki sikap sadar akan biaya yang akan berdampak pada kemampuan suatu perusahaan dalam memproduksi barang maupun jasa. Semakin baik

kemampuan perusahaan dalam mengelola atau memanaj biaya yang terjadi maka akan semakin baik pula kualitas dan harga barang atau jasa yang dihasilkannya. Laku kerasnya suatu barang di pasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas barang itu sendiri akan tetapi juga akan ditentukan oleh biaya yang dibebankan kepada produk yang bersangkutan. Oleh karena itu dengan mempelajari akuntansi biaya diharapkan mampu menumbuhkembangkan sikap sadar akan arti pentingnya biaya dalam segala aspek. Satu hal yang perlu disadari bersama, bahwa akuntansi biaya merupakan suatu alat bantu sehingga kemampuan manusia memanfaatkan alat tersebut lebih utama dan lebih menentukan. Namun demikian, kita akan mampu menggunakan alat bantu tersebut dengan baik dan benar apabila kita telah memahaminya dengan baik. Untuk melihat bagaimana manfaat akuntansi biaya, terlebih dahulu akan dikemukakan tujuan akuntansi biaya pada umumnya. Akuntansi biaya memiliki tiga tujuan pokok yang berupa: 1) Penentuan harga pokok. 2) Pengendalian biaya. 3) Pengambilan keputusan.

17

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Berdasarkan tujuan sistem akuntansi biaya terlihat jelas manfaat yang dimiliki atau yang terkandung dalam akuntansi biaya, yang berupa: a) Sebagai penyedia informasi bagi pihak luar perusahaan, khususnya pada saat penentuan harga pokok produksi (barang atau jasa) yang dihasilkan dan biaya-biaya lainnya yang terjadi berkaitan dengan kegiatan operasi normal perusahaan. b) Sebagai salah satu alat pengendalian bagi manajemen, khususnya pengendalian pada pusat biaya, terutama pada saat pengukuran kinerja manajer pusat biaya. c) Sebagai penyedia informasi bagi manajemen tentang harga jual produk atau jasa yang layak untuk suatu perusahaan sehingga keputusan penetapan harga jual tersebut tidak merugikan perusahaan. Semakin majunya perkembangan teknologi dan kompleknya dunia nyata merupakan tantangan bagi akuntansi biaya untuk tetap dapat memainkan peranannya sebagai alat bantu memudahkan penyelesaian permasalahan biaya yang dihadapi perusahaan. Penerapan akuntansi biaya harus mampu mengimbangi perkembangan yang terjadi sehingga tujuan dan manfaat akuntansi biaya tetap optimal. Dalam penerapan akuntansi biaya haruslah mampu dan mau membuka wawasan untuk melakukan peningkatan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Penerapan akuntansi biaya dalam era globalisasi dan kompetisi harus selalu diupayakan untuk memiliki keunggulan bersaing sehingga mampu memenangkan persaingan yang terjadi. Banyak metode yang dapat diterapkan untuk meraih keunggulan bersaing diantaranya berupa just in time (JIT), Activity Based Costing (ABC), teori kendala (theory of constraint). Oleh karena itu perlu adanya manajemen biaya yang tepat sehingga kita mampu menjadi pemimpin dalam persaingan.

18

Konsep Dasar Akuntansi Biaya 1.3 Kaitan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi keuangan dan Akuntansi manajemen Sebagaimana dibahas sebelumnya, bahwa pada dasarnya hanya terdapat dua tipe akuntansi, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu timbul pertanyaan pada benak kita, termasuk yang mana akuntansi biaya apabila hanya ada dua tipe akuntansi tersebut? Apakah akuntansi biaya termasuk tipe akuntansi keuangan ataukah termasuk pada tipe akuntansi manajemen? Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka untuk menjawabnya terlebih dahulu perlu dibahas tentang pengertian biaya, pengertian akuntansi biaya, dan manfaat serta tujuan akuntansi biaya. Hanya dengan cara memahami pengrtian dan tujuan akuntansi biaya itulah kita dapat memposisikannya diantara kedua tipe akuntansi yang ada. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, bahwa tujuan akuntansi biaya pada dasarnya ada tiga, yaitu (1) Penentuan harga pokok, (2) Pengendalian biaya, dan (3) Pengambilan keputusan. Penentuan harga pokok suatu produk lebih berorientasi pada nilai rupiah yang harus diperhitungkan berkaitan dengan suatu produk yang semuanya perlu memiliki bukti-bukti pendukung penggunaan nilai rupiah tersebut. Pada tujuan kedua dan ketiga (pengendalian biaya dan pengambilan keputusan) lebih bersifat proses yang tidak akan memiliki nilai rupiah akan tetapi akan berpengaruh terhadap besarnya harga pokok suatu produk yang dihitung. 1) Tujuan pertama: penetapan harga pokok. Hal ini berati bahwa akuntansi biaya akan berkaitan dengan informasi masa lalu, yaitu akan melaporkan semua transaksi yang telah terjadi berkaitan dengan suatu produk yang telah dihasilkan. Akuntansi biaya akan menyajikan informasi-informasi masa lalu berkaitan dengan penghitungan besarnya harga pokok suatu produk. Penghitungan dan penyajian harga pokok tersebut tentu harus mengikuti ketentuan yang berlaku sehingga harga pokok tersebut dapat dinyatakan layak. Akuntansi biaya dalam menghitung atau menentukan besarnya harga pokok 19

Konsep Dasar Akuntansi Biaya tidak hanya mendasarkan dugaan atau perkiraan, hal ini karena semua transaksi telah terjadi. Akuntansi biaya menggunakan atau mendasarkan pada bukti-bukti resmi/syah yang berkaitan dengan produk yang akan dihitung harga pokoknya. Untuk tujuan yang pertama (penentuan harga pokok)

akuntansi biaya harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku pada akuntansi keuangan. 2) Tujuan kedua dan ketiga (pengendalian biaya dan pengambilan keputusan). Pengendalian merupakan suatu proses pengawasan atas kemajuan tugas dengan membandingkan hasil dan sasaran secara teratur serta menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dengan hasil pengawasan. Dengan demikian pengendalian tidak memiliki aturan standar, yang ada hanyalah sasaran yang telah ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan atas pelaksanaan pekerjaan. Demikian juga dengan pengambilan keputusan, tidak memiliki aturan standar dan prosedur yang baku untuk dapat diikuti. Pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh kondisi yang ada serta visi dan misi perusahaan kedepan, oleh karena itu setiap keputusan yang akan diambil tidak memiliki struktur baku. Setiap keputusan yang diambil oleh manajemen selalu berkaitan dengan masa yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada dan dugaan atau prediksi masa depan. Kualitas keputusan sangat ditentukan oleh kemampuan menganalisis data yang ada dan kemampuan memprediksi kondisi masa depan. Semakin baik kemampuan prediksi masa depan dan semakin lengkap ingformasi yang dimiliki oleh pihak manajemen maka keputusan yang diambil akan mendekati kepastian. Berkaitan dengan tujuan kedua dan ketiga (pengendalian biaya dan pengambilan keputusan) maka akauntansi biaya akan mengikuti aturan dan pola yang terjadi pada akuntansi manajemen, sehingga akuntansi biaya untuk tujuan dua dan tiga merupakan bagian akuntansi manajemen.

20

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Keterkaitan akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat ditunjukkan dalam bentuk Gambar 1.2 berikut ini. Akt. Biaya dlm Akt. Keuangan Akt. Keuangan Akt. Manajemen

Akt. Biaya

Akt. Biaya dlm Akt. Manajemen

Gambar 1.2 Kaitan antara akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4 Cara penggolongan biaya Sebagaimana dipahami bersama, bahwa salah satu informasi yang sangat bermanfaat dan banyak digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu informasi yang berkaitan dengan biaya. Setiap aktivitas atau setiap tujuan yang berbeda akan memerlukan informasi biaya yang berbeda pula. Kenyataan yang terjadi banyak cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengelompokkan biaya yang dapat memberikan informasi bermanfaat. Pada umumnya

poenggolongan tersebut dilakukan berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai dengan penggolongan biaya itu sendiri. Oleh karena itu untuk tujuan yang berbeda penggolongan biaya juga akan berbeda, untuk apa penggolongan biaya itu dilakukan. Setiap penggolongan biaya akan menghasilkan informasi biaya yang maknanya berbeda untuk setiap kelompok atau golongan biaya. Secara sederhana, terlepas tujuan penggolongannya, maka biaya yang terjadi pada suatu perusahaan dapat digolongkan melalui lima cara yang berupa: 1) Berdasarkan fungsi yang terdapat pada perusahaan. 2) Berdasarkan obyek pengeluarannya. 21

Konsep Dasar Akuntansi Biaya 3) Berdasarkan jangka waktu manfaatnya. 4) Berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai. 5) Berdasarkan perilaku biaya. Kelima cara tersebut sering digunakan untuk mengelompokkan biaya yang terjadi pada suatu perusahaan tanpa harus memperhatikan tujuan apa yang akan dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Berikut dikemukakan secara rinci penggolongan biaya menggunakan kelima cara tersebut di atas. 1.4.1 Berdasarkan fungsi yang terdapat pada perusahaan Apabila diperhatikan dengan seksama suatu perusahaan akan memiliki tiga bagian besar yang berupa; bagian administrasi dan umum, bagian pemasaran, dan bagian produksi. Ketiga bagian tersebut menunjukkan fungsi-fungsi yang berbeda pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, pada suatu perusahaan juga terdapat tiga fungsi pokok yang berupafungsi administrasi dan umum, fungsi pemasaran, dan fungsi produksi. Berdasarkan pada ketiga fungsi pokok tersebut, maka biaya yang terjadi pada suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian; a. Biaya administrasi dan umum, yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi untuk melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memproduksi dan memasarkan produk. Yang termasuk dalam biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produksi dan biaya pemasaran. Contoh biaya administrasi dan umum yaitu biaya gaji karyawan bagian personalia, bagian keuangan, bagian akuntansi, biaya gaji manajer, biaya penyusutan untuk bangunan kantor administrasi dan umum, biaya asuransi gedung kantor. b. Biaya pemasaran, yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan barang atau produk yang telah dihasilkan. Yang termasuk dalam biaya pemasaran adalah semua 22

Konsep Dasar Akuntansi Biaya biaya yang berkaitan dengan pemasaran barang atau produk. Contoh biaya pemasaran yaitu biaya iklan, biaya gaji karyawan bagian pemasaran, penyusutan kendaraan bagian pemasaran, biaya promosi, biaya pengangkutan produk yang akan dipasarkan. c. Biaya produksi, yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk atau mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Yang termasuk dalam biaya produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan pengerjaan produk yang dihasilkan, baik langsung maupun tidak langsung. Contoh biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan bangunan pabrik, biaya asuransi gedung, biaya gaji karyawan bagian produksi. Fungsi-fungsi tersebut sejalan dengan banyaknya bagian-bagian yang terdapat pada perusahaan yang bersangkutan. Semakin rinci pembagian tugas pada suatu perusahaan maka akan semakin rinci pula fungsi-fungsi yang terapat pada perusahaan yang bersangkutan. Perlakuan tersebut akan berakibat pada penggolongan biaya yang semakin rinci. 1.4.2 Berdasarkan obyek pengeluarannya Obyek yang terdapat pada suatu perusahaan dapat berupa proses, fungsi, unit organisasi, atau fisik lainnya dimana manajemen berkeinginan untuk mengukur biaya tersebut. Umumnya penggolongan biaya berdasarkan pada obyek pengeluaran mengacu pada suatu barang. Untuk memudahkan dalam penggolongan ini dapat diajukan pertanyaan untuk apa pengorbanan sumber ekonomi itu dilakukan. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan penggolongan biaya yang terjadi pada suatu perusahaan, misalnya; untuk membeli bahan baku, membeli bahan penolong, gaji danupah, penyusutan, asuransi.

23

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Berdasarkan keperluan tersebut (untuk apa pengorbanan sumber ekonomi dilakukan), maka penggolongan biaya dapat berupa: (1) Biaya bahan baku, (2) Biaya tenaga kerja, (3) Biaya penyusutan, (4) Biaya asuransi, (5) Biaya bahan penolong, dan seterusnya sesuai dengan peruntukannya. 1.4.3 Berdasarkan jangka waktu manfaatnya Berdasarkan jangka waktu manfaatnya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu jangka pendek (satu periode akuntansi atau kurang) dan jangka panjang (lebih dari satu periode akuntansi). Pengorbanan sumber ekonomi yang manfaatnya hanya dapat dinikmati dalam waktu satu periode akuntansi atau kurang dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut dinamakan dengan pengeluaran pendapatan. Pengorbanan

sumber ekonomi yang manfaatnya dapat dinikmati dalam waktu lebih dari satu periode akuntansi disebut dengan pengeluaran modal. Mengacu

pada jangka waktu manfaatnya biaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal. 1.4.4 Berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai Penggolongan ini mendasarkan pada bagaimana hubungan biaya tersebut dengan sesuatu yang dibiayai. Dilihat hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, maka biaya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) biaya langsung (direct cost) dan (2) biaya tidak langsung (indirect cost). Penggolongan ini sangat dipengaruhi oleh obyek pembiayaan yang bersangkutan. Biaya langsung yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang penyebab satusatunya adalah sesuatu yang dibiayai, misalnya; biaya produksi langsung, biaya langsung departemen. Biaya produksi langsung yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang harus dilakukan guna menghasilkan suatu produk yang berupa bahan baku dan tenaga kerja. Tanpa adanya bahan baku 24

Konsep Dasar Akuntansi Biaya dan tenaga kerja maka produk yang diharapkan tidak akan dapat dihasilkan. Biaya langsung departemen yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi pada suatu departemen dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen yang bersangkutan. Apabila sesuatu yang dibiayai tidak ada/tidak terjadi maka pengorbanan sumber ekonomi tersebut juga tidak akan terjadi. Biaya tidak langsung yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi bukan karena sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung ini lebih bersifat penunjang untuk memperlancar dan memudahkan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan pokoknya. Biaya-biaya yang tidak termasuk pada kelompok biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja termasuk pada kelompok biaya produksi tidak langsung. Biaya tidak langsung departemen yaitu pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi pada suatu departemen yang manfaatnya juga dinikmati oleh departemen-departemen lainnya. Bagi suatu departemen yang melakukan pengorbanan sumber ekonomi tersebut merupakan biaya langsung, akan tetapi departemen-departemen lain yang hanya ikut menikmati manfaat dari pengorbanan ekonomi tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 1.4.5 Berdasarkan perilaku biaya Untuk memudahkan pemahaman penggolongan biaya berdasarkan perilakunya perlu dikemukakan suatu pertanyaan yang sangat mudah yaitu, apa yang akan terjadi pada biaya apabila tingkat aktivitas diubah? Atas pertanyaan tersebut (apabila tingkat aktivitas diubah) ada dua alternatif jawaban yang berupa (a) ikut berubah dan (b) tidak berubah/tetap. Berdasarkan pertanyaan dan jawaban tersebut di atas, maka biaya yang terjadi dilihat dari perilakunya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) biaya tetap dan (2) biaya variabel. Biaya tetap yaitu biaya yang secara total tidak mengalami perubahan meskipun tingkat aktivitas atau volume kegiatan diubah sampai tingkat aktivitas atau volume kegiatan tertentu. 25

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Jumlah biaya yang terjadi tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas perusahaan sampai tingkat aktivitas atau volume kegiatan tertentu. Biaya variabel yaitu biaya yang secara total selalu berubah sesuai dengan perubahan aktivitas atau volume kegiatan yang terjadi. Apabila aktivitas atau volume kegiatan tinggi maka biaya yang terjadi juga tinggi dan sebaliknya apabila aktivitas atau volume kegiatan rendah maka jumlah biaya juga akan rendah. Perilaku biaya tersebut dapat dilihat berdasarkan pada total biaya dan biaya persatuan. Biaya tetap secara keseluruhan akan memiliki perilaku yang berbeda dengan biaya tetap persatuan, demikian juga dengan biaya variabelnya. Secara rinci perilaku atau perubahan biaya tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tabel 1.2 Tingkah laku biaya dalam kaitannya dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan Tipe biaya Biaya tetap Perilakunya Total biaya Konstan/tetap Biaya per satuan Berbading terbalik dengan tingkat kegiatan yang dilakukan

Biaya variabel

Sebanding dengan perubah- Konstan/tetap an tingkat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

Apabila disajikan dalam bentuk grafik mengenai perilaku biaya tetap dan biaya variabel secara total akan terlihat sebagai berikut. Total fixed cost Total variable cost

Number of unit

Number of unit

Gambar 1.3 Grafik tingkah laku total biaya tetap dan total biaya variabel dikaitkan dengan tingkat volume kegiatan perusahaan 26

Konsep Dasar Akuntansi Biaya Gambar 1.3 tersebut menunjukkan bahwa berapapun total unit yang dihasilkan, maka biaya tetap secara keseluruhan (total biaya tetap) tidak mengalami perubahan jumlah dan untuk biaya variabel secara keseluruhan (total biaya variabel) akan berubah secara proporsional terhadap perubahan jumlah unit yang dihasilkan. Di lain pihak, apabila disajikan dalam bentuk grafik mengenai perilaku biaya tetap dan biaya variabel per satuan atau per unit akan terlihat sebagai berikut. Fixed cost per unit Variable cost per unit

Number of unit

Number of unit

Gambar 1.4 Grafik tingkah laku biaya tetap per unit dan biaya variabel per unit dikaitkan dengan tingkat volume kegiatan perusahaan Sesuai dengan Gambar 1.4 tersebut menunjukkan bahwa berapapun total unit yang dihasilkan, maka biaya tetap secara keseluruhan (total biaya tetap) tidak mengalami perubahan jumlah dan untuk biaya variabel secara keseluruhan (total biaya variabel) akan berubah secara proporsional terhadap perubahan jumlah unit yang dihasilkan. 1.5 Metode pengumpulan harga pokok Pengumpulan harga pokok produksi dalam suatu perusahaan sangat ditentukan oleh bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan industri yang bersangkutan. Sebagaimana dipahami bersama bahwa perusahaan dalam melakukan aktivitasnya berbeda-beda, terutama pada saat memulai aktivitas atau kegiatan produksi. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan manufaktur, ada yang diakibatkan karena pesanan yang diterima dan ada juga yang dilakukan terus menerus meskipun tidak ada pesanan. Cara pemicu kegiatan produksi tersebut akan mengakibat cara pengumpulan biaya produksi yang berbe27

Konsep Dasar Akuntansi Biaya da. Berdasarkan pemicu kegiatan produksi tersebut, maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu (1) produk yang dihasilkan karena pesanan dan (2) produk yang dihasilkan secara terus menerus tidak tergantung pada adatidaknya pesanan. Suatu industri yang mengolah produksinya berdasarkan pesanan yang diterima maka kegiatan produksi yang dilakukan terjadi secara tidak menentu atau tidak teratur. Kegiatan yang dilakukan sangat tergantung pada ada tidaknya pesanan yang diterima. Perusahaan akan melakukan kegiatan proses produksi apabila menerima pesanan. Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi berdasarkan pada pesanan yang diterimanya, maka pengumpulan harga pokok produksinya didasarkan pada harga pokok pesanan (job order cost method). Dalam metode ini maka biaya-biaya yang terjadi dikumpulkan untuk pesanan-pesanan tertentu. Setiap biaya yang terjadi langsung dikaitkan dengan pesanan yang dikerjakan, sehingga harga pokok produksi persatuan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah biaya yang terjadi untuk menyelesaikan pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut. Perusahaan yang melakukan kegiatan proses produksi secara terus-menerus disebut dengan perusahaan yang berproduksi secara massa. Perusahaan akan selalu melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang, sehingga tidak tergantung pada pesanan dari pihak luar. Oleh karena itu, perusahaan yang berproduksi secara massa pengumpulan harga pokok produksinya tidak didasarkan pada pesanan (job order), akan tetapi pada metode harga pokok proses (process cost method). Dalam metode metode harga pokok proses ini pengumpulan biaya tidak didasarkan pada banyaknya satuan barang yang dihasilkan, akan tetapi didasarkan pada satuan waktu tertentu atau periode tertentu. Untuk menghitung harga pokok produksi persatuan dilakukan dengan cara membagi jumlah biaya produksi untuk periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. 28

You might also like