You are on page 1of 14

KELELAHAN OTOT PADA MANUSIA

1. Tujuan 1. 2. Memahami perbedaan kerja steady state dan kerja dengan kelelahan. Memahami pengaruh berbagai faktor eksternal (beban kerja ) dan interna (aliran darah lokal, waktu istirahat, massage) terhadap kerja otot. 3. Mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi akibat berbagai faktor pada butir 2 (baik melalui analisis hasil mekanomiogram maupun analisis pada OP) dan menjelaskan mekanisme yang mendasari terjadinya berbagai perubahan tersebut.

2. Prinsip Kerja Mencatat tinggi mekanomiogram hasil kontraksi otot fleksor jari telunjuk yang menarik ergograf jari pada berbagai beban kerja (frekuensi kontraksi dan berat beban) dan kondisi kerja (keadaan peredaran darah lokal, faktor istirahat dan masssage ).

3. Tinjauan Teori Banyak yang diketahui tentang gangguan fisiologis yang dapat menyebabkan kelelahan otot. Hal ini diketahui bahwa kelelahan dapat disebabkan oleh mekanisme yang berbeda, mulai dari akumulasi metabolit dalam serat otot ke generasi perintah motor yang tidak memadai di korteks motorik, dan bahwa tidak ada mekanisme global yang bertanggung jawab untuk kelelahan otot. Sebaliknya, mekanisme yang menyebabkan kelelahan khusus untuk tugas yang dilakukan. Perkembangan kelelahan otot biasanya diukur sebagai penurunan kekuatan maksimal atau kapasitas daya otot, yang berarti bahwa kontraksi submaksimal dapat dipertahankan setelah timbulnya kelelahan otot. Bahkan ada bukti bahwa durasi beberapa tugas yang berkelanjutan tidak dibatasi oleh kelelahan otot-otot utama. Di sini kita meninjau pendekatan eksperimental yang berfokus pada identifikasi mekanisme yang membatasi kegagalan tugas daripada mereka yang
1

menyebabkan kelelahan otot. Perbandingan Dipilih tugas, kelompok individu dan intervensi dengan pendekatan tugas-kegagalan dapat memberikan wawasan tentang tingkat-membatasi penyesuaian yang membatasi fungsi otot selama kontraksi melelahkan.

Kurangnya ATP sering dianggap sebagai penyebab kelelahan. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah ATP yang jatuh tidak lebih dari ~ 70% dari tingkat preexercise selama latihan intensitas tinggi. Namun, ada spekulasi bahwa 70-80% dari ATP sarkoplasma terbatas pada mitokondria dan tidak tersedia untuk lintas-jembatan Dengan kata lain, ATP "terkotak" dan, sementara ATP yang cukup di dalam sel, itu tidak berada di lokasi dimana diperlukan. Hidrogen Ion Sebagai Faktor Membatasi Glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat dan, pada pH fisiologis, sebagian besar berdisosiasi asam laktat menjadi H + dan laktat. Sementara mayoritas H + diproduksi di otot adalah dari produk glikolitik, ada juga kontributor lain untuk intraseluler H + akumulasi termasuk pengurangan intraseluler [K +], sintesis CP, dan penyangga dari CO 2 yang dihasilkan dalam mitokondria. Penurunan pH otot mempengaruhi beberapa situs dalam otot yang menyebabkan kelelahan. Penghambatan glikolisis oleh keasaman H +. Peningkatan dikaitkan dengan transformasi penurunan b fosforilasa ke bentuk aktif, dan penghambatan fosfofruktokinase (PFK). Namun, apakah H + penghambatan glikolisis memiliki peran utama dalam generasi kelelahan otot dipertanyakan karena [ATP] dalam otot selama latihan mungkin tidak menurun ke tingkat di mana myosin ATPase reaksi akan melambat.

Penghambatan eksitasi-kontraksi kopling oleh H +. Sebuah pH menurun telah ditunjukkan untuk mengurangi afinitas troponin untuk Ca 2 +. Hal ini tampaknya mempengaruhi Type II serat lebih dari I. Tipe Sementara mekanisme tidak jelas, H + mungkin bersaing dengan Ca 2 + untuk situs troponin-mengikat. Mekanisme selular kelelahan otot adalah fenomena yang kompleks yang mencakup kegagalan pada lebih dari satu situs di sepanjang rantai eksitasikontraksi peristiwa. Output Angkatan menurun serta memperpendek kecepatan yang menunjukkan perubahan dalam sifat kinetik dari salib-jembatan. Edman (1992) menyarankan bahwa sementara kelelahan dapat ditelusuri ke sedikit terpasang lintas-jembatan, bagian utama dari penurunan kekuatan disebabkan keluaran tenaga berkurang dari jembatan individu. Dalam buku lain juga disebutkan bahwa kelelahan otot dapat terjadi jika respon otot terhadap suatu rangsangan tidak sama derajat kontraksinya. Kelelahan otot adalah mekanisme pertahanan perlindungan terhadap otot dimana ATP tidak dapat diproduksi. Jika tidak dapat menghasilkan ATP maka akan terjadi rigor mortis yaitu kekakuan mayat. Beberapa factor yang diduga berperan penting adalah : Meningkatnya fosfat inorganic local dan ADP sehingga dapat mengganggu pelepasan kembali Ca+ oleh reticulum sarkoplasma. Penimbunan asam laktat yang dapat enzim- enzim di jalur enghasil energy. Penimbunan K+ ekstrasel sehingga menyebabkan penurunan lokal potensial membrane. Terkurasnya cadangan energy glikogen.

4. Alat yang diperlukan 1. 2. 3. 4. Kimograf + kertas + perekat + kipas kimograf dengan berbagai ukuran Manset stigmomanometer Ergograf Metronom ( frekuensi 1 detik )

5. Tata Kerja i. Persiapan Alat dan Orang Percobaan (OP) 1. 2. Pasang semua alat sesuai dengan yang diperintahkan (sesuai gambar) OP duduk di samping ergograf dan meletakkan lengan kanan bawah pada papan fiksasi ergograf jari, (sesuai petunjuk gambar). 3. Pasang metronom (mintalah bantuan petugas laboratorium).

ii.

Syarat Pencatatan 1. 2. Pencatatan dilakukan pada tromol yang berputar. Kecepatan putaran tromol disesuaikan dengan frekuensi tarikan jari sehingga menghasilkan mekanomiogram yang baik (hemat kertas namun tetap dapat terlihat perubahan tinggi antara satu mekanomiogram dengan mekanomiogram berikutnya). 3. Perubahan frekuensi kerja dilakukan dengan mengubah frekuensi tarikan dengan frekuensi motronom yang berfrekuensi 1 detik. 4. Perubahan beban beban kerja dilakukan dengan mengatur pegas dan susunan tuas pada ergograf jari.

Bagaimana cara mengatur berat pembebanan ergograf jari? Jawaban : Dengan mengatur susunan tuas dan mengatur ketegangan pegas.

iii.

Proses Pencatatan KERJA STEADY STATE DAN PENGARUH GANGGUAN PEREDARAN DARAH 1. Instruksi OP untuk melakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama metronom di ruang praktikum, sampai putaran tromol. 2. Setiap kali setelah melakukan tarikan, lepaskan segera jari OP dari pelatuk sehingga pelatuk kembali ke tempat semula. 3. Selama melakukan percobaan, OP tidak boleh memperhatikan hasil kerjanya.

Apa yang dimaksud dengan kerja steady state? Jawaban : Status otot yang selalu siap karena selama kerja terdapat waktu pemulihan yang cukup.

4.

Setelah OP beristirahat 5 menit, pasang manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan.

5.

Sebagai latihan, lakukan beberapa kali onklusi pembuluh darah lengan atas dengan jalan memompa manset dengan cepat sampai denyut arteri radialis tak teraba lagi.

Apa yang dimaksud dengan oklusi pada percobaan ini? Jawaban : Penghambatan atau penutupan aliran darah arteri dan vena dengan tekanan dari luar oleh manset.

Bagaimana kita mengetahui bahwa oklusi sudah tercapai pada latihan ini?
5

Jawaban : Kertika Arteri radialis sudah tidak teraba lagi.

Percobaan selanjutnya (langkah 6 s/d 10 ) dilakukan terus menerus dengan frekuensi tarikan tetap yaitu satu tarikan tiap 4 detik.

6.

Dengan manset tetap terpasang namun tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikan yang tercatat pada kimograf.

Mengapa frekuensi yang digunakan tetap satu tarikan tiap 4 detik? Jawaban : Karena yang akan diujikan adalah pengaruh oklusi bukan waktu

pemulihannya, sehingga waktu pemulihan harus tetap dipertahankan seperti semula. 7. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi. 8. Berilah tanda pada kurva, saat denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi. 9. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan di dalam manset dengan cepat sehingga peredaran darah pulih kembali. Mengapa terjadi kelelahan? Jawaban : Karena terjadinya kekurangan oksigen, energi (ATP) yang rendah, gangguan keseimbangan elektrolit, dan penumpukan sisa metabolisme karena terjadinya oklusi yang disebabkan oleh manset.

Bagaimana saudara menegtahui kelelahan total telah terjadi? Jawaban : Saat OP sudah tidak sanggup lagi melakukan tarikan tersebut, serta ditandai dengan pucatnya tangan kanan OP, (ketika dioklusi).

Bagaimana saudara mengetahui peredaran darah telah pulih kembali? Jawaban : Dengan melihat tangan kanan OP telah berwarna (merah) kembali seperti semula, sebagai bukti bahwa aliran darah telah normal kembali dengan cara menghentikan oklusi pada tangan kanan OP.

10.

Teruskan tarikan dan pencatatan sehingga pengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi.

Apa tandanya pengaruh oklusi tak terlihat lagi? Jawaban : Dengan melihat tangan OP kembali berwarna (merah) kembali seperti semula sebagai bukti bahwa aliran dalah telah mengalir kembali seperti biasa.

PENGARUH ISTIRAHAT DAN MASSAGE 1. Latihan ini dilakukan oleh OP lain. 2. Besarkan beban ergograf sampai hampir maksimal.

Mengapa beban harus sedemikian berat? Jawaban :


7

Untuk menguji pengaruh beban terhadap kelelahan otot.

3. Sambil dicatat, lakukan satu tarikan tiap 1 detik sampai terjadi kelelahan total, kemudian hentikan tromol.

Mengapa frekuensi dipercepat menjadi satu tarikan tiap detik? Jawaban : Agar waktu pemulihan tidak cukup sehingga dapat diuji pengaruh waktu pemulihan terhadap kelelahan otot.

4. Berilah istirahat selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap dibiarkan di meja. 5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang 2 cm, jalankan kimograf dan lakukan kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yang sama sampai terjadi kelelahan total, keudian hentikan tromol. 6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini, lakukanlah massage pada lengan orang percobaaan.

Apa tujuan massage dalam latihan ini? Jawaban: Untuk memulihkan kembali kelelahan otot kerja tangan OP .

Bagaimana kita melakukan massage? Jawaban : Memijatkan lengan tangan kanan OP dari fossa cubiti sampai ke jari-jarinya dengan mengurutkan / meluruskan arteridan venanya , dari yang besar ke kecil.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembuluh darah mengalirkan darahnya agar pemulihan kelelahan otot terjadi. Bagian mana dari lengan yang di- massage? Jawaban : Dari fossa cubiti sampai jari jemari.

7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang 2 cm,jalankan kimograf dan lakukan kembali tarikan seperti butir 5. 8. Bandingkan ketiga ergogram yang saudara peroleh dan buat analisis hasil percobaan tersebut serta kesimpulannya.

RASA NYERI PERUBAHAN WARNA DAN SUHU KULIT KARENA ISKEMIA 1. Latihan ini dilakukan pada orang percobaan lain dan tanpa pencatatan. 2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan OP dan berikan pembebanan yang cukup berat sehingga penarikan hanya akan memperlihatkan penyimpangan ujung pencatat yang kecil. 3. Lakukan satu tarikan tiap satu detik sambil diadakan okusi sehingga terjadi kelelahan total atau sampai terjadi rasa sakit yang tak tertahankan. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan kanan OP selama melakukan percobaan ini.

Bagaimana terjadinya rasa sakit pada iskemia? Jawaban : Ketika terjadi penumpukan asam laktat menyebabkan pH turun dan ditangkap oleh ujung saraf bebas sebagai rasa nyeri.

4. Hentikan tindakan oklusi segera setelah OP merasa nyeri yang hebat sekali. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan OP setelah percobaan dihentikan.

Bagaimana mekanisme terjadinya perubahan warna kulit selama dan setelah okulasi? Jawaban : Warna kulit yang segar dan merah dihasilkan karena aliran darah, apabila aliran darah dihentikan maka kulit akan tampak pucat.

5. Hasil Pengamatan

10

Gb. ergogram

Percobaan pertama= 76 kali Percobaan kedua= 55 kali Percobaan ketiga= 35 kali

Data diatas menunjukkan seberapa banyak tarikan yang diperoleh sehingga terjadi kelelahan otot. Pada percobaan yang pertama diperoleh 76 kali tarikan, pada percobaan kedua sebanyak 55 kali sedangkan pada percobaan terakhir diperoleh 35 tarikan sehingga meyebabkan kelelahan otot.

11

Gb. Menunjukkan tanda iskemia yaitu berubahnya warna yaitu bertambah pucat karena kekurangan darah.

Hasil praktikum ini dipengaruhi oleh: Faktor kelelahan OP Kenyamanan posisi lengan OP (karena pada percobaan menggunakan tangan kiri, meja yang dipakai berbeda dengan meja yang dipakai ketika melakukan percobaan dengan tangan kiri). Lamanya waktu pemulihan

6. Pembahasan Kelelahan otot terjadi dapat dibuktikan dengan berkurangnya jarak tarikan dapat dilihat pada tromol yang berputar. Pada frekuensi 4 detik kelelahan otot belum terlihat karena dalam waktu 4 detik belum terjadi kekurangan ATP dan penimbunan asam laktat.
12

Sedangkan ketika frekuensi tarikan dipercepat yaitu 1 detik, maka terjadi keurangan ATP dan penimbunan asam laktat karena asam laktat yang seharusnya disingkirkan terhambat. Ketika lengan pasang manset dan diberikan tekanan dengan cara dipompa, sehingga arteri branchialis terhambat, maka penimbunan asam laktat dan kekurangan ATP terjadi semakin cepat sehingga kelelahan otot juga semakin cepat terjadi. Untuk mengetahui bagaimana arteri branchialis terhambat kita dapat meraba pergelangan tangan tempat arteri radialis dapat diraba, jika denyut arteri radialis tidak teraba, maka arteri branchialis sudah terhambat, karena arteri radialis merupakan percabangan dari arteri branchialis. Pada percobaan kedua dilakukan massage yang dilakukan untuk memperlancar laju darah yang melewati arteri dan vena. Sehingga terjadi pemulihan lebih cepat daripada jika tidak dilakukan massage terlebih dahulu. Pada percbaan terakhir di lakukan tarikan dengan melakukan semua factor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain dengan frekuensi dipercepat yaitu 1 tarikan per detik dan dipasang manset supaya arteri dan vena tersumbat. Pada percobaan ini, terjadi iskemia yang ditandaii dengan perubahan suhu dan warna pada tangan orang percobaan. Perubahan suhu yang semakin rendah dan perubahan warna yang kian pucat disebabkan oleh kekurangan darah.

7. Kesimpulan Percobaan yang dilakukan menunjukkan adanya kelelahan otot yang dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. Penyumbatan arteri sehingga suplai ATP berkurang 2. Penyumbatan vena sehingga terjadi penimbunan H+ sehingga pH rendah dan penimbunan asam laktat

8. Soal Pretest

1.
13

Apa perbedaan rangsang maksimal dan rangsang supra maksimal?

2. 3. 4.

Apa saja faktor yang membuat kelelahan otot? Apa yang dimaksud oklusi? Apakah definisi rangsang?

Sumber :
1. Campbell, Nell A dan Jane B.Reece.2010.Biologi Eight.Edition Neil A.Campbell & Jane B.Reece. Jakarta : Erlangga. 2. 3. 4. Sherwood, Lauralee.2011. Fisiologi Manusia; dari sel ke sistem.Ed.6.Jakarta: EGC. http://www-rohan.sdsu.edu/course/ens304/public_html/section1/Fatigue.htm Roger M Enoka dan Jacques Duchateau dalam Journal Physiol 1 Januari 2008

14

You might also like