You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA BAB I PANAS PELARUTAN DAN HUKUM HESS

Cahyo Fajar Handayani*, Aries Setyo Wibowo, Sasih Martiani Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229 cahyofajarhandayani@gmail.com 085642158386 Abstrak Tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan panas pelarutan CuSO4.5H2O dan panas pelarutan CuSO4 anhidrat. Tujuan lainnya yaitu menggunakan hukum Hess untuk menentukan panas reaksi secara tidak langsung. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode kalorimetri, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan nilai kalor berdasarkan pengamatan perubahan suhu dalam sistem adiabatik, dengan menggunakan alat yang dinamakan kalorimeter. Praktikum dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung tetapan kalorimeter yang digunakan saat praktikum. Kemudian dilanjutkan dengan mengukur panas pelarutan CuSO4.5H2O dan panas pelarutan CuSO4 anhidrat dengan langkah kerja yang telah ditentukan. Hasil perhitungan menghasilkan tetapan kalorimeter yaitu sebesar 223.9286 J/oC. Panas pelarutan yang dihasilkan oleh CuSO4.5H2O adalah sebesar -42953.8572 J/mol. Sedangkan untuk CuSO4 anhidrat panas pelarutannya sebesar -64735.8527 J/mol. Hasil perhitungan panas reaksi dengan menggunakan Hukum Hess yaitu sebesar +21781.2752 J/mol. Besarnya nilai hasil perhitungan panas reaksi dengan Hukum Hess menunjukkan bahwa reaksi ini bersifat endoterm. Panas pelarutan CuSO4.5H2O lebih tinggi daripada CuSO4 anhidrat karena CuSO4.5H2O mengikat 5 molekul air. Kata kunci : Panas, Pelarutan, Hukum Hess. Abstract The purpose of this experiment is to determine the heat and hot CuSO4.5H2O dissolution dissolving anhydrous CuSO4 . Another aim is to use Hess's law to determine the heat of reaction indirectly . The method used in this experiment is a method of calorimetry , which is the method used to determine the calorific value is based on the observation of adiabatic temperature change in the system , by using a tool called a calorimeter . Practicum is done by first calculating the time constant of the calorimeter is used lab . Then followed by measuring the dissolution heat and hot CuSO4.5H2O dissolution of anhydrous CuSO4 with action steps have been determined . Calculation produces results calorimeter constant is equal to 223.9286 J / oC . The heat generated by the dissolution is equal CuSO4.5H2O to -42953.8572 J / mol . As for the thermal dissolution of anhydrous CuSO4 -64735.8527 J / mol . The results of calculations using the heat of reaction with Hess's Law is equal ++21781.2752J / mol . The value of the calculation of the heat of reaction with Hess's Law shows that the reaction is endothermic . CuSO4.5H2O dissolution heat higher than anhydrous CuSO4 because CuSO4.5H2O 5 water molecules bind . Keywords : Heat , Dissolution , Legal Hess .

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu mol senyawa dilarutkan dalam sejumlah pelarut. Secara teoritis, panas pelarutan suatu senyawa harus diukur pada proses pelarutan tak hingga. Namun dalam praktiknya, pelarut yang ditambahkan jumlahnya terbatas sampai terjadi kestabilan panas yaitu sampai suatu keadaan pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi.

1.2 Landasan Teori Perubahan entalpi pelarutan adalah kalor yang menyertai proses penambahan sejumlah tertentu zat terlarut terhadap zat pelarut pada suhu dan tekanan tetap. Terdapat dua macam entalpi pelarutan yaitu entalpi pelarutan integral dan entalpi pelarutan diferensial. Entalpi pelarutan integral adalah perubahan entalpi jika satu mol zat terlarut dilarutkan ke dalam n mol pelarut. Jika pelarut yang digunakan adalah air, maka persamaan reaksi pelarutnya dituliskan sebagai berikut: X + n H2O X. nH2O Hr = ........kJ

Persamaan tersebut menyatakan bahwa satu mol zat x dilarutkan ke dalam n mol air. Sebagai contoh entalpi pelarutan integral dalam percobaan ini adalah CuSO4: CuSO4 + 5 H2O CuSO4. 5 H2O Hr = ........kJ

Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi reaksi adalah jumlah total perubahan entalpi untuk setiap tahap reaksinya. Dengan kata lain, kalor reakasi tidak bergantung pada panjang pendeknya lintasan, tapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir. Oleh karena itu, Hukum Hess disebut juga Hukum penjumlahan kalor. Dasar dari hukum ini adalah entalpi atau energi internal merupakan suatu besaran yang tidak tergantung pada jalannya reaksi, yaitu : H = H1 + H2 + H3 atau qp = qp + qp + qp .... (Dogra,1990). Pelarut yang kita gunakan dalam hal ini adalah air. Karena air mempunyai sifat khusus. Salah satu sifatnya adalah mempunyai kemampuan melarutkan berbagai jenis zat. Walaupun air bukan pelarut yang universal (pelarut yang dapat melarutkan semua zat), tetai dapat melarutkan banyak macam senyawa ionik, senyawa organik dan

anorganik yang polar dan bahkan dapat melarutkan senyawa-senyawa yang polaritasnya rendah tetapi berinteraksi khusus dengan air. Salah satu sebab mengapa air itu dapat melarutkan zat-zat ionik ialah karena kemampuannya menstabilkan ion dalam larutan hingga ion-ion itu dapat terpisah antara satu dengan lainnya. Kemampuan ini disebabkan oleh besarnya tetapan dielektrika yang dimiliki air. Tetapan dielektrik adalah suatu tetapan yang menunjukkan kemampuan molekul mempolarisasikan dirinya atau kemampuan mengatur muatan listrik yang tedapat dalam molekulnya sendiri sedemikian rupa sehingga dapat mengarah pada menetralkan muatan-muatan listrik yang terdapat di sekitarnya. Dalam hal ini, kekuatan tarik menarik muatan yang belawanan akan sangat diperkecil bila medianya mempunyai tetapan dielektrik besar. Dalam percobaan ini akan dicari panas pelarutan dua senyawa yaitu CuSO4.5H2O dan CuSO4 anhidrat. Biasanya panas reaksi senyawa sangat sulit untuk ditentukan, tetapi dengan menggunakan hukum Hess panas reaksi ini dapat dihitung secara tidak langsung. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi reaksi adalah jumlah total perubahan entalpi untuk setiap tahapnya atau bisa disimpulkan kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan keadaan awal dan akhir. Jadi jika suatu reaksi dapat berlangsung menurut dua tahap atau lebih maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah aljabar kalor tahapan reaksinya. Oleh karena itu hukum Hess disebut juga hukum penjumlahan kalor.

1.3 Rumusan Masalah a. b. Bagaimana cara menentukan panas pelarutan? Bagaimana cara menggunakan hukum Hess untuk menentukan panas reaksi secara tidak langsung?

1.4 Tujuan Praktikum a. b. Menentukan panas pelarutan Menggunakan hukum Hess untuk menentukan panas reaksi secara tidak langsung

2. METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah kalorimeter dan pengaduk, mortal dan pastel, termometer 0-100c, gelas ukur 100 ml, cawan porselin, stop watch, desikator, dan pembakar bunsen dan kaki tiga sedangkan bahan yang digunakan adalah kristal CuSO4. 5 H2O dan air. 2.2 Cara Kerja a. Menentukan tetapan kalorimeter Pertama menyiapkan kalorimeter, termometer dan pengaduknya. Kemudian memasukkan 10 ml air dingin dalam kalorimeter tersebut, menyiapan juga air panas. Selanjutnya mencatat suhu dalam kalorimeter setia 30 detik sampai suhunya konstan. Dan ter akhir memasukkankan air panas yang suhunya telah diukur, mencatat suhunya lalu diaduk. Mencatat suhunya setap 30 detik sampai suhunya konstan. b. Menentukan kalor reaksi CuSO4. 5 H2O Pertama menimbang secara kasar kira-kira 10 gram CuSO4. 5 H2O. Kedua menghancurkan kristal CuSO4. 5 H2O dalam mortal dan pastel sampai diperoleh serbuk halus (kristal biru menjadi serbuk putih kebiruan). Selanjutnya menimbang kembali 5 gram. Kemudian menyiapkan kalorimeter, lalu memasukkan ke dalamnya 100 ml air dingin. Setelah itu mencatat perubahan suhu kalorimeter setiap 30 detik sampai konstan. Dan menambahkan serbuk CuSO4. 5 H2O, suhunya dicatat, lalu diaduk. Terakhir mencatat suhunnya setiap 30 detik. c. Menentukan kalor reaksi CuSO4 anhidrat Memanaskan 5 gram serbuk CuSO4. 5 H2O dalam cawan porselin sambil diaduk sampai hidrat CuSO4. 5 H2O hilang (warna serbuk berubah menjadi putih). Kemudian menyimpai serbuk tersebut dalam desikator sampai dingin. Selanjutnya menimbang kembali 5 gram. Kemudian menyiapkan kalorimeter, lalu memasukkan ke dalamnya 100 ml air dingin. Setelah itu mencatat perubahan suhu kalorimeter setiap 30 detik sampai konstan. Dan menambahkan serbuk CuSO4. 5 H2O, suhunya dicatat, lalu diaduk. Terakhir mencatat suhunnya setiap 30 detik.

2.3 Variabel Pengamatan Variabel bebas : waktu Variabel terikat : Suhu

2.4 Cara Analisis Data Kapasitas calorimeter. ( )

Kalor pelarutan CuSO4.5H2O. ( ( ) )

Kalor pelarutan CuSO4 anhidrat. ( ( ) )

Kalor reaksi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Data Dari percobaan yang telah dilaksanakan diperoleh data sebagai berikut : Suhu kamar : 29.5oC

Massa CuSO4.5H2O : 5,0410 gram Massa CuSO4 : 5,0173 gram Tabel 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter PENENTUAN TETAPAN KALORIMETER No. 1. 2. 3. 4. 5. Waktu (t) detik 30 60 90 120 150 Penambahan 50 ml air pana 50OC 1. 2. 3. 4. 5. 30 60 90 120 150 37 37 36.5 36.5 36.5 Temperatur (T)oC 29 29 29.5 29.5 29.5

Tabel 2. Pelarutan CuSO4 anhidrat PELARUTAN CuSO4 anhidrat No. 1. 2. 3. 4. Waktu (t) detik 30 60 90 120 Temperatur (T)oC 28 28.5 28.5 28.5

Penambahan CuSO4 anhidrat 5 gram 1. 2. 3. 4. 5. 6. 30 60 90 120 180 240 31 31 31.5 31.5 31.5 31.5

Tabel 2. Pelarutan CuSO4.5H2O PELARUTAN CuSO4.5H2O No. 1. 2. 3. 4. Waktu (t) detik 30 60 90 120 Temperatur (T)oC 29.5 29.5 29.5 29.5

Penambahan CuSO4.5H2O 5 gram 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 30 60 90 120 180 240 300 360 420 480 540 600 29.5 29.5 29.5 29.5 30 30 30.5 31 31 31.5 31.5 31.5

Dari table pengamatan diatas data tersebut dapat dianalisis seperti berikut ini : Kapasitas calorimeter. ( ( ) ( ( ) )) ( )

Kalor pelarutan CuSO4.5H2O. ( ( ) ( )) ( )

Massa CuSO4.5H2O = 5.0410 gram maka n = 0.020204408 mol

( )

Kalor pelarutan CuSO4 anhidrat. ( ( ) ( )) ( )

Massa CuSO4 anhidrat = 5.0173 gram, n = 0.020109418 mol ( ) ( )

Kalor reaksi. ( )

3.2 Pembahasan Dalam percobaan ini bertujuan untuk menentukan panas pelarutan dari CuSO4.5H2O dan CuSO4. Sebelumnya, kita mencari tetapan kalorimeter dengan mencampurkan air panas dan air dingin sampai menemukan suhu konstan, diukur dengan termometer tiap 30 detik. Tetapan kalorimeter dapat diperoleh dari pencampuran air dingin dengan air panas dalam kalorimeter dan mencatat suhunya (suhu awal dan akhir). Jika kalorimeter tidak menyerap kalor dari campuran air, maka kalor yang diberikan oleh air panas sama dengan kalor yang diserap oleh air dingin (Azaz Black). Tetapi karena kalorimeter juga ikut menyerap kalor, maka kalor yang diserap oleh kalorimeter adalah selisih kalor yang diberikan Oleh air panas dikurangi dengan kalor yang diserap oleh air dingin ( ).

Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan cara membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan penghangatan perubahan suhu pada calorimeter. Dari percobaaan yang telah dilakukan diperoleh grafik suhu vs waktu dari Pelarutan CuSO4.5H2O pada gambar 1 dan grafik suhu vs waktu dari Pelarutan CuSO4 anhidrat pada gambar 2 yairu sebagai berikut:

32 31.5 suhu (OC) 31 30.5 30 29.5 29 0 200 400 waktu (s) 600 800

Gambar 1. Grafik suhu vs waktu (pelarutan CuSO4.5H2O)

32 31.5 31 suhu (T)oC 30.5 30 29.5 29 28.5 28 27.5 0 100 200 300 400 500 waktu (sekon)

Gambar 1. Grafik suhu vs waktu (pelarutan CuSO4 anhidrat ) Dalam percobaan ini, dihasilkan panas pelarutan CuSO4 anhidrat lebih tinggi daripada CuSO4.5 H2O. hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain: 1. Massa CuSO4 murninya lebih banyak CuSO4 anhidrat daripada

CuSO4.5H2O. CuSO4. 5 molekur air yang terikat pada CuSO4.5H2O akan memperkecil massa CuSO4 murni. Karena kalor berbanding lurus dengan massa, maka zat yang massanya lebih besar (CuSO4 anhidrat) menghasilkan kalor yang lebih besar. 2. Perbedaan suhu. Molekul air yang terikat pada CuSO4.5H2O adalah air dingin. Ini jelas berpengaruh pada kalor yang dihasilkan. Tambahan 5 molekul air (yang tidak ada pada CuSO4 anhidrat mengakibatkan panas pelarutan menjadi lebih kecil.

4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari percobaan ini bisa disimpulkan beberapa hal diantaranya adalah tetapan kalorimeter hasil percobaan ini adalah sebesar pelarutan CuSO4.5H2O pada percobaan adalah untuk panas pelarutan CuSO4. anhidrat hasil . Untuk panas J.mol-1. Dan percobaan adalah

J.mol-1. Panas pelarutan CuSO4.5H2O lebih tinggi daripada CuSO4 anhidrat karena CuSO4.5H2O mengikat 5 molekul air. Sedangkan untuk Kalor reaksi pada percobaan ini diperoleh sebesar

4.2 Saran Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum, praktikan lebih baik menyiapkan langkah kerja dan pembagian tugas anggota kelompok terlebih dahulu sehingga waktu praktikum dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin dan juga sebaiknya praktikan harus cermat dalam melaksanakan praktikum ini, terlebih lagi dalam penggunaan buret pada saat titrasi.

5. DAFTAR PUSTAKA Agus Yulianto,dkk.2001. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. Semarang FMIPA UNNES. Atkins, PW. 1994. Kimia Fisik II. Erlangga: Jakarta Castellan GW. 1982. Physichal Chemistry. Third Edition. NewYork :General Graphic S Dogra, SK. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. UI Press: Jakarta Purba, Michael. 1995. KIMIA 2 untuk kelas 2 SMU. Jakarta. Erlangga. Wiryoatmojo, Suyono. 1998. KIMIA FISIKA I. Jakarta. Depdikbud Tim Dosen Kimia Fisik. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang. Jurusan Kimia FMIPA UNNES.

Semarang, 27 Oktober 2013 Mengetahui, Dosen Pengampu Praktikan

Ir. Sri Wahyuni, M.Si

Cahyo Fajar Handayani NIM. 4301411113

LAMPIRAN JAWABAN TUGAS 1. H CuSO4.5H2O Tair = 28.5 C Tcampuran= 29.1 C M air = 100 gram C = 5.833 J/C T= 0.6 C Q = = = = = Qair (m.c T) + + Qkal C . T 5.833 x 0.6 3.4998

50 x 4.2 x 0.6 + 252 255.4998 J +

Massa CuSO4.5H2O N H = == - 12774.99 J -( )

= 5.0215 gram = mol

Panas pelarutan CuSO4.5H2O adalah - 12774.99 J 2. H CuSO4 Tair = 28.5 C Tcampuran= 31 C M air = 100 gram C = 5.833 J/C T= 2.5 C Q = = = = = Qair (m.c T) + + Qkal C . T 5.833 x 2.5 14.5825

50 x 4.2 x 2.5 + 1050 1064.5825 J +

Massa CuSO4 anhidrat

= 5.0589 gram

N H CuSO4 anhidrat

= = == - 35486.0833 J -( )

mol

Panas pelarutan CuSO4 anhidrat adalah - 35486.0833 J 3. H total = H CuSO4.5H2O - H CuSO4 = (- 12774.99) (- 35486.0833) = 22693.09 J Panas reaksi adalah 22693.09 J

JAWABAN PERTANYAAN Dengan menggunakan hukum Hess ( kalor reaksi hanya ditentukan keadaan awal dan akhir reaksi). H = q CuSO4. 5 H2O q CuSO4.

You might also like