You are on page 1of 23

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

BAB I PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA


I. STANDART PERENCANAAN Dalam merencanakan jalan raya bentuk geometriknya harus ditentukan sedemikian rupa sehingga jalan raya yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan optimal kepada kegiatan lalu lintas sesuai dengan fungsinya. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen PU telah menetapkan peraturan Perencanaan Geometrik Jalan aya !o. "# $ "%&'( sehingga semua perencanaan jaln di )ndonesia harus berdasarkan pada peraturan tersebut. *aktor + faktor yang mempengaruhi perencanaan geometrik jalan raya , ". -alu lintas Masalah + masalah yang menyangkut lalu lintas meliputi , .olume $ jumlah lalu lintas /ifat dan komposisi lalu lintas 0ecepatan rencana lalu lintas

1. 2opografi 2opografi merupakan faktor penting dalam menentukan lokasi jalan raya dan pada umumnya mempengaruhi alignement sebagai standart perencanaan geometrik( seperti jalan landai( jarak pendangan( penampang melintang dll. Untuk melihat klasifikasi medan dan besarnya kelerengan melintang( maka dapat dilihat pada tabel berikut ini , Golongan medan 3 Datar 4 D 5 3 Perbukitan 4 B 5 3 Pegunungan 4 G 5 II. ALINYEMEN HORISONTAL :dalah garis proyeksi sumbu jalan yang tegak lurus bidang gambar( dikenal juga dengan sebutan 2rase Jalan . -ereng melintang ' sampai %(% 6 "' sampai 17(% 6 819 6

:linemen horisontal 2erdiri dari , Garis -urus 42angent5( merupakan bagian jalan lurus Garis lurus ;orisontal yang disebut tikungan
"

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Bentuk + bentuk tikungan , *ull <ircle /piral + <ircle + /piral /piral + /piral

Syarat syarat pemakaian : F !! Cir"!e Untuk menggunakan bentuk ini adalah tergantung dari kecepatan rencana( jika sudah memenuhi yaitu dengan melihat tabel sebagai berikut , 0ecepatan encana 4 0m $ Jam 5 Jari3jari lengkung Minimum 4 m 5 "1' 1''' "'' "9'' =' ""'' >' &'' 7' #'' #' "='

Gambar lengkung <ircle 3 2c ? tan @

Ac ? 2c tan B -c ? 4 $ #>' 5 1 ? '.'"&79#

Calaupun bentuk ini tidak mempunyai lengkung peralihan 4-s5 akan tetapi diperlukan adanya lengkung peralihan fiktif 4-sD5
1

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

-sD ? B 4em E A5 3333333333333 Dimana , B ? -ebar perkerasan 4 m 5 cm ? 0emiringan melintang maksimum relatif 4super eleFasi maG pada tikungan tersebut5 A ? 0emiringan perkerasan pada jalan lurus Spira! Cir"!e Spira! /yarat pemakaian , 3 Bila bentuk <ircle tidak dapat dipakai 3 c H ' 3 -c 8 1' meter c ? 3 1 s

Gambar lengkung /piral + <ircle + /piral

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Iang dihitung jika memenuhi /yarat diatas , s ? %' -s $ p k ? -sJ $ > + 4 "3cos s 5 sin s

? -s 3 -sK $ 7' J 3

c ? 3 1s -c ? '.'"&79# c . 2t ? 4 At ? L4 E p 5 tan '.9 s E k E p 5 sec '.9 s M + 3 1.&1& .. k c ? Panjang lengkung spiral 4 m 5 ? 0ecepatan rencana 4 0m $ jam 5 ? Jari + jari circle 4 m 5 < 0 Spira! spira! /yarat pemakaian , 3 Bila bentuk / + P + / tidak bisa dipakai 3 s ? '.9 yang dihitung jika memenuhi syarat diatas adalah , -s 2t At P 0 ? 4 s . ? L4 ? L4 5 $ 1=.>7= ? Perubahan kecepatan 4 m$det 5 ;arga c dianjurkan ? '.7 m$det ? /uper eleFasi .c Dimana , -s .

-s min ? '.'11 .K

E p 5 tan '.9 s M E k E p 5 sec '.9 s M +

? pN . -s ? kN . -s

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Gambar -engkung /piral3spiral

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

III.

ALINYEMEN #ERTI$AL :linyemen Fertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak

lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli( sehingga memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan bermuatan penuh 4 2ruck digunakan sebagai kendaraan standart 5. :linemen Fertikal sangat erat hubungannya dengan besarnya biaya pembangunan( biaya penggunaan kendaraan serta jumlah lalu + lintas. 0alau pada alinemen horisontal yang menggunakan bagian kritis adalah lengkung horisontal 4 Bagian tikungan 5( maka pada alinemen Fertikal yang merupakan bagian kritis justru pada bagian yang lurus. 0emampuan pendakian dari kendaraan 2ruck sangat dipengaruhi oleh panjang pendakian 4Panjang kritis landai5 dan besarnya landai. a. Lan%ai Maksim m %an pan&an' Maksim m -andai MaG 6 Panjang 0ritis 4m5 -andai maksimum hanya digunakan bila pertimbangan biaya sangat memaksa dan hanya untuk jarak yang pendek. Panjang kritis landai dimaksudkan adalah panjang yang masih diterima tanpa mengakibatkan gangguan arus lalu lintas 4 Panjang ini menyebabkan pengurangan kecepatan maksimum sebesar 19 0m $ Jam 5. Bila pertimbangan biaya memaksa( maka panjang kritis dapat dilampaui dengan syarat ada jalur khusus untuk kendaraan berat. (. Len'k n' #ertika! Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung Fertikal yang memenuhi keamanan( kenyamanan dan Drainase yang baik.
umus yang digunakan ,

# 7='

7 ##'

9 19'

> 1''

& "&'

= "9'

"' "#9

"1 "1'

yD : Dimana , AF

? AF ? 4 : G - 5 ='' ? g1 + g"

? Penyimpangan dari titik potong kedua tangent ke lengkung Fertikal 4 Disini yD ? AF untuk G ? - 5(jika AF diperoleh 8 ' berarti lengkung Fertikal cembung dan sebaliknya.
>

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

: -

? Perbedaan aljabar kedua tangen? g1 + g" ?Panjang lengkung Fertikal cembung( adapun panjang minimumnya ditentukan berdasarkan , - /yarat pandangan henti dan Drainase 3 /yarat pandangan menyiap

-engkung Fertikal terbagi atas , ". -engkung .ertikal <ekung( adakah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di baOah permukaan jalan. 1. -engkung .ertikal <embung(adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada diatas permukaan jalan bersangkutan Panjang Fertikal cembung hanya ditentukan berdasarkan jarak pandangan Oaktu malam dan syarat drainase. Persamaan umum dari lengkung Fertikal adalah , ID ? E 4 g1 + g" 5 G J 1''I#. )ARA$ PANDAN*AN 0emungkinan untuk melihat ke depan adalah faktor penting dalam sebuah operasi jalan raya agar tercapai keadaan yang aman dan efisien. Jarak pendangan adalah , jarak dimana pengemudi dapat melihat bebas ke depan. Jarak ini dibagi atas dua( yaitu , a. )arak Pan%an' Henti 3333 adalah , Jarak minimum yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti dari kecepatan desain( diukur pada saat obyek pertama klinya terlihat pada jalur gerak kendaraan. umus yang digunakan , Dph ? '(1&= .t E P .J $ 197 4 f E - 5 Q Dimana , 3 Dph ? Jarak pandangan henti 4 m ' 3. 3t ? 0ecepatan rencana 4 0m $ jam 5 ? t" E t1 8 19 detik yang ada pada jalurnya sampai keputusan harus mengerem 4 ;arga diambil t" ? "(9 detik 5.
&

dimana , t" ? Caktu sadar 4 Perception 2ime 5 yakni Oaktu pertama melihat benda

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

t1 ? Oaktu eaksi mengerem 4 Brake reaction time 5( diambil berdasarkan test t1 ? " detik f ? 0oefisien gesek antara ban dan jalan - ? -andai jalan dalam persen dibagi "'' (. )arak Pan%an' Menyiap 33333 :dalah , Jarak yang dibutuhkan untuk menyusul atau menyiap kendaraan lain( yang dipergunakan hanya untuk jalan dua lajur. umus yang digunakan , Dpm ? D" E D1 E D# E D7 Dimana , Dpm ? Jarak pandang menyiap D" D1 ? Jarak yang ditempuh selama pengamatan ? '(1&= t" 4 . + m E '(9 at" 5 ? Jarak antara kendaraan yang menyiap setelah gerakan menyiap dengan kendaraan laOan ? #' + "'' meter D7 tl t1 . m a ? Jarak yang ditempuh arah laOan ? 1$# D1 ? Caktu selama membuntuti kendaraan yang akan disusul sampai akan menyiap ? Caktu selama kendaraan yang menyiap berada pada jalur kendaran arah berlaOanan ? 0ecepatan rata + rata kendaraan penyusul ? Perbedaan kecepatan 4 0m $ Jam 5 ? Percepatan rata + rata

#.

PELE+ARAN PADA TI$,N*AN Pelebaran pada tikungan diperlukan oleh karena bagian belakang kendaraan terutama

yang bergandengan tidak mengikuti jalur gerak bagian depannya. Pelebaran perkerasan pada tikungan sangat bergantung pada , ? Jari + jari tikungan ? /udut tikungan . ? 0ecepatan rencana B ? n 4 bD E c 5 E 4 n + " 5 . 2d E R
=

umus + rumus yang digunakan dalam menghitung pelebaran ini adalah ,

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Dimana ,

n bD c 2d R p :

? jumlah jalur lalu lintas ? -ebar lintasan truck pada tikungan 4 m 5 ? + 4 J 3 p 5 S @ E 1.7 ? 0ebebasab samping 4 '.7 + '.= m 5 ? -ebar melintang akibat tonjolan depan 4 m 5 ? L J 3 : 4 1P E : 5MS @ 3 ? -ebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi 4 m 5 ? '."'9 .$ ? >." m ? ".1 m

#I.

$EMIRIN*AN MELINTAN* )ALAN Pada daerah tikungan( kemiringan melintang dari permukaan jalan mengalami perubahan(

yaitu dari kemiringan penuh yang berubah berangsur +angsur. Perubahan profil melintang dapat dilakukan dalam tiga tempat( yaitu , a. /umbu jalan sebagai sumbu putar b. 2epi perkerasan sebelah dalam sebagai sumbu putar c. 2epi perkerasan sebelah luar sebagai sumbu putar

BAB II TEBAL PERKERASAN


Perkerasan jalan adalah lapis + lapis material yang dipilih dan dikerjakan menurut peraturan tertentu sesuai dengan macam dan fungsinya untuk menyebarkan beban rodakendaran sedemikian rupa sehingga dapat ditahan oleh tanah dasar sesuai daya dukungnya. Umumnya bagiab + bagian perkerasan jalan terdiri dari , ". 2anah dasar 4 /ub Grade 5 1. -apis Pondasi BaOah 4 /ub Base <ourse 5 #. -apis Pondasi :tas 4 Base <ourse 5 7. -apis Permukaan
%

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

: ? -apis Permukaan 4 /aurface 5 B" ? -apisan Pondasi :tas 4 Base 5 B1 ? -apisan Pondasi baOah 4/ub + Base5 < Gambar -apis Perkerasan -. TANAH DASAR 2anah dasar adalah permukaan tanah asli( permukaan tanah galian atau permukaan tanah timbunan yang merupakan permukan dasar untuk perlerakn bagian + bagian perkerasan lainnya. 0ekuatan dan keaOetan dari konstruksi perkerasan jalan ini tergantung dari sifat + sifatnya dan daya dukung dri tanah dasar. .. LAPIS PONDASI +A/AH :dalah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan pondasi dan tanah dasr. Umumnya tanah setempat yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan dasar pondasi baOah. <ampuran +campuran tanah setempat dengan kapur. 0. LAPIS PONDASI :dalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi baOah. Bahan + bahan untuk lapis pondasi umumnya dibutuhkan keaOetan dan kekuatan tertentu agar mampu mendukung beban dari roda kendaraan. Bermacam + macam bahan alam atau bahan setempat dapat digunakan sebagai bhn lapis pondasi( antara lain, batu pecah( kerikil( pasir ataupn campuran + campuran daripadanya dengan ataupun bahan stabilisasi 4 aspal( kapur( P< 5 yang masing + masing akan berFariasi pula dari segi derajat kekuatannya. 1. LAPIS PERM,$AAN :dalah bagian perkersan yang paling atas. Bahan + bahan untuk lapis permukaan umumnya sama dengan bahan + bahan untuk lapis pondasi( hanya pada lapis permukaan membutuhkan persyaratan mutu yang lebih tinggi serta panambahan aspal agar lapisan tersebut dapat bersifat kedap air dan memberikan tegangan tarik yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.
"'

? 2anah Dasar

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

DEFINISI ISTILAH DALAM PENENT,AN TE+AL PER$ERASAN 1. Jalur Rencana 33333333/alah satu jalur lalu lintas dari suatu sistim jalan raya yang menampung lalu lintas terbesar. Umumnya jalur ini adalah salah satu dari jalan raya dua jalur atau jalur tepi luar dari jalan raya berjalur banyak. 2. Umur rencana 333333333Jumlah Oaktu dalam tahun dihitung dari mulai dibukanya jalan raya tersebut sampai saat diperlukan perbaikan yang bersifat struktural atau dianggap perlu untuk memberikan lapisan permukaan yang baru agar jalan tersebut tetap berfungsi dengan baik sebagaimana direncanakan. 3. Indeks Permukaan ( IP ) 3333333333 /uatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan kerataan atau kehalusan serta kekokohan permukaan jalan raya yang berhubungan dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang leOat. 4. Lalu lintas Harian Rata Rata ( LHR ) 333333333Jumlah rata + rata dari lalu lintas berjenis + jenis kendaran bermotor dari yang beroda empat sampai pada jenis kendaraan berat yang dicatat selama 17 jam sehari untuk kedua jurusan. 5. An ka !ki"alen ( ! ) 3333333333:ngka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu tunggal kendran tertentu terhadap tingkat beban standart sumbu tunggal kendaraan sebesar =(1 ton #. Lintas !ki"alen Permukaan ( L!P ) 33333333333jumlah lintas ekiFalen rat + rata dari as tunggal sebarat =(1 ton pada jalur rencana yang diduga terjadi pada permulaan umur rencana. $. Lintas !ki"alen Ak%ir ( L!A ) 33333333333jumlah lintas ekiFalen harian rata + rata dari as tunggal seberat =(1 ton pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir umur rencana. &. Lintas !ki"alen Rata Rata ( L!R ) 333333333333/uatu besaran yang dipakai pada nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekiFalen as tunggal seberat =(1 ton pada jalur rencana. '. (akt)r Re i)nal ( (R )
""

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

3333333333333*aktor setempat sehubungan dengan iklim( curah hujan dan kondisi lapangan secara umum yang akan terpengaruh terhadap daya dukung tanah dasar. 1*. +a,a +ukun tana% +asar ( ++- ) 3333333333333/uatu skala yang dipakai dalam nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar. /kala tersebut dikorelasikan dengan bermacam + macam cara test yang umum untuk menentukan kekuatn tanah dasar. 11. Indeks -e.al Perkerasan ( I-P ) 33333333333333/uatu angka yang berhubungan dengan penentuan tebal perkerasan 12. /esaran Rencana 33333333333:ngka + angka yang perlu dicari( dihitung( ditetapkan atau diperkirakan dengan menggunakan nomogram penetapn tebal perkerasan. 13. As -un al 3333333333333/uatu as dengan dua roda atau empt roda 14. As -andem 33333333333:s yang berdekatan( yang berjarak paling dekat "'' cm( paling jauh 17' cm dan dilengkapi sedemikian rupa sehingga keduanya bekerja sama dan merupakan satu kesatuan. 15. Pem.atasan /e.an As 33333333333Berat beban as tunggal maksimum yang diiTinkan untuk kendaran + kendaran yang mempergunakan jalan. 1#. Pem.atasan /e.an -)tal 333333333333Berat total kendaran dan muatan maksimum yang diiTinkan.

"1

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

BAB III URAIAN TEKNIS PELAKSANAAN


-angkah aOal untuk memulai pkerjaan jalan adalah melakukan surFey kembali. ;al ini untuk menentukan titik dasar atau menentukan ketinggian dari pekerjaan selanjutnya. 0emudian dibuat BM 4 Brench Mark 5 dan <- 4 <entre -ine 5. :pabila telah selesai atau telah diketahui hal + hal yang perlu( maka pekerjaan baru dapat dilanjutkan. A. PE$ER)AAN TANAH 2 EARTH /OR$ 3 :da dua macam pekerjaan tanah( yaitu , ". Galian + <ut 1. 2imbunan + *ill -. *ALIAN C,T 2anah galian yang akan digunakan untuk timbunan pertama harus dibersihkan dari tumbuh + tumbuhan dan lapisan humus. Dapat atau tidaknya material ini dipakai untuk timbunan dilakukan dengan pengetesan di laboratorium. 2eknis penggaliannya adalah sebagai berikut , /etiap akn berhenti pakerjaan( diusahakan agar apabila turun hujan ( air tidak akan tergenang. /etelah sampai pada permukaan yang dikehendaki 4 /ub Grade 5 dilakukan pengecekan eleFasi dan dipadatkan( kemudian di test oleh 0)il 1aterial !n iner ( 0u. 2rade Pre3arati)n ) dan kemudin dapat di teruskan ke lapisan /ub Grade. .. TIM+,NAN FILL EM+AR$MENT Materialnya dapat dipakai dari hasil galian 4 <ut 5 yang termasuk dalam rencana 4<ommon AGcaFation 5( atau material $ bahan galian yang didatangkan dari luar daerah
"#

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

pekerjaan 4 BorroO AGcaFation 5. Dapat tidaknya material ini dipakai untuk badab jalan $ Ambarkment harus di test di laboratorium atau mendapat persetujuan dari /oil Material Angineer. /ebelum dilakukan penimbunan harus dibuat profil 4 Patok + patok( ketinggian( kemiringan ' dari daerah yang akn dikerjakan. <ara pelaksanaannya adalah sebagai berikut , /etelah diketahui dengan pasti daerah yang akan dikerjakan serta siap segala peralatannya( maka dapat dilakukan pekerjaan , Cleraing And Grubbing Iaitu pekerjaan pemotongan pohon + pohon besar dan kecil. Top Soil and Stripping Iaitu pembuangan humus dan lapisan atas akar kayu( biasanya setebal "' + #' cm Compa tion O! "ondation O! Embar#ment Pemadatan tanah dasar sebelum dilakukan penimbunan. -apisan ini perlu di test 4 Density test of proof rooling test 5( kemudian dilakukan penimbunan. Penimbunan dilkukan lapisan demi lapisan 4 -ayer by -ayer 5 setebal E 1' cm dan dipadatkan. :lat yang digunakan untuk memadtkan dapat digunakan Motor Grader dan BuldoTer. Untuk pemadatan digunakan oad *oot oller( 2andem oller( Mac :dam oller( 2ire oller /heep( oller atu *ibrating oller. Memilih atau menentukan pemakaian alat dengan melihat

medan atau lapangan kerja ( jenis dan keadaan material. /etelah ketinggian yang diperlukan cukup( maka pekerjaan selanjutnya dapat diteruskan. Untuk penentuan ketinggian ini dilakukan oleh /urFeyor sedangkan pengetesan di laboratorium 4 /oil Material Angineer 5( setelah itu diteruskan pekerjan selanjutnya. +. S,+ +ASE /esudah lapisan /ub Grade betul + betul telah memenuhi syarat eleFasi dan kepadatan( kita memulai pekerjaan /ub Base <ourse. Pertama+tama ditentukan patok + patok untuk mencapai ketebalan yang dikehendaki. Diperlukan minimal 9 titik menurut potongan melintang dan dengan jarak maksimum 19 meter menurut potongan memanjang. /etelah selesai pemasangan patok + patok untuk menentukan ketinggian $ tebalnya( maka material /ub Base dapat didatangkan ke lapangan. Pemasangan patok harus cukup kuat dan dilindungi oleh material /ub Base tersebut. /ebagai toleransi ketinggian untuk mencapai ketinggian yang diinginkan( maka setelah di padatkan di lebihkan E "9 6 dari yang kita perlukan. -. pen"amp ran %an Pen'4amparan
"7

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

a. Dengan cara peralatan tidak berjalan 4 /tasioner 5 , air dan agregat harus dicampurkan dengan alat pencampuran yang sudah disetujui oleh direksi. /elama pencampuran jumlah air harus diatur agar diperoleh kadar air yang sesuai yang diperlukan untuk pemadatan. /etelah selesi pencampuran( jumlah air harus diatur agar diperoleh kadar air dalam batas yang disyaratkan dan harus di hampar dengan alat yang disetujui. b. Dengan cara peralatan berjalan 4 mobil 5 , setelah bahan untuk tiap lapis dihampar dengan mesin penebar agregat atau mesin lain yang telah disetujui oleh direksi( pencampuran dilakukan dengan mesin pencampur berjalan sehingga campuran merata. /elam pencampuran jumlah air harus sesuai dengan yang disyaratkan. c. Dengan cara pencampuran di tempat , setelah bahan untuk setiap lapis di hampar( sambil menakar kadar airnya( bahan dicampur dengan Motor Grader atau mesin alih yang disetujui direksi. Bahan lapis pondasi baOah harus dihamparkan dan dipadatkan lapis demi lapis sdemikian rupa sehingga dapat dicapai kepadatan maksimum yang disyaratkan. 2ebal lapisan tidak boleh lebih dari 19 cm. :pabila diperlukan pemadatan + pemadatn lebih dari satu lapis( penghamparan lapis selanjutnya dilakukan setelah lapis sebelumnya selesai dipadatkan. Penghamparan bahan harus menggunakan alat yang memberikan hasil yang seragam. Penempatan bahan yang akan dihampar harus dengan jumlah dan jarak yang tepat agar pemadatan dapat dilakukan sesuai dengan gambar rencana. :pabila dilakukan pembongkaran lapisan pada suatu tempat yang selesai dipadatkan( maka pembongkaran tersebut harus dilakukan pada seluruh lebar dan tebal lapisan agar tidak menimbulkan kepadatan yang tidak seragam. .. Pema%atan : Prinsip pemadatan harus dimulai dari pinggir yang terendah ke tengah $ tinggi. /etelah diratakan permukaannya dengan oad oller 4Mac :dam oller atau 2andem oller5. /esudah cukup padat dilihat dengan pandangan mata( sebelum meneruskan pekerjaan selanjutnya( eleFasi oleh surFeyor dan kepadatannya di test 4density test oleh /oil Material Angineer $ -aboratorium5. :pabila telah memenuhi syarat untuk kedua hal ini 4AleFasi dan kepadatan5 secara tertulis( baru dapat dilaksanakan pekerjaan selanjutnya yaitu Base <ourse. C. +ASE CO,RSE /eperti pada pekerjan /ub Base <ourse( pekerjaan Base <ourse pada prinsipnya sama saja( yaitu , - Permukaan /ub Base <ourse harus telah rata dan padat.
"9

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

3Dipasang patok + patok untuk pedoman ketinggiannya 4 Dalam arah melintang 9 patok dan dalam arah memanjang dengan jarak maksimum setiap 19 meter5. - 2oleransi ketinggian diambil E " cm( dilebihkan dari tinggi yang diperlukan. - /emua material tersedia di lapangan kerja dengan Folume yang diperlukan. D. PRIMIN* :pabila pekerjaan priming ini akan dilaksanakan( base course nya harus memenuhi syarat yang dikehendaki( baik ketinggian maupun kepadatannya. Perlu dijaga hal sebagai berikut , permukaan harus bersih dari kotoran sert kering. :lat untuk membersihkan adalah kompresor( sapu lidi dan karung goni( poOer bloO. Pemakiannya dilihat dari kotoran yang melekat pada Base <ourse tersebut. /etelah ini selesai baru dipersiapkan alat + alat untuk priming berupa distribusi aspal. -angkah selanjutnya adalah penyemprotan 4 Priming 5 dengan aspal 4 M< &' 5. E. PELAPISAN DEN*AN ASPAL CONCRETE 2 ASPAL +ETON 3 Pelapisan terakhir berupa aspal beton 4 :sphalt <oncrete 5 baru dapat dilaksanakan apabila prime coat 4 priming 5 telah memenuhi syarat berikut , /udah kering dan permukaan prime coat itu bersih dari kotoran tau debu. /esudah kita mengetahui berapa lebar jalan yang akan dikerjakan( kemudian kita membentuk form 4 bentuk $ mal 5. :lat + alat harus lengkap( seperti , finisher( mac adam oller( 2andem oller( Mobil 2angki :ir( :MP 4 :sphalt <oncrete Plant 5( dump 2ruck harus dalam kondisi baik. /ebelum penghamparan finisher diatur sedemikian rupa sehingga didapat tabel :sphalt <oncrete yang diperlukan. :sphalt <oncrete 4 :$< 5 dapat dihampar setelah sampai di lapangan dalam keadan utuh $ tidak basah dan panasnya memenuhi syarat. Pe!aksanaan Peker&aan Lapisan Aspa! +et5n <ampuran hanya boleh dihampar apabila permukan jalan benar + benar kering( cuaca tidak berkabut atau hujan serta apabila permukaan jalan dalam kondisi yang memenuhi syarat. Pekerjaan tidak boleh diteruskan apabila peralatan pengangkutan( mesin penghmpr atau mesin gilas tidak menjamin unit pencampuran dapat bekerja dengan kecepatan minimum >' 6 dari kapasitasnya. Pemadatan /eOaktu penghamparan mungkin saja terjadi pada tempat + tempat tertentu kurang rat( maka perlu ditambah penghamparan( cukup dengan tenaga mnusia. /etelah tidak ada lagi bagian yang kurang sempurna maka pemadatan dapat dilaksanakan.
">

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Pemadatan Pertama , :pabila : $ < itu temperaturnya %9 U< + "1' U< dan latnya adalah Mac :dam oller. Pemadatan 0edua , Disebut )ntermediate U<( alatnya 2ire oller. Pemadatan 0etiga , Disebut *inishing olling( apabila :$< itu temperaturnya 9' U< + &' U< dan alatnya adalah 2andem secukupnya. <ara Pemadatan ". :pabila pertama @ dari lebar jalan belum ada :$<( pemadatannya dilakukan secara berturut + turut sebagai berikut , - Pada sambungan melintang $ transFerse joints. - Dari pinggir tepi sebelah luar $ out side edge. - Dari bagian terendah ke bgian tinggi pemadatan yang pertama. - Pemadatan yang kedua sama urutannya dengan pemadatan yang pertama. - Pemadatan ketiga atau terakhir( urutannya sama dengan pemadatan yang pertama dan kedua. 1. :pabila dibagian lain 4 @ jalan 5 sudah ada :$<( pemadatan dilaksanakan sebagai berikut , - pada sambungan melintang $ transFerse jalan. - Pada sambungan memanjang $ longitudinal joints. - Dari pinggir tepi sebelah luar $ out side edge. - Dari bagian terendah ke bagian tertinggi pada pemadatn pertama. - Pemadatan yang kedua sama urutnnya dengan yang pertama. - Pemadatan terakhir sama urutannya dengan pemadatan yang pertama dn kedua. oller. /eOaktu pemadatan roda oller harus disiram air olling( apabila :$< itu temperaturnya &' U< + %'

PERALATAN PERALATAN ,TAMA YAN* DI*,NA$AN -. Pera!atan Pen"amp r Unit pencampur aspal
"&

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

:lat yang digunakan untuk mengolah campuran dengan pemanasan terpisah yang terdiri dari , - 2ipe Batch Plant - 2ipe <ontinous Plant Dari kedua tipe ini( perbedaannya terletak pada cara pemasukannya bahan ke dalam alat pencampur. Untuk tipe pertama berdasarkan timbangan berat material campuran atau dengan kata lain berat tiap ukuran fraksi agregat di dalam suatu Batch. Juga aspal ditimbang sesuai kebutuhan pada tiap kali pengadukan campuran dalam suatu miGer. /edangkan untuk tipe kedua berdasarkan pada penyetelan rongga. :pabila penyetelan ronggadari setiap material telah ditetapkan( maka pengolahan material akan berjalan secara otomatis( dengan prinsip secara terus menerus dari ;otbin ke MiGer. Demikian pula diukur kecepatan putaran pompa aspal sesuai yang dibutuhkan. :lat pencampur aspal yang sering digunakan adalah :MP 4 :sphalt MiGing Plant 5 dimana dengan menggunakan alat ini pencampuran antara aspal dengan agregat dilakukan dalam keadaan panas sesuai dengan ketentuan MiG Design. II. Pera!atan Lapan'an a. Mesin Penghampar 4 :sphalt *inisher 5 :lat ini berfungsi untuk menghamparkan campuran ke permukaan. *inisher ini prinsipnya mempunyai dua bagian utama( Iaitu , - ;opper( yaitu bagian yang menerima panas dari alat angkut. ;opper ini meneruskan penghamparan yang dibantu oleh mesin penggerak. - /creed( berfungsi meratakan serta sedikit pemadatan dan untuk menentukan tebal lapisan perkerasn yang kita perlukan. b. :lat pemadat 2andem oller 7 + > ton :lat ini digunakan untuk pekerjaan penggilasan pertama dan penggilasan terakhir. c. :lat Pemadat 2ired oller :lat ini digunakan untuk penggilasan kedua d. Dump 2ruck :dalah sebuah truck dimana bak meterialnya dapat menuang sendiri dengan dikendalikan supir dari dalam truck. *unsi alat ini untuk mengangkut campuran dari :MP ke lokasi penghamparan. e. :sphalt /prayer :lat ini berfungsi untuk menyemprotkan 2ack <oal. f. <ompresor
"=

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

*ungsinya untuk membersihkan permukan yang akan dilapisi dari kotoran dan debu atau bahan pengotor lainnya. g. Peralatan + peralatan kecil lainnya( seperti , sekop( gerobak dorong( stick pengukur ketebalan( thermometer dan lainnya. h. 2angki air( berfunsi untuk membasahi roda alat pemadat agar campuran tidak menempel pada roda. +e(erapa k5mp5nen Pen"amp r Aspa! 2 AMP 3 yan' pentin' a$ Colt %in Agregat &opper 0omponen ini dapat terdiri dari beberapa corong 4 ;opper 5 dan merupakan tempat penimbunan agregat menurut fraksi + fraksi. <old Bin memiliki fungsi yang sangat penting terutama pada bagian bukaan pintunya 4 *eeder 5. Bila terjadi kesalahan bukaan akan terjadi kekacauan pada gradasi agregat( misalnya dari bin yang satu terjadi kelebihan agegat pada bin yang lainnya. /ebelum pelaksanaan di mulai( maka feeder harus di kalibrasi sedemikian rupa sehingga untuk mendapatkan proporsi agregat yang sesuai dengan komposisi campuran yang direncankan. b$ 'r(er ) pengering * :lat penegring ini berbentuk silinder( merupakan tabung berputar dilengkapi dengan burrer sebagai penyembur api guna mengeringkan serta memanaskan agregat. :gar pengaliran agregat dapat berjalan lancar setelah mencapai temperatur yang disyaratkan( maka kedudukan silinder dimiringkan dengan sudut tertentu mengarah ke buffer. $ S reen ) +aringan * 0omponen sanringan terletak pada bagian yang peling atas( terdiri dari beberapa saringan dengan ukuran yang berbeda + beda. Bentuk saringan tergantung dari kapasitas pengolahan( untuk :MP dengan produksi kecil( bentuk saringan berupa silinder berputar disusun berderetan dari saringan yang berukurn halus sampai dengan ukuran kasar. Untuk produksi yang besar( saringan disusun secara bertingkat dimulai dari saringan yang berukuran kasar sampai ukuran yang paling halus. Gerakan saringan dilakukan dengan sistim getaran 4 .ibrating 5( agar memudahkan pemisahan agregat menurut diameter lubang saringan dengan fungsi sebagai berikut , /aringan paling atas memisahkan dan membuang agregat yang paling besar atau bahn lainnya yang dibutuhkan melalui corong pembuang.

"%

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

/aringan yang dibaOahnya menyaring untuk dipisahkan menurut yang dikehendaki( dan selanjutnya akan tertuang ke ;ot Bin. Demikian seterusnya sampai diperoleh gradasi campuran yang dikehendaki.

/ebagai alt pengontrol terakhir gradasi campuran. ;ot Bin agregat merupakan kamar yang terpisah( berisi gregat dengan fraksi tertentu( sesuai dengan diameter saringan yang di diatasnya. 2iap kamar ;ot Bin dilengkapi dengan alat pembuang yang bekerja baik bila telah penuh.

d$ &ot %in Agregat

e$ "ilter &ot %in Pada :MP yang berkapasitas besar biasanya filter binnya terbuat dari silo( sedang :MP yang berkapasitas kecil materialnya langsung ditumpah pada eleFator filter. !$ A+pal Tan# Bagian ini digunakan untuk menyimpan aspal yang dilengkapi dengan pemanas dengan menggunakan pipa + pipa minyak yang panas( atau dengan pipa api 4 burner 5. :spal yang telah dipanaskan dengan temperatur tertentu disemprotkan dengan menggunakan pompa. Pemanas aspal yang dikontrol dengan termometer tertentu tergantung pada tingkat penetrasinya seperti yang tercantum pada tabel dibaOah ini. 2emperatur yang diiTinkan dari aspal tank Pen aspal 7' + 9' >' + &' =' + "'' "#' + "9' 2emperatur U* #"9 + #79 #'' + ##' 1%' + #1' 1=' + #"' U< ">' 3 "&9 "9' 3 ">9 "7' 3 ">' "#9 3 "99

Untuk mengetahui jumlah aspl yang diperlukan( disediakan alat + alat yang bekerja dengan sistim timbangan atau meteran. /etiap alat tersebut harus diperiksa agar kecepatan pengaliran atau jumlah aspal tetap dalam batas + batas spesifikasi. g$ Mi,er MiGer atu Pugmil merupakan tempat pengadukan dari material + material campuran. Pintu yang ada dibaOah miGer harus terkunci dengan rapat selama proses pencampuran berlangsung. Pintu ini baru dibuka setelah dicapai homogenitas didalam miGer. Untuk aspal minyak biasanya diambil #' detik. Pro+edur pengola-an Campuran di AMP Pelaksanaan pengolahan campuran di :MP merupakan suatu hal yang ikut menentukan mutu
1' campuran( terutama yang menyangkut komposisi dan homogenitas campuran. /ebelum proses

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

pencampuran( terlebih dahulu dilakukan persiapan + persiapan material yang akan digunakan( juga pemeriksaan komponen + komponen :MP( apakah sudah siap berproduksi sebagaimana mestinya. /etelah semuanya memenuhi maka proses pengolahan campuran segera dimulai. :dapun proses + proses pengolahan dengan menggunakan :MP tipe Batch Plant adalah sebagai berikut , a. *raksi :gregat halus 4 Pasir 5haruslah sekering mungkin( sebelum dimasukkan kedalam <old Bin. :gregat yang ada pada <old Bin sudah sedemikian rupa sehingga dapat megalir baik melalui pintu( setelah diadakn kalibrasi. Pengaturan bukaan pintu ini sangat penting agar agregat yang sudah ada pada Belt <onFeyor memenuhi persyaratan. b. :gregat 4 Pasir 5 yang diangkut oleh Belt <onFeyor diterima oleh <old AleFator menuju ke atas untuk dituang pada Dryer. Burner yang ada pada dryer dengan semburan api mengeringkan dan memanaskan agregat dengan temperatur "9' U<3"&9 U<. ;al ini perlu diperhatikan untuk memperoleh pengeringan dan pemanasan agregat yang merata( agar dapat diselimuti oleh aspal secara merata. 0ecepatan dan jumlah pengaliran harus tetap jangan sampai melampaui kemampuan dryer. Dalam proses pengeringan ini agregat yang dipanaskan tetap terpisah dari debu dan gas. :gregat panas diteruskan ke hot AleFator( sedangkan debu dan gas dihisap oleh AGhousepan( dimana debu dikumpulkan untuk diserap pada Dust <ollector dan gasnya dikeluarkan melalui cerobong gas. c. :gregat panas tadi kembali bercampur dengan debu pada ;ot AleFator untuk diangkut ke atas menuju /creen. 0apasitas saringan harus lebih besar dari pada kemampuan pemanas Dryer( agar tidak terjadi bertumpuknya agregat di atas saringan. /aringan ini di gerakkan dengan sistem getara( disusun secara bertingkat dengan diamater lobang yang berbeda + beda. Penyaringan yang paling atas memisahkan dan membung agregat yang terlalu besar atau bahan lainnya yang tidak di kehendaki melalui corong pembuang. Disini masih dapat dikontrol gradasi pasir yang digunakan apakah masih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan $ ditetapkan. d. :gregat yang telah melalui penyaringan masuk ke dalam ;ot Bin. Ukuran ;ot Bin haruslah sedemikian rupa( sehingga dapa memenuhi berat agregat yang dibutuhkan untuk satu kali pengolahan campuran. Bilamana jumlahnya berlebihan maka secar otomatis agregat tersebut terbuang. e. *ilter Bin yang akan ditambahkan harus memperhitungkan kadar filter yang ada pada hot bin. f. Bila berat material campuran sudah memenuhi komposisi campuran maka pintu ;ot Bin( *ilter Bin dan aspal Ceight ;opper akan menutup secara otomatis dan material 3 material
1" campuran akan dituang ke dalam MiGer. Material diaduk sedemikian rupa sehingga agregat

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

terselimuti aspal secara merata. ;al yang perlu diperhatikan adalah temperatur campuran pda saat keluar dari miGer untuk dituang ke dalam Dump 2ruck harus mencapai "7' U< sampai ">' U<. Usahakan agar jarak jatuhnya campuran sedekat mungkin dan tidak membentuk kerucut yang tinggi( ini dapat dilakukan dengan menggerakkan kendaran secar mengagetkan untuk mencegah /egregasi. Untuk mencegah penurunan temperatur yang terlalu besar pada saat campuran diangkut ke lapangan maka Dump 2ruck harus dilengkapi dengan penutup terpal.

PENIN*$ATAN M,T, )ALAN LAMA Pada peningkatan jalan( bentuk konstruksinya kita temui berFariasi pada pekerjaan /ub + Base dan Base( terutama pada lebar dan tebalnya. )ni karena ". 1. muka jalan lama 4 AGisting oad 5 kurang memenuhi syarat( maka kita akan mempunyai pekerjaan , ekonstruksi( ialah melaksanakan konstruksi yang dikehendaki adakalanya dimulai dari Ambarkment atau hanya dari pekerjaan /ub Grade Proporation saja. e3/urface( ialah pekerjaan penambahan /ub + Base saja baik lebar atau tebalnya. tertentu kita menemui kekurangan lebar dari yang kita perlukan ataupun juga pada bagian yang lemah dari itu perlu perbaikan( juga umumnya cukup dengan menambahkan Base <ourse material. Umumnya jalan luar yang akan penting kita beri kulit aspal( atau bidang dikerjakan dengan adukan minyak aspal. <ara yang pertama disebut pengerjaan bidang muka( jalan digaruk dengn brsih dengn gundar + gundar baja. Bagian + bagian yang terlepas disapu dengan sapu lidi( abu halus dikipas dengan karung hingga permukaannya bersih. Caktu menyapu pekerja + pekerja harus memperhatikan arah angin. Bagian yang tidak berdebu sekarang mempunyai permukaan dengan ujung + ujung tajam dimana aspal dpt melekat dengan baik. Dari tengah + tengah puncaknya aspal dituangkan dengan lapisan + lapisan tipis dan dengan sapu dan sikat karet bertangkai panjang dihapus setipis mungkin. /esudah itu dengan seger seregu pekerja menyebarkan secara merata pasir tajm atau batu abu kira 3 kira setebal '.9 cm. -apisan ini digiling sebentar( sesudah itu jalan dapat digunakan oleh lalu lintas( selama satu bulan pasir yang dipindahkn lalu lintas ketepi + tepi selalu disapu kembali sama rata pada seluruh bidang muka.
11

#. VFerlay( ialah penambahan lapisan aspal( langsung diatas aspal $ jalan lama. 0arena tempat

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Dengan pekerjaan bidang muka ini tidak saja terdapt penghindaran dari pembentukan debu dan lumpur( akan tetapi biaya pemeliharaan juga berkurang. Jika kita berbicara tentang aspal( yang kita maksudkan adlah aspal minyak tanah( karena ini yang paling banyak dipakai. 2entang kOalitetnya tidak banyak perbedaan dengan aspal alam 4 misalnya asbuton 5( hanya persiapannya agak berlainan. Dalam asbuton misalnya( sudah ada tepung batu kapur( sehingga pada Oaktu memasak harus diaduk terus. :spal ini cepat sekali membeku( sehingga harus cepat dituangkan. Penambalan jalan dilakukan dengan memacul lubang + lubang yang terjadi dan mengisinya dengan batu + batu pecah( kemudiandituangi dengan aspal cair. Diatasnya disebarkan abu batu dan seluruhnya ditumbuk( bila terjadi pengausan dari kulitnya( dengan lekas harus dibuat kulit aspal yang baru.

1#

You might also like