You are on page 1of 5

Asuhan Keperawatan Demam Berdarah Dengue

1. Pengkajian Keluhan Utama Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit sekarang Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit terdahulu Tidak ada penyakit yang diderita secara specific. Riwayat penyakit keluarga Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty.

2. Diagnosa Keperawatan Hipertermie berhubungan dengan proses infeksi virus dengue. Resiko defisit cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Resiko syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan factor-faktor pembekuan darah (trombositopeni). Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi anak. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit, prognosis, efek prosedur, dan perawatan anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang terpajan/mengingat informasi.

3. Intervensi Hipertermie berhubungan dengan proses infeksi virus dengue Tujuan : Suhu tubuh normal Kriteria : Suhu tubuh antara 36 37C, Nyeri otot hilang Intervensi Kaji suhu tubuh pasien. Rasional Mengetahui peningkatan suhu tubuh, memudahkan intervensi. Beri kompres air hangat. mengurangi panas dengan pemindahan panas secara konduksi. Air hangat mengontrol pemindahan panas secara perlahan tanpa menyebabkan hipotermi atau menggigil. Berikan/anjurkan pasien untuk banyak Untuk mengganti cairan tubuh yang minum 1500-2000 cc/hari (sesuai hilang akibat evaporasi. toleransi). Anjurkan pasien untuk menggunakan Memberikan rasa nyaman dan pakaian pakaian yang tipis dan mudah menyerap yang tipis mudah menyerap keringat dan keringat. tidak merangsang peningkatan suhu tubuh. Observasi intake dan output, tanda vital Mendeteksi dini kekurangan cairan serta (suhu, nadi, tekanan darah) tiap 3 jam mengetahui keseimbangan cairan dan sekali atau sesuai indikasi. elektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. Kolaborasi : pemberian cairan intravena Pemberian cairan sangat penting bagi dan pemberian obat sesuai program. pasien dengan suhu tubuh yang tinggi. Obat khususnya untuk menurunkan panas tubuh pasien.

Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Tujuan : Tidak terjadi defisit voume cairan. Kriteria : Input dan output seimbang, Vital sign dalam batas normal, Tidak ada tanda presyok, Akral hangat, Capilarry refill. Intervensi Rasional Awasi vital sign tiap 3 jam/sesuai Vital sign membantu mengidentifikasi indikasi. fluktuasi cairan intravaskuler. Observasi capillary Refill. Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer. Observasi intake dan output. Catat Penurunan haluaran urine pekat dengan warna urine / konsentrasi, BJ. peningkatan BJ diduga dehidrasi. Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh

/hari ( sesuai toleransi ). Kolaborasi : Pemberian cairan intravena.

peroral. Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk mencegah terjadinya hipovolemic syok.

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun. Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi. Kriteria : Tidak ada tanda-tanda malnutrisi, Menunjukkan berat badan yang seimbang. Intervensi Rasional Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan Mengidentifikasi defisiensi, menduga yang disukai. kemungkinan intervensi. Observasi dan catat masukan makanan Mengawasi masukan kalori/kualitas pasien. kekurangan konsumsi makanan. Timbang BB tiap hari (bila Mengawasi penurunan BB / mengawasi memungkinkan). efektifitas intervensi. Berikan makanan sedikit namun sering Makanan sedikit dapat menurunkan dan atau makan diantara waktu makan. kelemahan dan meningkatkan masukan juga mencegah distensi gaster. Berikan dan Bantu oral hygiene. Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral. Hindari makanan yang merangsang dan Menurunkan distensi dan iritasi gaster. mengandung gas.

Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan factor faktor pembekuan darah (trombositopeni) Tujuan : Tidak terjadi perdarahan. Kriteria : TD 100/60 mmHg, N: 80-100x/menit reguler, pulsasi kuat, Tidak ada tanda perdarahan lebih lanjut, trombosit meningkat. Intervensi Rasional Monitor tanda-tanda penurunan Penurunan trombosit merupakan tanda trombosit yang disertai tanda klinis. adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan tanda-tanda klinis seperti epistaksis, ptike. Anjurkan pasien untuk banyak Aktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat istirahat ( bedrest ). menyebabkan terjadinya perdarahan. Berikan penjelasan kepada klien dan Keterlibatan pasien dan keluarga dapat keluarga untuk melaporkan jika ada membantu untuk penaganan dini bila terjadi tanda perdarahan seperti : perdarahan.

hematemesis, melena, epistaksis. Antisipasi adanya perdarahan : gunakan sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan mulut, berikan tekanan 5-10 menit setiap selesai ambil darah. Kolaborasi, monitor trombosit setiap hari.

Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.

Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dialami pasien.

Kecemasan orangtua berhubungan dengan kondisi anak. Tujuan : ansietas berkurang/terkontrol. Kriteria : klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik, tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan. Intervensi Rasional Kaji dan dokumentasikan tingkat Memudahkan intervensi. kecemasan pasien. Kaji mekanisme koping yang Mempertahankan mekanisme koping adaftif, digunakan pasien untuk mengatasi meningkatkan kemampuan mengontrol ansietas di masa lalu. ansietas. Lakukan pendekatan dan berikan Pendekatan dan motivasi membantu pasien motivasi kepada pasien untuk untuk mengeksternalisasikan kecemasan mengungkapkan pikiran dan yang dirasakan. perasaan. Motivasi pasien untuk memfokuskan Alat untuk mengidentifikasi mekanisme diri pada realita yang ada saat ini, koping yang dibutuhkan untuk mengurangi harapan-harapan yang positif kecemasan. terhadap terapy yang di jalani. Berikan penguatan yang positif untuk Menciptakan rasa percaya dalam diri pasien meneruskan aktivitas sehari-hari bahwa dirinya mampu mengatasi meskipun dalam keadaan cemas. masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannya. Anjurkan pasien untuk menggunakan Menciptakan perasaan yang tenang dan teknik relaksasi. nyaman Sediakan informasi factual (nyata dan Meningkatkan pengetahuan, mengurangi benar) kepada pasien dan keluarga kecemasan. menyangkut diagnosis, perawatan dan prognosis. Kolaborasi pemberian obat anti Mengurangi ansietas sesuai kebutuhan. ansietas.

4. Evaluasi Suhu tubuh normal.

Tidak terjadi devisit voume cairan. Tidak terjadi syok hipovolemik. Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi. Tidak terjadi perdarahan. Ansietas berkurang/terkontrol. Orang tua memahami tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.

You might also like