You are on page 1of 38

PEMBIMBING : DR.

IMELDA, SpKJ NAMA KELOMPOK: NUR FATHIHAH NUR FAIQAH ALMA FARHANA STEPHANIE PANGESTIAN SELLY JAIMON

GAMBARAN UMUM
Merupakan suatu gangguan mood Terdapat tanda (sign) gejala emosi dan mood

DEFINISI
EMOSI : Kompleksitas perasaan meliputi psikis, somatik, perilaku. Suasana perasaan hati seseorang. Perasaan yang dihayati secara sedar. AFEK : Dorongan mendalam yang mendasari kehidupan perasaan yang sadar maupun tidak sadar MOOD : Subjektivitas peresapan emosi, dapat diutarakan dan terpantau oleh orang lain.

Insidens dan prevalensi


Gangguan depresi berat paling sering terjadi dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15%, perempuan mencapai 25%. Sekitar 10% di perawatan primer dan 15% di Rumah Sakit. Pada anak sekolah 2%dan usia remaja 5%

Jenis kelamin Perempuan : Laki-laki = 2: 1 Usia Rata-rata usia 40 tahun Status perkahwinan Sering pada orang yang tidak punyai hubungan interpersonal yang erat Laki-laki yang tidak menikah

A.

Faktor organobiologi Gangguan regulasi heterogen: penurunan terhadap


Norepinefrin Dopamine Serotonin

B. Faktor genetik

Kembar monozygot 50%


Kembar dizigot 10-15% Anak angkat (+) C. Faktor psikososial Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan boleh menyebabkan perubahan berbagai neurotransmitter, sistem sinyal interneuron, hilangnya beberapa neuron

dan penurunan kontak sinap

D. Faktor kepribadian - Pasien yang mengalami stresor akibat tidak adanya kepercayaan diri lebi sering mengalami depresi. E. Faktor psikodinamik (Sigmond Freud dan Karl Abraham ) - Gangguan hubungan ibu dan anak selama fase oral (10-18 bulan) merupakan faktor predisposisi - Depresi dapat dihubungkan dengan kenyataan atau bayangan kehilangan objek - Introjeksi : mekanisme pertahanan untuk mengatasi penderitaan akibat kehilangan objek - eg : memperlihatkan perasaan campuran benci dan cinta, sehingga rasa marah diarahkan ke diri sendiri

FORMULASI LAIN DEPRESI


Teori kognitif : hasil penyimpangan kognitif spesifik yang menghasilkan keenderungan seseorang menjadi depresi Trias Kognitif ( Postulat Aaron Beck ) 1) Pandangan terhadap diri sendiri berupa persepsi negatif terhadap dirinya 2) Tentang lingkungan yakni kecenderungan menganggap dunia bermusuhan dengannya 3) Tentang masa depan yakni bayangan penderitaan dan kegagalan

PERJALANAN PENYAKIT
Stress psikososial Berperan sebagai penyebab awal gangguan depresi Berlansung lama dan cenderung kambuh Pada depresi berat biasanya menunjukkan gejala depresi yang bermakna Episode depresi pertama terjadi sebelum usia 40 tahun.

TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala utama : Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktifitas.

Tanda dan gejala lain : Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimis Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang

GANGGUAN DEPRESI BERAT


1.

Perjalanan dan awitan

50% gangguan depresi berat menunjukan gejala depresi yang bermakna

50% pasien dengan depresi pertama terjadi sebelum usia 40 tahun

Setelah usia 40 tahun dihubungkan dengan tidak adanya riwayat gangguan mood dalam keluarga, gangguan kepribadian, antisosial dan

penyalahgunaan alkohol

2.

Durasi
Episode depresi yang tidak ditangani berlangsung 6-13 bulan Prosedur baku penatalaksanaan dilakukan selama 6 bulan

Penghentian antidepresan sebelum 3 bulan menyebabkan


kekambuhan

Episode depresi
-

Gejala utama : mood terdepresi, kehilangan minat dan berkuragnya energi

Beberapa pasien tidak menyadari ia mengalami depresi 97% mengeluh penurunan energi 80% mengeluh masalah tidur 90% mengeluh adanya gejala kecemasan Nafsu makan dapat meningkat/ menurun

1. 2. 3. 4.

Episode depresif ringan Episode depresif sedang Episode depresif berat tanpa gejala psikotik Episode depresif berat dengan gejala psikotik

EPISODE DEPRESIF RINGAN


a)

Sekurang-kurangnya 2 gejala depresif yang


khas (gejala A):
Mood depresif

Gejala A

Kehilangan minat dan kesenangan

Mudah lelah

b)

Sekurang-kurangnya 2 dari gejala B


Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Rasa bersalah dan tidak berguna

Gejala B
Masa depan suram dan pesimis Gagasan atau perbuatan membahayakan diri Tidur terganggu

Nafsu makan berkurang

c) Telah berlangsung paling sedikit 2 minggu d) Tidak boleh ada gejala yang berat e) Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan sosial

EPISODE DEPRESIF SEDANG


(1)
(2) (3) (4)

Paling sedikit 2 dari gejala A


Paling sedikit 3 dari gejala B Paling sedikit 2 minggu Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK


(1)
(2) (3)

3 dari gejala A
Paling sedikit 4 dari gejala B dan intensitas berat Paling sedikit telah berlangsung 2 minggu atau gejala amat berat dan onset sangat cepat

(4)

Tidak mungkin untuk melakukan pekerjaan dan

kegiatan sosial

EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Sama seperti episode depresif berat tanpa gejala psikotik disertai dengan waham,halusinasi, atau retardasi

psikomotor berat.

Isi

waham

tentang

dosa,

kemiskinan

atau

tentang

malapetaka yang mengancam dan

merasa bertanggung

jawab atas hal tersebut

Halusinasi auditorik/olfaktorik berupa suara menghina atau menuduh atau bau kotoran/daging busuk.

GANGGUAN DEPRESIF BERULANG


PENGERTIAN UMUM :
Merupakan

episode 2

berulang episode

dari yang

depresif

minimal

berlansung minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa

gangguan suasana mood atau dengan gangguan mood tapi tidak bermakna

1.

Gangguan Depresif berulang, episode kini ringan.


a.

Memenuhi kriteria episode depresif berulang

(F.33)

dan

saat

ini

memenuhi

kriteria

episode depresif ringan (F.32.0)


b.

Sekurang-kurangnya 2 episode masingmasing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan

2. Gangguan Depresif berulang, episode kini sedang.


a.

Memenuhi kriteria episode depresif berulang dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif

sedang (F32.1)
b.

Sekurang-kurangnya 2 episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu

beberapa bulan

3. Gangguan Depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik.


a.

Memenuhi kriteria episode depresif berulang dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif berat

tanpa gejala psikotik (F32.2)


b.

Sekurang-kurangnya 2 episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu

beberapa bulan

4. Gangguan Depresif berulang, episode kini berat

dengan gejala psikotik


1. Memenuhi kriteria episode depresif berulang dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3) 2.Sekurang-kurangnya 2 episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan

5. Gangguan Depresif berulang, kini dalam remisi


a.

Kriteria depresif berulang terpenuhi dan saat ini


tidak memenuhi kriteria depresif F39) apapun (F30-

b.

Sekurang-kurangnya 2 episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu

beberapa bulan

PENATALAKSANAAN
A.PERAWATAN 1) Rawat Inap Indikasinya : - Prosedur diagnostik - Risiko bunuh diri dan melakukan pembunuhan - Berkurangnya kemampuan pasien secara menyeluruh untuk asupan makanan dan tempat perlindungan. - Riwayat gejala berulang dan hilangnya sistem dukungan terhadap pasien. - Memburuknya gejala secara cepat.

2. Rawat Jalan Indikasinya : - Depresi ringan, dengan syarat tidak terjadi gangguan penilaian yang parah, penurunan berat badan dan insimnia berat

B. TERAPI PSIKOSOSIAL 1) Terapi Kognitif - menghilangkan atau meringankan episode depresi dengan mengenal pola berpikir irasional, mengembangkan pola pikir rasional, fleksibel, kemudian melatih kembali pola berpikir serta respon perilaku baru.

2) Terapi Interpersonal - Difokuskan pada problem interpersonal yang ada. Biasanya sesi antara 12-16 minggu. 3) Terapi Perilaku - Diharapkan pasien belajar berperilaku yang menimbulkan perbaikan.

4) Terapi berorientasi-psikoanalitik - Lebih ditujukan pada psikoterapi yang menimbulkan perubahan struktur kepribadian atau karakter, tidak semata menghilangkan gejala depresif.

5) Terapi Keluarga - Menguji peran pasien gangguan mood pada seluruh keluarga, juga menguji peran keluarga untuk menangani pasien

FARMAKOTERAPI

Durasi dan profiklasis terapi obat : Tujuan : Mengurangi jumlah dan keparahan kekambuhan, oleh karena itu : Terapi antidepresan harus dipertahankan setidaknya 6 bulan atau sesuai lamanya pengobatan paa episode sebelumnya. Jika episode depresi < 2 tahun secara terpisah, maka terapi profilaksis selama 5 tahun Jika pasien dengan > 2 tahun episode depresi dalam waktu 5 tahun, maka terapi profilaksis selama 5 tahun

Yang Harus Diketahui : Terapi antidepresan membutuhkan waktu 3-4 minggu untuk efek terapi yang signifikan Indikasi antidepresan : episode depresi berat Penting edukasi pasien tentang kegunaan antidepresan, pemilihan obat, dosis, efek samping.

Jika 3 minggu setelah pemberian obat antidepresan, pasien belum memperlihatkan perbaikan gejala <20% maka perlu mengganti antidepresan dengan golongan lain Jika setelah 3 minggu pemberian antidepresan didapatkan respon parsial, maka dosis obat harus terus dinaikkan sehingga dosis maksimal atau dengan pemberian augmentasi, misalnya litium, psikostimulan yang terbukti mempercepat perbaikan gejala.

Alternatif Pengobatan Electroconvulsive Therapy (ECT) Indikasi : Jika pasien tidak berespon terhadap farmakoterapi dengan dosis yang sudah adekuat atau tidak dapat metoleransi farmakoterapi Tampilan klinis yang sangat berat .

You might also like