You are on page 1of 25

REFERAT BLOK SISTEM REPRODUKSI KARSINOMA SERVIKS

Pembimbing: dr. Hidayat Sulistyo, Sp.PA, M.Si.Med Disusun oleh: Kelompok 5 Ye ta Kania Kanistia &iska Praktika ' Pre(iasari )ahra P +lena 'andantyas Aulia ,ri P ' Daniel P -umunon .melda 'idyasari S M Haris Yoga . D1urratun 2aseha 2ur Astuti Harahap !"A#""#$$ !"A#""""% !"A#""#"# !"A#""#$* !"A#"""## !"A#""#*5 !"A#""#*" !"A#""##/ !"A#""#$0 !"A#""#3$ !"A#"###%

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO

2013 HALAMAN PENGESAHAN REFERAT BLOK SISTEM REPRODUKSI KARSINOMA SERVIKS Ol !" K l#$%#& ' Ye ta Kania Kanistia &iska Praktika ' Pre(iasari )ahra P +lena 'andantyas Aulia ,ri P ' Daniel P -umunon .melda 'idyasari S M Haris Yoga . D1urratun 2aseha 2ur Astuti Harahap !"A#""#$$ !"A#""""% !"A#""#"# !"A#""#$* !"A#"""## !"A#""#*5 !"A#""#*" !"A#""##/ !"A#""#$0 !"A#""#3$ !"A#"###%

Disusun untuk memenuhi tugas 4lok Sistem 5eproduksi 6urusan Kedokteran, &akultas Kedokteran dan .lmu7.lmu Kesehatan, 8ni(ersitas 6enderal Soedirman Pur9okerto. Diterima dan disahkan, Pur9okerto, :ktober /#"; Dosen Pembimbing,

dr. Hidayat Sulistyo, Sp.PA, M.Si.Med

KATA PENGANTAR Pu<i syukur kami pan<atkan kepada Allah S', atas rahmat dan karunia7 2ya lah kami dapat menyelesaikan tugas re erat kami dengan <udul =Karsinoma Ser(iks>. Pembuatan re erat ini merupakan salah satu tugas di 4lok Sistem 5eproduksi yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan keilmuan kami mengenai penyakit karsinoma ser(iks atau kanker leher rahim. Dengan pembuatan re erat ini kami berharap dapat menambah pengetahuan mengenai penyakit karsinoma ser(iks kepada para pemba?a. Kami u?apkan terima kasih kepada pihak7pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan re erat ini: ". dr. Hidayat Sulistyo, Sp.PA, M.Si.Med yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan re erat ini. /. ,eman7teman 6urusan Kedokteran 8nsoed Angkatan /#"" serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bah9a dalam penyusunan re erat ini masih banyak kekurangan. :leh karena itu kami mengharap masukan dari pemba?a demi perbaikan penyusunan re erat ini.

Pur9okerto, "/ :ktober /#";

,im Penyusun

DAFTAR ISI Halaman 6udul................................................................................................... Halaman Pengesahan......................................................................................... Kata Pengantar................................................................................................... Da tar .si............................................................................................................ .. ... Pendahuluan............................................................................................ ,in<auan Pustaka..................................................................................... A. ,anda dan !e<ala Klinis Karsinoma Ser(iks.................................... " / ; % 5 3 3

4. Pato isiologi Karsinoma Ser(iks....................................................... 3 @. Pemeriksaan Penun<ang Karsinoma Ser(iks..................................... 0 D. Penegakan Diagnosis......................................................................... "# +. 5en?ana ,erapi.................................................................................. "" &. Prognosis........................................................................................... "/ !. Komplikasi........................................................................................ "; .... Pembahasan............................................................................................. "$ A. ,eori 4aru Penatalaksanaan Karsinoma Ser(iks.............................. "$ 4. Perbandingan ,eori -ama dan ,eori 4aru........................................ "0 @. Harapan Penatalaksanaan yang -ebih 4aik...................................... /# .A. Kesimpulan.............................................................................................. /" Da tar Pustaka.................................................................................................... //

I(

PENDAHULUAN

Karsinoma ser(iks uteri merupakan keganasan dengan <umlah terbanyak kedua dari seluruh keganasan pada 9anita di seluruh dunia. 4erdasarkan data dari Histopatological Data of Cancer in Indonesia /##3 menun<ukkan bah9a karsinoma ser(iks adalah karsinoma yang paling sering ter<adi yang diikuti oleh kanker o(arium, uterus, (ul(a, dan (agina. 5ata7rata angka harapan hidup karsinoma ser(iks mulai dari stadium ., .., .., .A adalah 5#B, %#B, /#B, dan #B. Se?ara keseluruhan, angka harapan hidup penderita karsinoma o(arium adalah 5%,*B. Angka harapan hidup rata7rata karsinoma endometrial adalah 3",0B. Karsinoma tersering yang ter<adi di .ndonesia adalah karsinoma ser(iks diikuti karsinoma o(arum dan uterus. 6enis karsinoma tersebut masuk dalam da tar top "# karsinoma di .ndonesia, dimana HPA tipe "$ dan "* adalah penyebab utama karsinoma ser(iks 0B CA1i1, /##0D.

!ambar "." Distribusi Karsinoma di A?ademi Hospital CA1is, /##0D

!ambar "./ Distribusi Karsinoma dalam 5entang 8mur di .ndonesia CA1is, /##0D Karsinoma ser(iks dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain istula uretra, dis ungsi kandung kemih, emboli pulmonal, in eksi pel(is, obstruksi usus besar, istula re?to(aginal, ?ystitis radiasi, enteritis. Komplikasi yang dapat ter<adi akibat kemoterapi antara lain mual dan muntah karena penggunaan ?isplatin C&atimah, /##0D. 4erdasarkan penelitian Aande?asteele et al C/#"/D, terapi modulasi terbaru untuk karsinoma ser(iks adalah dengan ?isplatin sebagai terapi neo-adjuvant yang diikuti dengan tindakan hysterectomy. ,erbukti bah9a setelah melakukan dan menerapkan terapi ini pada pasien karsinoma ser(iks, didapatkan kenaikan angka harapan hidup sekitar 0$B dengan tingkat morbiditas post-operative dan toksisitas rendah CAande?asteele et al, /#"/D. Diagnosis karsinoma ser(iks uteri pada stadium lan<ut tidak sulit untuk ditegakkan. 4iasanya lesi tumor ?ukup besar untuk dapat dilihat dan dilakukan biopsi, tetapi <ika tidak tampak adanya tumor perlu dilakukan tes PAP yang dilan<utkan dengan coloscopy dan biopsi terarah. Setelah diagnosis karsinoma ser(iks uteri ditegakkan, pemeriksaan penun<ang seperti darah rutin, pemeriksaan ungsi hati, ungsi gin<al dan oto rontgen C.AP, oto polos abdomenD, 8S! serta pemeriksaan endoksopi (esi?a urinaria dan re?tum harus dilakukan pada stadium lan<ut, dengan ditambah pemeriksaan biopsi dan histopatologi. ,anda dan ge<alanya antara lain perdarahan abnormal pada (agina seperti perdarahan setelah menopause, menstruasi lebih pan<ang dari biasanya, sekret abnormal dari (agina,

bisa ber?ampur darah, sakit setelah berhubungan seksual, pada biopsi coloscopy, karsinoma menutupi permukaan ser(iks, pada cone biopsy, didapatkan bentuk seperti cone atau keru?ut di bagian exocervix dan di kanal endoser(i?al CA@S, /#"#D. Prognosis karsinoma ser(iks sangat dipengaruhi oleh respon masng7masing penderita terhadap radiasi. 4eberapa aktor yang memengaruhi respon radiasi adalah usia, stadium klinik, radiosensiti(itas <aringan kanker Coksigenasi dan dera<at di erensiasi selD serta kualitas radiasi Cdosis dan teknik radiasiD C&atimah, /##0D .

II(

TINJAUAN PUSTAKA

A( T)*+) +)* G ,)l) Kl-*-. K)/.-*#$) S /0-&. ,idak ada tanda atau ge<ala yang spesi ik untuk karsinoma ser(iks. 2amun, karsinoma ini dapat menyebabkan sekret (agina atau perdarahan (agina. Perdarahan adalah ge<ala yang signi ikan, meskipun perdarahan tidak selalu mun?ul pada saat7saat a9al, sehingga karsinoma mungkin sudah dalam keadaan lan<ut pada saat didiagnosis. Adapun tanda dan ge<ala yang biasanya ter<adi antara lain C4oardman, /#"; E Pri?e, /##$D: ". Keputihan( !etah yang keluar dari (agina makin lama akan berbau busuk akibat in eksi dan nekrosis <aringan. /. Perdarahan (agina, biasanya post7?oitus ;. Anemia %. 2yeri punggung bagian ba9ah 5. 2yeri tungkai akibat penekanan sara lumbosakralis $. &rekuensi berkemih yang sering dan mendesak 3. Hematuria *. Perdarahan rektum 0. Konstipasi "#. +dema tungkai 3

"". Disuria "/. .nkotinensia urin ";. Penurunan berat badan "%. AnoreFia B( P)1#2-.-#l#3- K)/.-*#$) S /0-&. 4erdasarkan karsinogenesis se?ara umum, proses perubahan <aringan men<adi karsinoma diakibatkan adanya mutasi gen pengendali siklus sel. !en tersebut antara lain onkogen, tumor suppressor gene, dan repair gene. Proses karsinoma ser(iks dia9ali dengan bentuk displasia Cumumnya ringanD yang mun?ul akibat peningkatan akti(itas regenerasi epitel karena trauma mekanik atau kimia9i, in eksi (irus atau bakteri, dan gangguan keseimbangan hormon C8S8, /#""D. 4entuk prein(asi tersebut berubah men<adi in(asi pada stroma ser(iks dalam <angka 9aktu 37"# tahun. Proses ini merupakan proses keganasan. Perluasan lesi tersebut dapat menimbulkan luka, mengin iltrasi kanalis ?er(iks, dan bahkan dapat meluas ke orniks, re?tum, (esi?a urinaria, dan <aringan lain sekitar ser(iks. Dua substansi biomolekuler yang berpengaruh pada proses keganasan ini antara lain Tumor Necrosis actors C,2&D dan Human !apiloma "irus CHPAD CAndersson, /##"G Kim et al, /###G -ee et al, /##%G Storey et al, "00*G Yang, /##"D. Polimor isme gen lain yang terlibat dalam proses apoptosis sel dan repair gen, yaitu gen p5; yang bersi at labil, akan mempengaruhi peningkatan risiko HPA berkembang men<adi kanker. !en p5; merupakan protein supressor tumor yang diduga paling banyak berperan. :leh karena itu, perubahan mutasi gen p5; men<adi kompleks p5;7+$ Cbersi at stabilD akan ber<alan proses karsinogenesis tanpa kontrol C8S8, /#""D. Pengaruh HPA sebagai (irus heterogen tingkat selular, saat memasuki ase laten (irus ini bersi at epigenetik. Airus ini mengandung rantai double D2A +", +/, +;, +%, +$, +3 sebagai segmen opening reading frame. Ketika ase laten, ter<adi ekspresi +" +/ yang menstimulus terutama -" -/ yang ber ungsi dalam replikasi dan perakitan (irus baru. Airus tersebut akan mengin(asi kembali epitel ser(iks. Saat ase laten ini pula, mun?ul reaksi

imunologis tipe lambat, terbentuklah antibodi +" +/ yang mengakibatkan penurunan ekspresi +" +/. Penurunan tersebut mendorong ter<adinya integrasi antara D2A (irus dengan D2A sel pen<amu. +kspresi +" +/ yang hilang tersebut akan menstimulus onkoprotein +$ +3. 5eplikasi (irus terus ter<adi dan in eksi (irus ini bersi at akti C8S8, /#""D. Anomali H-A pada tubuh dapat meningkatkan in eksi HPA yang dapat berkembang men<adi karsinoma C'ang et al, "00; E +ngelmark et al, /##%D. Airus akan menyerang epitel sel basal 1ona trans ormasi, yang menyebabkan perubahan gen menetap, kehilangan si at serta kontrol pertumbuhan sel normal, sehingga ter<adi keganasan C8S8, /#""D. Keganasan tersebut menyebabkan ser(iks membesar, dan mendesak (esi?a urinaria, sehingga rekuensi berkemih men<adi lebih sering. Karsinoma in(asi(e yang bersi at dini dapat menyebabkan perdarahan per7(aginam. Penekanan sara lumbo7sa?ral menyebabkan nyeri punggung ba9ah atau tungkai CPri?e, /##$D. 4( P $ /-&.))* P *5*,)*3 K)/.-*#$) S /0-&. Pemeriksaan penun<ang yang diperlukan disertai pen<elasan indikasi dan hasil yang signi ikan Cdibandingkan nilai normalD untuk penegakan diagnosis. ". !ap smear !ap smear merupakan salah satu ?ara deteksi dini karsinoma ser(iks, test ini mendeteksi adanya perubahan7perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan mengambil ?airan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop. Pada perempuan kelompok risiko tinggi seperti in eksi hPA, H.A, kehidupan seksual yang berisiko, dian<urkan agar melakukan pemeriksaan pap smear ap setiap tahun. !ap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis adanya karsinoma ser(iks. 6ika ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi. Kolposkopi merupakan pemeriksaan dengan pembesaran Cseperti mikroskopD yang digunakan untuk mengamati se?ara langsung permukaan ser(iks dan bagian ser(iks yang abnormal. Dengan

kolposkopi akan tampak <elas lesi7lesi pada permukaaan ser(iks, kemudian dilakukan biopsi pada lesi7lesi tersebut. .nspeksi Aisual Asam Asetat C.AA ,estD merupakan alternati skrining untuk karsinoma ser(iks. ,es ini sangat mudah dan praktis dilaksanakan, sehingga tenaga kesehatan non dokter ginekologi maupun bidan praktik. 4agian ser(iks diolesi dengan asam asetat, akan tampak ber?ak7ber?ak putih pada permukaan ser(iks yang tidak normal. Sensiti itas pap smear yang dilakukan setiap tahun men?apai 0#B C+ka, /##0D. /. Kolposkopi Kolposkopi dilakukan <ika terdapat ge<ala pre-cancer maupun cancer ataupun terdapat sel abnormal pada tes Pap. Kolposkopi dilakukan dengan bantuan spekulum untuk melihat (agina serta ser(iks se?ara <elas. 6ika terdapat area yang abnormal pada ser(iks maka selan<utnya akan dilakukan biopsi <aringan. 4iopsi adalah satu7satunya ?ara untuk mengetahui se?ara pasti apakah suatu daerah abnormal benar terdapat pra7 kanker, kanker atau tidak. Prosedur kolposkopi biasanya tidak menyakitkan, namun tindakan biopsi ser(iks dapat menyebabkan ketidaknyamanan pasien, kram, atau bahkan rasa sakit. Perubahan pra7 kanker disebut cervical intraepithelial neoplasia C@.2D atau lesi s#uamous intraepithelial CS.-D. @.2 dinilai pada skala " sampai ; didasarkan pada berapa banyak <aringan ser(iks yang tampak abnormal yang dilihat di ba9ah mikroskop. Pada @.2", tidak banyak <aringan abnormal terlihat, dan merupakan @.2 yang paling rendah. Pada @.2/ terlihat <aringan abrnormal yang lebih banyak dan pada @.2; merupakan stage di mana paling banyak terdapat <aringan abnormal. @.2; merupakan pra7kanker yang paling serius CA@S, /#"#D. ;. 4iopsi 4iopsi dilakukan di daerah yang abnormal <ika sambungan skumosa7kolumnar yang terlihat seluruhnya dengan menggunakan kolposkopi. 4iopsi harus dilakukan dengan tepat dan alat biopsi harus ta<am dan dia9etkan dalam larutan ormalin "#B sehingga tidak merusak epitel C&atimah, /##0D.

"#

D( P * 3)&)* D-)3*#.-. Diagnosis karsinoma ser(iks uteri pada stadium lan<ut tidak sulit untuk ditegakkan. 4iasanya lesi tumor ?ukup besar untuk dapat dilihat dan dilakukan biopsi, tetapi <ika tidak tampak adanya tumor perlu dilakukan tes PAP yang dilan<utkan dengan coloscopy dan biopsi terarah. Setelah diagnosis karsinoma ser(iks uteri ditegakkan, pemeriksaan penun<ang seperti darah rutin, pemeriksaan ungsi hati, ungsi gin<al dan oto rontgen C.AP, oto polos abdomenD, 8S! serta pemeriksaan endoskopi (esi?a urinaria dan re?tum harus dilakukan pada stadium lan<ut, dengan ditambah pemeriksaan biopsi dan histopatologi. ,anda dan ge<alanya antara lain CA@S, /#"#D: ". Perdarahan abnormal pada (agina, seperti perdarahan setelah menopause, menstruasi pan<ang lebih dari biasanya. /. ;. %. 5. Sekret abnormal dari (agina, bisa ber?ampur darah. Sakit sehabis berhubungan seksual. Pada biospi coloscopy, kanker menutupi permukaan ser(iks. Pada cone biopsy, didapatkan bentuk seperti cone atau keru?ut di bagian exocervix dan di canal endocervical$

""

!ambar /." Stadium Karsinoma Ser(iks E( R *6)*) T /)%". 5adioterapi 5adioterapi e ekti untuk mengobati karsinoma in(asi yang

masih terbatas pada daerah panggul. Pada pemeriksaan dengan radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel7sel kanker yang bertu<uan <uga untuk menghentikan pertumbuhan sel. a. 5adioterapi eksternal Sinar berasal dari sebuah mesin besar, penderita tidak perlu dira9at di rumah sakit, penyinaran dapat dilakukan 5 hari per minggu selama 57$ minggu. b. 5adiasi internal )at radioakti terdapat di dalam kapsul yang langsung dimasukan ke dalam ser(iks, kapsul dibiarkan "7; hari, selama kapsul diberikan penderita harus di ra9at di rumah sakit, pengobatan dengan radiasi ini dapat diulang "7/ minggu. /. Kemoterapi Kemoterapi adalah penggunaan obat7obatan untuk membunuh sel7 sel kanker. 4iasanya obat7obatan diberikan melalui in us ke pembuluh darah atau melalui mulut. @ontoh obat yang digunakan pada kasus kanker ser(iks antara lain @y?lophopamide Adremy?in Platamin C@APD, Platamin Aeble 4leomy?in CPA4D dan lain Hlain CPrayetni, "003D. ;. Histerektomi 5adikal Histerektomi radikal dan diseksi kelen<ar getah bening panggul. Dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, <aringan di dekatnya, bagian atas (agina yang berbatasan dengan leher rahim, dan beberapa kelen<ar getah bening yang berada di daerah panggul. :perasi ini paling sering dilakukan melalui pemotongan melalui bagian depan perut dan

"/

kurang sering melalui (agina. Setelah operasi ini, seorang 9anita tidak bisa men<adi hamil. Sebuah histerektomi radikal dan diseksi kelen<ar getah bening panggul adalah pengobatan yang umum digunakan untuk kanker ser(iks stadium ., dan lebih <arang <uga digunakan pada beberapa kasus stadium .., terutama pada 9anita muda. F( P/#3*#.-. Prognosis pada pasien dengan kanker ser(iks tergantung pada stadium penyakit. Se?ara umum, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah sebagai berikut:
". /. ;.

,ahap . 7 -ebih dari 0#B ,ahap .. 7 $#7*#B ,ahap ... 7 Sekitar 5#B ,ahap .A 7 Kurang dari ;#B A@S memperkirakan bah9a %//# 9anita akan meninggal karena

%.

kanker ser(iks di Amerika Serikat pada tahun /#"/. .ni merupakan ",;B dari semua kematian akibat kanker dan $,5B dari kematian akibat kanker ginekologi C4oardman, /#";D. Prognosis untuk pasien dengan kanker ser(iks yang sangat dipengaruhi oleh luasnya penyakit pada saat diagnosis. Angka kematian saat ini <auh lebih tinggi dari yang seharusnya yang men?erminkan bah9a tes PAP dan tes HPA tidak dilakukan pada sekitar ;; B 9anita usia subur. 2amun, aktor prognostik harus dilengkapi dengan beberapa temuan patologis kotor dan mikroskopis pada pasien yang diobati pembedahan. .ni termasuk : (olume dan grade tumor , <enis histologis, penyebaran lim atik, dan in(asi (askular CAnonim, /#"/D. Dalam analisis prognostik (ariabel multi(ariat pada $/$ pasien dengan penyakit lokal lan<ut Cterutama tahap .. , ... , dan .AD !:! mengidenti ikasi beberapa (ariabel yang berpengaruh bagi kelangsungan hidup CAnonim, /#"/D : ". /. ;. Status kelen<ar getah bening periaorti? dan panggul 8kuran tumor 8mur pasien

";

%. 5.

Penyakit bilateral Stadium klinis

G( K#$%l-&).Komplikasi kanker ser(iks dapat ter<adi karena adanya e ek samping pengobatan atau hasil dari kanker ser(iks stadium lan<ut C2H- 'ales, /#";D. ". + ek samping a. Menopause dini Menopause dini dapat ter<adi apabila dilakukan pembedahan terhadap o(arium atau ter<adi kerusakan pada o(arium akibat pengobatan menggunakan radioterapi. Kebanyakan 9anita mengalami menopause pada mereka a9al usia lima puluhan. Menopause ter<adi ketika o(arium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron C2H- 'ales, /#";D. b. Penyempitan (agina 5adioterapi untuk mengobati kanker ser(iks sering dapat menyebabkan (agina men<adi lebih sempit. Hal ini dapat membuat hubungan seks menyakitkan atau sulit C2H- 'ales, /#";D. ?. -ymphoedema Ker<a normal sistem lim atik dapat terganggu apabila dilakukan pengangkatan terhadap kelen<ar getah bening di panggul. Salah satu ungsi dari sistem lim atik adalah untuk mengeringkan diri dari kelebihan ?airan dari <aringan tubuh. !angguan ini dapat menyebabkan penumpukan ?airan dalam <aringan. Hal ini dapat menyebabkan bagian tubuh tertentu men<adi bengkak, biasanya pada lengan dan kaki. Hal ini dikenal sebagai lymphoedema C2H'ales, /#";D. d. Dampak emosional

"%

Dampak emosional yang hidup dengan kanker ser(iks dapat ter<adi dengan signi ikan. 4anyak orang melaporkan mengalami e ek rollercoaster. Sebagai ?ontoh, pasien mungkin merasa do%n ketika ia menerima diagnosis, tetapi merasa baik kembali ketika pengangkatan kanker telah dikon irmasi, kemudian merasa do%n lagi ketika pasien men?oba untuk beradaptasi dengan e ek setelah pengobatan C2H- 'ales, /#";D. /. Kanker Stadium -an<ut a. 2yeri 6ika kanker menyebar ke u<ung sara , tulang, atau otot sering dapat menyebabkan nyeri yang parah C2H- 'ales, /#";D. b. !agal gin<al !in<al membuang limbah dari darah. -imbah dile9atkan keluar dari tubuh dalam urin melalui tabung yang disebut ureter. &ungsi gin<al dapat dipantau dengan tes darah sederhana yang disebut kadar kreatinin serum. Dalam beberapa kasus kanker ser(iks stadium lan<ut, tumor kanker Cpertumbuhan <aringan abnormalD dapat menekan ureter, menghalangi aliran urin dari gin<al. Penumpukan urin dalam gin<al dikenal sebagai hidrone rosis dan dapat menyebabkan gin<al men<adi bengkak. Kasus yang parah dapat menyebabkan hidrone rosis gin<al men<adi bekas luka, yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh ungsi gin<al. Hal ini dikenal sebagai gagal gin<al C2H- 'ales, /#";D. ?. 4ekuan darah Kanker ser(iks, seperti kanker lainnya, dapat membuat darah Ilebih lengketI dan membuatnya lebih rentan terhadap penyumbatan. .stirahat di tempat tidur setelah operasi dan kemoterapi <uga dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan. Suatu <enis gumpalan darah yang dikenal sebagai deep vein thrombosis CDA,D dapat

"5

ter<adi pada kasus kanker ser(iks. DA, adalah bekuan darah yang berkembang di salah satu pembuluh darah <auh di dalam tubuh, biasanya di kaki C2H- 'ales, /#";D. d. Perdarahan Kerusakan yang signi ikan dan mengakibatkan perdarahan dapat ter<adi apabila kanker menyebar ke dalam (agina, usus atau kandung kemih, dapat ter<adi. Perdarahan dapat ter<adi pada (agina, rektum, atau dapat ter<adi le9atnya darah ketika buang air ke?il C2H- 'ales, /#";D. e. &istula &istula adalah komplikasi yang <arang ter<adi dan biasanya ter<adi sebanyak " dalam 5# kasus kanker ser(iks stadium lan<ut. &istula adalah saluran abnormal yang berkembang antara dua bagian tubuh. Dalam kebanyakan kasus yang melibatkan kanker ser(iks, istula berkembang antara kandung kemih dan (agina. Hal ini dapat menyebabkan 'ales, /#";D. . Keputihan Keputihan dapat ter<adi karena beberapa alasan, seperti kerusakan <aringan, kebo?oran kandung kemih, isi usus keluar dari (agina, atau in eksi bakteri dari (agina C2H- 'ales, /#";D. keluarnya ?airan terus7menerus dari (agina. ,erkadang istula berkembang antara (agina dan dubur C2H-

III(

PEMBAHASAN

A( T #/- B)/5 P *)1)l)&.)*))* K)/.-*#$) S /0-&. ". ,atalaksana lesi prakanker ser(iks

"$

Penatalaksanaan lesi prakanker ser(iks yang pada umumnya tergolong 2eoplasia .ntraepitelial Ser(iks C2.SD dapat dilakukan dengan obser(asi sa<a, medikamentosa, terapi destruksi, dan atau terapi eksisi. ,indakan obser(asi dilakukan pada tes pap dengan hasil HPA, atipia, 2.S . yang termasuk dalam -esi .ntraepitelial Skuamousa Dera<at 5endah C-.SD5D. ,erapi 2.S dengan destruksi dapat dilakukan pada -.SD5 dan -.SD, C-esi .ntra epitelial Skuamousa Dera<at ,inggiD. Demikian <uga, terapi eksisi dapat ditu<ukan pada -.SD5 dan -.SD,. Perbedaan antara terapi destruksi dan terapi eksisi adalah pada terapi destruksi tidak mengangkat lesi, tetapi pada terapi eksisi ada spesimen lesi yang diangkat CDepkes 5., /##*D. ,abel ;." !aris 4esar Penanganan -esi Prakanker Ser(iks CDepkes 5., /##*D. Kl).-2-&).HPV :bser(asi Medikamentosa Destruksi:Krioterapi +lektrokauterisasiJelektrokoagulasi D-.%l).-) /-*3)* 7NIS I8 +ksisi: diatermi loop :bser(asi Destruksi: Krioterapi +lektrokoagulasi -aser, -aser K 5 &8 +ksisi: diatermi loop D-.%l).-) . +)*3 7NIS Destruksi: krioterapi II8 D-.%l).-) III89KIS & /). +lektrogoagulasi -aser, -aser K 5 &8 +ksisi: diatermi loop 7NIS Destruksi: krioterapi +lektrokoagulasi -aser P *)*3)*)*

+ksisi: konisasi Histerektomi ,erdapat beberapa metode pengobatan lesi prakanker ser(iks a. ,erapi 2.S dengan Destruksi -okal Metode bertu<uan untuk terapi ini adalah krioterapi, elektrokauter, terpilih yang "3 elektrokoagulasi, dan @:/ laser. Penggunaan setiap metode ini memusnahkan daerah7daerah

mengandung epitel abnormal, yang kelak akan digantikan dengan epitel skuamosa yang baru CDepkes 5., /##*D. "D Krioterapi Krioterapi ialah suatu usaha penyembuhan penyakit dengan ?ara mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan suhu di ba9ah nol dera<at @el?ius. Pada suhu sekurang7 kurangnya /5o @ sel7sel <aringan termasuk 2.S akan mengalami nekrosis. Sebagai akibat dari pembekuan tersebut, ter<adi perubahan7perubahan tingkat seluler dan (askuler, yaitu CaD sel7 sel mengalami dehidrasi dan mengerutG CbD konsentrasi elektrolit dalam sel tergangguG C?D syok termal dan denaturasi kompleks lipid proteinG CdD status umum sistem mikro(askular. Pada a9alnya digunakan ?airan 2itrogen atau gas @: /, tetapi pada saat ini hampir semua alat menggunakan 2/: CDepkes 5., /##*D. /D +lektrokauter Metode elektrokauter dapat dilakukan pada pasien ra9at <alan. Penggunaan elektrokauter memungkinkan untuk pemusnahan <aringan dengan kedalaman / atau ; mm. -esi 2.S . yang ke?il di lokasi yang keseluruhannya terlihat pada umumnya dapat disembuhkan dengan e ekti /##*D. ;D Diatermi +lektrokoagulasi 5adikal Diatermi elektrokoagulasi dapat memusnahkan <aringan lebih luas dan e ekti <ika dibandingkan dengan elektrokauter, tetapi harus dilakukan dengan anestesi umum. ,indakan ini memungkinkan untuk memusnahkan <aringan ser(iks sampai kedalaman " ?m, tetapi isiologi ser(iks dapat dipengaruhi, terutama <ika lesi tersebut sangat luas. Dian<urkan penggunaannya hanya terbatas pada kasus 2.S "J/ dengan batas lesi yang dapat ditentukan CDepkes 5., /##*D. %D @:/ -aser CDepkes 5.,

"*

Penggunaan sinar laser &light amplication by stimulation emission of radiation', suatu muatan listrik dilepaskan dalam suatu tabung yang berisi ?ampuran gas helium, gas nitrogen, dan gas @:/ sehingga akan menimbulkan sinar laser yang mempunyai pan<ang gelombang "#,$u. Perubahan patologis yang terdapat pada ser(iks dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu penguapan dan nekrosis. -apisan paling luar dari mukosa ser(iks menguap karena ?airan intraselular mendidih, sedangkan <aringan yang mengalami nekrotik terletak di ba9ahnya. Aolume <aringan yang menguap sebanding dengan kekuatan dan lama penyinaran CDepkes 5., /##*D. b. ,erapi 2.S dengan +ksisi "D (oop )lectrosurgical )xcision !rocedures C-++PD Ada beberapa istilah dipergunakan untuk -++P ini. @artier dengan menggunakan ka9at loop ke?il untuk biopsi pada saat kolposkopi yang menyebutnya dengan istilah diatermi loop. Prende(ille et al menyebutnya (arge (oop )xcisional Tranformation *ona C--+,)D CDepkes 5., /##*D. /D Konisasi ,indakan konisasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik CDepkes 5., /##*D: aD Konisasi cold +nife, bD Konisasi diatermi loop &,(()T*', dan ?D Konisasi laser. Di dalam praktiknya, tindakan konisasi <uga sering merupakan tindakan diagnostik. ;D Histerektomi ,indakan histerektomi pada 2.S kadang merupakan terapi terpilih pada beberapa keadaan seperti CDepkes 5., /##*D: aD Histerektomi pada 2.S dilakukan pada keadaan kelan<utan konisasi.

"0

bD Konisasi akan tidak adekuat dan perlu dilakukan histerektomi dengan mengangkat bagian atas (agina. ?D Karena ada uterus miomatosusG ke?urigaan in(asi harus disingkirkan. dD Masalah teknis untuk konisasi, misalnya porsio mendatar pada usia lan<ut. /. ,atalaksana Kanker -eher 5ahim .n(asi 8mumnya tatalaksana kanker leher rahim disesuaikan dengan kebutuhan penderita untuk memberikan hasil yang terbaik C tailored to the best interest of patientsD. ,erapi lesi prakanker leher rahim dapat berupa bedah krio CcryotherapyD, atau loop electrosurgical excision procedure C-++PD, keduanya adalah tindakan yang relati sederhana dan murah, namun sangat besar man aatnya untuk men?egah perburukan lesi men<adi kanker. Sementara terapi kanker leher rahim dapat berupa pembedahan, radioterapi, atau kombinasi keduanya. Kemoterapi tidak digunakan sebagai terapi primer, namun dapat diberikan bersamaan dengan radioterapi. ,erapi kanker leher rahim lebih kompleks, memiliki risiko dan e ek samping, dan tentu sa<a lebih mahal. Karenanya pen?egahan lesi prakanker men<adi kanker sangat penting dan sangat berman aat CDepkes 5., /##*D. B( P /:)*+-*3)* T #/- L)$) +)* T #/- B)/5 Kelebihan dan kekurangan terapi baru dibandingkan yang lama CDepkes 5., /##*D.: ". Kelebihan: aD Pen?atatan dan hasil permanen bD Mekanisme kualitas telah baku ?D Dapat meningkatkan pelayanan dD Spesi isitas tinggi eD 6arang dilakukan tindakan ulang D 'aktu yang dibutuhkan dlakukan lebih singkat dan dilakukan oleh yang berpengalaman. gD Proses lebih otomatis oleh alat khusus

/#

hD Dapat dikombinasikan dengan tatalaksana segera lainnya iD ,erbukti menurunkan angka kematian akibat kanker di negar ma<u dan berkembang. /. Kekurangan: aD Hasil tidak dapat langsung segera didapatkan bD Diperlukan transport bahan sediaan dari tempat pemeriksaan ?D &asilitas lebih ?anggih dan mahal dD Spesi itas rendah sehingga berisiko overtreatment eD Seringkali perlu training ulang untuk tenaga kesehatan 4( H)/)%)* P *)1)l)&.)*))* K)/.-*#$) . /0-&. Harapan untuk penatalaksanaan kanker ser(iks yang lebih baik ditekankan kepada diagnosa dini penyakit. Dengan diagnosa dini diharapkan dapat diketahui stadium dan tingkat klinis kanker ser(iks yang akan menentukan terapinya, sehingga memberikan prognosis penatalaksanaan yang lebih baik. Diagnosa dini dapat dilakukan dengan memahami aktor risiko kanker ser(iks Cseperti usia L;5 tahun, usia yang terlalu muda CM/# tahunD dalam hubungan seksual, 9anita dengan akti(itas seksual yang tinggi, sering berganti7ganti pasangan, perokokD. 8paya pen?egahan diharapkan <uga dapat memperbaiki masalah kanker ser(iks ke depannya, seperti menghindari berbagai ma?am aktor risiko, 9anita usia L/5 tahun yang telah menikah melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali serta makan sayur dan buah.

IV(

KESIMPULAN

". Karsinoma ser(iks uteri merupakan keganasan dengan <umlah terbanyak kedua dari seluruh keganasan pada 9anita di seluruh dunia.

/"

/. 4erdasarkan data dari Histopatological Data of Cancer in Indonesia /##3 menun<ukkan bah9a karsinoma ser(iks adalah karsinoma yang paling sering ter<adi yang diikuti oleh karsinoma o(arium, uterus, (ul(a, dan (agina. ;. !ambaran klinis pada karsinoma ser(iks antara lain perdarahan abnormal pada (agina seperti perdarahan setelah menopause, menstruasi pan<ang lebih dari biasanya, sekret abnormal dari (agina yang bisa ber?ampur darah, sakit setelah berhubungan seksual, pada biopsi coloscopy, karsinoma menutupi permukaan ser(iks, pada cone biopsy didapatkan bentuk cone atau keru?ut di bagian exocervix dan di canal endocervical. %. Penatalaksanaan karsinoma ser(iks dapat dilakukan dengan radioterapi, kemoterai maupun pembedahan. 5. Prognosis pasien karsinoma ser(iks tergantung pada stadium penyakitnya.

//

DAFTAR PUSTAKA A@S. /#"#. Cancer !revention and )arly Detection acts and igures$ -merica : Ameri?an @an?er So?iety. A(ailable in http:JJ999.?an?er.orgJa?sJgroupsJ?idJdo?umentsJ9eb?ontentJ##;#0%7 pd .pd Ameri?an @an?er @osiety. A(alaible http:JJ999.?an?er.orgJa?sJgroupsJ?idJdo?umentsJ9eb?ontentJ##;#0%7 pd .pd at:

Andersson S, 5ylander +, Strand A, SNllstrOm 6, 'ilander +. :?t "0 /##". ,he signi i?an?e o p5; ?odon 3/ polymorphism or the de(elopment o ?er(i?al adeno?ar?inomas. .r / Cancer. *5C*D:""5;7$ Anonim. /#"/. =@er(i?al @an?er Prognosis and ,ype o @er(i?al @an?er>. http:JJ999.9ebmd.?omJ?an?erJ?er(i?al7?an?erJt?Jn?i?dr#####$/3507 general7in ormation7about7?er(i?al7?an?erPs".$ Cdiunduh pada "" :ktober /#";D An9ar, Mo?hamad. /#"". Ilmu 0andungan )disi +etiga. 6akarta : P, 4ina Pustaka Sar9ono Pra9irohard<o A1i1, M. /##0. 1ynecologic Cancer in Indonesia. A(ailable in !yne?ologi? http:JJ999.n?bi.nlm.nih.go(Jpm?Jarti?lesJPM@/$3$%0"J 6ournal o :n?ology

4oardman, @e?elia H. /#";. =@er(i?al @an?er>. http:JJemedi?ine.meds?ape.?omJarti?leJ/5;5";7o(er(ie9 Cdiunduh pada "" :ktober /#";D 4hatla, 2eer<a., 8sha, Poli.,Kimberly, &oF, ,ania, @ernus?hi., 6ulie, ,orode /#"/. )nding Cervical Cancer in -sia 2 .uilding on -dvances Throught The 3egion. A(ailable in http:JJ999.?er(i?al?an?era?tion.orgJmultimediaJ9ebinar/3mar?h/#"/J@@ A9ebinarQslidesQ/3Mar?h/#"/.pd Depkes 5.. /##*. 4creening 0an+er (eher 3ahim dengan 5etode Inspe+si "isual dengan -sam -setat &I"-'$ 6akarta

/;

+ka,

5ina. /##0. Kanker Ser(iks tersedia dalam : http:JJspesialis7 tor?h.?omJindeF/.phpRoptionS?omQ?ontentEdoQpd S"EidS//$

+ngelmark M, 4esko9 A, Magnusson 6, +rli?h H, !yllensten 8. Sep " /##%. A e?ted sib7pair analysis o the ?ontribution o H-A ?lass . and ?lass .. lo?i to de(elopment o ?er(i?al ?an?er. Hum 5ol 1enet.";C"3D:"05"7* &atimah, 2ur. /##0. Studi Kualitati Kanker Ser(iks. 6akarta : &akultas Kesehatan Masyarakat 8ni(ersitas .ndonesia. A(ailable in http:JJlontar.ui.a?.idJ ileR ileSdigitalJ"/$/3"7S753**7StudiB/#kualitati 7-iteratur.pd Kim 6', -ee @!, Park Y!, Kim KS, Kim .K, Sohn Y', et al. May " /###. @ombined analysis o germline polymorphisms o p5;, !S,M", !S,,", @YP"A", and @YP/+": relation to the in?iden?e rate o ?er(i?al ?ar?inoma. Cancer.**C0D:/#*/70" -ee SA, Kim 6', 5oh 6', @hoi 6Y, -ee KM, Yoo KY, et al. Apr /##%. !eneti? polymorphisms o !S,M", p/", p5; and HPA in e?tion 9ith ?er(i?al ?an?er in Korean 9omen. 1ynecol 6ncol. 0;C"D:"%7* 2H'ales. /#";. =@an?er o ,he @er(iF>. http:JJ999.nhsdire?t.9ales.nhs.ukJen?y?lopaediaJ?Jarti?leJ?an?ero the?er(i F Cdiunduh pada "" :ktober /#";D

Pri?e, Syl(ia Anderson., 'ilson, -orraine M. Alih 4ahasa: 4rahm 8. /##$. =Pato isiologi: Konsep Klinis Proses7Proses Penyakit, +disi $ (ol./>. 6akarta: +!@ Storey A, ,homas M, Kalita A, Har9ood @, !ardiol D, Manto(ani &, et al. May /" "00*. 5ole o a p5; polymorphism in the de(elopment o human papilloma(irus7asso?iated ?an?er. Nature. ;0;C$$*/D://07;% 8ni(ersitas Sumatera 8tara. Kanker Ser(iks. Dapat diakses pada: http:JJrepository.usu.a?.idJbitstreamJ"/;%5$3*0J/"553J%J@hapterB/#...pd Cdiakses "" :ktober /#";D Aande?asteele, K., Makar, A., Aan den 4roe?ke., Delrue, -., -ambein, K., -ambert, 4., et al. /#"/. Intesity-5odulated -rc Therapy %ith Cisplatin -s Neo--djuvant Treatment or !rimary Irresectable Cervical Cancer. 4elgium : Department : 5adiotherapy, !hent 8ni(ersity Hospital. A(ailable in http:JJ999.n?bi.nlm.nih.go(JpubmedJ//5/$/;" 'ank 5, Meulen 6,, -uande 6, +berhardt H@, Pa9lita M. "00; May *. @er(i?al intraepithelial neoplasia, ?er(i?al ?ar?inoma, and risk or patients 9ith H-A7DT4"U#$#/,U;#",U#;#; alleles. -an?et. ;%"C**5%D:"/"5 Yang Y@, @hang @-, @hen M-. /##". + e?t o p5; polymorphism on the sus?eptibility o ?er(i?al ?an?er.1ynecol 6bstet Invest. 5"C;D:"037/#"

/%

/5

You might also like