You are on page 1of 2

Rahmah Martiyasih G1B012061 Judul: Polusi Udara Akibat Keberadaan Kandang Kambing di Tengah Pemukiman Penduduk Jalan Kenanga,

RT 01 RW 06 Grendeng Kandang kambing yang berada di tengah pemukiman padat penduduk di jalan kenanga RT 01 RW 06 Grendeng menjadi salah satu masalah lingkungan yang terjadi di daerah tersebut. Jarak kandang kambing kurang dari 4 meter dari pemukiman penduduk di sekitarnya, sehingga banyak warga yang merasa terganggu dengan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kotoran (limbah) kambing. Menurut keterangan beberapa warga di sekitar kandang, bau kotoran kambing selalu tercium baik di musim hujan maupun musim panas. Penyebab bau tidak sedap tersebut diyakini karena adanya penguapan limbah dimusim panas, dan kondisi tanah yang lembab pada musim hujan. Setelah melakukan observasi langsung ke kandang kambing, bau limbahnya memang sudah tercium dari jarak 4-5 meter. Di bawah kandang terdapat sisa-sisa pakan ternak yang tidak di bersihkan dan sampah banyak terlihat di sekitar kandang. Warga sudah beberapa kali mengeluh dan mengungkapkan keberatan pada pemilik kandang, tetapi sapai saat ini masih belum ditanggapi. Bangunan kandang sebaiknya didirikan ditempat yang terbuka, diatas tanah yang rata dengan sirkulasi udara yang baik, tanah sekitarnya mudah meresap air atau pada saat musim hujan tanah cepat kering dan air akan dengan mudah mengalir dengan cepat atau tidak tersumbat. Mengingat padatnya penduduk di kawasan RT 01 RW 06 Grendeng kandang kambing tersebut tidak dapat dikategorikan berada di tempat terbuka. Lokasi kandang kambing juga sebaiknya jauh dari tempat pemukiman penduduk. Sementara kenyataannya, kandang kambing berbatasan langsung dengan rumah warga di samping kanan kiri, depan dan belakangnya. Hal ini sudah melanggar syarat ideal bangunan kandang. Pembangunan kandang yang tidak sesuai ketentuan tentu saja dapat merugikan, khususnya aspek kesehatan dan lingkungan. Selain itu, dilihat dari estetika lingkungan, mendirikan kandang kambing ditengah pemukiman padat penduduk adalah pilihan yang buruk. Kotoran kambing mengandung zat metana, hidrokarbon yang dapat menyebabkan kerusakan ozon. Bahkan metana diyakini lebih ganas dari karbondoiksida dalam kontribusinya terhadap pemanasan global. Adanya bahan kimia di udara dan bau tidak sedap yang menimbulkan ketidaknyamanan sudah termasuk pencemaran udara. Bau tidak sedap yang

timbul juga dapat dikategorikan sebagai polutan. Udara yang berbau mengganggu aktivitas manusia di sekitarnya. Secara kesehatan, udara yang berbau dapat mengganggu pernapasan. Penanganan bau tidak sedap yang terjadi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang. Salah satunya dengan membersihkan bekas pakan ternak di kolong kandang agar tidak ada yang mengahalangi penyerapan air, sehingga tanah menjadi cepat kering saat hujan turun. Selanjutnya dapat digunakan juga penghilang bau kandang. Sekarang sudah banyak produk penghilang bau kandang yang di jual di pasaran, sehingga mudah didapatkan. Solusi lain adalah pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk organik/kompos. Pembuatan pupuk organik ini selain menghilangkan bau juga menciptakan produk yang dapat dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian, yang berguna bagi masyarakat. Selain sebagai pupuk organik, kotoran kambing juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif energi terbarukan dengan memanfaatkan metana yang terkandung didalamnya. Metana dapat dibuat biogas yang akhirnya bisa dialirkan ke rumah-rumah sebagai salah satu sumber energi rumah tangga. Caranya tidak jauh berbeda dengan pembuatan biogas dari kotoran sapi. Cara terakhir adalah dengan memindahkan kandang tersebut ke tempat terbuka yang jauh dari pemukiman. Tentu saja ini memerlukan kesepakatan antara warga dengan pemilik kandang kambing. Begitupun dengan solusi-solusi diatas. Upaya tersebut dilakukan oleh pemilik kandang. Jika pemilik kandang tidak bersedia, maka warga bisa berinisiatif untuk melakukan upaya diatas. Dengan inisiatif yang dilakukan warga, diharapkan dapat menggugah pemilik kandang untuk ikut aktif dalam upaya penanggulangan pencemaran udara oleh limbah kambing. , dimana pencemaran/polusi udara adalah suatu keadaan dimana udara mengandung bahan kimia, partikel, atau bahan biologis lainnya yang menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan pada manusia atau organisme hidup lainnya, atau menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam atau lingkungan binaan, ke atmosfer.

You might also like