You are on page 1of 10

Askep Perioperatif

Posted on 5 April 2009 by abror shodiq


I. PENGERTIAN Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan intra operatif dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan / pas a anaestesi dan berakhir sampai e!aluasi selanjutnya II. PRE OPERATIF Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 2 bagian" yang meliputi persiapan psikologi baik pasien maupun keluarga dan persiapan fisiologi #khusus pasien$. A. Persiapan Psikologi %erkadang pasien dan keluarga yang akan menjalani operasi emosinya tidak stabil. &al ini dapat disebabkan karena ' (. %akut akan perasaan sakit" nar osa atau hasilnya. 2. )eadaan sosial ekonomi dari keluarga. Penyuluhan merupakan fungsi penting dari perawat pada fase pra bedah dan dapat mengurangi emas pasien. &al*hal dibawah ini penyuluhan yang dapat diberikan kepada pasien pra bedah. (. Penjelasan tentang peristiwa +nformasi yang dapat membantu pasien dan keluarganya sebelum operasi ' * * * * * * Pemeriksaan*pemeriksaan sebelum operasi #alasan persiapan$. &al*hal yang rutin sebelum operasi. Alat*alat khusus yang diperlukan Pengiriman ke ruang bedah. ,uang pemulihan. )emungkinan pengobatan*pengobatan setelah operasi ' Perlu peningkatan mobilitas sedini mungkin. Perlu kebebasan saluran nafas. Antisipasi pengobatan. -ernafas dalam dan latihan batuk .atihan kaki 0obilitas 0embantu kenyamanan

(. 2. /. 1.

B. Persiapan Fisiologi (. 2iet 3 jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan" 1 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum" #puasa$ pada operasi dengan anaesthesi umum.

Pada pasien dengan anaesthesi lokal atau spinal anaesthesi makanan ringan diperbolehkan. -ahaya yang sering terjadi akibat makan/minum sebelum pembedahan antara lain ' * Aspirasi pada saat pembedahan * 0engotori meja operasi. * 0engganggu jalannya operasi. 2. Persiapan Perut. Pemberian leuknol/la!ement sebelum operasi dilakukan pada bedah saluran pen ernaan atau pel!is daerah periferal. 4ntuk pembedahan pada saluran pen ernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi. 0aksud dari pemberian la!ement antara lain ' * 0en egah idera kolon * 0emungkinkan !isualisasi yang lebih baik pada daerah yang akan dioperasi. * 0en egah konstipasi. * 0en egah infeksi. /. Persiapan )ulit 2aerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut. Pen ukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi. ,ambut pubis di ukur bila perlu saja" lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi. .uas daerah yang di ukur sekurang*kurangnya (0*20 m2. 1. &asil Pemeriksaan 0eliputi hasil laboratorium" foto roentgen" 567" 487 dan lain*lain. 5. Persetujuan 9perasi / +nformed 6onsent +:in tertulis dari pasien / keluarga harus tersedia. Persetujuan bisa didapat dari keluarga dekat yaitu suami / istri" anak tertua" orang tua dan kelurga terdekat. Pada kasus gawat darurat ahli bedah mempunyai wewenang untuk melaksanakan operasi tanpa surat i:in tertulis dari pasien atau keluarga" setelah dilakukan berbagai usaha untuk mendapat kontak dengan anggota keluarga pada sisa waktu yang masih mungkin. C. Persiapan Akhir Sebelu Operasi !i "a ar Operasi #Serah teri a $engan pera%at O"& '. (en)egah Ci$era 4ntuk melindungi pasien dari kesalahan identifikasi atau idera perlu dilakukan hal tersebut di bawah ini ' a. b. . d. e. f. g. h. i. j. k. 6ek daerah kulit / persiapan kulit dan persiapan perut #la!ement$. 6ek gelang identitas / identifikasi pasien. .epas tusuk konde dan wig dan tutup kepala / pe i. .epas perhiasan -ersihkan at kuku. )ontak lensa harus dilepas dan diamankan. Protesa #gigi palsu" mata palsu$ harus dilepas. Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran. )aus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko terhadap tromboplebitis. )andung ken ing harus sudah kosong. 8tatus pasien beserta hasil*hasil pemeriksaan harus di ek meliputi ; * * * * * * 6atatan tentang persiapan kulit. %anda*tanda !ital #suhu" nadi" respirasi" %<$. Pemberian premedikasi. Pengobatan rutin. 2ata antropometri #--" %-$ +nformed 6onsent

Pemeriksan laboratorium.

*. Pe berian Obat pre e$ikasi 9bat*obat pra anaesthesi diberikan untuk mengurangi ke emasan" memperlan ar induksi dan untuk pengelolaan anaesthesi. 8edati!e biasanya diberikan pada malam menjelang operasi agar pasien tidur banyak dan men egah terjadinya emas.

i. Pengka+ian "epera%atan Pra Be$ah A. !ata Sub,ektif i. Pengetahuan dan Pengalaman %erdahulu. a. Pengertian tentang bedah yang duanjurkan (. %empat 2. -entuk operasi yang harus dilakukan. /. +nformasi dari ahli bedah lamanya dirawat dirumah sakit" keterbatasan setelah di bedah. 1. )egiatan rutin sebelum operasi. 5. )egiatan rutin sesudah operasi. =. Pemeriksaan*pemeriksaan sebelum operasi. Pengalaman bedah terdahulu (. -entuk" sifat" roentgen 2. >angka waktu ii. )esiapan Psikologis 0enghadapi -edah a. Penghayatan*penghayatan dan ketakutan*ketakutan menghadapi bedah yang dianjurkan. b. 0etode*metode penyesuaian yang la:im. . Agama dan artinya bagi pasien. d. )eper ayaan dan praktek budaya terhadap bedah. e. )eluarga dan sahabat dekat * 2apat dijangkau #jarak$ * Persepsi keluarga dan sahabat sebagai sumber yang memberi bantuan. Perubahan pola tidur Peningkatan seringnya berkemih.

a.

a. b.

iii.

8tatus ?isiologi 9bat*obat yang dapat mempengaruhi anaesthesi atau yang mendorong komplikasi*komplikasi pas abedah. b. -erbagai alergi medikasi" sabun" plester. . Penginderaan ' kesukaran !isi dan pendengaran. d. <utrisi ' intake gi:i yang sempurna #makanan" airan$ mual" anoreksia. e. 0otor ' kesukaran ambulatori" gerakan tangan dan kaki" arthritis" bedah orthopedi yang terdahulu #penggantian sendi" fusi spinal$. f. Alat prothesa ' gigi" mata palsu" dan ekstremitas. g. )esantaian ' bisa tidur" terdapat nyeri atau tidak nyaman" harapan mengenai terbebas dari nyeri setelah operasi. a.

B. !ata Ob,ektif (. Pola berbi ara ' mengulang*ulang tema" perubahan topik tentang perasaan # emas$" kemampuan berbahasa +nggris. 2. %ingkat interaksi dengan orang lain. /. Perilaku ' gerakan tangan yang hebat" gelisah" mundur dari aktifitas yang sibuk # emas$. 1. %inggi dan berat badan. 5. 7ejala !ital. =. Penginderaan ' kemampuan penglihatan dan pendengaran. @. )ulit ' turgor" terdapat lesi" merah atau bintik*bintik. 3. 0ulut ' gigi palsu" kondisi gigi dan selaput lendir. 9. %horak ' bunyi nafas #terdapat" sisanya$ pemekaran dada" kemampuan bernafas dengan diafragma" bunyi jantung #garis dasar untuk perbandingan pada pas a bedah$. (0. 5kstremitas ' kekuatan otot #terutama$ kaki" karakteristik nadi perifer sebelum bedah !askuler atau tubuh. ((. )emampuan motor ' adalah keterbatasan berjalan" duduk" atau bergerak di tempat duduk" koordinasi waktu berjalan.

ii.

(asalah "epera%atan -ang .a/i (. %akut 2. 6emas /. ,esiko infeksi 1. ,esiko injury 5. )urang pengetahuan

(un)ul

III. INTRA OPERATIF i. Anggota Ti Asuhan "epera%atan Intra Operatif Anggota tim asuhan pasien intra operatif biasanya di bagi dalam dua bagian. -erdasarkan kategori ke il terdiri dari anggota steril dan tidak steril ' A. Anggota steril (. Ahli bedah utama / operator 2. Asisten ahli bedah. /. 8 rub <urse / Perawat +nstrumen -. Anggota tim yang tidak steril" terdiri dari ' (. Ahli atau pelaksana anaesthesi. 2. Perawat sirkulasi /. Anggota lain #teknisi yang mengoperasikan alat*alat pemantau yang rumit$. ii. Prinsip Tin$akan "epera%atan Sela a Pelaksanaan Operasi. A. Persiapan Psikologis Pasien B. Pengaturan Posisi Posisi diberikan perawat akan mempengaruhi rasa nyaman pasien dan keadaan psikologis pasien. ?aktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengaturan posisi pasien adalah ' (. .etak bagian tubuh yang akan dioperasi. 2. 4mur dan ukuran tubuh pasien. /. %ipe anaesthesia yang digunakan. 1. 8akit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila ada pergerakan #arthritis$. Prinsip*prinsip didalam pengaturan posisi pasien ' (. Atur posisi pasien dalam posisi yang nyaman.

A. -. 6. 2. 5. ?. 7. &.

8edapat mungkin jaga pri!asi pasien" buka area yang akan dibedah dan kakinya ditutup dengan duk. /. Amankan pasien diatas meja operasi dengan lilitan sabuk yang baik yang biasanya dililitkan diatas lutut. 8araf" otot dan tulang dilindungi untuk menjaga kerusakan saraf dan jaringan. 1. >aga pernafasan dan sirkulasi !askuler pasien tetap adekuat" untuk meyakinkan terjadinya pertukaran udara. 5. &indari tekanan pada dada atau bagain tubuh tertentu" karena tekanan dapat menyebabkan perlambatan sirkulasi darah yang merupakan faktor predisposisi terjadinya thrombus. =. >angan ijinkan ekstremitas pasien terayun diluar meja operasi karena hal ini dapat melemahkan sirkulasi dan menyebabkan terjadinya kerusakan otot. @. &indari penggunaan ikatan yang berlebihan pada otot pasien. 3. Aakinkan bahwa sirkulasi pasien tidak berhenti ditangan atau di lengan. 9. 4ntuk posisi litotomi" naikkan dan turunkan kedua ekstremitas bawah se ara bersamaan untuk menjaga agar lutut tidak mengalami dislokasi. (e bersihkan $an (en,iapkan "ulit. Penutupan !aerah Steril (e pertahankan Surgi)al Asepsis (en+aga Suhu Tubuh Pasien $ari "ehilangan Panas Tubuh (onitor $ari (alignant 0,perther ia Penutupan luka pe be$ahan Pera%atan !rainase Pengangkatan Pasien "e Ruang Pe ulihan1 IC2 atau PAC2.

2.

iii. Pengka+ian (. 8ebelum dilakukan operasi a. Pengkajian psikososial * Perasaan takut / emas * )eadaan emosi pasien b. Pengkajian ?isisk * %anda !ital ' %<" <" ," 8uhu. * 8istem integumentum Pu at 8ianosis Adakah penyakit kulit di area badan. * 8istem )ardio!askuler Apakah ada gangguan pada sisitem ardio B Calidasi apakah pasien menderita penyakit jantung B )ebiasaan minum obat jantung sebelum operasi. )ebiasaan merokok" minum al ohol 9edema +rama dan frekuensi jantung. Pu at * 8istem pernafasan Apakah pasien bernafas teratur B -atuk se ara tiba*tiba di kamar operasi. * 8istem gastrointestinal Apakah pasien diare B * 8istem reproduksi Apakah pasien wanita mengalami menstruasi B

* *

8istem saraf )esadaran B Calidasi persiapan fisik pasien Apakah pasien puasa B .a!ement B )apter B Perhiasan B 0ake up B 8 heren / ukur bulu pubis B Pakaian pasien / perlengkapan operasi B Calidasi apakah pasien alaergi terhadap obat B

(.

8elama dilaksanakannya operasi &al*hal yang dikaji selama dilaksanakannya operasi bagi pasien yang diberi anaesthesi total adalah yang bersifat fisik saja" sedangkan pada pasien yang diberi anaesthesi lokal ditambah dengan pengkajian psikososial. 8e ara garis besar hal*hal yang perlu dikaji adalah ' a. Pengkajian mental -ila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien masih sadar / terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang dilakukan terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien tidak emas/takut menghadapi prosedur tersebut. b. Pengkajian fisik * %anda*tanda !ital #-ila terjadi ketidaknormalan tanda*tanda !ital dari pasien maka perawat harus memberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada ahli bedah$. * %ransfusi #0onitor flabot transfusi sudah habis apa belum. -ila hampir habis segera diganti dan juga dilakukan obser!asi jalannya aliran transfusi$. +nfus #0onitor flabot infuse sudah habis apa belum. -ila hampir habis harus segera diganti dan juga dilakukan obser!asi jalannya aliran infuse$. /kg --/jam.

* Pengeluaran urin <ormalnya pasien akan mengeluarkan urin sebanyak (

(ASA.A0 "EPERA3ATAN -ANG .A4I( (2NC2. 2iagnosa keperawatan yang mungkin sering mun ul pada pasien selama pelaksanaan operasi adalah sebagai berikut ' (. 2. /. 1. 5. 6emas ,esiko perlukaan/injury ,esiko penurunan !olume airan tubuh ,esiko infeksi )erusakan integritas kulit

i5. Fase Pas)a Anaesthesi

Periode segera sesudah anaesthesi adalah gawat. Pasien harus diamati dengan jeli dan harus mendapat bantuan fisik dan psikologis yang intensif sampai pengaruh utama dari anaesthesi mulai berkurang dan kondisi umum mulai stabil. -anyaknya asuhan keperawatan yang dilaksanakan segera setelah periode pas a anaesthesi tergantung kepada prosedur bedah yang dilakukan. &al*hal yang harus diperhatikan meliputi ' A. 0empertahankan !entilasi pulmonari (. -erikan posisi miring atau setengah telungkup dengan kepala tengadah kebelakang dan rahang didorong ke depan pada pasien sampai reflek*reflek pelindung pulih. 2. 8aluran nafas buatan. 8aluran nafas pada orofaring biasanya terpasang terus setelah pemberian anaesthesi umum untuk mempertahankan saluran tetap terbuka dan lidah kedepan sampai reflek faring pulih. -ila pasien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak dan lendir harus dibantu dengan su tion. /. %erapi oksigen 92 sering diberikan pada pas a operasi" karena obat anaesthesi dapat menyebabkan lyphokhemia. 8elain pemberian 92 harus diberikan latihan nafas dalam setelah pasien sadar. A. 0empertahankan sirkulasi. &ipotensi dan aritmia adalah merupakan komplikasi kardio!askuler yang paling sering terjadi pada pasien post anaesthesi. Pemantauan tanda !ital dilakukan tiap (5 menit sekali selama pasien berada di ruang pemulihan. A. 0empertahankan keseimbangan airan dan elektrolit Pemberian infus merupakan usaha pertama untuk mempertahankan keseimbangan airan dan elektrolit. 0onitor airan per infus sangat penting untuk mengetahui ke ukupan pengganti dan pen egah kelebihan airan. -egitu pula airan yang keluar juga harus dimonitor. A. 0empertahankan keamanan dan kenyamanan Pasien post operasi atau post anaesthesi sebaiknya pada tempat tidurnya dipasang pengaman sampai pasien sadar betul. Posisi pasien sering diubah untuk men egah kerusakan saraf akibat tekanan kepada saraf otot dan persendian. 9bat analgesik dapat diberikan pada pasien yang kesakitan dan gelisah sesuai dengan program dokter. Pada pasien yang mulai sadar" memerlukan orientasi dan merupakan tunjangan agar tidak merasa sendirian. Pasien harus diberi penjelasan bahwa operasi sudah selesai dan diberitahu apa yang sedang dilakukan. 5. Pera%atan Pasien !i Ruang Pe ulihan6Re)o5er, Roo 4raian diatas telah membahas tentang hal yang diperhatikan pada pasien post anaesthesi. 4ntuk lebih jelasnya maka dibawah ini adalah petunjuk perawatan / obser!asi diruang pemulihan ' (. Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada pasien dengan pembiusan umum" sedang pada pasein dengan anaesthesi regional posisi semi fowler. 2. Pasang pengaman pada tempat tidur. /. 0onitor tanda !ital ' %<" <adi" respirasi / (5 menit.

1. Penghisapan lendir daerah mulut dan trakhea. 5. -eri 92 2"/ liter sesuai program. =. 9bser!asi adanya muntah. @. 6atat intake dan out put airan. -eberapa petunjuk tentang keadaan yang memungkinkan terjadinya situasi krisis %ekanan sistolik D 90 E(00 mm&g atau F (50 E (=0 mm&" diastolik D 50 mm&g atau F dari 90 mm&g. * &, kurang dari =0 G menit F (0 G/menit * 8uhu F /3"/ o 6 atau kurang dari /5 o 6. * 0eningkatnya kegelisahan pasien * %idak -A) H 3 jam post operasi. Pengeluaran dari ruang pemulihan / ,e o!ery ,oom )riteria umum yang digunakan dalam menge!aluasi pasien ' (. 2. /. 1. 5. =. @. 3. 9. Pasien harus pulih dari efek anaesthesi. %anda*tanda !ital harus stabil. %idak ada drainage yang berlebihan dari tubuh. 5fek fisiologis dari obat bius harus stabil. Pasien harus sudah sadar kembali dan tingkat kesadaran pasien telah sempurna. 4rine yang keluar harus adekuat # ( / )g/jam$. >umlahnya harus di atat dan dilaporkan. 8emua pesan harus ditulis dan dibawa ke bangsal masing*masing. >ika keadaan pasien membaik" pernyataan persetujuan harus dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat khusus yang bertugas pada unit dimana pasien akan dipindahkan. 8taf dari unit dimana pasien harus dipindahkan" perlu diingatkan untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut. *

Pengangkutan Pasien keruangan &al*hal yang harus diperhatikan selama membawa pasien ke ruangan antara lain ' * * * )eadaan penderita serta order dokter. 4sahakan pasien jangan sampai kedinginan. )epala pasien sedapat mungkin harus dimiringkan untuk menjaga bila muntah sewaktu* waktu" dan muka pasien harus terlihat sehingga bila ada perubahan sewaktu*waktu terlihat.

5i. Asuhan "epera%atan Pa$a Pasien Post Operasi A. Pengkajin awal (. 8tatus ,espirasi 0elipuiti ' * )ebersihan jalan nafas * )edalaman pernafasaan. * )e epatan dan sifat pernafasan. * -unyi nafas 8tatus sirkulatori 0eliputi ' * * <adi %ekanan darah

(.

(.

* 8uhu * Iarna kulit 8tatus neurologis 0eliputi ' tingkat kesadaran

(.

-alutan 0eliputi ' * )eadaan drain * %erdapat pipa yang harus disambung dengan sistem drainage. )enyamanan 0eliputi ' * %erdapat nyeri * 0ual * 0untah )eselamatan 0eliputi ' * 2iperlukan penghalang samping tempat tidur. * )abel panggil yang mudah dijangkau. * Alat pemantau dipasang dan dapat berfungsi. Perawatan 0eliputi ' * * 6airan infus" ke epatan" jumlah airan" kelan aran airan. 8istem drainage ' bentuk kelan aran pipa" hubungan dengan alat penampung" sifat dan jumlah drainage. <yeri 0eliputi ' * * * * * Iaktu %empat. ?rekuensi )ualitas ?aktor yang memperberat / memperingan

(.

(.

(.

(.

A. Data Subyektif Pasien hendakanya ditanya mengenai gejala*gejala ketidaknyamanan setelah ditempatkan ditempat tidur dengan posisi tubuh yang menunjang. Pertanyaan*pertanyaan yang langsung misalnya 'J-agaimana perasaan andaBJ" dapat memperlihatkan data mula dan nyeri tanpa memfokuskan pada daerah yang spesifik" dimana tidak ada keluhan. Penginderaan rasa nyeri sering kali meningkat pada waktu ini akibat pemindahan dari brankard ke tempat tidur. 8angat penting untuk mengetahui lokasi" bentuk serangan dan perubahan intensitas rasa nyeri" dan bukan menyangka bahwa nyeri berasal dari torehan. 0ual jarang timbul setelah pas a anaesthesi baru. 8angat besar kemungkinan terjadi mual bila perut mengalami manipulasi yang ekstensif pada waktu prosedur bedah atau telah mendapat narkotika yang ukup banyak.

B. Data Objektif (. 8istem ,espiratori 2. 8tatus sirkulatori /. %ingkat )esadaran 1. -alutan 5. Posisi tubuh =. 8tatus 4rinari / eksresi.

C. Pengkajian Psikososial Aang perlu diperhatikan ' umur" prosedur pembedahan" efek samping dari prosedur pembedahan dan pengobatan" body image dan pola/gaya hidup. >uga tanda fisik yang menandakan ke emasan termasuk denyut nadi" tekanan darah" dan ke epatan respirasi serta ekspresi wajah.

Pe eriksaan .aboratoriu Pemeriksaan laboratorium berdasarkan pada prosedur pembedahan" riwayat medis" dan manifestasi klinik post operasi. Pemeriksaan laboratorium lab post operasi se ara umum anatara lain ' (. 2. Analisa serum dan elektrolit" glukosa dan pemeriksaaan darah lengkap. Pemeriksaann urine sekitar setiap 1 jam untuk klien dengan resiko dehidrasi dan insufisisensi ginjal.

(asalah "epera%atan -ang .a/i (un)ul A. 2iagnosa 4mum a. 7angguan pertukaran gas berhubungan dengan efek samping dari anaesthesi. b. )erusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post operasi. . <yeri akut berhubungan dengan proses pembedahan. d. ,esiko injury berhubungan dengan kelemahan fisik" efek anaesthesi" obat*obatan #penenang" analgesik$ dan imobil terlalu lama. -. 2iagnosa %ambahan a. -ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. b. ,esiko retensi urine berhubungan dengan anaesthesi" bedah pel!is" dan kurang gerak. . )urang pengetahuan berhubungan dengan salah memahami informasi. d. 6emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prosedur pembedahan. e. <ausea berhubungan dengan efek anaesthesi" narkotika" ketidaseimbangan elektrolit. f. )erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. g. )etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksoia" lemah" nyeri" mual. h. )onstipasi berhubungan dengan efek anaesthesi.

You might also like