You are on page 1of 15

Nilai-Nilai Islam dalam Tradisi Gamelan

Anggota...
Bagus Budi Setiawan Irwan Agung Saputra Ariffah Nuur Uswatun Hasanah

Gamelan banyak mengandung filosofi contohnya: Bunyinya: nang ning nung neng nong. Nang (menang), ning (wening, berfikir) nung (ndhunung, berdoa), neng (meneng, diam), nong (Tuhan). Namanya: G (gusti), A (alloh), M (maringi), E (emutingat), L (lakonono), A (ajaran), N (nabi).

GAMELAN Apa itu gamelan ???

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.

Sejarah Gamelan

Tidak ada kejelasan tentang sejarah tercaiptanya alat musik ini. Tetapi, gamelan diperkirakan lahir pada saat budaya luar dari jaman Hindu-Budha mendominasi Indonesia. Menurut mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada era Saka. Beliau adalah Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana yang berada di gunung Mahendra di daerah Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Bukti otentik yang pertama tentang keberadaan gamelan ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah yang berdiri sejak abad ke 8. Pada reliefnya terlihat beberapa peralatan seperti suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, termasuk sedikit gambaran tentang elemen alat musik logam.

Nilai keindahan yang ada dalam alunan gamelan jawa tidak lepas dari unsur spiritual itu sendiri. Dalam masa perkembangan Islam di Jawa, gamelan merupakan sarana akulturasi antara nilai yang terkandung dalam pesan budaya dengan nilai Islam. Seni di manfaatkan sebagai media transformasi nilai agama dan pemahaman yang empirik, misalnya pada syair-syairnya. Nilai spiritual yang ada pada gamelan selama ini juga diidentikkan dengan kemistisan yang terkandung dalam perangkat gamelan dan misteri dari setiap alunan nadanya. Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber pada Tuhan

Nilai Religius
Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa. Segala hal yang berhubungan dengan mistis yang ada pada gamelan misalnya: perlunya membuat sesaji sebelum pementasan, larangan melangkahi perangkat gamelan, ataupun perlunya memandikan gamelan dalam waktu-waktu tertentu tidak hanya membutuhkan rasionalisasi, namun juga normalisasi persepsi.

Dalam masa perkembangan Islam di Jawa, gamelan merupakan sarana akulturasi antara nilai yang terkandung dalam pesan budaya dengan nilai Islam. Seni di manfaatkan sebagai media transformasi nilai agama dan pemahaman yang empirik, misalnya pada syair-syairnya.

Dipergunakannya gamelan sebagai sarana pengiring upacara karena esensinya adalah untuk membimbing pikiran umat ketika sedang mengikuti prosesi agar terkonsentrasi pada kesucian sehingga pada saat persembahyangan pikiran fokus kepada keberadaan Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi). Jadi jelas bahwa dalam konteks tersebut gamelan memiliki nilai religius di mana keberadaan gamelan sebagai pengiring upacara keagamaan di suatu wilayah suci hal tersebut dapat menambah religiusitas sebuah prosesi keagamaan.

Penampakan Gamelan

Kedhang: berasal dari kata kendhali dan padang. Yang artinya adalah keinginan harus dikendalikan dengan pikiran dan hati yang bersih. Setiap kita mempunyai keinginan lakukanlah dengan pikiran yang jernih, penuh kepositifan. Dimbangi dengan hati yang bersih, dengan tujuan bahwa keinginan ini akan membawa kebaikan bagi orang banyak.

Suling : berasal dari kata nafsu dan eling. Artinya adalah kita harus selalu ingat ( eling ) kepada Allah untuk mengendalikan nafsu kita

Bonang : dari kata babon dan menang. Yang mengandung arti bahwa kemangan sejati adalah melawan hawa nafsu pada diri kita. Kendalikanlah diri kita, jangan mudah terpancing dan gampang menuruti hawa nafsu. Karena sejatinya pemenang adalah orang yang mampu mengontrol hawa nafsu.

Saron : artinya adalah seru atau keras. Segala usaha dalam dakwah dalam islam harus dilakukan dengan kerja keras dan pantang putus asa

Gambang : artinya adalah gamblang atau jelas. Mengandung makna bahwa dakwah yang biberikan harus jelas, sehingga maksud dan pesannya tersampaikan dengan sangat jelas, gamblang dan bisa dimengerti. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi akan kesalahpahaman dalam peneriamaannya.

Gong : yang berarti agung / besar. Mengandung makna bahwa Allah itu maha besar. segala sesuatu bisa terjadi bila ada ijin dari Allah. Kejadian-kejadian itu adalah untuk mengingatkan kita akan Kebesaran Kuasa Allah

You might also like