You are on page 1of 0

13

2.7. Pekerjaan Atap.


2.8. Pekerjaan Plafond (Langit-Langit).
2.9. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung.
2.10. Pekerjaan Pengecatan.
2.11. Pekerjaan Sanitair.
2.12. Pekerjaan Railing Tangga.
2.13. Pekerjaan Water Profing

3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
3.1. Pekerjaan Telepon.
3.2. Pekerjaan Instalasi Listrik.
3.3. Pekerjaan Sistem Penangkal Petir.
3.4. Pekerjaan Electric Power Generator (Genset).
3.5. Pekerjaan Sound System.

4. PEKERJAAN MEKANIKAL
4.1. Pekerjaan Fire Alarm.
4.2. Pekerjaan Sistem Tata Udara.
4.3. Pekerjaan Water Tank.
4.4. Pekerjaan Plumbing.

3.1 Pekerjaan Struktur
3.1.1. Pekerjaan persiapan,
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang meliputi dari semua kegiatan
sebelum dilaksanakan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan persiapan ini meliputi :

a. Peralatan kerja dan mobilisasi,

Mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja dan peralatan
bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan lingkup pekerjaan
serta memperhitungkan segala biaya pengangkutannya.
14

b. Pengukuran dan pemasangan bouwplank,

Pemasangan bouwplank dimulai setelah lokasi kerja dibersihkan. Pada
saat pengukuran, sekaligus dipasang bouwplank bangunan, dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu galian tanah. Pemasangan bouwplank yang
dilakukan harus membentuk siku dan lurus dimana tiang - tiang bouwplank
berdiri tegak dan kuat. Ukuran tiang kayu yang dipakai adalah 5/7 cm yang
diruncingkan, dan papan-papan bouwplank yang digunakan berukuran 2/20 cm
yang sisi bagian atas diketam rata, dan dipakukan dengan kuat pada tiang/patok.

c. Pemasangan papan nama proyek,

Pengeluaran biaya untuk pembuatan papan nama proyek adalah tanggung
jawab pelaksana/contraktor. Pemasangan, bentuk dan isi harus sesuai dengan
persyaratan Pemerintah Daerah setempat dan mendapatkan persetujuan konsultan
pengawas.

d. Penyiapan sarana air dan penerangan,

Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,
pelaksana harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air
kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi/WC. Air yang dimaksud
adalah air bersih, baik yang berasal dari PDAM atau sumber air (sumur) serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan
pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksi Keet, Kantor Kontaktor,
Kamar mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
Pelaksana juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan Direksi Keet dan penerangan proyek
pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam
penuh dalam sehari. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN
atau dengan Generator Set dan semua perizinan untuk pekerjaan tersebut menjadi
tanggungan jawab pelaksana. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk
pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta sakelar/panel.

15

e. Pembuatan los kerja dan bangunan istirahat,

Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat
bekerja bagi tukang/para pekerja yang mempunyai kondisi cukup baik dan
terlindung dari pengaruh cuaca yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan.

f. Keamanan proyek,

Pelaksana harus menjamin keamanan proyek serta menjaga keutuhan
bangunan-bangunan yang ada dari gangguan tukang/para pekerja maupun
kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan. Pelaksana harus menempatkan petugas-
petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari, yang dibagi dalam 3 (tiga)
shift, dan harus selalu mengadakan pemeriksaan pengamanan setiap hari setelah
selesai pekerjaan. Petugas-petugas keamanan ini harus mendapatkan surat resmi
yang sah dari kepolisian sebagai Satuan Pengamanan Unit Proyek dan berseragm
(uniform). Pekerja tidak diizinkan menginap di lokasi kecuali petugas keamanan
yang sedang bertugas pada malam hari.

g. Menyiapkan kantor proyek (Direksi Keet),

Pelaksana harus menyediakan kantor proyek (direksi keet) lengkap
dengan peralatan/perobatan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan proyek seperti meja, kursi, ATK, White Board, dan lain-lain
yang sifatnya mendukung kinerja pelaksanaan proyek.

h. Menyiapkan kantor dan gudang kontraktor,

Pelaksana harus membuat kantor dilokasi proyek untuk tempat Manager
Proyek/wakil Kontraktor bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang
dibutuhkan. Pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup
untuk menyimpan bahan-bahan dan peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca
dan pencurian. Penempatan kantor dan gudang tersebut harus diatur sedemikian
rupa, agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.


16

i. Penyediaan fasilitas proyek,

Pelaksana juga harus memperhitungkan biaya konsumsi untuk rapat
rapat atau pertemuan dengan pemilik proyek dan konsultan perencana yang
berkepentingan dengan proyek.

j. Alat pemadam kebakaran,

Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan alat
pemadam kebakaran berupa tabung pemadam kebakaran yang dapat digunakan
untuk memadamkan api akibat listrik, minyak, dan gas dengan kapasitas 7 kg.

k. Menyiapkan jalan masuk dan jalan sementara,

Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti
peraturan dan semua perizinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab kontraktor.

l. Menyiapkan pagar sementara dan pos jaga,

Sebelum pekerjaan dimulai, pelaksana harus membuat pagar pengaman
sekeliling lokasi setinggi 2 meter. Pagar terbuat dari rangka kayu kaso 5/7 dengan
penutup seng BJLS 30 serta dilengkapi kunci pengaman. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai dengan petunjuk Pengawas, dibuat pintu masuk dengan lebar yang
cukup guna memudahkan mobilisasi. Pintu terbuat dari rangka kaso 5/7 dan
penutup seng BJLS 30 serta dilengkapi dengan palang pintu dan kunci pengaman.
Pada setiap pintu harus dibuat pos jaga berukuran 2x2 m terbuat dari kayu dengan
atap seng BJLS 30 sebagai tempat untuk menjaga keamanan.

m. Keselamatan kerja,

Kontraktor harus menjamin keselamatan para pekerja (K3) sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang
diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan. Di dalam lokasi harus tersedia kotak
obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
17

3.1.2. Pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah adalah pekerjaan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
pembangunan gedung ataupun bangunan. Ada tiga jenis pekerjaan tanah sebelum
pembangunan dikerjakan yaitu penggalian tanah , pengurugan pasir , perataan
atau pangurugan tanah. pekerjaan ini dilakukan dalam tahap awal kegiatan
membangun gedung ataupun bangunan. Kokohnya sebuah bangunan akan sangat
dipengaruhi oleh pekerjaan tanah karena disinilah letak sebuah pondasi yang
kokoh dapat berdiri dengan baik, berikut adalah macam macam pekerjaan untuk
pekerjaan tanah tersebut antara lain :

a. Pekerjaan penggalian tanah
Pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi.
Pekerjaan penggalian lubang tanah ini di sesuaikan dengan jenis pondasi yang
akan dibuat, kalau misalkan pondasi dibuat dari batu kali maka penggalian tanah
dilakukan disepanjang denah bangunan. bila akan dibuat pondasi tapak atau
pondasi sumuran maka penggalianya hanya di sudut-sudut bangunan atau pada
tumpuan yang merupakan tempat pemasangan kolom. Dan bila akan dibuat
pondasi pancang maka pekerjaan penggalian tanah tidak dilakukan karena
pondasinya langsung dipancang ketanah atau di bor ketanah.

b. Pekerjaan penggurugan pasir
Sebelum pekerjaan pondasi dilakukan perlu dilakukan penaburan pasir
urug ketanah ( disepanjang penggalian ). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk
manghindari tercampurnya adukan-adukan dan tanah liat. Untuk minimal
ketebalan pasir urug yaitu 5cm. untuk lantai kerja dari adukan 1 semen : 2 pasir :
5 koral minimal ketebalan 5 cm, ketebalan ini untuk jenis pondasi beton plan atau
pondasi beton lajur, pekerjaan ini selain di taburkan pasir urug.




18

c. Pekerjaan urugan atau perataan tanah
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai
dilakukan. Pekerjaan ini merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi
sehingga tanah bekas galian pondasi tidak tampak lagi, kalau misalkan tanah
tersebut masih sisa kemudian tanahnya digunakan untuk meratakan bagian dalam
bangunan.

3.1.3. Pekerjaan pondasi
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan diminta
persetujuan dari pengawas tentang kesempurnaan pekerjaan galian tanah.
Kontraktor wajib melaporkan kepada pengawas bila ada perbedaan gambar
konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
Dibawah dasar pondasi pasangan batu kali/gunung didasari dengan pasangan batu
kosong (Aanstamping) setebal 10 cm dan pasir urug setebal 5 cm. Pondasi Tapak
dibuat dari pasangan beton bertulang dengan Mutu Beton K 250.

3.1.4. Pekerjaan batu kosong
Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan susunan batu kosong (baik tanpa siar)
mulai dari menyiapkan bahan pemasangan menurut spesifikasi ini dan spesifikasi
pekerjaan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini, dimana bentuk,
ukuran dan tempat menurut gambar rencana atau petunjuk pengawas.
Bahan untuk susunan batu ini harus segar (bersih), keras, awet dan padat
serta tahan terhadap pengaruh cuaca dan air. Material untuk pelindung sloof ,
bahu jalan akhir dan timbunan dan sebagainya, dibutuhkan batu dengan beratnya
berkisar dari minimum 10 kg sampai maksimum 70 kg dan tidak kurang dari 50%
batu itu beratnya lebih dari 30 kg. Batu untuk dasar dan pelindung pondasi batu
kali/gunung berkisar minimum 20 kg sampai maksimum 100 kg dan tidak kurang
60% batu tersebut mempunyai berat lebih dari 40 kg.

19

3.1.5. Pekerjaan batu kali/gunung

Pekerjaan yang termasuk pekerjaan pasangan batu kali yaitu pondasi
konstruksi ringan, dinding penahan tanah dan pada tempat-tempat yang ditentukan
pada gambar rencana atau atas perintah yang tertulis dari pengawas. Adukan
semen yang digunakan yaitu 1 Pc : 4 Ps. Batu harus keras, bersih dan semacam
batu yang tahan lama dan disetujui oleh Direksi atau Batu yang rapuh atau batu
endapan tidak diperkenankan dipergunakan. Jika tidak ditentukan ukurannya di
dalam gambar rencana, batu harus mempunyai ketebalan tidak kurang dari 15 cm,
lebar tidak kurang dari 11/2 kali tebalnya dan panjangnya tidak kurang dari 11/2
kali lebarnya. Setiap batu harus baik bentuknya dan bebas dari penyusutan dan
berkurangnya kekuatan batu.

3.1.6. Pekerjaan beton bertulang
Garis besar pekerjaan ini terdiri dari
a. Struktur bawah
- Pondasi Setempat
- Sloof/ balok beton
b. Struktur atas
- Kolom
- Balok
- Plat Lantai
Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan Beton
Indonesia 1971 ( PBI 1971 ). Kualitas yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah :
- Mutu beton BO untuk pekerjaan beton biasa.
- Mutu beton K125 untuk Lantai Kerja dan Rabat beton.
- Mutu beton K175 untuk Kolom praktis, Balok latei.
- Mutu beton K275 untuk Pondasi Telapak, Kolom Utama, Sloof, Balok Utama,
Ring Balok, Pondasi Tangga, Plat Tangga, Balok Tangga, Plat Atap, Plat
Lantai.

20

Persyaratan bahan dalam pekerjaan beton bertulang antara lain sebagai
berikut :

a. Semen
Digunakan Portland Cement jenis I (Tipe I) menurut NI-8 tahun 1975
dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portland yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia (NI-8 tahun 1972). Merek yang dipilih tidak dapat
ditukar-tukar dalam pelaksanaan terkecuali mendapat persetujuan dari pengawas.

b. Pasir beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

c. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI-1971. Penimbunan
pasir dengan kerikil harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak
tercampur utuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.

d. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum.

e. Besi beton
Besi beton yag digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
(tegangan leleh karakteristik minimum 24 Kg/cm untuk ukuran < 14 mm dan
baja sedang dengan mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 32 Kg/cm)
untuk ukuran 14 mm.

21

f. Adukan / Campuran
Adukan harus didasarkan pada trial mix design masing-masing untuk
umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari yang didasarkan pada minimum 20 hasil pengujian
atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut dapat disetujui oleh
Pengawas. Hasil uji yang disetujui tersebut sudah harus disertakan selambat-
lambatnya 6 minggu sebelum pekerjaan dimulai dan disamping itu mutu beton
pun harus sesuai dengan mutu standard P.B.I 1971.

3.2 Pekerjaan Arsitektur

3.2.1. Pekerjaan anti rayap
Kayu didalam rangka plafond dan atap semua diberi perlakuan secara
penyemprotan, setelah dipasang dan sepanjang kondisi keamanan pelaksanaan
dapat terjamin. Pada gedung bangunan bertingkat, perlakuan diberi pada waktu
kayu-kayu itu siap dipasang. Diusahakan agar 150 200 ml larutan dapat terserap
tiap-tiap 1 m
2
permukaan kayu.

3.2.2. Pekerjaan dinding
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan partisi dinding/
pembatas ruang dan atau seperti yang di tunjukkan gambar kerja. Bahan yang
dipakai untuk pekerjaan partisi ini yaitu dari Bata Merah dengan bentuk standar
batu bata yaitu prisma empat persegi panjang ukuran nominal yang digunakan
adalah 5 x 11 x 23 cm dengan toleransi 5 mm, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan.
Sebelum dilaksanakan pemasangan, pekerjaan lain yang terletak di dalam dinding
tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain elektrikal (saklar dan
stop kontak), dan perlengkapan instalasi lain yang di perlukan. Pekerjaan dinding
bata mempunyai tiga macam pasangan, yaitu:

22

a. Pasangan kedap air (1 Pc : 2 Ps), Semua pasangan bata dimulai diatas sloof
antara 30 cm sampai setinggi 60 cm (sesuai gambar), diatas lantai dan
sampai setinggi 150 cm dari permukaan lantai setempat untuk sekeliling
dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi dan WC).
b. Pasangan dinding penahanan tanah emperan keliling bangunan.
c. Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut.

3.2.3. Pekerjaan plesteran.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah melakukan pemasangan plasteran
pada dinding batu bata yang melekat langsung pada gedung dan pasangan batu
kali pondasi. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan
bata, bidang beton maupun pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing telah
selesai. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan dengan petunjuk dan persetujuan pengawas, dan persyaratan tertulis
dalam uraian dan RKS ini.
Untuk bidang/ dinding beton bertulang yang akan diplester dan akan
dilapis cat dipakai plesteran halus (acian). Sebelumnya permukaannya harus
dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih
dahulu, dan semua lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup
adukan plester. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan bata dibawah permukaan
tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan
lantai untuk toilet/ WC, Kamar Mandi/ Ruang wudhu dan daerah basah lainnya
dipakai adukan plesteran 1 pc : 2 pasir.
Untuk plesteran/ adukan kedap air, harus ditambah dengan bahan khusus
kedap air dengan perbandingan 1 pc : 1 bahan khusus kedap air. Untuk bidang
lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 4 pasir. Plesteran halus (acian)
dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen,
acian dapat dikerjakan sesudah plesteran finishing/ dilapis bahan lain (keramik
dan lain-lain), harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200 250 gr
plamix untuk adukan kedap air.
23

Semua jenis adukan/ plesteran tersebut diatas harus disiapkan sedemikian
rupa, sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Untuk dinding
tertanam didalam tanah harus diplester dengan memakai spesi kedap air. Semua
bidang yang akan dilapis (finishing) bahan lain pada permukaannya diberi alur-
alur garis, horizontal atau ketrek (scrath) untuk memberi ikatan yuang lebih baik
terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang menerima cat. Pasangan kepala
plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan keping-keping
kayu setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang. Ketebalan plesteran harus
mencapai ketebalan permukaan diding/ kolom yang dinyatakan dalam gambar,
atau sesuai peil-peil yang diminta dalam gambar.
Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Kelembaban
plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-
tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan beban penutup yang
mencegah pegupasan secara cepat. Jika terjadi keretakan sebagai akibat
pengeringan yanmg tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pengawas dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai harus selalu menyiram
dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari. Selama
pemasangan dinding bata/ beton bertulang belum finish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan
lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib
diperbaiki. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.




24

3.2.4. Pekerjaan keramik
Pekerjaan keramik ini dikerjakan pada semua lantai bangunan utama,
selasar depan dan sekeliling bangunan, dan kamar mandi. Sebelum lantai dipasang
keramik harus diperiksa semua pasangan pipa-pipa, saluran dan lain sebagainya
yang harus sudah terpasang dengan baik. Untuk lantai Beton tumbuk
menggunakan campuran 1 Pc: 3 Ps : 5 Kr setebal 7 cm, untuk lantai dan plat beton
bertulang campurannya 1 Pc: 1 Ps : 2 Kr setebal 12 cm (lantai 2). Permukaan
Lantai dilapisi oleh bahan keramik ukuran 60 x 60 cm untuk lantai bangunan
utama, 40 x 40 cm untuk selasar, sekeliling bangunan, 30 x 30 cm untuk Lantai
Tangga dan ukuran 20 x 20 cm dengan permukaan kasar (tidak licin) untuk
keramik KM/WC. Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1
PC : 3 PS. Sedangkan pekerjaan keramik pada dinding dilakukan pada semua
dinding kamar mandi dan bak. Bahan yang digunakan yaitu keramik ukuran 20 x
25 cm dan 20 x 20 cm dan sebagai pengikat spesi dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.

3.2.5. Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela.
Lingkup pekerjaan ini antara lain sebagai berikut :
a. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Kayu Bangkirai.
b. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Aluminium.
c. Pekerjaan Pintu Panel kayu Bangkirai.
d. Pekerjaan Pintu Harmonika.
e. Dan semua pekerjaan kayu dan Alumunium yang diperlihatkan pada
gambar rencana.

Adapun persyaratan bahan didalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Kayu :
- Kayu harus cukup kuat dan tua serta bebas dari cacat.
- Kayu harus mempunyai texture yang sama, serat-serat lurus.
- Kayu harus sesuai SNI 03-3527 1994, SNI 03 3233 1992, SN
03 3528 1994.
25

b. Aluminium :
- Bahan produksi Aluminium Alkasa dengan kualitas baik.
- Bentuk profil sesuai shop drawing yang disetujui pengawas.
- Warna profil sesuai pabrikan, Profil yang dipakai dengan tebal dan
ukuran yang disesuaikan dengan gambar kerja.
- Persyaratan bahan yang dipergunakan harus memenuhi uraian dan
syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
- Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
- Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip
dan vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealand. Angkur-angkur untuk
rangka /kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga dapat
bergeser.

3.2.6. Pekerjaan kaca
Pekerjaan ini meliputi Pemasangan seluruh kaca-kaca bagian dinding,
pintu, jendela dan lain-lain. Pemasangan kaca Mozaik sesuai dengan gambar
rencana. Pengadaan/Pemasangan kaca cermin pada toilet dll, lengkap dengan
sekerup dan bingkai. Jenis kaca yang digunakan untuk ruang kerja adalah kaca
bening product ex Asahimas atau yang setara dengannya, sedangkan untuk kamar
mandi menggunakan kaca buram tebal 5 mm. Bahan-bahan kaca pada daun
jendela yang akan digunakan kaca bening dengan ketebalan 5 mm, Kaca Mozaik
dengan ketebalan 5 cm, Kaca Grafir pintu depan dengan ketebalan 12 mm.



26

3.2.7. Pekerjaan atap
Pekerjaan atap yaitu pekerjaan rangka atap baja ringan untuk semua
rangka atap, penutup atap genteng metal untuk semua penutup atap. Rangka atap
baja ringan yang digunakan adalah terbuat dari bahan zincalume dengan
komposisi 55% aluminium, 43,5 % seng, dan 1.5 % silikon alloy dengan
ketebalan 0.7mm. Untuk atap digunakan Atap Genteng Metal 0,30 dan
bumbungan memakai jenis yang sama dengan atap yang digunakan, kesemua
mutunya harus standar (SII).
Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan
menggunakan paku ulir (paku khusus untuk atap), tiap sambungan diberi tindisan
sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur seng harus dipasang merata (tidak bolak
balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi, bubungan ditutup dengan seng
bubungan agar tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran
bubungan lainnya sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm, pemasangan
harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran.
Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor
tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

3.2.8. Pekerjaan plafond (langit - langit).
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan langit-langit, peralatan dan
konstruksi penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan plafondnya,
sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan langit-langit plafond terdiri dari :
Pelapis langit-langit gypsum board.
Bahan yang digunakan adalah gypsum board setara dengan jaya board,
tebal 9 mm dan finish di cat akrilik dengan warna ditentukan kemudian. Rangka
langit-langit menggunakan bahan metal furring berkualitas tinggi. Pada
pemasangan bahan langit-langit gypsum dikehendaki permukaan modulnya
ditutup dengan dempul agar pemasangan terlihat rapi.


27

3.2.9. Pekerjaan kunci dan alat penggantung.
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu
dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin. Engsel
pintu dipasang 2 (dua) buah setiap lembaran daun pintu, engsel jendela dipasang 2
(dua) buah pada setiap daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus,
tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu/jendela dan ke kusen dengan
menggunakan paku, penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan
obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang
dipasang.

3.2.10. Pekerjaan pengecetan.
Lingkup pekerjaan pengecetan ini antara lain sebagai berikut :
a. Meni kayu dan besi siku.
b. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu listplank yang nampak
c. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan
plafond.

Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
a. Meni kayu dan besi Cap Kuda Terbang atau setara
b. Cat kayu Cap Kuda Terbang atau setara
c. Cat tembok Vinilex atau setara.

Pekerjaan cat kayu dan besi siku harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjaan
sebagai berikut :
- 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu dan besi siku.
- 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
- Penghalusan dengan amplas
- Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali



28

Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :
- Membersihkan bidang plafond yang akan dicat, lalu mendempul bagian
bagian sambungan dan sudut plafond.
- Mengecat plafond 3 (tiga) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan
yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda mengelupas.

3.2.11. Pekerjaan Sanitair.
Yang termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah antara
lain :
a. Pekerjaan Washtafel.
Bahan dan lingkup pekerjaannya :
- Washtafel yang digunakan adalah merk TOTO atau setara.
- Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang retak atau cacat.
- Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan
gambar. Pemasangan harus baik, rapi,waterpass dan dibersihkan dari
semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

29

b. Pekerjaan Urinoir.
Bahan dan lingkup pekerjaannya :
- Urinoir berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk Toto
atau setara, type yang dipakai adalah type moslem dengan fitting.
- Urinoir yang dipasang adalah Urinoir yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat.
- Pemasangan Urinoir pada tembok menggunakan Baut Ficher atau
stainless steel dengan ukuran yang cukup untuk menahan beban
seberat 20 Kg tiap baut.
- Setelah Urinoir terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus
sesuai gambar, semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding
dengan Urinoir di tutup dengan semen berwarna sama dengan urinal
sempurna. Sambungan instalasi plumbingnya harus baik tidak ada
kebocoran-kebocoran air.
- Pada kamar mandi pria menggunakan Urinoir yang terbuat dari
stainless steel dan acessoriesnya ( pabrikasi ).

c. Pekerjaan Closet.
Bahan dan lingkup pekerjaannya :
- Closed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah
Toto atau setara, type fitting yang dipakai & kelengkapan merk Toto
atau setara, dengan warna putih.
- Closet jongkok berikut kelengkapannya adalah Toto atau setara. Type-
type yang dipakai adalah yang dilengkapi sistim bilas termasuk kran
tekan, warna putih.
- Closed beserta kelengkapannya dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak, atau cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui Perencana/Pengawas Pekerjaan.
30

- Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass, semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-
sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

d. Perlengkapan Toilet
Lingkup pekerjaannya :
- Ditoilet-toilet umum, dimana ditunjukkan dalam gambar untuk tempat
wudhu, dipasang perlengkapan-perlengkapan kran dinding, tempat
sabun dan rak gantungan handuk.
- Perlengkapan-perlengkapan lain untuk toilet yaitu gantungan handuk,
tempat sabun, tempat kertas rol, tempat kertas tissue, gantungan lap,
gantungan baju, dan lain-lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Perlengkapan-perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik tanpa
ada cacat-cacat, sudah mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan.
Letak pemasangan disesuaikan gambar-gambar untuk itu, dan cara-
cara pemasangan mengikuti petunjuk - petunjuk dari produsen seperti
diterangkan dalam brosur-brosur yang bersangkutan.

e. Pekerjaan Kran
Lingkup pekerjaannya :
- Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah dengan
chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai
gambar plumbing dan brosur alat - alat sanitair.
- Stop kran yang dapat digunakan bahan Stainlissteels, diameter dan
penempatan sesuai gambar untuk itu.
- Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.


31

f. Floor Drain
Lingkup pekerjaannya :
- Floor Drain yang digunakan adalah metal verchroom, lubang 2
dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan
dopverchoom dengan draad untuk clean out.
- Floor drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar untuk itu
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik tanpa cacat dan
disetujui Perencana/Pengawas Pekerjaan.
- Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
- Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan perekat
beton kedap air dan pada lapis teratas setebal 5 (lima) mm diisi
dengan lem.
- Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih
waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada
kebocoran.

3.2.12. Pekerjaan railing tangga.
Pekerjaan pasangan railing tangga dikerjakan pada daerah tangga dan
sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana bahan yang digunakan adalah
Stainlissteels dengan penampang bulat berukuran diameter 2 sedangkan untuk
Pasang Complit Stainlissteels diameter
3
/
4
. Hubungan besi dilas dengan las
listrik dengan batang las disesuaikan, yang pengerjaannya harus rapi dan bekas las
digerinda halus.


32

3.2.13. Pekerjaan water proofing.
Pekerjaan Water Proofing adalah mendapatkan permukaan yang kedap
air/tidak bocor. Pekerjaan Water Proofing meliputi pada semua bagian permukaan
beton yang nyata-nyata mengalami kelembaban atau selalu digenangi air seperti
Lantai atap dari plat Beton dan Lantai kamar mandi/Toilet/Ruang Bilas.
Semua material Water Proofing hanya diizinkan atas merk dagang SIKA,
DEGUSSA, BSAF dan FOSROC atau setara. Lantai beton diskrit terlebih dahulu,
kemudian disiram dengan air sampai lantai beton bersih. Waterprofing coating di
kuas ke seluruh permukaan lantai beton. Permukaan dinding di coating setinggi 20
cm dari lantai. Hasil pekerjaan Water Proofing adalah dengan menggenangi
permukaan yang dimaksud dengan air selama minimal 15 (lima belas) hari
sebelum pekerjaan ikutan lainnya dilaksanakan.

3.3 Pekerjaan Elektrikal

3.3.1. Pekerjaan telepon,
Bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah pipa PVC HIC
Conduit dia. 20 mm untuk instalasi kabel telepon 2 x 2 x 0.6 mm dan kabel ITC
2x2x0.6 mm. Pada instalasi kabel ITC 10 x 20 x 0.6 mm menggunakan pipa PVC
HIC Conduit dia.30 mm. Dan instalasi kabel ITC 20 x 2 x 0.6 mm menggunakan
pipa PVC HIC Conduit dia. 30 mm.

3.3.2. Pekerjaan instalasi listrik,
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi
didalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari bangunan yang telah
ada, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC sesuai gambar kerja dan
sebagainya sehingga listrik menyala. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak
titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan
sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa
33

listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan
kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak
1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam
pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde
(pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air
tanah). Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt.

3.3.3. Pekerjaan penangkal petir.
Pekerjaan ini mencangkup suatu system penangkal petir yang lengkap,
bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan tenaga -
tenaga pelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman dan mampu menangani
pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapih.
Penghantar pentanahan yang dipakai adalah penghantar Kabel Tembaga
BC 50 mm
2
, Pemasangan splitzer/finial dilakukan dengan ukuran dia. 25 mm, dan
Pemasangan Panel/test box dipakai ukuran 300 x 400. Sistem pentanahan terdiri
dari terminal pentanahan dari elektroda pentanahan. Elektroda pentanahan terbuat
dari tembaga batangan dengan dia.20 mm panjang 4 m. Terminal pentanahan
terletak dalam bak control khusus untuk tahanan maksimum 2 ohm (pengukuran
tekanan dilakukan pada waktu keadaan tanah kering).

3.3.4. Pekerjaan electric power generator (Genset),
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga teknik/ pekerja, bahan-
bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan-
perbaikan. Bahan bahan dan peralatan yang digunakan antara lain Satu set
diesel generating set dengan kapasiatas 630 KVA, Satu set panel distribusi
tegangan rendah, Satu set sistem bahan bakar, Satu lot spare part, Satu lot cabling
and piping materials.


34

3.3.5. Pekerjaan sound system.
Pekerjaan ini meliputi pemasangan sistem tata suara pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Mikrofon yang dipergunakan untuk
paging harus dilengkapi dengan Built-in Chime dengan tipe PM 660 D + RQ 2002
merk TOA, Mixing Pre Amplifier tipe VP- 1240 B merk TOA, Power Amplifier
tipe VP 1240 B kapasitas 240 watt merk TOA, Horne Speaker harus memiliki
kapasitas 15 watt seperti tipe TC 154 SM merk TOA.

3.4 Pekerjaan Mekanikal

3.4.1. Pekerjaan fire alarm,
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan system alarm kebakaran
pada suatu bangunan, Item pekerjaan yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Pusat Kontrol
Berupa pekerjaan pemasangan Fire Alarm Control Panel (FACP),
menggunakan Multi Zone Solid State Micro Processor dengan Pre-signal type
yang bekerja pada sistem tegangan rendah (24 V DC) dan tetap beroperasi dengan
normal pada temperatur operasi 0 sampai 40C. dilengkapi dengan catu daya
cadangan / backup yang berupa standby battery unit (24 V DC) dari jenis Nickel
Cadmium Battery, Rechargeable, lengkap dengan Charger-nya.

b. Power Supply
Pekerjaan pemasangan catu daya primer menggunakan sistem tegangan 1
phase, 220 VAC, 50 Hz, sistem 3 kawat, dan dilengkapi dengan electronic
voltage stabilizer. Jika catu daya primer mengalami kegagalan, maka secara
otomatis beban akan dilayani oleh catu daya cadangan yang mampu melayani
sistem selama 24 jam dalam operasi normal dan ditambah 30 menit dalam
keadaan alarm atau terjadi bahaya kebakaran.
35

c. Automatic and Manual Initiating Devices
Pekerjaan pemasangan peralatan penditeksi dini kebakaran seperti Smoke
Detector, Heat Detector dan Manual Alarm Station ( Manual Call Pont ) Break
Glass Type. Automatic Initiating devices yang digunakan dari tipe surface
mounting.
Ionization Smoke Detector yang digunakan harus dari jenis completely
solid state yang pengionisasiannya menggunakan bahan radioaktif berkadar
rendah (sekitar 0,7 mikro Currie) dengan sistem 2 ruang ionisasi (Dual ionization
chamber) sehingga sensitivitas deteksinya stabil walaupun terjadi perubahan
kondisi lingkungan. Ionization Smoke Detector harus mempunyai lampu indikator
alarm (berupa LED) yang menyala dalam kondisi alarm.
Heat Detector yang digunakan mempunyai fungsi yang merupakan
kombinasi fungsi dari Rate-of-Rise Heat Detector dan Fixed-Temperature Heat
Detector. Sensor Fixed-Temperature bekerja pada saat temperatur udara sekitar
mencapai 70C. Sensor Rate-of-Rise merasakan laju kenaikan temperatur udara
sekitar yang cepat dan tidak normal, dan bekerja pada kecepatan aliran udara 0,85
m/detik dan temperatur 30C lebih tinggi dari temperatur udara sekitar, dan
beroperasi dalam waktu 30 detik.
Manual Initiating Devices atau Manual Alarm Station yang dipakai
adalah dari jenis Break Glass Switch yang tidak memerlukan penggatian
protection glass setelah pengaktifan.

d. Bell Alarm
Berupa pekerjaan pemasangan peralatan pemberi isyarat awal adanya
kebakaran, seperti Indication Lamp, dan Alarm Bell. Alarm suara yang digunakan
berupa Bell 24 V DC. Alarm Bell mempunyai sound level sekitar 100 db pada
jarak 1 meter.



36

3.4.2. Pekerjaan system air conditioner (AC),
Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan pemasangan AC Split dan Central serta
perlengkapannya penunjangnya pada tempat-tempat seperti yang tertera pada
gambar perencanaan. Air Conditioner yang digunakan adalah AC split Air Cooled
Kapasitas 1 Pk dan Central kapasitas 210 Pk Merk Mitsubishi, serta alat-alat
(material) bantu secara lengkap untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalsi ini adalah seluruh
system listrik lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman.
Seluruh pemasangan ventilasi harus dipasang sesuai dengan yang tertera dalam
gambar perencanaan.
Seluruh fan harus mempunyai pilot Light dan on/off switch pada
lokasi/panel yang tertera dalam gambar serta dapat dimonitor dan /atau dilemote
dari pusat control panel di ruang control yang tersedia. Fan tipe Axial dengan
daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa single phase harus diberi peredam
(Silencer) dan dilengkappi dengan isolasi dalam sepanjang 4 meter (seperti tertera
pada gambar). Setelah terpasang fan tidak boleh menimbulkan suara yang
berlebihan.

3.4.3. Pekerjaan water tank,
Bak penampungan air di buat dari bahan fiberglass secara pabrikasi
untuk kapasitas minimal 5 m
3
x 2 (dua) Unit, penempatan disesuaikan dengan
gambar.

3.4.4. Pekerjaan plumbing.
Didalam pelaksanaan pekerjaan sistim dan instalasi air bersih, air kotor
atau disebut plumbing, maka berlaku peraturan-peraturan sebagai berikut :
- Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979
- Pemeriksaan Umum Bahan-Bahan Bangunan NI-3 (PUBB) tahun 1969
- Peraturan Perusahaan Air Minum setempat
- Peraturan Standar Air Bangunan
37

Untuk air bersih, air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC klas AW
dengan sambungan menggunakan solvent cement (perekat) yang sesuai dengan
jenis pipa PVC. Sebelum penyambungan dilakukan permukaan yang akan
berkontak harus dibersihkan terlebih dahulu dengan amplas dan atau lap kering,
setelah itu baru boleh dilapisi dengan solvent cement (perekat).
Alat-alat bantu (accessories) harus digunakan dari bahan-bahan yang
sejenis. Pipa-pipa PVC digunakan yang United AW dari beberapa ukuran, antara
lain diameter, ,3/4, 2 dan 4. Pipa diameter 3/4 dan digunakan untuk
instalasi air bersih serta ukuran 2 dan 4 untuk instalasi air kotor (Buangan
KM/WC). Sebagai alat sambung digunakn sock drat, elbow dan T yang sesuai
dengan spesifikasi dan ukuran bahan yang direkatkan dengan mengunakan lem
PVC.

You might also like