You are on page 1of 7

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

BAB IV PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG Pasal 1 Lingkup Peke !aan (1) Pekerjaan ini meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pemancangan tiang, pengadaan tiang pancang, tenaga kerja, peralatan dan material-material yang dibutuhkan dalam pemancangan. (2) Apabila dalam pengoperasian peralatan dibutuhkan perizinan, maka menjadi ke ajiban kontraktor untuk memenuhinya. !iaya perizinan tersebut menjadi tanggung ja ab kontraktor. (") Penentuan panjang tiang pancang yang akan dipesan dan yang akan dipancang sesuai dengan gambar rencana. (#) $ebelum melakukan pemesanan tiang pancang, kontraktor harus mengajukan jumlah kebutuhan tiang pancang dan harus mendapat persetujuan dari penga as lapangan. (%) Pekerjaan tiang pancang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diuraikan di ba ah ini & a. b. c. d. e. ). !ahan, ukuran penampang dan panjang seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja. 'iang pancang yang akan digunakan dalam proyek ini baru dapat dipancang setelah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh penga as lapangan. (ontraktor harus menyusun rencana urutan pemancangan dan harus mendapatkan persetujuan dari Penga as lapangan. Pemancangan tiang dilakukan terus menerus sampai kedalaman yang telah direncanakan. (ontraktor tidak memindahkan alat pancang dari kepala tiang tanpa persetujuan penga as lapangan. 'iang hanya boleh dipancang bila disaksikan penga as lapangan dan hanya jika tersedia data-data mengenai pemancangan tiang yang diperlukan dan telah disampaikan kepada penga as lapangan. *eskipun demikian kontraktor tetap bertanggung ja ab atas pekerjaan ini. 'iang yang tidak memenuhi syarat akibat +o,er dri,ing- atau tidak memenuhi toleransi yang diijinkan harus dicabut dan (ontraktor harus memancang tiang e.tra pada tempat tersebut sebagai gantinya.
/0 - 1
Pekerjaan Pemancangan Tiang

g.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

Pasal " Tiang Pan#ang (1) 'iang pancang pada pekerjaan ini digunakan tiang pancang baja dengan s)esi)ikasi sebagai berikut & a. b. c. d. !entuk penampang 1iameter luar 'ebal baja 'egangan ijin & !ulat & "%% mm & 12 mm & "322 kg4cm2

(2) 5nutk tiang pancang beton digunakan tiang pancang beton dengan s)esi)ikasi sebagai berikut & a. b. c. d. d. e. !entuk penampang 1iameter luar 'ebal beton 7lass 7racking *oment Allo able A.ial 8oad & !ulat & "%2 mm & 6% mm & 7 & 6 t).m & 9% t)

(") Panjang masing-masing tiang pancang ditentukan setelah ada hasil interprestasi data dari pekerjaan $ondir termasuk bagian kepala yang nantinya setelah pemancangan masuk ke dalam poer dan bagian yang mungkin dipotong sesuai dengan kondisi lapangan. (#) 'iang pancang dapat terdiri atas segmen tunggal sesuai dengan panjang yang dibutuhkan atau segmen-segmen yang disambung dengan las listrik. Penentuan panjang segmen adalah sedemikian sehingga pemancangan sambungan-sambungan tiang sedapat mungkin berada di dalam tanah. Pasal $ Ala% Pan#ang&Pile ' i(ing )a**e (2) (ontraktor harus menyediakan peralatan untuk pemancangan secara lengkap sedemikian hingga semua persyaratan teknis yang diminta dapat dipenuhi. (") *esin pancang atau hammer yang diperkenankan adalah jenis diesel hammer dan4atau steam hammer. Alat pancang drop hammer tidak diperkenankan dipakai. !erat ram dari diesel hammer yang disyaratkan harus dapat mencukupi bearing capacity yang disyaratkan di atas. (#) Alat harus dapat melakukan pemancangan secara kontinu sampai diperoleh daya dukung4setting yang disyaratkan dan4atau sampai pada kedalaman yang direncanakan, diambil yang paling memenuhi daya dukung yang disyaratkan.

/0 - 2

Pekerjaan Pemancangan Tiang

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

(%) Alat pancang harus dilengkapi dengan ladder yang cukup panjangnya dan dapat digerakkan secara hydrolic atau mekanik untuk menjamin pemancangan tiang-tiang tegak dan miring dapat dilaksanakan dengan baik Pasal + Pe*an#angan Tiang (1) 'iang hanya boleh dipancang, setelah ada persetujuan dari Penga as 8apangan. (2) 5rut-urutan pemancangan tiang agar direncanakan sesuai kondisi pekerjaan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pemancangan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga tiang-tiang yang telah dipancang lebih dahulu tidak terganggu. (ontraktor harus mengajukan rencana kerja pemancangan kepada Penga as 8apangan untuk die,aluasi dan mendapatkan persetujuan tertulis. (") Pemancangan tiang harus menerus sampai )inal set. Penghentian hanya boleh bila mendapat perintah dan disetujui oleh Penga as 8apangan. (#) 'iang hanya dipancang selama ada Penga as 8apangan dan harus tersedia )asilitas bagi Penga as 8apangan untuk memperoleh in)ormasi pemancangan tiang yang diperlukan. :amun demikian (ontraktor tetap bertanggung ja ab atas pelaksanaan pekerjaan ini. (%) (ontraktor harus memberitahu Penga as 8apangan dengan segera apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak normal selama pekerjaan pemancangan tiang. 1alam melaksanakan pekerjaannya (ontraktor harus berhati-hati untuk mencegah timbulnya gaya lateral pada tiang selama pemancangan yang diakibatkan oleh alat pancang maupun pengaruh luar lainnya. (6) Apabila tiang rusak dan tidak dapat dipakai akibat o,erdri,ing atau tidak memenuhi toleransi yang diijinkan maka tiang yang tidak terpakai tersebut harus diganti dan tiang pancang baru harus dipancang sebagai pengganti, atau (ontraktor memancang tiang e.tra sesuai petunjuk Penga as 8apangan. $egala biaya penggantian atau penambahan tiang dan lain-lain ditanggung oleh kontraktor. (;) Apabila ternyata hasil pemancangan tidak memenuhi persyaratan ataupun batas-batas toleransi yang diperkenankan, (ontraktor harus memperbaiki, memperkuat, menambah tiang dan lain-lain atas petunjuk Penga as 8apangan dengan menggunakan biaya (ontraktor. (9) (alendering tiang pancang akan dipakai sebagai dasar penentuan daya dukung tiang pancang berdasarkan dynamic )ormula (<iley =ormula) dan e,aluasi lebih lanjut. 5ntuk itu (ontraktor di ajibkan membuat catatan-catatan (kalendering pemancangan dari setiap tiang yang dipancang). 1alam catatan4kalendering tersebut harus dicatat halhal sebagai berikut & a. b. c. 'anggal dan hari pemancangan :omor dan posisi tiang Panjang tiang sebelum dipancang
/0 - "
Pekerjaan Pemancangan Tiang

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

d. e. ). g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. A. r.

5kuran penampang 'ype hammer !erat ram >,aluasi dasar tanah pada titik pancang 'iang masuk kedalam tanah tanpa dipukul ?umlah pukulan4strokes per inter,al benaman (pukulan per inter,al 122 cm, %2 cm dan 2% cm) >lastic compression (cm) @ebound (cm) 'inggi jatuh hammer (m) 'otal panjang tiang pancang yang masuk ke tanah >,aluasi ujung atas tiang sebelum dipotong 7utting le,el Peyimpangan posisi4kemiringan tiang dari rencana <al-hal khusus yang ditemui pada pemancangan 1aya dukung tiang berdasarkan <iley =ormula

(3) Pemancangan dapat dihentikan apabila telah dicapai4diperoleh )inal set atau daya dukung yang diinginkan. =inal set atau benaman akhir yang disyaratkan adalah sebagai berikut & a. b. c. settlement ($) (rata-rata 12 pukulan terakhir) berat <ammer (C) tinggi jatuh B % mm4pukulan B ",% ton B 1,9 m

(12) <arga $ di lapangan diambil dari harga rata-rata benaman dari pencatatan " seri pukulan masing-masing 12 pukulan dimana perbedaan jumlah benaman masing-masing seri kurang dari 12D dan yang diambil adalah harga $ 12 yang terakhir. 5ntuk pengamatan )inal set, harus disediakan peralatan sedemikian sehingga pada sisi tiang dapat ditempelkan kertas gra)ik untuk mencatat rebound dan set pada saat tiang pancang akan disetting. (11) 5ntuk memudahkan kontrol pemancangan secara ,isual, sepanjang tiang dibuat tanda dengan cat tiang inter,al %2 cm dan 122 cm yang menunjukkan jarak tanda4titik tersebut dari kaki tiang. (12) <asil pencatatan pemancangan atau kalendering diserahkan (ontraktor kepada Penga as 8apangan untuk die,aluasi dan selanjutnya diambil langkah-lngkah yang diperlukan. Pasal , Kedala*an Pe*an#angan (1) 'iang pancang pada dasarnya harus dipancang sampai mencapai )inal set sesuai dengan persyaratan daya dukung berdasarkan dynamic )ormula dibandingkan dengan daya dukung yang diperoleh berdasarkan data-data karakteristik tanah.

/0 - #

Pekerjaan Pemancangan Tiang

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

(2) Apabila )inal set telah dicapai sebelum panjang tiang atau kedalaman rencana tercapai, maka bagian tiang berlebih (di atas cut o) le,el) harus dipotong. Pemotongan kelebihan tiang ini harus mendapat persetujuan Penga as 8apangan. (") Apabila seluruh panjang tiang rencana telah terpancang tetapi )inal set belum dipenuhi, maka tiang pancang tersebut harus disambung. Penyambungan kekurangan panjang tiang ini harus mendapat persetujuan Penga as 8apangan. Pasal Pe*an#angan Tiang Mi ing (1) Pada pemancangan tiang miring harus memperhatikan persyaratan kemiringan yang ditentukan pada gambar rencana. (2) Peralatan pemancangan harus diatur sedemikian rupa sehingga kemiringan rencana dapat dicapai sesuai dengan toleransi yang diijinkan. (") $ebelum dilakukan pemancangan tiang miring, (ontraktor harus mengundang Penga as 8apangan untuk bersama-sama memeriksa kemiringan tiang. (#) 'iang miring yang tidak memenuhi syarat menjadi tanggung ja ab (ontraktor. Pasal . Tole ansi Pe*an#angan (1) Pelaksanaan pemancangan tiang pancang tegak atau tiang miring harus sedemikian diperoleh hasil sesuai dengan ketentuan dalam gambar kerja. (2) 'oleransi maksimum yang diijinkan terhadap hasil pemancangan tiang adalah 12 cm penyimpangan dari dari posisi yang benar, inklinasi terhadap sumbu tiang miring atau ,ertikal adalah 2 D dan untuk pemotongan tiang adalah % cm. (") !ila toleransi dilampaui, tiang harus diperbaiki, diperkuat dengan konstruksi, dicabut atau perlakuan-perlakuan lain sesuai dengan keputusan Pemberi 'ugas dengan biaya (ontraktor. (#) ?ika pada saat pemancangan, tiang pancang yang telah dipancang sebelumnya menjadi terangkat atau salah posisinya, maka (ontraktor harus mengulang pemancangan sesuai dengan spesi)ikasi yang telah ditentukan semula. ajib dilakukan pemancangan ulang dan

/0 - %

Pekerjaan Pemancangan Tiang

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

Pasal / Pen0a*bungan Tiang (1) Penyambungan tiang dilaksanakan di lapangan setelah tiang pertama selesai dipancang. (2) $ebelum pelaksanaan untuk penyambungan tiang, (ontraktor harus melaksanakan percobaan pengelasan untuk mendemonstrasikan prosedur pengelasan yang diusulkan dan untuk memeriksa hasil pengelasan. (") (ontraktor harus menyediakan peralatan dan mesin las listrik yang memadai kapasitasnya serta elektroda yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan mutu baja sambungan tiang yang akan di las dengan persetujuan Penga as 8apangan. (#) Ahli las yang melaksanakan pengelasan harus yang benar-benar ber-Auali)ied sesuai dengan AC$ 1/-;2 yang dapat dibuktikan dengan serti)ikat dari instansi yang ber enang. (%) 'iang baja sebelum disambung dan selama pengelasan harus diberi dudukan yang kokoh dan dipegang erat-erat dengan suatu konstruksi clamp yang cukup kaku untuk menjamin bah a sumbu tiang yang disambung berada dalam suatu garis lurus. Pasal 1 Pe*e iksaan )asil Pengelasan (1) 'erhadap hasil pekerjaan las harus dilakukan pemeriksaan dan testing menjamin bah a hasil pengelasan cukup memenuhi syarat yaitu padat tidak porous serta ukurannya sesuai dengan gambar kerja. 5ntuk itu kontraktor harus menyediakan tenaga ahli, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan testing tersebut. (2) <asil pengelasan harus di test secara ,isual dengan menggunakan metoda liAuid penetrant dan kontrast sesuai dengan prosedur AC$. (") <asil pengetesan dilaporkan secara tertulis kepada Penga as 8apangan dalam aktu paling lama 2# jam untuk die,aluasi dan mendapatkan persetujuan. <asil yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan harus diperbaiki, diperkuat atau dipotong dan dilas kembali sesuai petunjuk Penga as 8apangan. Pasal 12 Pelindung Ka a% 3a*bungan Tiang Pan#ang (1) $eluruh permukaan baja pada konstruksi sambungan tiang harus diberi lapisan pelindung dengan Petrolatum tape yang ber)ungsi sebagai anti karat. (2) $ebelum dilapisi denso tape permukaan sambungan harus dibersihkan dan dikeringkan, lalu dioles dengan denso paste $-1%2 dengan takaran 1 kg untuk # m2. (emudian
/0 - 6
Pekerjaan Pemancangan Tiang

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

sebagai lapisan inner (lapisan dalam) dibalut densyl tape dipermukaannya di sekeliling sambungan tiang bilamana lebar tape tidak mencukupi, dengan cara yang sama dipasang tape yang baru sejajar dengan tape yang sebelumnya dengan o,erlap 22D atau lebih, lalu ratakan sekali lagi dengan tangan atau dengan alat khusus. (") $etelah pembalutan selesai, seluruh permukaannya diratakan untuk meyakinkan bah a semua o,erlaps telah benar-benar tertutup lalu dibalut densopol sebagai lapisan luar untuk melindungi densyl tape dari beban mekanik atau kekuatan lainnya, dengan cara dibalutkan di sekeliling permukaan yang telah dilapisi densyl tape tersebut. Pasal 11 4!ung A%as Tiang (1) (ontraktor harus melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan kepala tiang pada aktu pemancangan. (epala tiang harus diberi pelindung kayu keras selama pemancangan agar tidak langsung terpukul oleh landasan hammer. 'iang pancang yang lebih dari ele,asi rencana dipotong dengan baik dengan memperhatikan syarat-syarat sebagai beikut& a. 'iang harus dipotong pada ele,asi yang tepat sesuai dengan gambar dan untuk menghindari keretakan pada kepala tiang, pemotongan harus dilakukan dengan alat gerinda. !agian beton ujung tiang pancang akan tertanam dalam beton. 'ulangan-tulangan pokok dan tulangan tambahan tiang pancang harus dijadikan tulangan penyaluran tegangan dan akan tertanam dalam beton. Pembengkokanpembengkokan tulangan yang diperlukan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak beton yang ada. 1i atas tiap-tiap tiang pancang akan dibuat beton untuk menyalurkan gaya-gaya dari balok ke tiang pancang yang dibentuk, ukuran-ukuran dan penulangannya seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja. $ebelum melakukan pengecoran adukan, semua tulangan harus sudah terpasang dengan baik, bersih dari ka at dan kotoran. Pelaksanaan pengecoran harus diperhitungkan aktunya sedemikian sehingga adukan yang sudah dituangkan tidak terganggu oleh pasang surut sebelum beton mencapai umur 2.% jam.

b. c.

d.

e.

(2) Apabila terdapat besi-besi bekas angker bekesting atau baja tulangan yang menonjol dari permukaan beton, maka besi atau baja tersebut harus dipotong sedemikian sehingga nantinya dapat tertanam dan ditutup dengan adukan beton atau material lain yang kedap air minimal setebal selimut beton.

/0 - ;

Pekerjaan Pemancangan Tiang

You might also like