You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Oleh : YULIA DARSIH (1001118) Kelompok IV B Genap

Tanggal Praktikum Dosen Asisten

: 25 November 2013 : Dra. SYILFIA HASTI, M.Farm., Apt. : Thahriani C. Ulfa Turrohmah

PROGRAM STUDI S1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau 2013

OBJEK VI PEMERIKSAAN KEHAMILAN

1. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan adanya Beta HCG pada urin wanita hamil. Untuk mengetahui cara pemeriksaan kehamilan menggunakan metode Galli Manini dengan reaksi biologik. Untuk mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan uji kehamilan test pack.

2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam urin perempuan yang sedang hamil terdapat semacam hormon sifatnya menyerupai hormone Gonadotropin (yang berbentuk glikoprotein) dari bagian depan (lobus anterior) kelenjar hypofisis. Hormone ini tidak hanya pada perempuan hamil tetapi juga terdapat pada cancer dan ovarium. Permukaan menopause, kehamilan yang abnormal, abortus mola, tumor dari testis, dan lain sebagainya. (Zr. Cristina Ibrahim, 1971). Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin. Kadar minimal beta-HCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif, sepanjang pengetahuan saya, berkisar antara 20-100 mIU/mL (meskipun tespek tersebut mengatakan mempunyai batas deteksi minimal 5 mIU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, kadar beta-hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mIU/mL (meskipun pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir sudah lebih dari ratusan mIU/mL). Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon glikoprotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun 1960-an ujiuji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan (kelinci, tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam serum atau urine. Tes yang menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini telah diganti oleh tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG (Sacher, 2004). Human chorionhic gonadotrofin (HCG) adalah hormon glikoprotein dikeluarkan dalam kehamilan yang dibuat oleh embrio berkembang selepas konsepsi dan kemudian oleh sinsitiotrofoblas (bahagian plasenta). Peranannya adalah mencegah penyepaian korpus

luteum ovari dan dengan itu mengekalkan pengeluaran progesteron yang kritikal untuk satu kehamilan pada manusia. HCG memiliki dua berkas genetik CGA dan CGB. Hormon hCG (Human chorionic gonadotropin) adalah hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin yang awalnya

disintesis oleh embrio manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta, selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi sekresi steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan. Fungsi HCG pada kehamilan Hormon gonadotropin korionik (HCH) berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan luteum bahan selama awalnya kehamilan, menyebabkan ia untuk mengeluarkan hormon progesteron, Progesteron memperkaya kandungan dengan satu lapisan kental pembuluh-pembuluh darah dan kapiler-kapiler agar dapat menahan janin bertambah. HCG boleh menolak sel imun, karena ibu melindungi janin selama tiga bulan pertama. Ia juga sudah berhipotesis yang hCG bisa jadi satu mata rantai plasenta untuk pembangunan lokal keibuan immunotolerance. Sebagai contoh, hCG-treated endometrial sel-sel membujuk suatu peningkatan dalam apoptosis sel T (pemutusan T-cells) (Ali muhayati : 1998). Ini hasil-hasil menyarankan yang hCG bisa jadi satu mata rantai dalam pembangunan peritrophoblastic kesabaran imun, dan boleh memudahkan pelanggaran trofoblas, yang dikenal untuk mempercepat perkembangan janin dalam endometrium. Ia juga sudah diusulkan yang HCG level berkaitan dengan kekerasan mabuk pagi dalam wanita-wanita hamil.Karena persamaannya kepada LH, hCG juga bisa digunakan secara klinis untuk membujuk ovulasi dalam ovaries serta produksi testosteron dalam tes-tes. Sebagai sumber hayati kebanyakan lacak adalah wanita yang segera hamil, beberapa perkumpulan-perkumpulan mengumpulkan air kencing dari wanita-wanita hamil untuk mencabut hCG untuk digunakan di pengobatan kesuburan. Human gonadotropin korionik juga bermain sebuah peranan dalam perbedaan seluler / pembiakan dan boleh menggerakkan apoptosis. Seperti lain gonadotropins, hCG dapat diekstrak dari air kencing atau oleh perubahan genetik. Pregnyl, Follutein, Profasi, Choragon and Novarel menggunakan mantan cara, berasal dari air kencing wanita-wanita hamil. Ovidrel, pada sisi lain, adalah produk DNA rekombinan (Pickering,W.R.2000).

Test Kehamilan Metode Galli Mainini Dari kelima reaksi yang dilakukan untuk menguji adanya kehamilan pada seorang wanita, yang banyak di gunakan pada rumah sakit besar maupun kecil adalah reaksi Galli Mainini hal ini disebabkan karena reaksi ini menggunakan kodok yang mudah di dapat. Kodok yang di gunakan adalah kodok biasa yaitu Buffo vulgaris dengan berat katak antaa 2530 gram yang hidup di padang rumput dekat rumahrumah, tetapi katak jantan tersebut tidak mempunyai sel mani. Jadi kodok ini sebelum disuntikan dengn urin wanita yang sedang hamil, diperiksa terlebih dahulu urin katak tersebut apakah mengandung sel mani atau tidak mengandung sel mani, lalu urin penderiuta disuntikan pada katak, jika mengandung sel mani berarti menandakan bahwa reaksi kehamilan positif, sehingga dapat di ketahui pregnandiol mempengaruhi keluarnya sel mani. (Zr. Christina Ibrahim, 1971) Telah kita ketahui bahwa dalam melakukan reaksi Galli Mainini harus di gunakan katak Buffo vulgaris jantan. Adapun ciri ciri dari katak Buffo vulgaris jantan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna hitam. Pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah yang kekuning kuningan. Warna tubuh biasanya lebih agak gelap di banding dengan betina.

Test pack Test pack merupakan alat uji kehamilan yang amat simple dan dapat dilakukan di rumah. Bentuk test pack ini ada 2 macam, Strip dan Compact. Bentuk Strip harus dicelupkan ke dalam urine yang telah di tampung pada sebuah wadah atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Sedangkan bentuk Compact dengan meneteskan urine langsung pada bagian tertentu dari alatnya. Alat uji kehamilan ini memiliki dua buah garis. Garis yang pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibodi yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi. Setipis apapun garis ini, kemunculannya tetap menunjukkan adanya kehamilan.

3. BAHAN DAN ALAT a. Bahan


Spuit Pipet tetes Wadah Tali rafia Test pack Objek gelas mikroskop

b. Alat

Urin ibu hamil Katak jantan

4. CARA KERJA a. Metode Galli Mani 1. Ambil seekor katak pegangg erat-erat, tapi jangan terlalu kencang 2. Cubit daerah punggung belakang atau perut bagian bawah sampai kulitnya tertarik keatas. 3. Suntikkan urin ibu hamil sebanyak 3 cc dengan jarum suntik. 4. Lepasskan katak tersebut, biarkan diair, ikatlah salah satu kakinya dengan tali rafia diamkan selama 30 menit. 5. Setelah 30 menit, ambil katangnya, rangsang bagian kloakanya menggunakan pipet dengann cara berputar-putar secara perlahan sampai urinnya keluar, kemudian dipipet. 6. Teteskan urin tersebut di objek gelas dan tutup dengann cover glass. 7. Amati sperma katak tadi dengan mikroskop (perbesaran 10 x), apabila tidak terdapat sperma katak seperti cabe merah, ambil kembali urin katak 30 menit kemudian dengan cara seperti diatas. 8. Bila dalam urin katak terdapat sperma maka urin pasien tersebut positif (+) mengandung HCG dan dapat dikatakan hamil.

b. Test Pack 1. 2. Urin pagi ibu hamil letakkan dalam wadah yang bersih. Celupkan strip kedalam urin sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum selama 30-60 detik. 3. 4. 5. Angka strip, tunggu 1-3 menit, baca hasilnya Jika muncul 2 garis hasilnya positif, artinya positif hamil. Jika muncul 1 garis hasilnya negatif, artinya tidak hamil.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Pengamatan Metode Galli Manni Tidak ditemukannya sperma seperti merah cabe ketika diamati dibwah mikroskop

Gambar 1. Hasil dibawah mikroskop, tidak ditemukannya sperma

Gambar 2. Penyuntikan urine ibu hamil ke katak jantan

Gambar 3. Katak didiamkan di air selama 30 menit Metode Test pack Hasil Positif

Gambar 4. Hasil test pack positif b. Pembahasan Praktikum uji kehamilan (Galli Mainini) menggunakan katak Bufo Vulgaris jantan, dimana perbedaan katak jantan dan betina yaitu: Katak jantan :

Ukuran lingkaran gendang telinga dua kali lebih besar dari lingkaran mata. Warna kulit di sekitar kerongkongan hijau kekuningan. Ibu jari bagian depan relatip besar. Ukuran badan relatip kecil. Memiliki kantung suara yang terletak di antara selaput gendang dan pangkal kaki depan.

Katak betina :

Ukuran lingkaran gendang telinga hampir sama dengan lingkar mata.

Warna kulit di sekitar kerongkongan putih dengan bintik-bintik kehitaman Ukuran badan relatip besar. Tidak memiliki kantung suara. Praktikum ini dilakukan dengan metode kegiatan eksperimen menggunakan objek

pengamatan katak Bufo Vulgaris jantan. Pertama-tama menyediakan dua ekor katak bengkerok (Bufo Vulgaris) jantan dewasa. Untuk mempermudah pencarian jenis katak ini, dapat dilihat ciri-ciri katak jantan antara lain : pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna hitam, pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah kekuningan, warna tubuh biasanya agak gelap dibanding betina. Setelah itu, merangsang dengan menggunakan lidi kapas pada bagian kloakanya kemudian kalau keluar sesuatu menaruhnya pada kaca obyek dan periksa dengan mikroskop. Jika sesuatu tersebut sperma maka harus dibersihkan terlebih dahulu. Lalu menyiapkan 5 ml air kencing wanita yang diduga hamil sekitar 1-3 bulan kemudian gunakan pompa dan jarum suntik (spuit) untuk menyuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya untuk penyuntikan ini dipilih tempat untuk kulit punggung. Setelah itu, Katak yang satu suntik dengan aquadest digunakan sebagai kontrol. Kemudian mengembalikan katak pada tempatnya, lalu menunggu kurang lebih 30 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloaka dengan lidi, dan diperoleh sesuatu yang keluar. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan mengguakan mikroskop, kami tidak menemukan sperma, tetapi hanya kotoran-kotoran cairan tu yang dapat kami amati. Sehigga dapat dikatakan bahwa reaksi yang terjadi adalah negatif. Reaksi yang terbentuk negatif, padahal didalam teori dikatakan bahwa diadalam urine wanita hamil mengandung hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang ketika disuntikan pada katak jantan, hormon ini dapat membuat si jantan ketika dirangsang akan mengeluarkan sperma. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: a. Kesalahan praktikan dalam identifikasi katak, yang seharusnya katak jantan tapi betina b. Praktikan kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine yang masuk kurang banyak atau malah berlebihan

c. Kurangnya ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada saat penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area yang diinginkan d. Praktikan kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya disuntik (ini juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasilkan akan bersifat positif ataupun negatif. e. Urine umur kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak) f. Kurang teliti dalam meggunakan waktu (waktu yang digunakan berlebih atau bahkan kurang), sehingga ketika waktu pada saat pengamatan kurang, maka urine wanita hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh katak atau sebaliknya Metode test pack Metode alat test pack ini akan bereaksi jika didalam urin wanita hamil ada HCG, dan tanda pada uji ini menunjukkan dua garis. Yang artinya wanita ini hamil. Pada wanita hamil akan terdeteksi kadar hCG yang cukup tinggi dalam urinenya (sedikitnya akan mencapai 25 mlU/ml). Namun, kadar sensitivitas setiap alat tes kehamilan berbeda-beda. Semakin sensitif tentu semakin baik. Ada alat tes yang mampu mendeteksi kadar HCG sebanyak 5 mlU/ml saja. Pada garis yang pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibodi yang bereaksi dengan HCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi. 6. KESIMPULAN Metode Galli Manini gagal, karena urine katak yang dilihat di bawah mikroskop tidak menunjukkan adanya sperma Pada uji test pack didapatkan dua garis pada dua jendela alat, ini menandakan urin wanita positive hamil.

7. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1989. Serologi. Jakarta : Pendidikan Tenaga Kesehatan RI. Ibrahim. Zr. Christina.S. 1971. Perawatan Kebidanan I. Jakarta : Bhratara. Muhayat, Ali. 1998. Pengaruh Hormon Terhadap Fase Kehamilan. Bandung: Surya Aditama Media.

Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc Pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.

You might also like