You are on page 1of 19

KELOMPOK 3

Defenisi Miastenia Gravis


Myastenia gravis merupakan gangguan yang

mempengaruhi trasmisi neuromuskuler pada otot tubuh yang kerjanya dibawah kesadaran seseorang (volunteer) Miastenia gravis adalah salah satu penyakit gangguan autoimun yang mengganggu sistem sambungan saraf (synaps). Pada penderita miastenia gravis, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine

ETIOLOGI : Gangguan autoimun yang merusak reseptor asetikolin

KLASIFIKASI
Klasifikasi klinis miastenia gravis dapat dibagi

menjadi :
Kelompok I: Miastenia okular

Kelompok IIA: Miastenia umum ringan


Kelompok IIB: Miastenia umum sedang Kelompok III: Miastenia berat fulminan akut Kelompok IV: Miastenia berat lanjut

Bentuk varian miastenia gravis,

antara lain:

Miastenia neonates Miastenia anak-anak (juvenile myastenia) Miastenia congenital Miastenia familial Sindrom miastenik (Eaton-Lambert Syndrome)

Klasifikasi menurut osserman ada 4 tipe :

Oeular miastenia

Mild generalized myiasthenia


Severe generalized myasthenia Myasthenia crisis

Manifestasi Klinik

Kelemahan otot mata dan wajah Kelemahan otot bulbar Kelemahan otot anggota gerak Kelemahan otot pernafasan

PATWAY

KOMPLIKASI
Gagal nafas
Disfagia Krisis miastenik Krisis cholinergic

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Test serum anti bodi receptor Ach yang positif

Test tensilon / injeksi edrofonium


Test elektro fisiologis CT Scan

PENATALAKSANAAN
Periode istirahat yang sering selama siang hari

menghemat kekuatan. Obat antikolinesterase diberikan untuk memperpanjang waktu paruh asetilkolin di taut neuro moskular. Obat harus diberikan sesuai jadwal seetiap hari untuk mencegah keletihan dan kolaps otot. Obat anti inflamasi digunakan untuk membatasi serangan autoimun. Krisis kolinergik diatasi dengan atropin (penyekat asetilkolin) dan bantuan pernapasan,sampai gejala hilang. Terapi antikolinesisterase ditunda sampaikadar toksik obatb diatasi.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
.Biodata Riwayat keperawatan

Pengkajian Pola Gordon :


Pola Nutrisi dan Metabolik Pola aktivitas dan latihan Pola tidur dan istirahat

Pemeriksaan fisik
Psikososial Pengetahuan klien dan keluarga

DIAGNOSA
a) Hambatan mobilitas fisik b/d menurunnya otot-otot neuromuskular b) Ketidakefektifan pola napas b/d kelemahan otot-otot pernafasan c) Ketidakseimbangan nurisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kesukaran mengunyah dan menelan d) Gangguan citra diri b/d ptosis, ketidakmampuan komunikasi verbal

INTERVENSI
Dx 1 : Ketidakefektifan pola napas b/d kelemahan otot-otot pernafasan NOC : Menunjukkan tidak adanya gangguan status pernapasan pada penggunaan otot aksesorius NIC : Pantau adanya pucat dan sianosis Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk memperbaiki pola pernapasan Atur posisi pasien untuk mengoptimalkan pernapasan Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa tidak boleh merokok di dalam ruangan Konsultasi dengan ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilasi mekanis

Dx 2 : Hambatan mobilitas fisik b/d menurunnya otot-otot neuromuskular NOC : kemampuan untuk bergerak secara terarah dalam lingkungan sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu NIC : Kaji kebutuhan belajar pasien Ajarkan pasien tentang dan pantau penggunaan alat bantu mobilitas (mis : tongkat, kruk,kursi roda) Ajarkan teknik ambulasi dan berpindah yang aman Berikan penguatan positif selama aktivitas Rujuk ke ahli terapi fisik untuk program latihan

Dx 3 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kesukaran mengunyah dan menelan NOC : Dapat memperlihatkan status gizi seperti asupan makanan dan cairan yang adekuat NIC : Lakukan teknik manajemen nutrisi Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan mengunyah dan menelan Yakinkan pasien dan berikan lingkungan yang tenang selama makan Siapkan kateter pengisap disamping tempat tidur dan alat pengisap selama makan, bila diperlukan Ubah posisi pasien semi-Fowler atau Fowler tinggi untuk memudahkan menelan : biarkan pasien pada posisi ini selama 30 menit setelah makan untuk mencegah aspirasi

Dx 4 : Gangguan citra tubuh b/d ptosis,

ketidakmampuan komunikasi verbal

NOC : Gangguan citra tubuh berkurang yang dibuktikan oleh selalu menunjukkan adaptasi dengan ketunadayaan fisik,penyesuaian psikososial : harga diri positif NIC : Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan nonverbal pasien terhadap tubuh pasien Identifikasi mekanisme koping yang biasa digunakan pasien Ajarkan tentang cara merawat dan perawatan diri, termasuk komplikasi kondisi medis Tawarkan untuk menghubungi sumber sumber komunitas yang tersedia untuk pasien/keluarga Rujuk pasien untuk mendapat terapi fisik untuk latihan kekuatan dan flekssibilitas, membantu dalam berpindah tempat dan ambulasi

You might also like