You are on page 1of 3

Prinsip terapi nutrisi di klinik Nutrisi merupakan unsur penting dalam mempertahankan kapasitas fungsional, pertumbuhan, dan proses

penyembuhan penyakit. Serta merupakan komponen integral pada pengobatan pasien. Sehingga pengetahuan dasar2 terapi nutrisi diperlukan pada pengobatan pasien Tujuan kuliah ini adalah : Menjelaskan jenis dan prevalensi malnutrisi rumah sakit serta dampak malnutrisi pada pasien Menjelaskan ara identifikasi pasien berrisiko malnutrisi dan penilaian status nutrisi Menjelaskan metabolisme energi dan nutrien serta ara menentukan kebutuhan nutrisi Menjelaskan implementasi terapi nutrisi baik ara oral, enteral amupun parenteral !eferensi yang dipakai pada kuliah ini diambil dari: "u hman #2$$%& 'ra ti al Nutritional support te hni(ues The ))th '*NS+, ,orea #2$$-& Total Nutritional Therapy, version 2.$ S hlenker *. / 0ong S #2$$1& 2illiams3 *ssentials of Nutrition / .iet Therapy 4th ed. Mahan 0, / *s ott5Stump #2$$6& ,rause3s 7ood/Nutrition Therapy )2th ed. +lpers .8, Stenson 27, Taylor "*, and "ier .M #2$$6& Manual of Nutritional Therapeuti s )9th ed Malnutrisi di rumah sakit telah diidentifikasi sejak tahun )41% oleh .r. :harles "utter;orth. Malnutrisi adalah keadaan gi<i individu akibat kekurangan maupun kelebihan asupan energi5 protein5 atau <at gi<i tertentu yang berdampak pada perubahan komposisi tubuh, fungsi organ, dan penyakit. .ikenal = tipe malnutrisi: ). Malnutrisi kronik merupakan suatu keadaan akibat berkurangnya asupan <at gi<i dalam jangka ;aktu panjang. 'ada keadaan ini tubuh telah mengalami adaptasi progresif> terjadi penurunan basal metabolisme yang bertujuan melindungi adangan energi dan protein. ,ondisi ini dikenal sebagai marasmus 2. Malnutrisi akut merupakan keadaan yang umumnya terjadi akibat trauma atau insidens penyakit akut, seperti tindakan operasi, panas tinggi dll, dimana pasien berada dalam keadaan hipermetabolisme. kebutuhan energi dan protein meningkat dengan epat dalam ;aktu singkat. ,ondisi ini dikenal sebagai k;ashiorkor =. .i klinik sering didapatkan bentuk ampuran #kronik ditambah defisit energi se ara akut& dimana pasien menunjukkan tanda malnutrisi kronik yang diperberat oleh adanya stres #penyakit&. Malnutrisi merupakan penyakit dengan berbagai etiologi, maka terminologi yang lebih tepat adalah malnutrisi polidefisiensi. "ila ditemukan atau terjadi di !S disebut sebagai Malnutrisi !umah Sakit

Malnutrisi !S merupakan keadaan yang sering ditemukan di !S. .ata epidemiologi #dalam dan luar negeri& menunjukkan : =$ sampai -$? pasien ra;at inap dalam keadaan malnutrisi. 0ebih dari 9$ ? dari pasien tersebut sudah malnutrisi sejak saat masuk rumah sakit, dan sekitar 19? dari kasus tersebut melanjutkan penurunan berat badan dan penurunan status gi<i selama pera;atan rumah sakit. "ahkan lebih dari )$? berkembang menjadi malnutrisi berat. Namun, hanya )2,9 ? dari psien tersebut yang teridentifikasi malnutrisi..r. :harles "utter;orth3s dalam makalahnya yang diberi judul @The Skeleton in the 8ospital :loset,A menginformasikan bah;a pengukuran parameter penting untuk penilaian status gi<i sepert tinggi badan dan berat badan jarang dilakukan. 'enurunan kadar petanda status gi<i tidak di ermati oleh dokter, sehingga pemberian substitusi atau suplementasi nutrisi tidak atau terlambat dilaksanakan. Sampai saat, banyak !S modern yg penyediaan makanan dan formula nutrisi ukup, namun, malnutrisi masih ditemukan. 8al ini menunjukkan ,etidakperdulian atau ketidaktahuan dokter akan masalah nutrisi pasien. Malnutrisi merupakan masalah serious bagi pasien, B immunitas C morbiditas C 0DS 55E "iaya EE Malnutrisi berdampak pada penurunan imunitas, sehingga pasien rentan infeksi dan komplikasi yang meningkatkan morbiditas serta perpanjangan lama masa ra;at, akibatnya meningkatnya biaya pera;atan. "anyak peneliti telah membuktikan bah;a deteksi dini masalah gi<i pasien dan penatalaksanaan nutrisi yang adekuat dapat mempertahankanFmemperbaiki status gi<i dan berkurangnya komplikasi. Skrining gi<i merupakan langkah utama untuk identifikasi pasien berisiko malnutrisi. Selanjutnya untuk meren anakan dan memberi terapi gi<i yang sesuai perlu didasari oleh hasil penilaian status gi<i #nutrinal assessment&. .ata diperoleh epat / mudah 55E asupan makanan, pe "" Skrining dan Assessment Gizi dibedakan berdasarkan: Tipe dan jangkauan informasi yang diperoleh 0atarbelakang pendidikan tenaga pelaksana 2aktu untuk proses skrining berbeda dgn assessment "iaya proses juga berbeda #tenaga, pemeriksaan dll& Skrining gi<i adalah proses identifikasi karakteristik yang mempunyai hubungan dengan masalah gi<i. Tujuannya unuk menemukan pasien berrisiko gi<i. 'ada proses ini tidak membutuhkan keahlian khusus. 'enilaian status gi<i #Nutritional +ssessment& adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi semua data klinik, dietetik, komposisi tubuh dan biokimia;i dll untuk diagnosis status gi<i dan mengembangkan ren ana terapi nutrisi yang tepat. .isini membutuhkan staf yang mempunyai kemampuan dan kompetensi khusus. 'roses skrining dapat dilakukan dengan ara yang sederhana misalnya informasi tentang perubahan berat badan #meningkat atau menurun&, perubahan asupan makanan, keluhan yang berhubungan fungsi saluran erna #misal mual, muntah, diare&.

.apat dinyatakan berisiko gi<i bila ada peningkatan atau penurunan berat badan yang tdk diren anakan sebanyak lebih dari )$? pada - bulan terakhir, atau lebih dari 9? pada ) bulan terakhir. +tau asupan makanan tidak adekuat dalam 9 hari terakhir. "arro as et al. J Am Diet Assoc )449>49:-%15-%6. *S'*N 2$$0angkah5langkah terapi nutrisi: 'emeriksaan klinis Gkomposisi tubuh Gdata biokimia/ lain5lain .iagnosis F status Hi<i / status metabolisme ,ebutuhan energi / Iat Hi<i ,omposisi Iat Hi<i :ara pemberian G Dral F *nteralF 'arenteral #fs saluran ernaJ& "entukF jenis makananF formula / suplemen #formulasi terapi nutr& 'emantauan / evaluasi .F kehilangan "" E 9 ?F ) bulan> E 1,9?F= bulan / E )$?F- bulan Mus le fs F SH+

You might also like